Fermentabilitas dan Kecernaan In Vitro Ransum Yang Diberi Kursin Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Pada Ternak Sapi dan Kerbau

FERMENTABILITAS DAN KECERNAAN in vitro RANSUM
YANG DIBERI KURSIN BUNGKIL BIJI JARAK PAGAR
(Jatropha curcas L.) PADA TERNAK SAPI DAN KERBAU

SKRIPSI
MERI AFRIYANTI

PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

RINGKASAN
MERI AFRIYANTI. D24104031. 2008. Fermentabilitas dan Kecernaan in vitro
Ransum yang Diberi Kursin Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
pada Ternak Sapi dan Kerbau. Skripsi. Program Studi Ilmu Nutrisi dan Makanan
Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing anggota

: Dr. Ir. Komang G. Wiryawan

: Ir. Anita S. Tjakradidjaja, M.Rur.Sc.

Bungkil biji jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan salah satu produk
ikutan dari pengolahan minyak jarak sebagai biodiesel. Pengolahan biji jarak menjadi
biodiesel menghasilkan bungkil biji jarak pagar (BBJP) sebanyak 0,4 ton dari satu
ton biji kering dan mengandung protein cukup tinggi yaitu berkisar 50-58 %. Namun
beberapa zat antinutrisi dan racun yang terkandung dalam BBJP antara lain kursin,
phorbolester, trypsin inhibitor, saponin dan tanin dapat mengganggu proses
pencernaan jika diberikan pada ternak secara berlebihan. Kursin atau lektin
merupakan fitotoxin yang memiliki molekul protein besar, kompleks dan sangat
beracun yang secara spesifik berinteraksi dengan molekul gula (karbohidrat).
Senyawa ini dapat mematikan sel dan bertanggungjawab besar sebagai katalis yang
mempercepat kerusakan ribosom pada sel eukariotik, namun hal ini masih belum
banyak dipelajari. Keragaman mikroba rumen diantara ternak ruminansia
menghasilkan kemampuan toleransi yang berbeda terhadap zat antinutrisi dan racun.
Adanya keragaman toleransi terhadap zat antinutrisi dan racun pada mikroba rumen
ini, kemungkinan terjadi pula terhadap kursin BBJP. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui toleransi mikroba cairan rumen ternak ruminansia (sapi dan
kerbau) terhadap kursin BBJP berdasarkan fermentabilitas dan kecernaan in vitro.
Penelitian ini dilaksanakan selama 7 bulan di Laboratorium Biokimia,

Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Perah, dan
Laboratorium Terpadu, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial
4 x 2 x 2 dengan 3 ulangan dan dilakukan dua kali (duplo). Faktor A adalah tingkat
pemberian ekstrak kursin dalam ransum yaitu 0%, 1%, 2% dan 3% (v/w). Faktor B
adalah cairan rumen ternak sapi dan kerbau. Faktor C adalah waktu inkubasi 0 dan 3
jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA),
jika berbeda nyata dilakukan uji ortogonal kontras.
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa populasi protozoa, populasi bakteri
total, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik dari rumen kerbau sangat
nyata (P