Pengantar System Development Life Cycle

14 BAB 2 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI

2.1 Pengantar

Pada bab ini akan didiskusikan mengenai konsep-konsep yang mendalami penelitian ini. Beberapa konsep yang akan dibahas adalah konsep dasar sistem, konsep dasar sistem informasi, konsep sistem informasi akuntansi, metodologi pengembangan sistem SDLC, modeling, teknologi sistem informasi akuntansi, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, dan studi kelayakan pengembangan sistem.

2.2 Konsep dasar sistem

Ada beberapa definisi tentang sistem yang dikemukakan oleh banyak pakar. Beberapa diantaranya adalah Moscove dan Simkin 1994 yang mendefinisikan sistem sebagai bagian-bagian dari organisasi yang bersama- sama mencapai tujuan yang spesifik, dan sebuah sistem harus mempunyai organisasi, integrasi, serta tujuan utama. Menurut Wilkinson 1993 sebuah sistem merupakan entitas yang kompleks atau kerangka kerja yang mempunyai satu tujuan atau lebih, dikelilingi oleh lingkungan, yang terdiri dari beberapa subsistem, dan berproses dengan membutuhkan input serta menghasilkan output. Bary E. Chusing 1982 mendefinisikan sistem sebagai sebuah entitas 15 yang terdiri dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan atau subsistem-subsistem yang berhubungan untuk mencapai tujuan. Berdasarkan ketiga definisi di atas, pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainnya untuk mencapai tujuan secara bersama-sama.

2.2.1 Karakteristik sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu. Karakteristik suatu sistem dapat dilihat dalam Gambar 2.1. Gambar 2.1 Karakteristik sistem Jogiyanto, 2005 Input Pengolah Sub sistem Sub sistem Sub sistem Sub sistem Output Lingkungan luar Boundary Interface Boundary Boundary 16 Gambar 2.1 mengenai karakteristik sistem menunjukkan bahwa sistem terdiri dari delapan karakteristik, yaitu: 1. Komponen sistem. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. 2. Batas sistem boundary. Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. 3. Lingkungan luar sistem environment. Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat mnguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. 4. Penghubung sistem interface. Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem yang lainnya. Melalui interface ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. 5. Masukan sistem input. Input adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. 6. Keluaran sistem output. Output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. 17 7. Pengolah sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran sistem. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.3 Konsep dasar Sistem Informasi

Ada beberapa definisi mengenai sistem informasi. Barry E. Cusing 1983 mendefinisikan sistem informasi sebagai proses mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data, serta menyimpan, mengatur, mengontrol, dan melaporkan informasi yang dapat mencapai tujuan dan objektivitas. Gelinas, Oram, dan Wiggins 1990 mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang secara umum terdiri dari komputer yang terintegrasi dan komponen-komponen manual yang berguna untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengatur data, serta menyediakan output yang berupa informasi

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah susunan dari orang, aktivitas, data, jaringan dan teknologi yang terintegrasi yang berfungsi untuk mendukung dan meningkatkan operasi sehari-hari sebuah bisnis, juga menyediakan kebutuhan informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan oleh manajer. Ada dua tipe sistem informasi, personal dan multiuser. Sistem informasi personal adalah sistem informasi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi personal dari seorang pengguna tunggal single user, sedangkan 18 sistem informasi multiuser didesain untuk memenuhi kebutuhan informasi dari kelompok kerja departemen, kantor, divisi, bagian atau keseluruhan organisasi. Untuk membangun sistem informasi, baik personal maupun multiuser, haruslah mengkombinasikan secara efektif komponen-komponen sistem informasi, yaitu: prosedur kerja, informasi data, orang dan teknologi informasi hardware dan software. Gambar 2.2 menjelaskan mengenai komponen sistem informasi. Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi www.e-course.usu.ac.id 19

2.4 Konsep Sistem Informasi Akuntansi

Peranan Sistem Informasi Akuntansi semakin penting, karena semakin kompleksnya organisasi badan usaha. Sistem Informasi Akuntansi merupakan sumber utama dari informasi yang dibutuhkan untuk peningkatan kinerja badan usaha. Sistem ini dapat mengumpulkan, dan mengolah data-data transaksi yang ada menjadi suatu informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan berguna dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan rencana-rencana untuk mengadakan pengendalian terhadap aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam badan usaha. Sistem informasi akuntansi SIA merupakan suatu rerangka pengaturan sumber daya data, materials, equipment, suppliers, personal, and funds untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

2.4.1 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah hasil pengolahan dari data yang digunakan untuk membantu pengambil keputusan. Agar informasi berguna dalam pengambilan keputusan, harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Relevan, suatu informasi mempunyai manfaat sebagai dasar pengambilan keputusan. 2. Akurat, ketepatan dan dapat diandalkannya suatu informasi. 20 3. Tepat waktu, informasi yang diperoleh terbaru dan mudah diperoleh saat dibutuhkan. 4. Ringkas, informasi telah dikelompokkan sehingga tidak perlu diterangkan. 5. Jelas, tingkat informasi dapat di mengerti oleh penerima. 6. Dapat dikuantifikasi, tingkat informasi dapat dinyatakan dalam bentuk angka. 7. Konsisten, tingkat informasi dapat diperbandingkan.

2.4.2 Data dan Informasi Akuntansi

Setiap sistem informasi akuntansi melaksanakan lima fungsi utama, yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data termasuk security, dan penghasil informasi. 1. Pengumpulan Data Fungsi pengumpulan data terdiri atas memasukkan data transaski melalui formulir, mensyahkan serta memeriksa data untuk memastikan ketepatan dan kelengkapannya. Jika data bersifat kuantitatif, data dihitung dahulu sebelum dicatat. Jika data jauh dari lokasi pemrosesan, maka data harus ditransmisikan lebih dahulu. 2. Pemrosesan Data Pemrosesan data terdiri atas proses pengubahan input menjadi output. Fungsi pemrosesan data terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut: a. Pengklasifikasian atau menetapkan data berdasar kategori yang telah ditetapkan. b. Menyalin data ke dokumen atau media lain. 21 c. Mengurutkan, atau menyusun data menurut karaktersitiknya. d. Mengelompokkan atau mengumpulkan transaski sejenis. e. Menggabungkan atau mengkombinasikan dua atau lebih data atau arsip. f. Melakukan penghitungan g. Peringkasan, atau penjumlahan data kuantitatif. h. Membandingkan data untuk mendapatkan persamaan atau perbedaan yang ada. 3. Manajemen Data Fungsi manajemen data terdiri atas tiga tahap, yaitu: penyimpanan, pemutakhiran dan pemunculan kembali retrieving. Tahap penyimpanan merupakan penempatan data dalam penyimpanan atau basis data yang disebut arsip. Pada tahap pemutakhiran, data yang tersimpan diperbaharui dan disesuaikan dengan peristiwa terbaru. Pada tahap retrieving, data yang tersimpan diakses dan diringkas kembali untuk diproses lebih lanjut atau untuk keperluan pembuatan laporan. Manajemen data dan pemrosesan data mempunyai hubungan yang sangat erat. Tahap pengelompokkan data dan pengurutan data dari fungsi pemrosesan data, misalnya sering dilakukan sebagai pendahuluan sebelum dilakukan tahap pemutakhiran dalam fungsi manajemen data. Manajemen data dapat dipandang sebagai bagian dari pemrosesan data. Manajemen data akan menunjang pencapaian efisiensi aktivitas dalam proses menghasilkan informasi dan mendorong dipatuhinya 22 kebijakan manajemen terutama mengenai informasi aktivitas dan informasi kebijakan manajemen. 4. Pengendalian Data Fungsi pengendalian data mempunyai dua tujuan dasar: 1 untuk menjaga dan menjamin keamanan aset perusahaan, termasuk data, dan 2 untuk menjamin bahwa data yang diperoleh akurat dan lengkap serta diproses dengan benar. Berbagai teknik dan prosedur dapat dipakai untuk menyelenggarakan pengendalian dan keamanan yang memadai. 5. Penghasil Informasi Fungsi penghasil informasi ini terdiri atas tahapan pemrosesan informasi seperti penginterprestasian, pelaporan dan pengkomunikasian informasi.

2.5 System Development Life Cycle

Dalam merancang sistem informasi yang baik perlu memahami SDLC, untuk membantu dalam perancangan suatu sistem informasi yang baik. Menurut Romney 2000:617 SDLC merupakan sebagai suatu proses di organisasi dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem informasi yang baru. Setiap perubahan sistem selalu melalui SDLC yang terdiri dari 5 fase proses, yaitu: 1. System Analysis Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detil tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan dan bukan bagaimana caranya. Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan. 23 Dalam fase ini dilakukan pendataan mengenai keakuratan dan kelemahan dari sistem yang telah ada. 2. Conceptual Design Dalam fase ini badan usaha memutuskan bagaimana memenuhi kebutuhan user. Hal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi alternatif desain yang sesuai. Pada perancangan ini, kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi selama tahapan analisis sistem mulai dibuat untuk diimplementasikan. 3. Physical Design Dalam fase ini, badan usaha menterjemahkan kebutuhan dari conceptual design ke spesifikasi yang mendetail yang akan digunakan untuk pembuatan program. 4. Implementation and Conversion Fase ini merupakan puncak pengembangan system yang melibatkan semua elemen dan aktivitas dari sebuah sistem. Karena pentingnya dan kompleksnya fase ini, maka dibuat rencana implementasi, konversi, dan pelaksanaannya. 5. Operation and Maintenance Selama sistem baru digunakan akan selalu direview secara periodik untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul. Modifikasi terhadap sistem akan dilakukan bila ada masalah di dalam menggunakan sistem yang baru. Gambar 2.2 menjelaskan mengenai tahapan pengembangan sistem 24 Gambar 2.3 Tahapan Pengembangan Sistem www. e-course.usu.ac.id

2.6 Modeling

Dokumen yang terkait

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSITERKOMPUTERISASI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI PADA TOKO EMAS SRI RATU PRAMBANAN.

0 3 20

BAB 2SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI PADA TOKO EMAS SRI RATU PRAMBANAN.

0 7 52

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENGELUARAN PADA GARNIS SILVER and PLATED.

8 118 34

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN BERBASIS KOMPUTER PADA PENERBIT KATAHATI –WISDOM.

0 2 19

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN BERBASIS KOMPUTER PADA PENERBIT KATAHATI –WISDOM.

2 10 56

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN TERKOMPUTERISASI DI TOKO SLAMET YOGYAKARTA.

0 4 47

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI ATAS SIKLUS PENGGAJIAN PADA ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI ATAS SIKLUS PENGGAJIAN PADA CV. KARYA KINASIH AGUNG.

1 3 21

BAB 1 ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI ATAS SIKLUS PENGGAJIAN PADA CV. KARYA KINASIH AGUNG.

0 4 13

BAB 5 ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI ATAS SIKLUS PENGGAJIAN PADA CV. KARYA KINASIH AGUNG.

0 2 7

Skripsi Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Pada Siklus Arus Kas CV KHARISNA HOKY STAR

0 0 16