1. Teknologi informasi membantu akuntan untuk menyelesaikan kewajiban
mereka dengan lebih cepat, akurat, dan konsisten. 2.
Beberapa teknologi informasi terbaru dapat membantu pengembangan dan pengintegrasian file akuntansi, mengevaluasi pengawasan intern dalam
SIA dan variasi aplikasi paket software. 3.
Jaringan komputer menyalurkan data dan informasi, sehingga merupakan bagian integral dari sistem informasi akuntansi.
4. Jaringan komputer tertentu akan dikembangkan sehingga akan membantu
pemakai dengan variasi informasi keuangan. Sistem informasi akuntansi menyediakan cara untuk mengolah dan menyajikan
data menjadi informasi berguna. Informasi yang berguna tersebut berupa bagian terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk
membuat keputusan.
2.2. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat SAPP 2.2.1. Pengertian SAPP
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat SAPP adalah sistem akuntansi yang mengolah semua transaksi keuangan, asset, kewajiban dan ekuitas dana
pemerintah pusat, yang menghasilkan informasi akuntansi dan laporan keuangan yang tepat waktu dengan mutu yang dapat diandalkan, baik yang diperlukan oleh
badan-badan di luar pemerintah pusat seperti DPR, maupun berbagai tingkat manajemen pada pemerintah pusat Mahsun, dkk, 2007.
2.2.2. Tujuan SAPP
1. Menyediakan informasi keuangan yang diperlukan dalam hal perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pengendalian anggaran, perumusan kebijaksanaan, pengambil keputusan dan penilaian kinerja
pemerintah. 2.
Sebagai upaya untuk mempercepat penyajian Perhitungan Anggaran Negara PAN
3. Memudahkan pemeriksaan ileh apparat pengawasan fungsional dan
efisien. 4.
Mendukung transparansi Laporan Keuangan Pemerintah dan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah dalam mencapai pemerintahan yang baik, yang
meliputi Akuntabilitas, Manajerial dan Transparasi.
2.2.3. Ruang Lingkup Sistem Akuntansi Pemerintah
Sistem Akuntansi Pemerintah terbagi menjadi dua sistem utama mempunyai hubungan data atau informasi akuntansi timbal balik yaitu Mahsun,
dkk, 2007: 1.
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat SiAP yang dilaksanakan oleh departemen Keuangan cq Ditjen Perbendaharaan. Subsistem Sistem
Akuntansi Pemerintah Pusat SiAP terdiri dari: a.
Sistem Akuntansi Umum SAU Sistem ini menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca
SAU.
b. Sistem Akuntansi Kas Umum Negara SAKUN
Sistem ini menghasilkan Laporan Arus Kas dan Neraca KUN. Pada tingkat wilayah, kedua subsistem diatas dilaksanakan oleh Kanwil
Ditjen perbendaharaan dan seluruh KPPN di wilayah kerjanya selaku Kuasa BUN.
2. Sistem Akuntansi Instansi SAI yang dilaksanakan oleh kementerian atau
lembaga. Subsistem Akuntansi Instansi SAI terdiri dari: a.
Sistem Akuntansi Keuangan SAK Sistem ini menghasilkan Laporan Keuangan Instansi.
b. Sistem Akuntansi Barang Milik Negara SABMN
Sistem ini menghasilkan Laporan Barang Milik Negara.
2.2.4. Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat SiAP adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum Negara Mahsun, dkk,
2007. SiAP terdiri dari SAKUN dan SAU. Sistem Akuntansi Kas Umum Negara,
yang selanjutnya disebut SAKUN, adalah sub-SiAP yang menghasilkan Laporan Arus Kas dan Neraca Kas Umum Negara yang selanjutnya disebut Neraca KUN.
Sistem Akuntansi Umum, yang selanjutnya disebut SAU, adalah sub-SiAP yang menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Pusat dan Neraca.
Dalam rangka pelaksanaan SiAP sebagaimana dimaksud pada ayat 1: 1. Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara KPPN memproses data
transaksi penerimaan dan pengeluaran. 2. KPPN Khusus memproses data transaksi pengeluaran yang berasal dari
Bantuan Luar Negeri BLN. 3. Direktorat Pengeluaran Kas Negara DPKN memproses data transaksi
penerimaan dan pengeluaran Bendahara Umum Negara BUN melalui kantor pusat.
4. Direktorat informasi dan Akuntansi memproses data APBM, serta melakukan verifikasi dan akuntansi untuk data transaksi penerimaan dan
pengelyaran BUN melalui kantor pusat.
2.2.5. Sistem Akuntansi Instansi
Sistem Akuntansi Instansi SAI adalah serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan,
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian NegaraLembaga Mahsun, dkk, 2007. Setiap Kementerian
NegaraLembaga wajib menyelenggarakan SAI untuk menghasilkan laporan keuangan termasuk Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan. Untuk
melaksanakan SAI sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibentuk Unit Akuntansi Keuangan terdiri dari:
1. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran Unit Akuntansi Pengguna Anggaran UAPA adalah unit akuntansi
instansi pada tingkat Kementerian NegaraLembaga pengguna anggaran yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun
barang seluruh UAPPA-E1 yang berada dibawahnya. 2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I
Unit Akuntansi Pembantu Penggunaan Anggaran Eselon I UAPPA-E1 adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan penggabungan
laporan, baik keuangan maupun barang, seluruh UAPPA-W yang berada di wilayah kerjanya serta UAKPA yang langsung berada dibawahnya.
3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran UPPA-W adalah unit
akuntansi instansi yang melakukan kegiatan penggabungan laporan, baik keuangan maupun barang seluruh UKPA yang berada dalam wilayah
kerjanya. 4. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran UAKPA adalah unit akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja.
2.2.6. Sistem Akuntansi Barang Milik Negara
Sistem Akuntansi Barang Milik Negara SABMN adalah subsistem dari SAI yang merupakan serangkaian prosedur yang saling berhubungan untuk
mengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasi untuk
menyusun neraca dan laporan BMN serta laporan manajerial lainnya sesuai ketentuan yang berlaku Mahsun, dkk, 2007.
SABMN merupakan subsistem dari SAI. Untuk melaksanakan SABMN sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Kementerian NegaraLembaga membentuk
Unit Akuntansi Barang sebagai berikut: 1.
Unit Akuntansi Pengguna Barang UAPB adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Kementerian NegaraLembaga yang melakukan kegiatan
penggabungan laporan BMN dari UAPPB-E1, yang penanggung jawabnya adalah MenteriPimpinan Lembaga.
2. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 UAPPB-E1 adalah
unit akuntansi BMN pada tingkat Eselon 1 yang melakukan kegiatan penggabungan laporan BMN dari UAPPB-W dan UAKPB yang langsung
berada dibawahnya yang penanggung jawabnya adalah Eselon 1. 3.
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah UAPPB-W adalah unit akuntansi BMN pada tingkat wilayah yang ditetapkan sebagai UAPPB-
W dan melakukan kegiatan penggabungan BMN dari UAKPB, penanggung jawabnya adalah Kepala Kantor Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai
UAPPB-W. 4.
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang Satuan KerjaKuasa Pengguna Barang yang memiliki wewenang menggunakan BMN.
2.3. Kinerja Individu