BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada bab ini, akan dibahas landasan teori, penelitian terdahulu, konsep dasar dan hipotesis yang mendasari penyelesaian permasalahan pengamanan surel pada aplikasi
Secure Message yang akan dibuat.
2.1. Pertukaran Data
Pada aplikasi klien surel umumnya terjadi pertukaran data, dapat berupa pesan teks, suara dan dapat pula berupa gambar. Maksud dari pertukaran data disini adalah proses
pengiriman data yang berupa teks, suara atau gambar dari pengguna messenger satu ke pengguna messenger lainnya, dimana data yang dikirimkan akan disimpan terlebih
dahulu ke server dan dari server akan dikirim ke penerima data tersebut. Karena proses ini penulis dapat mengambil kesimpulan bahwasanya pertukaran data pada
aplikasi klien surel sangat rentan terhadap kejahatan maya seperti data dicuri dan atau data dibajak oleh pihak yang tidak berkepentingan.
2.2. Keamanan Informasi
Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting bagi sebuah organisasi, perguruan tinggi, lembaga pemerintahan maupun individual, kemampuan
dalam mengakses dan menyediakan informasi secara cepat serta akurat Rahardjo, 2005. Karena pentingnya sebuah informasi, seringkali informasi yang diinginkan
hanya dapat diakses oleh orang tertentu misalnya pihak penerima yang diinginkan, dan jika informasi ini sampai diterima oleh pihak yang tidak diinginkan akan
berdampak kerugian pada pihak pengirim. Keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan, atau
paling tidak mendeteksi adanya penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik Rahardjo, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Untuk itu diperlukanlah sebuah pendekatan dalam melakukan pengamanan pada informasi, seperti melakukan enkripsi, steganografi, cipher dan hashing terhadap
informasi tersebut.
2.3. Android
Menurut Safaat, 2012, Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat lunak mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi.
Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka.
2.5.1 Arsitektur android Secara garis besar arsitektur Android dapat dilihat pada Gambar 2.1 :
Gambar 2.1. Arsitektur android Safaat 2012
a. Application dan Widgets
Application dan Widgets adalah layer dimana kita berhubungan dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita dapat mendownload aplikasi dan melakukan intstalasi
pada aplikasi tersebut kemudian dijalankan. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-
lain. Semua aplikasi ini dibentuk menggunakan bahasa pemrograman Java Safaat, 2012.
Universitas Sumatera Utara
b. Application Frameworks
Android adalah “Open Development Platform” yaitu Android menawarkan kepada pengembang atau memberi kemampuan kepada pengembang untuk
membangun aplikasi yang baik dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan service background,
mengatur alarm, dan menambahkan status notification, dan sebagainya. Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework seperti yang
dialakukan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya kita dengan mudah dapat menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan reuse
Safaat, 2012. Adapun
komponen-komponen yang
termasuk didalam
Applications Frameworks adalah sebagai berikut :
- Views
- Content Provider
- Resources Manager
- Notification Manager
- Activity Manager
c. Libraries
Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses library untuk menjalankan aplikasinya Safaat,
2012. Berjalan diatas kernel, layer ini meliputi berbagai library CC++ inti seperti Libe dan SSL, serta :
- Libraries media untuk pemutaran media audio dan video
- Libraries untuk manajemen tampilan
- Libraries Graphics mencakup SGL dan OpenGL untuk grafis 2D dan 3D
- Libraries SQLite untuk dukungan database
- Libraries SSL dan Webkit terintegrasi dengan web browser dan security
- Libraries Live Webcore mencakup modern web browser dengan engine
embeeded web view -
Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s
Universitas Sumatera Utara
d. Android Run Time
Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine DVM merupakan
mesin yang membentuk kerangka dasar aplikasi android Safaat, 2012. Didalam android run time dibagi menjadi dua bagian yaitu :
- Core Libraries : Aplikasi android dibangun dalam bahasa java, sementara
dalvik sebagai virtual mesinnya bukan virtual machine java, sehingga diperlukan sebuah libraries yang berfungsi menerjemahkan bahasa javac yang
ditangani oleh core libraries. -
Dalvik Virtual Machine : Virtual mesin berbasis register yang dioptamilkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara effisien, dimana merupakan
pengembangan yang mampu membuat linux kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.
e. Linux Kernel
Linux kernel adalah layer dimana inti dari operating sistem dari Android itu berada. Berisi file-file system yang mengatur sistem processing, memory,
resource, drivers, dan sistem-sistem operasi android lainnya. Linux kernel yang digunakan android adalah linux kernel realese 2.6 Safaat, 2012.
2.4. Kriptografi