PROGRAM STUDI AKUNTANSI-FEB UMS, 25 JUNI 2014
ISBN: 978-602-70429-2-6
653
6. Hipotesis . Dari beberapa penelitian terdahulu yang telah disebutkan, maka perumusan
hipotesisnya adalah: H
1a
: Computer anxiety berpengaruh negatif terhadap keahlian pegawai dalam menggunakan komputer.
H
1b
: Computer attitudes berpengaruh positif terhadap keahlian pegawai dalam menggunakan komputer.
H
1c
: Math anxiety berpengaruh negatif terhadap keahlian pegawai dalam menggunakan komputer.
H
2
: Pengalaman berpengaruh positif terhadap keahlian pegawai dalam menggunakan komputer.
C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian
. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan unit analisis yang diteliti adalah pegawai pemerintah kota Surakarta. Penelitian deskriptif ini
digunakan untuk memperoleh gambaran nyata mengenai keadaan yang ada saat penelitian dilakukan Suharsimi, 1998:243. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui
apakah faktor-faktor personality dan pengalaman berpengaruh terhadap keahlian dalam menggunakan komputer pada pegawai pemerintah Kota Surakarta.
Metode penelitian yang digunakan adalah survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang
diambil dari populasi tersebut, dengan memakai kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok Sugiyono, 2002:14.
2. Sampel dan Metode Sampling. Objek dalam penelitian ini adalah unit pemerintah kota
Surakarta yang memiliki perkembangan dalam teknologi informasi maupun sistem informasi, dengan populasi pegawai di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Surakarta, kantor Dinas Informasi, Komunikasi dan Pariwisata Daerah Kota Surakarta, dan kantor Dinas Pengelola Keuangan Daerah Kota Surakarta.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan nonprobability sampling dengan metode purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel di mana peneliti
mempunyai tujuan atau target tertentu dalam memilih secara tidak acak Indriantoro dan Supomo, 1999:131. Alasan menggunakan purposive sampling agar sampel yang diambil
bisa representatif sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti Sekaran, 2000:103. Adapun kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
PROGRAM STUDI AKUNTANSI-FEB UMS, 25 JUNI 2014
ISBN: 978-602-70429-2-6
654 a.
Pegawai yang memiliki keahlian dalam menggunakan komputer. b.
Ketiga unit tersebut merupakan suatu lembaga yang berperan dalam aplikasi TI, dan pekerjaan sehari-harinya berhubungan dengan aplikasi TI.
c. Bersedia untuk dijadikan responden.
d. Data lengkap semua pertanyaan dalam kuesioner diisi lengkap.
Instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berupa daftar pertanyaankuesioner yang harus diisi oleh responden dengan cara memberi tanda
tertentu pada alternatif jawaban yang dipilih.
3. Data dan Metode Pengumpulan Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari para responden yaitu para pegawai pemerintah kota Surakarta melalui kuesioner yang diberikan.
Kuesioner tersebut terdiri dari sejumlah pertanyaan mengenai faktor personality dan pengalaman dalam menggunakan komputer.
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden yang dijadikan sampel sebanyak 55 kuesioner.
Kuesioner tersebut diadopsi dari Harrison dan Rainer 1992:89 dalam Roseno 2002.
4. Variabel . Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel
dependen. Variabel independen berupa faktor personality dan pengalaman. Personality adalah perwakilan kepribadian yang menjadi karakteristik seseorang dengan anggapan pola
yang tetap dari perasaan atau emosi, pikiran, dan tingkah laku Rifa dan Gudono, 1999. Pengalaman pegawai dalam menggunakan komputer dapat dilihat dari lamanya seseorang
dalam menggunakan komputer. Menurut Harrison dan Rainer 1992 dalam Saputra 2007:27 faktor personality terdiri dari tiga macam, yaitu: computer anxiety, computer
attitudes, dan math anxiety. Tiga macam variabel yang digunakan peneliti dalam mengukur keahlian jika dilihat
dari faktor personality, meliputi: a. Computer anxiety
Computer anxiety diukur dengan menggunakan Computer Anxiety Rating Scale CARS. Pengukuran computer anxiety menggunakan indikator fear dan anticipation.
Item pernyataan tersebut diadopsi dari Harrison dan Rainer 1992 yang berjumlah 19 item pertanyaan.
PROGRAM STUDI AKUNTANSI-FEB UMS, 25 JUNI 2014
ISBN: 978-602-70429-2-6
655 b. Computer attitudes
Computer attitudes diukur dengan menggunakan Computer Attitudes Scale CAS yang berisi 20 item pertanyaan. Pengukuran computer attitudes menggunakan indikator
pessimism, optimism, dan intimidation. c. Math anxiety
Math anxiety diukur dengan menggunakan Math Anxiety Rating Scale MARS yang berisi 15 item pertanyaan.
Variabel dependen berupa keahlian dalam menggunakan komputer yang diukur dengan menggunakan Computer Self-Effifacy Scale CSE, yang mana item pernyataan
tersebut dikembangkan oleh Harrison dan Rainer 1992. Item pengukuran ini terdiri dari 32 item pertanyaan.
5. Metode Analisis . Analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yaitu uji instrumen, uji
asusmsi klasik dan uji hipotesis. Pengujian instrumen dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran itu mengukur apa yang
ingin diukur. Uji yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai uji yang memilih validitas rendah. Untuk menguji validitas angket,
digunakan rumus korelasi product moment dari pearson dengan rumus:
K
N2xy-£xx2y Keterangan:
r
xy
= Koefisien korelasi product moment. x
= Skor jawaban y
= Skor tiap responden xy = Total perhitungan
N = Jumlah Sampel Hasil perhitungan akan dibandingkan dengan angka kritis tabel korelasi pada taraf
signifikan 5. Jika hasil perhitungan korelasi product moment angka kritis sama dengan r, maka pertanyaan tersebut memiliki validitas.
b. Reliabilitas. Uji reliabilitas reliability test digunakan untuk menunjukan sejauh mana hasil
pengukuran telah konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama Sekaran, 2000:308, jadi kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukur
adalah konsistensi. Keajegan atau tidak berubah-berubahnya perhitungan reliabilitas dalam
PROGRAM STUDI AKUNTANSI-FEB UMS, 25 JUNI 2014
ISBN: 978-602-70429-2-6
656 penelitian dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yaitu dapat dipergunakan untuk
instrumen yang jawabannya berskala. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas data, uji heteroskedastisitas, dan uji
multikolinearitas. a. Uji normalitas data
Uji normalitas dimaksudkan untuk pertimbangan memilih alat uji statistik yang paling tepat digunakan. Untuk memastikan apakah sampel diambil dari populasi yang berdistribusi
normal, maka dilakukan pengujian normalitas sebaran. Pengujian tersebut menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data terdistribusi normal apabila angka p-value 0,05 Santoso, 2002:
36, sebaliknya jika angka p-value 0,05, maka data tersebut tidak terdistribusi normal. Apabila sampel berdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan adalah statistik
parametrik. Namun jika sampel terdistribusi tidak normal, maka uji statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik.
b. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah kondisi penyebaran titik data populasi terhadap garis
regresi populasi tidak bersifat konstan sepanjang garis regresi tersebut Gujarati, 1995:104. Hal ini menyebabkan penafsiran koefisien-koefisien regresi tersebut menjadi tidak efisien
digunakan. Untuk pengujian heteroskedastisitas pada regresi digunakan metode uji Park. Uji park melakukan dua tahap dalam mendeteksi adatidaknya heteroskedastisitas:
1 Melakukan regresi tanpa memperhatikan adatidaknya heteroskedastisitas kemudian
menentukan nilai residual dan diabsolutkan. 2
Melakukan regresi kembali nilai residual dengan variabel independen. Jika ditemukan t
hitung
t
tabel
, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi. Sebaliknya apabila tanpa tabel dan p-value 0,05 taraf signifikan, maka
menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas Gujarati, 1995:107. c. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah
multikolinearitas multikol. Multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier yang sempurna di antara beberapa atau semua variabel independen dalam
model regresi yang digunakanGujarati,1995:130. Dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dilihat dari nilai VIF variance inflation factor atau nilai
toleransi. Multikolinearitas terjadi jika nilai VIF diatas nilai 10 atau tolerance value dibawah 0,10 Ghozali, 2001:63.
PROGRAM STUDI AKUNTANSI-FEB UMS, 25 JUNI 2014
ISBN: 978-602-70429-2-6
657 Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan analisis regresi linier berganda, yaitu
untuk menghubungkan beberapa variabel independen personality dan pengalaman dengan satu variabel dependen keahlian pegawai menggunakan komputer.
Analisis regresi dinyatakan valid apabila data terdistribusi secara normal dan bebas dari heteroskedastisitas serta multikolinearitas. Regresi dapat ditunjukkan dalam persamaan:
Khl = a - Pi.Cax + p
2
.Cat - p
3
.Max + p
4
.Pgl + e Keterangan:
Khl = variabel dependen keahlian a
= konstanta P = koefisien regresi
Cax = variabel computer anxiety Cat = variabel computer attitudes
Max = variabel math anxiety Pgl = pengalaman
e = error data kuesioner tidak dapat digunakan
Dari persamaan tersebut selanjutnya dilakukan pengujian-pengujian: a. Uji parsial Uji t
Uji parsial dilakukan untuk mengetahui tingkat pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara individual yang dilakukan dengan
membandingkan t
hi
tung dengan t
tob
atau melihat nilai P
va
i
ue
dan tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5. Hasilnya, pabila t
hitung
t
tabel
atau p-value lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima yang berarti variabel independen secara individual tidak
mempengaruhi variabel independen. Sebaliknya, apabila t
hitung
t
tabel
atau p-value lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak berarti variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel independen. b. Uji F Uji Ketepatan Model
Uji simultan pengujian ini dilakukan dengan menguji koefisien regresi secara bersama-sama untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen terhadap variabel
dependen serta mengetahui apakah model regresi yang digunakan fit of goodness atau tidak. Pengujian yang dilakukan dengan membandingkan antara F
tabel
dengan F
hitung
, dan tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5. Hasilnya, apabila F
hitung
F
tabel
atau p-value lebih besar dari 0,05, maka H
diterima, yang berarti semua variabel independen secara bersama-sama dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen tidak fit of goodness.
PROGRAM STUDI AKUNTANSI-FEB UMS, 25 JUNI 2014
ISBN: 978-602-70429-2-6
658 Sebaliknya, apabila F
hitung
F
tabel
atau p-value lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak yang
berarti semua variabel independen secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi variabel dependen fit of goodness.
c. Koefisien determinan R
2
Koefisien determinan koefisien ini untuk mengetahui seberapa besar variasi dari variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. R
square
menunjukkan signifikansi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Besarnya koefisien antara 0
dan 1, yang mana semakin mendekati angka 1, maka dikatakan signifikan atau menunjukkan semakin besar pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen.
D. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Statistik Deskriptif