Keseimbangan Lini Line Balancing

21 k Dituntut adanya fleksibilitas untuk menyesuaikan kondisi yang berubah-ubah l Menghilangkan kemacetan arus bahan baku 4. Pentingnya Perencanaan Layout Perencanaan layout pabrik merupakan pemilihan secara optimum penempatan mesin-mesin, peralatan-peralatan pabrik, tempat kerja, tempat penyimpanan, dan fasilitas servis, bersama-sama dengan penentuan bentuk gedung pabriknya Gitosudarmo, 2002 : 185. Menurut subagyo 2000:88-90 faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan layout antara lain: 1 Sifat produk yang dibuat 2 Jenis proses produksi yang digunakan 3 Jenis barang serta volume produksi barang yang dihasilkan 4 Jumlah modal yang tersedia 5 Keluwesan atau fleksibilitas 6 Pengangkutan barang

D. Keseimbangan Lini Line Balancing

1. Pengertian dan Tujuan Keseimbangan Lini Keseimbangan lini adalah pengelompokan elemen pekerjaan stasiun-stasiun kerja yang bertujuan membuat keseimbangan jumlah pekerja yang ditugaskan kestasiun-stasiun tersebut sehingga dapat diperoleh jumlah waktu yang menganggurnya sedikit sehingga 22 efisiensi proses produksi tinggi. Sedangkan secara umum penerapan keseimbangan lini bertujuan untuk meminimalkan jumlah waktu yang menganggur. Menurut Subagyo 2000:96 Line Balancing adalah proses pembagian pekerjaan kepada Work stations sedemikian rupa sehingga diperoleh keseimbangan setiap Work stations, Work stations atau pusat kerjabagian adalah kumpulan beberapa elemen kerja yang merupakan satu kesatuan. Merencanakan suatu keseimbanagan lintas kerja meliputi usaha yang bertujuan untuk mencapai suatu kapasitas yang optimal dan tidak terjadi penghamburan kapasitas. Tujuan tersebut akan tercapai apabila lintasan produksi bersifat seimbang, stasiun kerja berjumlah minimum, jumlah waktu yang menganggur disetiap stasiun kerja sepanjang lintasan produksi minimum. 2. Penerapan Keseimbangan Lini Apabila proses produksi pada suatu perusahaan mengalami hambatan-hambatan, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah adanya ketidak sesuaian antara model layout yang diterapkan dengan kebutuhan proses produksi. Apabila hal ini terjadi pada perusahaan, maka harus segera dilakukan peninjauan ulang terhadap layout yang diterapkan diperusahaan tersebut. Pengaturan kembali layout yang ada hendaknya dilakukan agar tercapai keseimbangan antar stasiun kerja yang ada. 23 Kriteria umum yang digunakan dalam suatu keseimbangan lintasan produksi adalah: a Meminimasi waktu menganggur Idle time b Meminimasi keseimbangan waktu senggang balace delay c Meminimasi efisiensi line efficiency Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan keseimbangan kapasitas yang baik antara lain mengenai waktu yang dibutuhkan untuk melakukan keseluruhan proses produksi, urutan teknis dari pekerjaan dan kapasitas output yang diinginkan. Penentuan besarnya tingkat keseimbangan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1 Menentukan Cycle Time Cycle time adalah selang waktu yang terjadi pada saat produk yang sudah selesai dikerjakan meninggalkan garis produksi atau waktu terpanjang yang diperlukan antara bagian proses produksi yang harus dilalui suatu produk. Rumus: C = D t  60 Dimana: C = Cycle time waktu daur t = Waktu kerja perhari D = Permintaan perhari 24 Sedangkan untuk memperoleh kapasitas yang memadai dengan cara: Memaksimumkan Outputhari = unit c hari waktu Heizer dan Render, 2001;357 2 Pentingnya untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil Untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil dapat dicari dengan Rumus: N = t T D   60 N = Stasiun kerja yang dibuat T = Waktu proses total Heizer dan Render, 2001;357 3 Melakukan penugasan dari elemen-elemen penugasan ke stasiun kerja dengan aturan LOT Longest Operation Time Yaitu melakukan penugasan elemen tugas-tugas berikutnya dengan tetap memperhatikan urutan proses. Penundaan balancing delay dipakai sebagai ukuran tentang bagaimana baiknya alokasi penugasan beban kerja pada stasiun kerja yang merupakan suatu indikator efisien. Untuk mengetahui penundaan dapat dicari dengan rumus Penundaan = Total waktu yang mengangur × 100 Total waktu kerja 25 Dimana: Total Waktu menganggur = Jumlah stasiun kerja × Cycle time total waktu elemen pekerjaan Total waktu kerja = Jumlah stasiun kerja cycle time Tingkat efisiensi = 100 - Balancing dealy Subagyo, 200;98 4 Menentukan Efektivitas Efektifitas = 100  ehendaki ariyangdik Outputperh apai ariyangdic Outputperh Subagyo, 200;98

E. Efisien