Sistem Peramalan Persediaa Barang di TOP Fashion
FASHION
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
LUKI LUKMAN
10109485
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2014
(2)
v
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xiii
LAMPIRAN ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah... 2
1.5 Metodologi Penelitian ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Ruang Lingkup Perusahaan... 7
2.1.1 Sejarah Perusahaan ... 7
2.1.2 Visi dan Misi ... 7
2.1.3 Stuktur Organisasi Perusahaan ... 8
2.1.4 Logo Top Fashion ... 9
2.2 Landasan Teori ... 9
2.2.1 Persediaan ... 10
2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 10
2.2.2.1 Pengertian Sistem ... 10
2.2.2.2 Pengertiaan Informasi ... 11
2.2.2.3 Pengertiaan Sistem Informasi ... 11
2.2.2.4 Kualitas Informasi... 11
2.2.3 Peramalan ... 12
2.2.3.1 Pengertian Peramalan ... 12
2.2.3.2 Metode Peramalan ... 12
(3)
vi
2.2.4.2 Kesalahan Atau Error Pada Peramalan ... 17
2.2.5 Konsep Perancangan Sistem ... 18
2.2.5.1 Diagram Konteks ... 18
2.2.5.2 Diagram Alir Data ... 18
2.2.5.3 Jaringan Semantik ... 18
2.2.6 Pengertian Basis Data ... 18
2.2.6.1 Konsep Dasar Basis Data ... 19
2.2.6.2 Basis Data Relasional ... 19
2.2.6.3 Perancangan Basis Data ... 19
2.2.6.4 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 19
2.2.6.5 Kamus Data... 21
2.2.6.6 DBMS (Database Management System) ... 21
2.2.7 Jaringan (Network) ... 21
2.2.7.1 Komponen Jaringan ... 22
2.2.7.2 Sistem Client/Server ... 22
2.2.8 Perangkat Lunak Pendukung ... 22
2.2.8.1 Delphi... 23
2.2.8.2 MySQL ... 23
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25
3.1 Analisis Sistem ... 25
3.1.1 Analisis Masalah ... 25
3.1.2 Analisis Prosedur Pada Sistem Yang Sedang Berjalan ... 26
3.1.2.1 Prosedur Kegiatan Penjualan Barang ... 26
3.1.2.2 Prosedur Kegiatan Pelaporan Data Penjualan ... 28
3.1.2.3 Prosedur Kegiatan Perencanaan Persediaan Barang ... 29
3.1.2.4 Analisis Metode Peramalan ... 31
3.1.2.5 Analisis Metode Single Exponential Smoothing ... 32
3.1.2.6 Kesimpulan Metode ... 37
3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 37
3.1.3.1 Analisis Perangkat Keras ... 37
3.1.3.2 Analisis Perangkat Lunak ... 38
3.1.3.3 Analisis User ... 39
(4)
vii
3.1.4.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 43
3.1.4.3 Spesifikasi Proses ... 48
3.1.4.4 Kamus Data... 52
3.1.4.5 Skema Relasi... 53
3.1.4.6 Struktur Tabel ... 53
3.2 Perancangan Arsitektur ... 55
3.2.1 Perancangan Struktur Menu ... 55
3.2.2 Perancangan Pengkodean ... 56
3.2.2.1 Pengkodean Barang ... 57
3.2.3 Perancangan Antar Muka ... 57
3.2.3.1 Perancangan Antarmuka Program ... 57
3.2.3.2 Perancangan Antarmuka Pesan ... 68
3.2.4 Jaringan Semantik ... 73
3.2.5 Rancangan Prosedural ... 75
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 81
4.1 Implementasi ... 81
4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 81
4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 81
4.1.3 Implementasi Form ... 82
4.1.4 Implementasi Pengguna ... 83
4.1.5 Implementasi Basis Data ... 83
4.1.6 Implementasi Antar Muka ... 84
4.2 Pengujian ... 84
4.2.1 Skenario Pengujian BlackBox... 85
4.2.2 Kasus Dan Hasil Pengujian BlackBox ... 86
4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian BlackBox ... 100
4.2.4 Kasus Dan Hasil Pengujian Beta ... 100
4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 103
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 105
(5)
viii
(6)
107
[2] Makridakis. wheelwright. McGEE. Andriyanto, dan Abdul Basith,Metode dan Aplikasi Peramalan, Erlangga, 1995.
[3] Bin Ladjamudin, Al-Bahra (2005) Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
[4] Pressman, Roger, S. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak.Pendekatan Praktisi. Edisi 7. Yogyakarta : Andi.
[5] Yamit, Zulian (1999) Manajemen Persediaan. Yogyakarta : Ekonisia [6] Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
[7] Susanto, Azhar (2000). Pengantar Informasi. Lingga Jaya : Indonesia. [8] Imam Amarullah, Aam (2011) Mengenal Jaringan Komputer. Dari
:http://www.ilmukomputer.org/wpcontent/uploads/2011/04/Jaringan-Komputer.zipdiakses pada tanggal 11Oktober 2013.
[9] Marcus Zakaria, Teddy (2003) Pemrograman Delphi untuk pemula :
IDE dan Struktur pemrograman.
Dari:http://www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2006/08/teddy-delphi.zip diakses pada tanggal 30september 2013.
[10] Rosa A.S dan M. Salahuddin, Rekayasa Perangkat Lunak,Informatika, 2013
(7)
iii
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Laporan tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia dengan judul “SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN BARANG DI TOP FASHION”.
Laporan tugas akhir ini tidak akan berarti apa-apa tanpa bantuan dan dukungan semua pihak yang dengan segenap hati dan rasa tulus yang telah memberikan semua hal yang penulis butuhkan, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.
2. Kedua orang tua dan keluarga penulis tercinta yang selalu memberikan dorongan semangat dan doa yang tak pernah ada habisnya, beserta cinta dan kasih sayang yang menjadi kekuatan bagi penulis.
3. Bapak Redi Setia Nugraha yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan dan membantu penelitian tugas akhir di Top Fashion. 4. Ibu Kania Evita Dewi S.Pd., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan dan masukan bagi penulis dalam tugas akhir ini.
5. Ibu Sufaatin, S.T., M.Kom, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran kepada penulis.
6. Seluruh dosen pengajar dan staf di UNIKOM khususnya pada Program Studi Teknik Informatika yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya serta membantu proses perkuliahan.
7. Teman-teman seperjuangan ferly, apip, luthfi, soleh, ferry, adi dan seluruh teman – teman di kelas IF-11 2009 seluruhnya yang telah bersama-sama melewati indah, manis dan pahitnya semasa perkuliahan.
(8)
iv dan doa dalam penelitian yang saya lakukan.
Di dalam penulisan laporan ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin, walaupun demikian penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk perbaikan dari masa mendatang.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat berguna khusunya bagi penulis, dan untuk seluruh pihak yang membutuhkan pada umumnya.
(9)
1
BAB 1
PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Top Fashion merupakan perusahaan perorangan beralamat di Jl.Gandawijaya No.99 cimahi yang bergerak dibidang penjualan busana sejak tahun 1980. Top Fashion menjual berbagai jenis busana seperti T-Shirt, Kemeja, Jaket, Mukena, Baju Koko, Peci, Sejadah, Seprei, Bed Cover dan masih banyak lagi,
Top Fashion melakukan proses penyedian barang jika persedian barang yang tercatat dalam bukustok menunjukan stok minimum. Top Fashion mengalami kesulitan dan hambatan dalam proses melayani permintaan konsumen karena sering terjadi kekurangan stok barang yang mengakibatkan permintaan konsumen tidak dapat terpenuhi, sedangkan kelebihan stok barang dapat mengakibatkan tidak efektifnya alokasi biaya penyedian barang yang seharusnya dialokasikan untuk penyedian barang lainnya, sehingga persediaan barang akan menjadi lebih optimal dan tidak terjadi penumpukan barang yang dapat menyebabkan bertambahnya biaya sehingga menyebabkan kerugian bagi Top Fashion.
Melihat permasalahan tersebut untuk dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, maka diusulkan suatu sistem peramalan persediaan barang agar dapat memperkirakan jumlah barang yang harus disediakan sehingga perusahaan dapat mengurangi masalah kekurangan atau kelebihan dalam persediaan barang.
Peramalan adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang [1] dalam organisasi modern mengetahui keadaan yang akan datang tidak saja penting untuk melihat yang baik atau buruk tetapi juga bertujuan untuk melakukan persiapan peramalan.
Dari hasil analisis data penjualan barang yang digunakan sebagai data peramalan, fakta menunjukkan bahwa data penjualan barang memiliki pola data horisontal. Beberapa literatur menunjukkan metode yang dapat digunakan untuk pola data horisontal adalah metode single exponensial smoothing. Metode single exponensial smoothing digunakan untuk menghasilkan data jumlah barang yang
(10)
harus disediakan. Metode single exponensial smoothing merupakan prosedur perbaikan terus menerus pada peramalan terhadap pengamatan objek terbaru, metode peramlan ini menitikberatkan pada penurunan prioritas secara exponential
pada objek pengamatan yang lebih tua, dalam pemulusan single exponential smoothing terdapat satu parameter pemulusan yang ditentukan secara eksplisit, dan hasil ini menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi. Dengan kata lain, observasi terbaru akan diberikan prioritas lebih tinggi bagi peramalan dari pada observasi yang lebih lama.[3]
Berdasarkan penjelasan diatas, maka solusi yang tepat untuk menyelesaikan peramasalahaan yang ada di Top Fashion adalah membangun sistem peramalan persediaan barang yang diharapkan bisa menghasilkan output untuk mengatasi permasalahan diatas.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut :
Bagaimana merancang sistem peramalan persediaan barang untuk memeprediksi jumlah barang yang akan disediakan di TopFashioin.
1.3Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk membangun sistem peramalan persediaan barang. Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
Mempermudah Top Fashion dalam memprediksi jumlah persediaan barang yang harus disediakan.
1.4Batasan Masalah
Batasan masalah dari sistem informasi peramalan penjualan barang ini adalah, sebagai berikut:
(11)
2. Metode peramalan yang digunakan yaitu menggunakan metode single exponential smoothing.
3. Data yang dirancang untuk peramalan adalah data penjualan.
4. Proses perhitungan kesalahan atau error menggunakan MAD (Mean Absolut Deviation).
5. Data jumlah penjualan barang (jaket) diperoleh dari bulan Januari 2011 sampai bulan Desember 2012.
6. Data peramalan jumlah penjualan untuk perencanaan persediaan untuk satu bulan kedepan.
7. Sistem yang di bangun berupa sistem berbasis desktop.
1.5Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah suatu proses yang digunakan ntuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data yang mendukung terlaksananya suatu penelitian, Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, penelitian deskriptif yaitu salah satu jenis metode penelitian yang menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya dengan situasi dimasa sekarang secara sistematis faktual dan akurat. Ada dua teknik dalam metode deskriptif ini diantanya adalah
1. Teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya adalah :
a. Studi Literatur
Studi Literatur (library research) adalah mengumpulkan data melalui buku – buku yang erat kaitannya dengan tema tugas akhir.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian langsung, dengan 2 cara yaitu:
1. Observasi
Observasi adalah teknik yang dipergunakan untuk memperoleh data informasi dengan melihat secara langsung perusahaan yang diteliti dan
(12)
mencatat informasi yang diperlukan untuk penulisan laporan penelitian ini, serta kemudian melakukan analisis secara terfokus mengenai sistem data jumlah penjualan produk.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung pada pihak supervisor yang mengetahui tentang hal-hal yang berhubungan dengan jumlah penjualan produk.
2. Metode pembangunan sistem
Teknik yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak menggunakan model waterfall seperti pada gambar 1.1. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan terurut, dimana tahap demi tahap yang akan dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Tahap dari model ini adalah sebagai berikut: 1. Analysis
Tahap analysis merupakan tahap memahami masalah dan mengadakan pengumpulan data melakukan pertemuan dengan melakukan pertemuan dengan supervisor, serta mengumpulkan data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun internet yang berkaitan dengan
software yang akan dibuat. 2. Planning
Tahap planning menghasilkan data yang berhubungan dengan keinginan staf administrasi dan manager dalam pembuatan software, termasuk rencana penting yang akan dilakukan.
3. Design
Tahap Design akan menerjemahkan data yang dirancang kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh staf administrasi dan manager. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.
(13)
4. Coding
Tahap coding merupakan proses pembuatan kode. Pengkodean atau penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman Delphi7.
5. Testing
Tahap testing merupakan tahap pengujian dari aplikasi yang telah dibangun. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka aplikasi akan di uji coba apa terhadap kesalahan. Apabila terdapat kesalahan maka akan dilakukan perbaikan terhadap aplikasi yang dibangun.
6. Maintenance
Tahap maintenance merupakan tahap perawatan dan perbaikan aplikasi yang telah dibangun.
ANALYSIS
PLANNING
DESIGN
CODING
TESTING
MAINTENANCE
(14)
1.6Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik Sistem Peramalan Persediaan Barang di Top Fashion.
BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN
Analisis dan perancangan sistem membahas mengenai gambaran sistem yang sedang berjalan dan menjelaskan mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam proses perancangan sistem meliputi alir data, diagram konteks, data flow diagram, kamus data, rancangan antar muka.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Implementasi dari hasil analisis dan perancangan, disertai juga dengan hasil pengujian dari sistem peramalan yang akan dibangun.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Menguraikan kesimpulan dari permasalahan yang dibahas serta saran yang akan menjadi masukan bagi perkembangan sistem ini.
(15)
7
LANDASAN TEORI
2.1 Ruang Lingkup Perusahaan
Pada tahap ini merupakan tahap peninjauan terhadap tempat penelitian yaitu
Top Fashion.
2.1.1 Sejarah Perusahaan
Dimulai pada tahun 1980 dengan mengelola usaha dengan menjadi pedagang kaki lima tanpa modal yang memadai. sebagai pedagang kaki lima, pemilik memulai sebuah usaha dengan semangat dan tekun dengan menggunakan ilmu manejemen yang alamiah dan sangat tradisonal. Tantangan terberat pada saat merintis usahanya adalah modal untuk menyediakan barang dan bagaimana agar memiliki tempat untuk berjualan mengingat tidak mudahnya memeperoleh bantuan pinjaman modal, namun perlahan - lahan seiring waktu berjalan sedikit demi sedikit sang pemilik mampu meningkatkan usahanya, jumlah barang yang pada awalnya hanya menjual beberapa jenis barang saja kini jenis barangnya pun bertambah sesuai dengan permintaan pelanggan.
Pada tahun 1987 dengan kegigihan dan kerja keras pemilik dapat mengembangkan usahanya sehingga memiliki toko nya sendiri dan telah memiliki beberapa karyawan agar dapat membantunya untuk mengelola usahanya tersebut, dari jenis barang yang di jualnya pun semakin bervariasi yang awalnya hanya menjual peci, baju koko, dan busana muslim lainnya, kini Top Fashion menjual t-shirt, celana, kemeja, seprei, bed caver serta masih banyak jenis barang lainnya.
2.1.2 Visi dan Misi
Top Fashion memiliki visi dan misi sebagai berikut: a. Visi
Menjadi toko pakaian yang dipercaya oleh konsumen serta dapat mengungguli persaingan pasar.
(16)
b. Misi
a) Memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen. b) Memberikan produk yang berkualitas kepada konsumen. c) Meningkatkan nilai nilai investasi.
d) Menjadi acuan bagi pesaing.
2.1.3 Stuktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan gambaran secara grafik yang terbentuk struktur kerja dari suatu struktur organisasi. Struktur organisasi hanya dapat menunjukan hubungan wewenang yang formal dan tidak dapat menggambarkan seberapa besar wewenang, tanggung jawab dan deskripsi pekerjaan yang terperinci. Untuk menjelaskan struktur organisasi yang menjadi sasaran kegiatan penelitian, maka struktur organisasi dari Top Fashion dapat dilihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Pemilik
Manajer
Administrasi Supervisor
(17)
1. Pemilik Top Fashion bertugas memantau dan menilai keseluruhan dari kemajuan perusahaan.
2. Manager bertugas memantau dan menilai keseluruhan dari kemajuan perusahaan serta bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan bagi perusahaan.
3. Administrasi bertugas mencatat dan menyusun laporan-laporan hasil penjualan barang, pembelian barang dari suplier, stok barang, dan bertugas untuk membuat laporan keuangan perusahaan.
4. Supervisor bertugas untuk mengatur kerja, membuat job desk, bertanggung jawab atas kerja karyawannya
5. Kasir bertanggung jawab dalam melayani transaksi pembayaran tunai dan melakukan stok opname di akhir tugasnya yang kemudian akan di serahkan kepada bagian administrasi.
6. Pramuniaga bertanggung jawab untuk mencapai target sales, menjaga tingkat shrinkage (angka kehilangan barang), serta melayani pelanggan dengan baik.
2.1.4 Logo Top Fashion
Berikut ini adalah logo Top Fashion
Gambar 2.2 Logo Top Fashion
2.2 Landasan Teori
Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang menjadi dasar pembangunan aplikasi Sistem Peramalan Persediaan Barang Di Top Fashion.
(18)
2.2.1 Persediaan
Persediaan timbul disebabkan oleh tidak singkronnya permintaan dengan penyediaan dan waktu. Untuk menjaga keseimbangan permintaan dengan penyediaan diperlukan persediaan. Macam-macam persediaan sebagian diantaranya adalah
1. Persediaan pengaman (safety stock)
Persediaan pengaman atau lebih sering disebut sebagai buffer stock adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidakpastian tersebut, akan terjadi kekurangan persediaan (stockout).
2. Persediaan antisipasi (anticipation stock)
Persediaan antisipasi/berjaga-jaga atau sering pula disebut sebagai stabilization stock adalah persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat diperkirakan sebelumnya. [1]
2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau information-generating systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:
“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”
2.2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah jaringan dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau melakukan sasaran tertentu. [6]
(19)
2.2.2.2 Pengertian Informasi
Informasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, sehingga informasi merupakan unsur yang sangat penting di dalam sebuah organisasi.
Menurut Azhar Susanto informasi adalah hasil pengolahan data yang memeberikan arti dan manfaat [7] sedangkan menurut jogiyanto informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.[6]
2.2.2.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang memepertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan srategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang diperlukan.[6]
2.2.2.4 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu: 1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang akan tidak bernilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
(20)
3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.[6]
2.2.3 Peramalan
2.2.3.1 Pengertian Peramalan
Peramalan (forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern mengetahui keadaan yang akan datang tidak saja penting untuk melihat yang baik atau buruk tetapi juga bertujuan untuk melakukan persiapan peramalan [4].
2.2.3.2 Metode Peramalan
Berdasarkan sifatnya teknik peramalan dibagi dalam 2 (dua) kategori, yaitu: 1. Metode Peramalan Kualitatif.
Peramalan kualitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, pendapat dan pengetahuan dari orang yang menyusunnya. Metode kualitatif atau teknologis dapat dibagi menjadi metode eksplanatoris dan normatif.
2. Metode Peramalan Kuantitatif
Peramalan Kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa yang lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda yang digunakan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi berarti metode yang digunakan semakin baik. Metode kuantitatif dapat dibagi dalam deret berkala (Time Series) dan metode kausal.
(21)
Baik metode deret berkala maupun kausal mempunyai keuntungan dalam situasi tertentu. Model deret berkala seringkali dapat digunakan dengan mudah untuk meramal, sedangkan model kausal dapat digunakan dengan keberhasilan yang lebih besar untuk pengambilan keputusan dan kebijaksanaan. Bilamana data yang diperlukan tersedia, suatu hubungan peramalan dapat dihipotesiskan baik sebagian fungsi dari waktu atau sebagai fungsi dari variabel bebas, kemudian diuji. Langkah penting dalam memilih suatu metode deret berkala yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan pola tersebut dapat diuji. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis horizontal, musiman, siklis dan tren.
1. Pola Horisontal (H).terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata yang konstan. Deret seperti itu stasioner terhadap nilai rata-ratanya. Suatu produk yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis ini. Demikian pula, suatu keadaan pengendalian mutu yang menyangkut pengambilan contoh dari suatu proses produksi berkelanjutan yang secara teoritis tidak mengalami perubahan juga termasuk jenis ini. Gambar 2.3 menunjukkan suatu pola khas dari data horizontal atau stasioner seperti itu.
Gambar 2.3 Pola Data Horisontal
2. Pola Musiman (S). terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh factor musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu tertentu). Penjualan dari produk seperti minuman ringan, es krim,
(22)
dan bahan bakar pemanas ruangan semuanya menunjukkan jenis pola ini. Untuk pola musiman kuartalan, datanya serupa dengan gambar 2.4
Gambar 2.4 Pola Data Musiman
3. Pola Siklis (C). terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fruktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Penjualan produk seperti mobil, baja, dan peralatan utama lainnya menunjukkan jenis pola ini seperti ditunjukkan pada gambar 2.5
Gambar 2.5 Pola Data Siklis
4. Pola Tren (T). terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Penjualan banyak perusahaan produk bruto nasional (GNP) dan berbagai indicator bisnis atau ekonomi lainnya mengikuti suatu pola tren selama perubahannya sepanjang waktu. Gambar 2.6 menunjukkan suatu pola tren.
(23)
Gambar 2.6 Pola Data Tren
Metode yang akan digunakan untuk proses peramalan dalam pembangunan sistem peramalan persediaan barang di Top Fashion adalah metode kuantitatif dengan pola data musiman.[2]
2.2.4 Teknik Peramalan Untuk Data Horisontal
Pola Horisontal terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yang konstan. Deret seperti itu stasioner terhadap nilai rata-rata-rata-ratanya. Suatu produk yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu termasuk jenis ini. Demikian pula, suatu keadaan pengendalian mutu yang menyangkut pengambilan contoh dari suatu proses produksi berkelanjutan yang secara teoritis tidak mengalami perubahan juga termasuk jenis ini.
Teknik yang bisa digunakan:
1. Naïve.
2. Single averaging. 3. Moving average.
4. Single Exponential Smoothing. 5. Double Exponential Smoothing.
(24)
2.2.4.1 Metode Exponential Smoothing
Metode exponential smoothing merupakan pengembangan dari metode
moving averages. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan data terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot yang lebih besar. Dua metode dalam
exponential smoothing diantaranya single exponential smoothing dan double exponential smoothing. [2]
1. Single Exponential Smoothing
Dikenal juga sebagai Single exponential smoothing yang digunakan pada peramalan jangka pendek biasnya hanya satu bulan kedepan. Metode ini dapat digunkan bila data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yang tetap, tanpa pengaruh trend atau pola musiman [2]
Rumus untuk single exponsntial smoothing adalah sebagai berikut:
F1 = X1
Ft+1 = α Xt + (1 –α) Ft (2.1)
Dimana :
Ft+1 = Peramalan untuk periode t+1.
Ft = Peramalan untuk periode t.
Xt = Data aktual.
α = Konstanta perataan .
2. Double Exponential Smoothing
Metode ini digunakan ketika data menunjukkan adanya trend. Exponential smoothing dengan adanya trend seperti pemulusan sederhana kecuali bahwa dua komponen harus diupdate setiap periode – level dan trendnya. Level adalah estimasi yang dimuluskan dari nilai data pada akhir
(25)
masingmasing periode. Trend adalah estimasi yang dihaluskan dari pertumbuhan rata-rata pada akhir masing masing periode. [2]
Rumus double exponential smoothing adalah sebagai berikut
St = α * Yt + (1 –α) * (St - 1 + bt - 1) (2.2)
bt = γ * (St – St - 1) + (1 –γ) * bt – 1 (2.3)
Ft + m = St + bt m (2.4)
Dimana :
St = peramalan untuk periode t.
Yt + (1-α) = Nilai aktual time series bt = trend pada periodeke - t
α = parameter pertama perataan antara nol dan
1, = untuk pemulusan nilai observasi
y = parameter kedua, untuk pemulusan trend
Ft+m = hasil peramalan ke – m
m = jumlah periode kemuka yang diramalkan
2.2.4.2 Kesalahan atau error pada forecasting
Kesalahan dalam peramalan mempengaruhi keputusan melalui dua cara, yaitu :
1. Kesalahan dalam memilih teknik peramalan.
2. Kesalahan dalam mengevaluasi keberhasilan penggunakan teknik peramalan. Setiap teknik yang digunakan adalah menguji data historis dan satu kesalahan kecil yang sering dilakukan adalah menseleksi instrumen peramalan.
(26)
Formulasi yang digunakan dalam menghitung kesalahan, yaitu mean absolute deviation (MAD), MAD adalah ukuran deviasi peramalan dan tidak mempertimbangkan apakah kesalahan itu negatif atau positif.
Berikut rumus untuk MAD (Mean Absolute Deviation)
��� = �1∑��=1|��− Ŷ�| (2.5) Di mana :
��= Data Aktual pada waktu t
Ŷ�= Data peramalan pada waktu t
� = Jumlah data
2.2.5 Konsep Perancangan sistem
Konsep konsep perancangan sistem yang akan dirancang dalam pembangunan Sitem peramalan persediaan barangdi Top Fashion diantaranya:
2.2.5.1 Diagram Konteks
Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem
2.2.5.2 Diagram Alir Data
Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) atau DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk simbol simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan [5].
2.2.5.3 Jaringan Semantik
Jaringan semantik merupakan jaringan data dan informasi, yang menunjukkan hubungan antarobjek dimana informasi yang terhubung tersebut adalah informasi yang proposional (suatu pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah). Dalam matematika, istilah jaringan semantik merupakan suatu label atau graph berarah.
2.2.6 Pengertian Basis Data
Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi
(27)
tersedia saat di butuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.[10]
2.2.6.1 Konsep Dasar Basis Data
Basis data (database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip yang ditempatkan secara berurutan untuk memudahkan dalam pengambilan kembali data tersebut. Basis data menunjukkan suatu kumpulan data yang dipakai dalam sistem informasi disebut sistem basis data (database system)
2.2.6.2 Basis Data Relasional
Konsep sebuah database adalah terdiri atas tabel-tabel yang terorganisasi. Tabel-tabel tersebut dapat saling berelasi untuk menghasilkan suatu infomasi, untuk mengakses data yang ada dalam tabel-tabel tersebut digunakan sebuah perintah SQL (Structured Query language)
2.2.6.3 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data dibutuhkan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dalam perncangan basis data untuk pembangunan aplikasi sistem peramalan persediaan barang di Top Fashion dapat melalui tahapan berikut :
2.2.6.4 ERD (Entity Relationship Diagram)
Entity Relationship Diagram adalah suatu model atau teknik pendekatan yang dapat menyatakan atau menggambarkan hubungan entity didalam sebuah sistem, dimana hubungan tersebut dinyatakan sebagai one-to-one, one-to-many dan
many-to-many. Entity Relationship bertujuan untuk menentukan objek-objek data
(Entity) dan Relationship (hubungan) yang ada pada objek-objek tersebut. Komponen Entity Relationship Diagram :
1. Entity
Entity adalah suatu yang dapat dibedakan atau diidentifikasikan secara unik, objek disini sifatnya berupa orang, tempat, peristiwa atau konsep yang informasinya direkam.
(28)
2. Atribut.
Atribut adalah kumpulan dari beberapa elemen data yang membentuk suatu entity. Atribut merupakan ciri sebutan atau karakteristik yang dapat mewakili suatu simbol yang digunakan untuk menggambarkan atribut pada entity Relationship diagram.
3. Relationship.
Relationship adalah relasi atau hubungan yang terjadi diantara beberapa entity. Simbol yang digambarakan untuk menggambarkan Relationship
pada teknik entity Relationship diagram adalah berupa dimendi (Belah ketupat). Setiap Relationship mempunyai derajat Relationship, yaitu tingkat atau hubungan yang terdiri dari tiga derajat, yaitu :
a. Unary (derajat 1)
Suatu Relationship yang dihubungkan dengan suatu entity set, dimana penghubungnya ada dua.
b. Binary (derajat 2)
Relationship derajat dua adalah Relationship yang biasa terjadi yaitu dua entity set dihubungkan dengan satu entity Relationship.
c. Ternary (derajat 3)
Relationship derajat tiga.
Relationship diagram juga mempunyai kardinalitas yaitu batasan pada jumlah entity yang terdiri dari:
a. One to One
Tingkat hubungan satu ke satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.
b. One to Many atau Many to one
Tingkat hubungan satu ke banyak adalah sama dengan banyak ke satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat.
(29)
c. Many to Many
Tingkat hubungan banyak ke banyak, terjadi tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. [4]
2.2.6.5 Kamus Data
Kamus Data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk:
a. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan b. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan
laporan-laporan
c. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file
d. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data
2.2.6.6 DBMS (Database Management System)
DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai sistem mengemen basis data adalaha suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data. Suatu sistem aplikasi dikatakan DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut:
a. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data. b. Mampu menangani integritas data.
c. Mampu menangani akses data. d. Mampu menagani backup data.[10]
2.2.7 Jaringan (Network)
Network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebi sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem. Dengan network, komputer komputer yang satu dapat menggunakan data di komputer yang lain, dapat mencetak laporan di
printer komputer yang lain,dapat member berita ke komputer yang lain walaupun berlainan area.
(30)
2.2.7.1 Komponen Jaringan
Komponen dari suatu jaringan adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam network atau menghasilkan output informasi atau keduanya. Node dapat berupa sebuah printer atau alat-alat cetak lainnya, atau suatu PC atau microcomputer sampai mainframe computer yang raksasa atau
modem atau multiplexer. Link adalah channel atau jalur transmisi atau carrier untuk arus informasi atau data diantara node
2.2.7.2 Sistem Client/server
Menurut Agus Mulyanto mendefinisikan client-server sebagai arsitektur yang paling banyak digunakan saat ini. Dimana client dapat melakukan proses sendiri, ketika client meminta data, server akan mengirimkan data sesuai yang diminta, kemudian proses akan dilakukan di client. Arsitektur client-server
memiliki kelebihan sebagai berikut :
1. Pemrosesan dapat dilakukan di computer client, sehingga data dapat diproses sesuai dengan kebutuhan client.
2. Proses bisnis tetap akan berjalan meskipun terjadi kemacetan mesin. 3. Pada arsitektur client-server hanya dibutuhkan mesin-mesin yang
sederhana, sehingga dapat mengurangi biaya dalam membangun sistem. 4. Mudah dalam melakukan up-grade pada perangkat sistem.
5. Dapat menggunakan berbagai platform aplikasi pada client. [6]
2.2.8 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak (software) pendukung sangatlah dibutuhkan dalam membangun sistem aplikasi peramalan ini, karena sistem aplikasi yang akan dibangun ini membutuhkan beberapa program aplikasi yang digunakan untuk menghasilkan program aplikasi yang lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna. Adapun program aplikasi yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak ini adalah Delphi dan database MySQL.
(31)
2.2.8.1 Delphi
Delphi adalah sebuah perangkat lunak (bahasa pemrograman) untuk membuat program/aplikasikomputer berbasis windows. Delphi merupakan bahasa pemograman berbasis objek, artinya semuakomponen yang ada merupakan objek-objek. Ciri sebuah objek adalah memiliki nama, properti dan method/procedure. Delphi disebut juga visual programming artinya komponen-komponen yang adatidak hanya berupa teks (yang sebenarnya program kecil) tetapi muncul berupa gambar-gambar.
Delphi termasuk Keluarga Visual sekelas Visual Basic, Visual C, artinya perintah-perintah untuk membuat objek dapat dilakukan secara visual. Pemrogram tinggal memilih objek apa yang ingin dimasukkan kedalam Form/Window, lalu tingkah laku objek tersebut saat menerima event/aksi tinggal dibuat programnya. Delphi merupakan bahasa berorentasi objek, artinya nama objek, properti dan
methode/procedure dikemas menjadi satu kemasan (encapsulate). [9]
2.2.8.2 MySQL
MySQL Merupakan sebuah databaseserver yang free, artinya semua orang bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. Selain databaseserver, MySQL
juga merupakan program yang dapat mengakses suatu database MySQL yang berposisi sebagai Server, yang berarti program kita berposisi sebagai Client. Jadi
MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan sebagai Client mupun
server.
Database MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk
database relasional atau disebut Relational Database Management System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa permintaan yang bernama SQL
(Structured Query Language ).
Sebagai server database dengan konsep database modern,MySQL memiliki beberapa kegunaan antara lain yaitu :
(32)
1. Portability
Database MySQL berfungsi dengan stabil tanpa kendala,berarti berlaku pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux dan lain-lain.
2. Multiuser
MySQL merupakan database yang dapat digunakan untuk menangani beberapa user dalam waktu bersamaan tanpa mengalami masalah serta memungkinkan sebuah database sever MySQL dapat diakses client secara bersamaan pula.
3. Performance Tuning
MySQL mempunyai kecepatan yang cukup baik dalam menangani query-query sederhana serta mampu memproses lebih banyak SQl per satuan waktu.
4. Command And Functions
MySQLserver memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.
5. Scalability dan Limits
MySQL mempunyai kemampuan menangani database dalam skala cukup besar serta dapat menampung indeks sampai 32 indeks pada tiap tabelnya.
(33)
81
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Dalam bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang telah dibangun. Tahapan ini dilakukan setelah analisis dan perancangan selesai dilakukan, kemudian diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang digunakan. Setelah implementasi, dilakukan pengujian sistem dimana akan dilihat kekurangan pada sistem yang telah dibangun, untuk dilakukan perbaikan maupun pengembangan terhadap sistem tersebut.
4.1 Implementasi
Setelah sistem dianalisis dan dirancang, maka tahap selanjutnya adalah implementasi sistem. Tujuan dari tahap implementasi sistem adalah untuk mengkonfirmasikan modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga
user dapat memberi masukan kepada pembangun sistem.
4.1.1 Implementasi Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan untuk mengimplementasikan program ini adalah sebagai berikut.
Processor : 2.66 GHz
RAM : 256 MB
HardDisk : 40 GB Monitor : 15 ‘’ Mouse dan Keyboard
4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan program ini adalah sebagai berikut.
(34)
Tools Program : Borland Delphi 7.0, sebagai bahasa pemograman
: Component Borland Delphi 7.0 .
: MySQL Connector ODBC sebagai konektor yang akan menghubungkan database ke aplikasi pengguna.
: MySQL Server sebagai database.
4.1.3 Implementasi Form
Implementasi form dilakukan untuk mengetahui setiap halaman program yang dibuat. Berikut ini adalah implementasi form yang dibuat.
Tabel 4.1 Implementasi Form
Menu Deskripsi Nama File
Login User File program untuk proses user login.
ULogin.pas
Menu Utama Admin (Administrasi)
File program untuk menampilkan menu utama Admin (Administrasi).
UMenuAdmin.pas
Pengolahan Data User
File program untuk proses pengolahan data user.
UdataUser.pas
Ganti Password File program untuk mengubah password.
UgantiPassword.pas
Menu Utama Manager
File program untuk menampilkan menu utama Manager.
UMenuManager.pas
Lihat Data Penjualan
File program untuk
menampilkan data penjualan.
ULihatDataPenjualan.pas
Proses Peramalan File program untuk melakukan proses peramalan.
UprosesPeramalan.pas
Pengolahan data barang
File program untuk proses pengolahan data kategori barang.
Ubarang.pas
Pengolahan data penjualan barang
File program untuk proses pengolahan data penjualan barang.
(35)
Data Modul File program untuk
mengumpulkan komponen – komponen aplikasi
UDM.pas
4.1.4 Implementasi Pengguna
Pengguna atau user dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam sistem peramalan persediaan barang di Top Fashion, beserta karakteristiknya. Sistem yang sedang berjalan melibatkan dua orang pengguna, yaitu: Administrasi, Manager Top Fashion.
4.1.5 Implementasi Basis Data
Implementasi basis data dibangun berdasarkan perancangan basis data yang dibuat sebelumnya. Basis data yang dibutuhkan akan diimplementasikan menggunakan perangkat lunak MySQL. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana proses pembuatan basis data beserta tabel-tabel yang mendukung sistem.
1. Pembuatan Database
CREATE DATABASE `si_peramalan`;
2. Pembuatan table user
CREATE TABLE `user` (
`id_user` varchar(23) NOT NULL, `password` varchar(30) NOT NULL,
`level_user` enum(‘admin’,’manager’) NOT NULL,
PRIMARY KEY (`id_user`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
3. Pembuatan tabel barang
CREATE TABLE ` barang` (
`id_barang` varchar(10) NOT NULL, `nama barang` varchar(50) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id_barang`)
(36)
4. Pembuatan tabel penjualan
CREATE TABLE `penjualan` (
`id_penjualan` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `id_user` varchar(20),
`jumlah_penjualan` int(11) NOT NULL, `id_barang` varchar(40),
`nama barang` varchar(50), `tahun` year,
`bulan` varchar(20)
PRIMARY KEY (`id_penjualan`) ) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1;
ALTER TABLE `penjualan`
ADD CONSTRAINT `penjualan_ibfk_1` FOREIGN KEY
(`id_user`) REFERENCES `user` (`id_user`),
ADD CONSTRAINT `penjualan_ibfk_2` FOREIGN KEY
(`id_barang`) REFERENCES `barang` (`id_barang`);
5. Pembuatan tabel peramalan
CREATE TABLE `peramalan` ( `no` int(10) NOT NULL,
`id_barang` varchar(11) NOT NULL, `hasil peramalan`double NOT NULL PRIMARY KEY (`no`)
) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 ; ALTER TABLE `peramalan`
ADD CONSTRAINT `peramalan_ibfk_1` FOREIGN KEY
(`id_barang`) REFERENCES ` barang` (`id_barang`);
4.1.6 Implementasi Antarmuka
Pada bagian implementasi antarmuka ini akan diimplementasikan antarmuka program yang telah dibangun (tampilan antarmuka program terdapat di lampiran A).
4.2 Pengujian
Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode black box dan pengujian beta dengan wawancara. Pengujian menggunakan metode black box
berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian dengan menggunakan metode black box berfokus pada persyaratan
(37)
fungsional perangkat lunak. Pengujian ini memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya semua persyaratan fungsional untuk suatu program.
4.2.1 Skenario Pengujian Black Box
Skenario pengujian black box menjelaskan skenario pengujian sistem peramalan persediaan bahan baku untuk halaman manager dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.2 Rencana Pengujian Halaman Manager
Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian
Login Manager Id_user, password Black Box
Pengolahan Data User Tambah Data User Black Box
Edit Data User Black Box
Hapus Data User Black Box
Cari Data User Black Box
Ganti Password Ganti Password Manager Black Box
Proses Peramalan Proses Peramalan Black Box
Simpan hasil peramalan Black Box
Lihat Data Penjualan Black Box
Skenario pengujian black box menjelaskan skenario pengujian sistem peramalan persediaan bahan baku untuk halaman admin dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Rencana Pengujian Halaman Administrasi
Kelas Uji Butir Uji Jenis Pengujian
Login Admin Id_user, password Black Box
Pengolahan Data Barang Tambah Data Barang Black Box
Edit Data Barang Black Box
Hapus Data Barang Black Box
Cari Data Barang Black Box
Pengolahan Data Penjualan Tambah Data Penjualan Black Box
Edit Data Penjualan Black Box
Hapus Data Penjualan Black Box
Cari Data Penjualan Black Box
(38)
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Black Box
Pengujian Black Box dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dimasukkan (input) sudah sesuai dengan yang diharapkan (Output). Berikut penjelasan dari pengujian Black Box.
1. Pengujian Login
Login digunakan untuk penentuan hak akses user. Pengujian login dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Pengujian Proses Login
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Yang Masukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Data login admin
Username: admin
Password: admin
Menampilkan Menu Utama Admin
Menampilkan
Menu Utama
Admin
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Data login manager
Username: manager
Password: mgr
Menampilkan Menu Utama Manager
Menampilkan
Menu Utama
Manager
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kososng)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Data login admin
Username: admin
Password: (dikosongkan)
Menampilkan pesan
“Password harus diisi”
Menampilkan pesan
“Password harus diisi”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Data login manager
Username: manager
Password: (dikosongkan)
Menampilkan pesan
“Password harus diisi”
Menampilkan pesan
“Password harus diisi”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Data login admin
Username: (dikosongkan)
Password: admin
Menampilkan pesan
“username harus diisi”
Menampilkan pesan
“username harus diisi”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Data login manager
Username: (dikosongkan)
Password: mgr
Menampilkan pesan
“username harus diisi”
Menampilkan pesan
“username harus diisi”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Username Tidak Valid)
(39)
+
Pengujian Bagian Manager
1. Pengujian Proses Pengolahan Tambah Data User
pengolahan tambah user digunakan untuk mengolah data user. Pengujian pengolahan user dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Pengujian Proses Tambah Data User Data login manager
Username: managerr
Password: manager
Menampilkan pesan
“username salah”
Menampilkan pesan
“username salah”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Data login admin
Username: adminn
Password: admin
Menampilkan pesan
“username salah”
Menampilkan pesan
“username salah”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Password Tidak Valid)
Data login manager
Username: manager
Password: managers
Menampilkan pesan
“password salah”
Menampilkan pesan
“password salah”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak Data login admin
Username: admin
Password: adminn
Menampilkan pesan
“password salah”
Menampilkan pesan
“password salah”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Menambahkan data user Contoh:
Username:admin1
Password:admin1
Level user:admin
Menampilkan pesan
“Data Berhasil Dsimpan”,
Menampilkan pesan
“Data Berhasil
Disimpan”,
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data kososng)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Menambahkan data user Contoh:
Username: (Dikosongkan)
Menampilkan pesan
“username harus diisi”
Menampilkan pesan
“username harus diisi”,
[ √ ] Diterima
(40)
2. Pengujian Proses Edit Data User
Pengolahan edit data user digunakan untuk mengolah data user. Pengujian pengolahan user dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Pengujian Proses Edit Data User
3. Pengujian Proses Pengolahan Cari Data User
Password:admin1
Level user:admin
Menambahkan data user Contoh:
Username: admin1
Password: (Dikosongkan)
Level user:admin
Menampilkan pesan
“password harus diisi”
Menampilkan pesan
“password harus diisi”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Pengeditan data user Contoh:
Username:admin
Password:admin
Level user:admin
Menampilkan pesan
“Data Berhasil Dsimpan”,
Menampilkan pesan
“Data Berhasil
Dsimpan”,
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data kosong)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Pengeditan data user Contoh:
Username:admin
Password: (dikosongkan)
Level user:admin
Menampilkan pesan
“Password Tidak
Boleh Kosong”
Menampilkan pesan
“Password Tidak Boleh
Kosong”
[ √ ] Diterima
(41)
Pengolahan cari data user digunakan untuk mengolah data user. Pengujian pengolahan user dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Pengujian Proses Cari Data User
4. Pengujian Proses Pengolahan Hapus Data User
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Memasukan data username
yang valid Contoh:admin
Menampilkan pesan
“data ditemukan” dan
menampilkan data user yang dicari
Menampilkan pesan
“data ditemukan” dan
menampilkan data user yang dicari
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Tidak Valid)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Memasukan data username
tidak valid Contoh:adminn
Menampilkan pesan
“data tidak
ditemukan”
Menampilkan pesan
“data tidak ditemukan”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Dikosongkan)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Memasukan data username
dikosonglan
Menampilkan pesan
“field pencarian harus diisi”
Menampilkan pesan
“field pencarian harus diisi”
[ √ ] Diterima
(42)
pengolahan hapus data user digunakan untuk mengolah data user. Pengujian pengolahan user dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8 Pengujian Proses Hapus Data User
5. Pengujian Proses Ganti Password Manager
pengolahan ganti password digunakan untuk mengganti data password.
Pengujian pengolahan proses ganti password dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9 Pengujian Proses Ganti Password
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memilih data user yang akan dihapus.
Data berhasil terhapus Data berhasil terhapus [ √ ] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mengganti password Contoh:
Password Lama :mgr Password baru :manager Ulangi password: manager
Menampilkan pesan
“pasword berhasil diganti”
Menampilkan pesan
“pasword berhasil diganti”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data kosong)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mengganti password Contoh:
Password Lama : (dikosongkan) Password baru :manager
Menampilkan pesan
“password lama salah”
Menampilkan pesan
“password lama salah”
[ √ ] Diterima
(43)
6. Pengujian Proses Peramalan
Pengolahan proses peramalan digunakan untuk meramalkan jaket Pengujian pengolahan proses peramalan jaket dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4.10 Pengujian Proses Peramalan
7. Pengujian Proses Lihat Data Penjulan Ulangi password: manager
Mengganti password Contoh:
Password Lama : mgr
Password baru : (dikosongkan) Ulangi password: manager
Menampilkan pesan
“password baru harus diisi”
Menampilkan pesan
“ulangi,password
baru harus diisi”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Mengganti password Contoh:
Password Lama : mgr Password baru : manager Ulangi password: (dikosongkan)
Menampilkan pesan
“ulangi password baru harus diisi”
Menampilkan pesan
“ulangi password baru harus diisi”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Meramlalakan jaket: Contoh
Pilih jaket untuk
diramalakan
Menampilkan hasil peramalan
Menampilkan hasil peramalan
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Data barang: (Dikosongkan) Menampilkan Pesan data barang harus diisi
Menampilkan Pesan data barang harus diisi
[ √ ] Diterima
(44)
Pengolahan Proses lihat data penjualan digunakan untuk melihat data penjualan untuk setiap bulannya. Pengujian Proses Lihat Data Penjulan dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.11
Tabel 4.11 Pengujian Proses Lihat Data Penjualan
Pengujian Data Bagian Administrasi
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Lihat data barang Contoh
Masukan nama barang yang
dicari “jaket”
Menampilkan pesan
“data ditemukan” Menampilkan peramalan pesan hasil
“data ditemukan”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Tidak Valid)
Data yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Lihat data barang Contoh
Masukan nama barang yang
dicari “jatet”
Menampilkan pesan
“data tidak ditemukan”
Menampilkan pesan
“data tidak ditemukan”
[ √ ] Diterima
(45)
1. Pengujian Proses Pengolahan Tambah Data Barang
Pengolahan tambah data barang digunakan untuk mengolah data barang.
Pengujian pengolahan tambah data barang dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada 4.12
Tabel 4.12 Pengujian Proses Pengolahan Tambah Data Barang
2. Pengujian Proses Pengolahan Edit Barang
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Menambahkan data barang Contoh:
Id barang : TOP-01 Nama Barang : Jaket
Menampilkan pesan
“Data Berhasil Dsimpan”,
Menampilkan
pesan “Data Berhasil
Disimpan”,
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Menambahkan data barang Contoh:
Id barang : TOP-01
Nama Barang : (dikosongkan)
Menampilkan pesan
“nama barang harus diisi”
Menampilkan
pesan “nama barang harus diisi”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Menambahkan data barang Contoh:
Id barang : (dikosongkan) Nama Barang : Jaket
Menampilkan pesan
“id barang harus diisi”
Menampilkan
pesan “id barang harus diisi”
[ √ ] Diterima
(46)
Pengolahan edit barang digunakan untuk mengolah data barang. Pengujian pengolahan edit data barang dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13
Tabel 4.13 Pengujian Proses Edit Barang
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar) Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil
Pengamatan
Kesimpulan
Pengeditan data user Contoh:
Id barang : TOP-02 Nama Barang : Jaket
Menampilkan pesan
“Data Berhasil Dsimpan”,
Menampilkan
pesan “Data Berhasil
Dsimpan”,
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong) Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil
Pengamatan
Kesimpulan
Pengeditan data user Contoh:
Id barang : (dikosongkan) Nama Barang : Jaket
Menampilkan pesan
“id barang tidak
boleh kosong”
Menampilkan
pesan “id barang
tidak boleh
kosong”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Pengeditan data user Contoh:
Id barang : TOP-02
Nama Barang : (dikosongkan)
Menampilkan pesan
“nama barang tidak
boleh kosong”
Menampilkan
pesan “nama barang tidak boleh
kosong”
[ √ ] Diterima
(47)
3. Pengujian Proses Hapus Data Barang
Pengolahan hapus data barang digunakan untuk mengolah data barang.
Pengujian pengolahan hapus data baang dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.14
Tabel 4.14 Pengujian Proses Hapus Data Barang
4. Pengujian Proses Cari Data Barang
Pengolahan cari data barang digunakan untuk mengolah data barang. Pengujian pengolahan cari data barang dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.15
Tabel 4.15 Pengujian Proses Cari Data Barang
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Aktifitas yang dilakukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memilih data barang yang akan dihapus.
Data berhasil terhapus Data berhasil terhapus [ √ ] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Memasukan data barang yang valid
Contoh:jaket
Menampilkan pesan
“data ditemukan”
dan menampilkan data barang yang dicari
Menampilkan pesan
“data ditemukan” dan
menampilkan
databarang yang dicari
[ √ ] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Tidak Valid)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Memasukan data barang tidak valid
Contoh:jatet
Menampilkan pesan
“data tidak ditemukan”
Menampilkan pesan
“data tidak ditemukan” [ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data kososng)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Memasukan data barang tidak valid
Menampilkan pesan
“field pencarian harus diisi”
Menampilkan pesan
“field pencarian harus diisi”
[ √ ] Diterima
(48)
5. Pengujian Proses Tambah Data Penjualan
Pengolahan tambah data barang digunakan untuk mengolah data penjualan.
Pengujian pengolahan tambah data penjualan dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.16.
Tabel 4.16 Pengujian Proses Tambah Data Penjualan
Contoh:field pencarian dikosongkan
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Menambahkan data penjualan Contoh:
Jumlah Penjualan : 24 Nama Barang : Jaket Tahun Penjualan: 2011 Bulan Penjualan: Januari
Menampilkan pesan
“Data Berhasil Dsimpan”,
Menampilkan
pesan “Data Berhasil
Disimpan”,
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data kososng)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Menambahkan data penjualan Contoh:
Jumlah Penjualan : 24 Nama Barang : (dikosongkan) Tahun Penjualan: 2011 Bulan Penjualan: Januari
Menampilkan pesan
“nama barang harus diisi”
Menampilkan
pesan “nama barang harus diisi”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Menambahkan data penjualan Contoh:
Jumlah Penjualan : (dikosongkan)
Menampilkan pesan
“jumlah penjualan harus diisi”
Menampilkan
pesan “jumlah penjualan harus diisi”
[ √ ] Diterima
(49)
6. Pengujian Proses Pengeditan Data Penjualan
Pengolahan edit data penjualan digunakan untuk mengolah data penjualan.
Pengujian pengolahan pengeditan data penjualan dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17
Tabel 4.17 Pengujian Proses Edit Data Penjualan
Nama Barang : Jaket Tahun Penjualan: 2011 Bulan Penjualan: Januari Menambahkan data penjualan Contoh :
Jumlah Penjualan : 24 Nama Barang : Jaket
Tahun Penjualan: (dikosongkan) Bulan Penjualan: Januari
Menampilkan pesan
“tahun penjualan harus diisi”
Menampilkan
pesan “tahun penjualan harus diisi”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Menambahkan data penjualan Contoh :
Jumlah Penjualan : 24 Nama Barang : Jaket Tahun Penjualan: 2011
Bulan Penjualan: (dikosongkan)
Menampilkan pesan
“bulan penjualan harus diisi
Menampilkan
pesan “bulan penjualan harus diisi
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar) Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil
Pengamatan
Kesimpulan
Pengeditan data user Contoh:
Jumlah Penjualan : 26 Nama Barang : Jaket Tahun Penjualan: 2011
Menampilkan pesan
“Data Berhasil Dsimpan”,
Menampilkan
pesan “Data Berhasil
Dsimpan”,
[ √ ] Diterima
(50)
7. Pengujian Proses Hapus Data Penjualan
Pengolahan hapus data penjualan digunakan untuk mengolah data penjualan.
Pengujian pengolahan hapus data penjualan dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.18
Tabel 4.18 Pengujian Proses Hapus Data Penjualan
8. Pengujian Proses Cari Data Penjualan Bulan Penjualan: Januari
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong) Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil
Pengamatan
Kesimpulan
Pengeditan data user Contoh:
Jumlah Penjualan: (dikosongkan) Nama Barang : Jaket
Tahun Penjualan: 2011 Bulan Penjualan: Januari
Menampilkan pesan
“jumlah penjalan
tidak boleh kosong”
Menampilkan
pesan “jumlah penjualan tidak
boleh kosong”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Pengeditan data user Contoh:
Jumlah Penjualan : 26 Nama Barang : (dikosongkan) Tahun Penjualan: 2011 Bulan Penjualan: Januari
Menampilkan pesan
“nama barang tidak
boleh kosong”
Menampilkan
pesan “nama barang tidak boleh
kosong”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Memilih data penjualan yang akan dihapus.
Data berhasil terhapus Data berhasil terhapus [ √ ] Diterima [ ] Ditolak
(51)
Pengolahan cari data penjualan digunakan untuk mengolah data penjualan.
Pengujian pengolahan cari data penjualan dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.19
Tabel 4.19 Pengujian Proses Cari Data Penjualan
9. Pengujian Proses Ganti Password Administrasi
Pengolahan ganti password aadmin digunakan untuk mengganti password admin. Pengujian proses ganti password ini dari hasil uji yang kemudian diamati dan menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.20
Tabel 4.20 Pengujian Proses Ganti Password Administrasi
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Memasukan data penjualan yang valid
Contoh:jaket
Menampilkan pesan
“data ditemukan”
dan menampilkan data barang yang dicari
Menampilkan pesan
“data ditemukan” dan
menampilkan
databarang yang dicari
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Tidak Valid)
Data Yang Dimasukan Yang diharapkan Hasil Pengamatan Kesimpulan
Memasukan data penjualan tidak valid
Contoh:jatet
Menampilkan pesan
“data tidak ditemukan”
Menampilkan pesan
“data tidak ditemukan” [ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar) Data Yang Dimasukan Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Mengganti password Contoh:
Password Lama :admin Password baru :adm
Menampilkan
pesan “pasword berhasil diganti”
Menampilkan pesan
“pasword berhasil diganti”
[ √ ] Diterima
(52)
4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Black Box
Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak telah bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional menghasilkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
4.2.4 Kasus dan Hasil Pengujian Beta
Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan secara objektif dimana diuji secara langsung ke lapangan yaitu instansi yang bersangkutan dengan wawancara langsung kepada user yang bersifat pertanyaan mengenai kepuasan user.
A. Wawancara pada bagian Admin (Administrasi)
1. Apakah aplikasi yang dibangun mudah dalam pengelolaan sistem ?
Ulangi password: adm
Kasus dan Hasil Uji (Data Kosong) Data Yang Dimasukan Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Mengganti password Contoh:
Password Lama : (dikosongkan) Password baru : adm
Ulangi password: adm
Menampilkan
pesan “password lama salah”
Menampilkan pesan
“password lama salah” [ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Mengganti password Contoh:
Password Lama : admin Password baru : (dikosongkan) Ulangi password: adm
Menampilkan
pesan “password baru harus diisi”
Menampilkan pesan
“ulangi,password baru harus diisi”
[ √ ] Diterima
[ ] Ditolak
Mengganti password Contoh:
Password Lama : admin Password baru : adm
Ulangi password: (dikosongkan)
Menampilkan
pesan “ulangi
password baru
harus diisi”
Menampilkan pesan
“ulangi password baru harus diisi”
[ √ ] Diterima
(53)
2. Apakah aplikasi dapat membantu dalam pengolahan data ? 3. Apakah aplikasi yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan? 4. Apakah aplikasi yang dibangun mudah digunakan ?
5. Saran untuk pengambangan aplikasi
Hasil wawancara yang telah dilakukan, menghasilkan jawaban dari narasumber. Rincian hasil jawaban yang diperoleh dari wawancara kepada narasumber untuk pertanyaan pertama terdapat pada tabel 4.21
Tabel 4.21 Hasil Wawancara Dengan Bagian Administrasi
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah aplikasi yang dibangun mudah dalam pengelolaan sistem?
Menurut bagian administrasi, aplikasi yang dibangun ini sudah cukup mudah digunakan.
2. Apakah aplikasi dapat membantu dalam pengolahan data?
Menurut bagian administrasi, aplikasi yang dibangun sudah membantu dalam pengolahan data penjualan
3. Apakah aplikasi yang dibangun sudah sesuai kebutuhan?
Menurut bagian administrasi, aplikasi yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk mengetahui peramalan penjualan.
4. Aplikasi yang dibangun mudah digunakan?
Menurut bagian administrasi, aplikasi yang dibangun sudah cukup mudah digunakan
5. Saran untuk pengembangan aplikasi Menurut bagian administrasi, aplikasi yang dibangun harus lebih menarik karena terlalu sederhana
(54)
1. Apakah aplikasi dapat membantu meramalkan penjualan barang ? 2. Apakah aplikasi yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan ? 3. Apakah aplikasi yang dibangun mudah digunakan ?
4. Bagaimana tampilan sistem peramalan persediaan barang ini? 5. Saran untuk pengembangan aplikasi
Hasil wawancara yang telah dilakukan, menghasilkan jawaban dari narasumber. Rincian hasil jawaban yang diperoleh dari wawancara kepada narasumber untuk pertanyaan pertama terdapat pada tabel 4.22
Tabel 4.22 Hasil Wawancara Dengan Bagian Manager
Pertanyaan Jawaban
1. Apakah aplikasi dapat membantu meramalkan penjualan barang
Menurut manager, Aplikasi ini sudah bisa
membantu perusahaan dalam
memprediksi menyediakan barang khusus jaket untuk satu bulan kedepan
2. Apakah aplikasi yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan ?
Menurut manager, Aplikasi ini sudah cukup sesuai dengan kebutuhan perusahaan
3. Apakah aplikasi yang dibangun mudah digunakan ?
Menurut manager, Aplikasi ini mudah di gunakan dan mudah dimengerti
4. Bagaimana tampilan sistem peramalan persediaan barang ini?
Menurut manager, Aplikasi ini
tampilannya terlalu sedrhana
5. Saran untuk pengembangan aplikasi Menurut bagian manager, Aplikasi yang dibangun harus lebih menarik karena terlalu sederhana
4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta
Berdasarkan hasil jawaban setiap user atau responden terhadap pertanyaan yang diajukan pada pengujian beta dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem yang
(55)
dibangun mudah digunakan dan membantu pekerjaan setiap bagian yang dijelaskan sebagai berikut
1. Membantu manager dalam memprediksi jumlah barang yang sebaiknya tersedia untuk bulan selanjutnya.
2. Membantu bagian administrasi dalam mengolah data barang maupun penjualan.
(56)
(57)
105
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih lanjut.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan analisis dan pengujian terhadap sistem yang dibangun adalah sistem peramalan yang dibangun dapat mempermudah top fashion dalam memprediksi jumlah persediaan barang yang harus disediakan untuk setiap bulannya.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, pada dasarnya sistem sudah memenuhi dari maksud dan tujuan, tetapi masih dapat dikembangkan seiring dengan berkembangnya kebutuhan pengguna, maka saran yang diharapkan untuk membangun sistem ini agar aplikasi yang dibangun ini dapat mempunyai tampilan yang menarik sehingga user nyaman dalam menggunakan aplikasi ini, namun untuk merancang tampilan yang menarik, para perancang harus memahami aspek – aspek psikologi yang dimiliki oleh user, karena setiap user memiliki kebisaan dan ciri- ciri khusus dan kebisaan yang berbeda dalam menggunakan sebuah sistem komputer.
(58)
LUKI LUKMAN
NIM. 10109485
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi pada tanggal :
19 Agustus 2014
Menyetujui, Pembimbing
Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si. NIP. 41277006092
Dekan Fakultas Ketua Program Studi Teknik dan Ilmu Komputer Teknik Informatika
Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Irawan Afrianto, S.T., M.T. NIP. 412770015 NIP. 41277006009
(59)
(60)
(1)
103
dibangun mudah digunakan dan membantu pekerjaan setiap bagian yang dijelaskan sebagai berikut
1. Membantu manager dalam memprediksi jumlah barang yang sebaiknya tersedia untuk bulan selanjutnya.
2. Membantu bagian administrasi dalam mengolah data barang maupun penjualan.
(2)
(3)
105
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran untuk perbaikan dan pengembangan sistem yang lebih lanjut.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melakukan analisis dan pengujian terhadap sistem yang dibangun adalah sistem peramalan yang dibangun dapat mempermudah top fashion dalam memprediksi jumlah persediaan barang yang harus disediakan untuk setiap bulannya.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, pada dasarnya sistem sudah memenuhi dari maksud dan tujuan, tetapi masih dapat dikembangkan seiring dengan berkembangnya kebutuhan pengguna, maka saran yang diharapkan untuk membangun sistem ini agar aplikasi yang dibangun ini dapat mempunyai tampilan yang menarik sehingga user nyaman dalam menggunakan aplikasi ini, namun untuk merancang tampilan yang menarik, para perancang harus memahami aspek
– aspek psikologi yang dimiliki oleh user, karena setiap user memiliki kebisaan dan ciri- ciri khusus dan kebisaan yang berbeda dalam menggunakan sebuah sistem komputer.
(4)
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN BARANG DI TOP
FASHION
LUKI LUKMAN
NIM. 10109485
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Tugas Skripsi pada tanggal :
19 Agustus 2014
Menyetujui, Pembimbing
Kania Evita Dewi, S.Pd., M.Si. NIP. 41277006092
Dekan Fakultas Ketua Program Studi Teknik dan Ilmu Komputer Teknik Informatika
Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Irawan Afrianto, S.T., M.T. NIP. 412770015 NIP. 41277006009
(5)
(6)