Pembangunan Sistem Informasi Monitoring Dan Peramalan Barang Di Minimarket Barokah

(1)

(2)

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

MONITORING DAN PERAMALAN BARANG

DI MINIMARKET BAROKAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

AGUNG KURNIAWAN

10107463

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MONITORING DAN PERAMALAN BARANG DI MINIMARKET BAROKAH

Oleh

AGUNG KURNIAWAN 10107463

Minimarket Barokah merupakan minimarket yang menjual barang kebutuhan sehari-hari. Saat ini proses yang terjadi di minimarket Barokah masih menggunakan cara manual sehingga mengakibatkan kurang cepat dan efisien dalam mengolah data yang ada. Selain itu kendala yang ada pada minimarket Barokah adalah gudang penyimpanan barang yang kecil, hal ini mengakibatkan pemilik kesulitan untuk memperkirakan jumlah barang yang dipesan untuk satu periode kedepan.

Moving Averages dan Last Period Demand merupakan 2 metode

peramalan kuantitatif dengan menggunakan analisa pola hubungan berdasarkan deret waktu. Untuk dapat melakukan peramalan dengan menggunakan kedua metode ini diperlukan data historis sehingga setiap variabel dituntut untuk memilki satuan ukur atau dapat diukur. Proses pembangunan sistem informasi

monitoring dan peramalan barang di Minimarket Barokah ini menggunakan metode pembangunan perangkat lunak secara waterfall, dan metode aliran data sistem menggunakan metode terstruktur yaitu menggunakan DFD (Data Flow

Diagram) dalam menggambarkan model fungsional dan ERD (Entity Relationship

Diagram) untuk menggambarkan model data. Perangkat lunak pembangun sistem

adalah Visual Basic 6.0 dengan MySQL sebagai database.

Hasil uji dari Sistem Informasi dapat membantu para pemilik dalam memperoleh informasi baik barang keluar maupun barang masuk di minimarket barokah dan menunjukan bahwa metode peramalan Moving Averages dan Last

Period Demand dapat membantu pemilik minimarket dalam memperoleh

informasi tentang jumlah barang yang akan dipesan di periode selanjutnya. Kata Kunci : Monitoring, Peramalan, Moving Averages,Last Period Demand


(6)

ii

ABSTRACT

INFORMATION SYSTEMS DEVELOPMENT OF MONITORING AND FORECASTING GOODS IN MINIMARKET BAROKAH

by

AGUNG KURNIAWAN 10107463

Minimarket Barokah is a minimarket that sells daily necessities. When this process occurs in the minimarket Barokah still use manual way thus resulting in less rapid and efficient in processing data. In addition there are constraints on the mini-warehouse Barokah is small, this resulted in the owner of the difficulty to estimate the amount of goods ordered for a period ahead.

Moving Averages and Last Period Demand is the second quantitative forecasting method using pattern analysis of relationships based on time series. To be able to perform forecasting by using the two methods is necessary historical data so that each variable is required to have the unit of measurement or can be measured. Information systems development process monitoring and forecasting of goods in this minimarket Barokah using the waterfall software development, and methods of data flow systems using structured methods that use DFD (Data Flow Diagram) in depicting functional model and ERD (Entity Relationship Diagram) to illustrate the model the data. System builder software is a Visual Basic 6.0 with MySQL as database.

The test results of the Information System can assist the owner in obtaining information both outgoing and incoming goods items in the mini-blessing and show that this method of forecasting Moving Averages and the Last Period Demand can help the owner of a minimarket in obtaining information about the number of items to be ordered in the next period.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, tidak pernah lepas penyusun panjatkan akan kebesaran dan keagungan Allah SWT, karena dengan kuasaNya yang Maha Agung, hal sekecil maupun sebesar apa pun dapat terjadi diluar batas akal manusia. Dengan kuasa, rahmat dan kasih sayang yang diberikan olehNya pula penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul ”Pembangunan Sistem Informasi Monitoring dan Peramalan Barang di Minimarket Barokah”, yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Sarjana pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penyusun menyadari bahwa banyak bantuan yang telah diberikan dari lingkungan sekitar sehingga tugas akhir ini dapat selesai dengan tepat waktu. Bagai kacang yang tak lupa akan kulitnya penyusun ingin memberikan rasa hormat dan terima kasih yang sangat dalam kepada :

1. Orang tua tercinta yang telah memberikan seluruh curahan kehidupannya dan selalu memberikan dukungan baik moral, spiritual, maupun material kepada


(8)

iv

penyusun hingga detik ini. Ananda selalu berdo’a, semoga ananda dapat membahagiakan ayah dan ibu baik di dunia maupun di akhirat. Amin.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia

3. Bapak Prof. Dr. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

5. Ir. Taryana Suryana, M.Kom. selaku pembimbing, dengan sabar dan bijaksana membimbing penyusun dalam mengerjakan Tugas Akhir ini, dan banyak memberikan masukan yang sangat berguna untuk penyusun, sehingga banyak membantu penyusun menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Bapak Galih Hermawan, S.Kom selaku Wali Dosen Kelas IF-10, terima kasih telah menjadi wali yang kami hormati selama ini.

7. Ibu Inne Novitasari, S.Si., M.Si. selaku Dosen penguji I yang telah banyak memberikan masukan.

8. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T selaku Dosen penguji III yang telah banyak memberikan masukan.

9. Dosen-dosen Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia terima kasih atas bimbingannya dan bantuannya selama ini.


(9)

v

10. Bapak H. Kodar Solihin selaku pimpinan Minimarket Barokah yang telah memberikan izin kepada penyusun untuk dapat melaksanakan penelitian di Minimarket Barokah.

11. Bapak Yusuf Hendra Saputra, S.Ei selaku wakil pimpinan Minimarket Barokah yang telah banyak membantu penyusun dalam melakukan penelitian di Minimarket Barokah.

12. Seluruh karyawan dan karyawati yang ada di Minimarket Barokah yang telah membantu penyusun selama melakukan penelitian di Minimarket Barokah. 13. Untuk abang-abang dan kakakku terimakasih atas bantuan dan do’anya

kepada penyusun.

14. Untuk teman-teman yang seperjuangan dalam menyusun skripsi ini,

Alhamdulillaah akhirnya selesai juga skripsi kita, tidak percuma kerja keras kita. Terima kasih atas motivasi dan dukungannya.

15. Untuk Teman-teman yang belum ngambil Skripsi, terimakasih atas doa dan semangatnya. Saya do’akan kalian diberi kemudahan dan kelancaran dalam pengerjaan skripsi semester depan maupun tahun depan.

16. Teman-teman kelas IF – 10 satu perjuangan, terima kasih untuk semuanya. 17. Serta seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penyusun dibalas dengan berkah yang melimpah dari Allah SWT.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi materi maupun dari segi penyusunannya. Dengan kerendahan hati penyusun memohon maaf dan sangat


(10)

vi

mengharapkan segala saran dan kritikan yang dapat membangun penyusunan tugas akhir ini menjadi lebih baik. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.

Bandung, 11 Agustus 2012


(11)

vii

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ………. ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR SIMBOL ... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 8 BAB II


(12)

viii

2.1.Profil Tempat Penelitian ... 10

2.1.1.Sejarah Minimarket Barokah ... 10

2.1.2. Tempat dan Kedudukan Minimarket Barokah ... 10

2.1.3. Visi dan Misi ... 10

2.1.3.1. Visi ... 10

2.1.3.2. Misi ... 11

2.1.4.Struktur Organisasi ... 11

2.2.Landasan Teori ... 14

2.2.1.Konsep Dasar Sistem ... 14

2.2.1.1. Pengertian Sistem ... 14

2.2.1.2. Karakteristik Sistem ... 15

2.2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 18

2.2.2.Konsep Dasar Informasi ... 18

2.2.2.1. Pengertian Informasi ... 18

2.2.2.2. Pengertian Data... 19

2.2.2.3. Siklus Informasi ... 19


(13)

ix

2.2.3.2. Komponen Sistem Informasi ... 21

2.2.3.3. Kegiatan Sistem Informasi ... 22

2.2.4.Monitoring... 23

2.2.5. Peramalan (Forecasting) ... 24

2.2.5.1. Pendefenisian Tujuan Peramalan ... 24

2.2.5.2. Beberapa Sifat Hasil Peramalan. ... 25

2.2.5.3. Metode Peramalan Kualitatif... 25

2.2.5.4. Metode Peramalan Kuantitatif ... 26

2.2.5.4.1. Metode Last Period Demand ... 27

2.2.5.4.2. Metode Single Moving Average ... 28

2.2.5.5.Menghitung Kesalahan Peramalan ... 30

2.2.6. Analisis Perancangan Terstruktur ... 31

2.2.6.1. Diagram Konteks ... 31

2.2.6.2. Data Flow Diagram (DFD)... 31


(14)

x

2.2.6.4. Normalisasi ... 33

2.2.6.5. Entity Relationship Diagram (ERD)... 37

2.2.7.Database ... 38

2.2.5.6. Elemen-Elemen Sistem Database ... 39

2.2.8.Perangkat Lunak Pendukung ... 41

2.2.8.1. Visual Basic 6.0 ... 41

2.2.8.1.1. Tampilan Visual Basic 6.0 ... 41

2.2.8.2.XAMPP ... 47

2.2.8.3 MySQL ... 48

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1.Analisis Sistem ... 52

3.1.1. Analisis Masalah ... 52

3.1.1.1. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 53

3.1.1.2. Aturan Bisnis ... 60

3.1.1.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 61

3.1.1.4. Solusi yang Ditawarkan ... 62


(15)

xi

3.1.2.3. Analisis Perangkat Lunak ... 64

3.1.3.Analisis Peramalan ... 64

3.1.4.1. Data yang Akan Diramal ... 64

3.1.4.2. Perhitungan Peramalan ... 64

3.1.4.3. Penentuan Kesalahan Ramalan... 68

3.1.4.Analisis ERD (Entity Relationship Diagram) ... 71

3.1.5. Analisis Pengkodean... 73

3.1.6. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 73

3.1.6.1. Diagram Konteks ... 73

3.1.6.2. Data Flow Diagram (DFD)... 74

3.1.6.2.1. DFD Level 1 ... 74

3.1.6.2.2. DFD Level 2 ... 75

3.1.6.2.2.1. DFD Level 2 Proses 1 Login ... 75

3.1.6.2.2.2. DFD Level 2 Proses 2 File ... 76

3.1.6.2.2.3. DFD Level 2 Proses 3 Transaksi ... 77


(16)

xii

3.1.6.2.2.5. DFD Level 2 Proses 5 Tools... 78

3.1.6.2.3.DFD Level 3 ... 79

3.1.6.2.3.1. DFD Level 3 Proses 2.1 Data Barang ... 79

3.1.6.2.3.2. DFD Level 3 Proses 2.2 Data Supplier ... 80

3.1.6.2.3.3. DFD Level 3 Proses 3.1 Barang Masuk ... 80

3.1.6.2.3.4. DFD Level 3 Proses 3.2 Barang Keluar ... 81

3.1.6.2.3.5. DFD Level 3 Proses 3.3 History Peramalan ... 82

3.1.6.2.3.6. DFD Level 3 Proses 3.4 Peramalan Beli... 83

3.1.6.3.Spesifikasi Proses ... 84

3.1.6.4. Kamus Data ... 90

3.2.Perancangan Sistem ... 92

3.2.1. Perancangan Basis Data ... 92

3.2.1.1.Skema Relasi ... 92

3.2.1.2. Struktur Tabel ... 93

3.2.2.Perancangan Pengkodean ... 96

3.2.3. Perancangan Struktur Menu ... 97

3.2.4. Perancangan Antar Muka ... 98


(17)

xiii IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1.Implementasi ... 119

4.1.1.Perangkat Keras ... 119

4.1.2. Perangkat Lunak ... 120

4.1.3. Implementasi Basis Data ... 120

4.1.4. Implementasi Antarmuka ... 124

4.2.Pengujian ... 125

4.2.1. Rencana Pengujian ... 125

4.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 126

4.2.2.1. Pengujian Login ... 126

4.2.2.2. Pengujian Pengolahan Data Barang ... 127

4.2.2.3. Pengujian Pengolahan Data Supplier ... 132

4.2.2.4. Pengujian Pengolahan Barang Masuk ... 142

4.2.2.5. Pengujian Pengolahan Barang Keluar ... 145

4.2.2.6. Pengujian History Peramalan ... 147


(18)

xiv

4.2.2.8. Pengujian Laporan Data Barang ... 149

4.2.2.9. Pengujian Laporan Data Supplier ... 150

4.2.2.10. Pengujian Laporan Barang Masuk ... 150

4.2.2.11. Pengujian Laporan Barang Keluar ... 151

4.2.2.12. Pengujian Data User Manager ... 151

4.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ... 152

4.2.4. Pengujian Beta ... 152

4.2.5. Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 154

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 155

5.2. Saran ... 155


(19)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Saat ini, toko barang kebutuhan sehari-hari dengan ruangan yang tidak terlalu luas (minimarket) bukan lagi merupakan istilah asing bagi masyarakat umum, terutama yang tinggal di kota-kota besar. Minimarket merupakan perantara pemasar antara produsen dan konsumen akhir dimana aktivitasnya adalah melakukan penjualan eceran.

Untuk lebih dapat bersaing di dalam dunia usaha terutama pada sebuah usaha yang mempunyai sebuah rutinitas transaksi jual-beli yang sangat tinggi dan memiliki banyak data yang harus diolah diperlukannya sebuah sistem yang terkomputerisasi yang mudah, cepat dan akurat. Banyaknya data maupun informasi yang harus diolah tidak memungkinkan dilakukan dengan cara manual. Untuk mengolah data yang jumlahnya sangat banyak diperlukan sebuah alat bantu yang memiliki tingkat kecepatan perhitungan dan penyampaian data yang tinggi. Alat bantu tersebut berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer.

Minimarket Barokah merupakan minimarket yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dengan jadwal operasional setiap hari dari jam 09.00 WIB hingga jam 22.00 WIB. Barang yang ada di Minimarket dipasok dari beberapa

supplier yang mana supplier tersebut datang setiap seminggu sekali. Dikarenakan banyak dan cepatnya barang yang masuk dan keluar tentu saja mengakibatkan


(20)

2

banyaknya jumlah stok barang yang ada selalu berubah dengan cepat. Hal ini menjadi kendala karena Minimarket Barokah saat ini masih menggunakan cara manual dalam melakukan pencatatan stok barang sehingga prosesnya kurang cepat dan efisien dan selain itu kendala yang ada pada minimarket barokah adalah gudang penyimpanan barang yang kecil. Hal ini mengakibatkan pemilik kesulitan untuk memperkirakan jumlah barang yang dipesan untuk satu periode kedepan, karena ketika pemesanan berlebih akan mengakibatkan penumpukan barang dan jika kekurangan akan mengakibatkan stok kosong.

Solusi yang dibutuhkan oleh pemilik minimarket adalah diperlukannya sebuah sistem yang dapat memantau data, baik itu data barang, data supplier, data barang baru yang masuk dan data barang keluar. Dan juga diperlukannya sebuah sistem yang dapat menginformasikan dan membantu dalam proses pengambilan keputusan pembelian barang secara tepat yang nantinya berpengaruh pada efisiensi dan optimasi keuntungan.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka masalah yang terjadi di Minimarket Barokah adalah:

1. Penyimpanan data yang masih manual, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pengolahan data.

2. Sulitnya untuk memantau jumlah stok barang yang dikarenakan cepatnya proses barang masuk ataupun barang keluar dan pencatatannya masih manual.


(21)

3. Kecilnya tempat penyimpanan barang (gudang) yang ada di Minimarket Barokah sehingga pemilik minimarket dituntut untuk dapat memperkirakan dengan baik jumlah pemesanan barang yang dibutuhkan.

1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari pembuatan sistem informasi di Minimarket Barokah ini adalah untuk membangun sebuah Sistem Informasi Monitoringdan Peramalan Barang di Minimarket Barokah.

Dan tujuan yang ingin dicapai dari pembangunan sistem informasi ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat penyimpanan data yang terkomputerisasi, sehingga data dapat diolah secara cepat dan tepat.

2. Dibangunnya sebuah sistem informasi monitoring yang membantu dalam memantau pembelian barang dari supplier dan barang yang keluar.

3. Dibuatnya sebuah sistem untuk meramalkan jumlah pembelian barang untuk satu periode ke depan untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan pembelian barang.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari pembangunan sistem informasi monitoring dan peramalan barang di minimarket Barokah adalah:


(22)

4

1. Sistem ini hanya membahas mengenai monitoring barang masuk dan barang keluar sehingga mempermudah dalam memantau jumlah stok barang yang tersisa dan peramalan barang yang terjadi di Minimarket Barokah.

2. Data yang akan diolah antara lain:

a. Semua data produk barang di Minimarket Barokah seperti makanan, minuman, dll yang mana data tersebut diolah berdasarkan nama produk dan tidak mendetailkan suatu produk.

b. Semua data supplier di Minimarket Barokah 3. Proses yang dilibatkan antara lain:

a. Mengelola data barang b. Mengelola barang masuk c. Mengelola barang keluar d. Melakukan peramalan

4. Keluaran yang akan dihasilkan dari aplikasi antara lain : a. Laporan data barang

b. Laporan data supplier

c. Laporan barang masuk d. Laporan barang keluar

e. Peramalan kebutuhan barang untuk periode selanjutnya.

5. Membandingkan 2 metode peramalan yaitu : Metode Last Period Demand

dan Metode IV Periode Moving Average alasan penggunaan metode ini adalah karena data yang akan dianalisis adalah data yang memiliki bentuk


(23)

atau pola random atau fluktuatif dan menggunakan waktu jangka pendek (short term). Peramalan setelah 4 periode dapat dievaluasi, sehingga metode dengan nilai penyimpangan Mean Absolute Error dan Mean Square Error paling kecil yang akan direkomendasikan untuk digunakan dalam peramalan 1 periode pembelian kedepan.

6. Waktu dalam 1 periode sama dengan 7 hari.

7. Hasil peramalan didapatkan berdasarkan data barang keluar yang terjadi di Minimarket Barokah.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data-data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu:

1. Tahap pengumpulan data

Tahapan pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Wawancara (Interview)

Pada tahap kami pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab langsung kepada narasumber yang berhubungan dengan penelitian.


(24)

6

b) Observasi

Pengumpulan data dengan mengadakan peninjauan langsung terhadap sistem kerja yang telah berjalan di Minimarket Barokah. c) Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan cara mencari dan mengumpulan berbagai artikel, dokumen, buku maupun karya ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan pembangunan sistem informasi. 2. Tahap pembangunan perangkat lunak

Pada tahapan ini pembangunan perangkat lunak didasarkan pada metode waterfall yang meliputi beberapa tahapan antara lain:

a) Rekayasa Sistem (System Engineering)

Proses menetapkan berbagai komponen yang dibutuhkan dalam sistem dan menentukan arah tujuan dari pembangunan perangkat lunak.

b) Analisis (Analysis)

Merupakan tahapan menganalisis dan memahami persoalan pada sistem dan mencari solusinya.

c) Perancangan (Design)

Tahap ini merupakan proses pengembangan dari data yang telah dianalisis kemudian diubah ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pengguna. Desain ini meliputi desain input,


(25)

d) Pengkodean (Coding)

Pada tahapan ini perancangan sistem yang telah dibentuk kemudian dikodekan ke dalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan.

e) Pengujian (Testing)

Merupakan proses menguji sistem yang telah dibuat. f) Pemeliharaan (Maintenance)

Merupakan penerapan perangkat lunak secara keseluruhan disertai dengan pemeliharaan bila mana terdapat perubahan-perubahan baik hardware maupun software sesuai dengan permintaan pengguna.

Metode waterfall dapat digambarkan seperti berikut ini:

Rekayasa Sistem

Analisis Sistem

Perancangan Sistem

Pengkodean Sistem

Pengujian Sistem

Pemeliharaan Sistem


(26)

8

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberi gambaran keseluruhan tentang penelitian yang dijalankan. Adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merumuskan latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, menentukan maksud dan tujuan dari pembuatan perangkat lunak, menentukan batasan masalah dan membuat sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang tinjauan perusahaan, serta teori-teori dan konsep dasar yang menunjang dan mendukung pembuatan sistem informasi di Minimarket Barokah.

BAB III ANALISIS MASALAH

Bab ini merupakan tahapan analisis dan pemahaman masalah dari penelitian yang kemudian mengubahnya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pengguna. BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar sejak dari tahap persiapan sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang diterapkan dalam penelitian. Termasuk menentukan variabel penelitian, identifikasi data yang diperlukan dan cara pengumpulannya, penentuan sampel penelitian dan teknik pengambilannya, serta metode/teknik analisis yang akan dipergunakan dan perangkat lunak yang akan dibangun jika ada.


(27)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini diperoleh kesimpulan atas penulisan laporan tugas akhir dari penelitian. Serta saran perbaikan dari sistem untuk dapat ditindaklanjuti ke masa yang akan datang.


(28)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Profil Tempat Penelitian 2.1.1. Sejarah Minimarket Barokah

Terbentuknya Minimarket Barokah yang sebelumnya bernama Minimarket Tubagus karena adanya perpindahan lokasi, kepengurusan dan kepemilikan, yang awalnya milik almarhum H. AHMAD UMAR selanjutnya diwariskan kepada anak ke 3 dari 9 bersaudara yaitu H. KADARUSMAN SOLIHIN (H. KODAR) pada tanggal 04 Oktober 2010.

Minimarket Barokah terbentuk pada tanggal 01 September 2000 hari Jum’at yang sekarang terletak di Jl. Tubagus Ismail Raya No. 40. Maksud dan tujuan terbentuknya Minimarket Barokah saat itu adalah ikut berperan serta dalam menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat, baik kebutuhan pokok maupun sehari-hari.

2.1.2. Tempat dan Kedudukan Minimarket Barokah

Minimarket Barokah beralamat di Jl. Tubagus Ismail Raya No. 40 Bandung.

2.1.3. Visi dan Misi

2.1.3.1. Visi

Terwujudnya Pasar Modern dalam bentuk ritel yang unggul dalam persaingan dengan dilandasi nilai-nilai islami.


(29)

2.1.3.2. Misi

1. Menjadikan Pasar Modern yang bersih, aman, nyaman serta memenuhi kebutuhan barang yang lengkap, murah dan bersaing

2. Memberikan kepuasan kepada konsumen dan pelayanan yang terbaik. 2.1.4. Struktur Organisasi

Minimarket Barokah dalam menjalankan proses bisnisnya selama ini dipimpin oleh seorang Pimpinan Utama dan dibantu oleh Wakil Pimpinan, selain itu juga ada Bagian Kasir, Bagian Persediaan, Bagian Input Barang, dan Bagian Pemasaran/umum.

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi Keterangan :

Pimpinan Utama : H. Kadarusman Solihin

Hj. Tati Kartati

Wakil Pimpinan : Yusuf Hendra Saputra, S.Ei

Kasir : Nani Rohaeni

PIMPINAN UTAMA ( PEMILIK )

WAKIL PIMPINAN

PEMASARAN / UMUM PERSEDIAAN

BARANG

KASIR


(30)

12

Yani Maryani

Persediaan Barang : Asep Irfan

Input Barang : Sutisna

Pemasaran / Umum : Kamin

Wildan

Deskripsi jabatan pada struktur organisasi di Minimarket Barokah, yaitu : a. Pimpinan Utama

Mempunyai tugas :

a. Bertanggung atas operasional minimarket secara keseluruhan. b. Membuat jadwal kerja dan pembagian gaji karyawan. c. Memeriksa laporan penjualan harian, mingguan dan bulanan. d. Membuat peraturan dan menindaklanjuti permasalahan yang ada. b. Wakil Pimpinan

Mempunyai tugas :

a. Membantu Pimpinan dalam melakukan tugasnya.

b. Memimpin pemeriksaan persediaan secara berskala (stock opname). c. Memesan pembelian barang.

c. Kasir

Mempunyai tugas:

a. Melayani konsumen yang akan melakukan transaksi pembelian. b. Memasukkan data penjualan

c. Membuat laporan kas setiap hari


(31)

d. Persediaan Barang Mempunyai tugas:

a. Memeriksa jumlah persediaan barang setiap hari.

b. Mengajukan permohonan kepada wakil pimpinan untuk melakukan pemesanan barang yang jumlahnya sudah dibatas minimal stok.

c. Bertanggung jawab atas persediaan barang. e. Input Barang

Mempunyai tugas:

a. Mengisi kekosongan barang di rak display.

b. Memeriksa setiap saat persediaan barang yang ada di rak display.

c. Meminta pengisian kekosongan barang dagangan kepada bagian persediaan barang.

d. Pemasaran/umum Mempunyai tugas:

a. Merencanakan susunan pemasaran dan operasi serta mengatur pelaksanaan penjualan, serta mengembangkan pelaksanaan sistem dan prosedur yang sesuai dengan aktivitas minimarket.

b. Menyusun program dan pengembangan kebijakan prosedur dan rencana kegiatan dibidang pemasaran seperti promosi.


(32)

14

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Konsep Dasar Sistem 2.2.1.1. Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan model dan fungsionalitas yang dibutuhkan. Komponen-komponen tersebut saling berinteraksi di dalam system guna mentransformasi input yang diberikan kepada system tersebut menjadi output yang berguna dan bernilai bagi aktor-nya. (Djon Irawan. Perancangan Object Oriented Software dengan UML. 2005)

Ada beberapa pendapat yang menjelaskan definisi sistem, yaitu :

1. Menurut Kerz (2008) ”Sistem yaitu gabungan dari sekelompok komponen baik itu gabungan dan/atau bukan manusia (non-human) yang saling mendukung satu sama lain serta diatur menjadi sebuah kesatuan yang utuh untuk mencapai suatu tujuan, sasaran bersama atau akhir ”.

2. Menurut Hart (2005) ”Sistem mengandung dua pengertian utama yaitu: (a) Pengertian sistem yang menekankan pada komponen atau subsistem- subsistem yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri-sendiri (indenpendent) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan (b) Definisi yang menekankan pada prosedurnya yaitu merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.


(33)

3. Menurut Stoa (2008) ”Pengertian dari sistem merupakan gabungan dari keseluruhan langit dan bumi yang saling bekerja sama yang membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang dan tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut sistem.”

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ”Sistem merpakan suatu kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”. 2.2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu sebagai berikut:

1. Komponen-komponen (components)

Setiap sistem baik sistem dalam skala besar maupun sistem dalam skala kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

2. Penghubung Sistem (Sistem Interface)

Penghubung sistem merupakan media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung sistem ini, maka subsistem-subsistem dapat saling meberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.

3. Lingkungan luar (Environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar batas sistem. Lingkungan luar ini bisa juga berupa ekosistem dimana sistem


(34)

16

tersebut berada. Walaupun keberadaannya diluar sistem, tapi lingkungan luar dapat mempengaruhi sistem. Adanya ketidakserasian antara lingkungan luar dengan sistem dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem. Oleh karena itu harus senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya. 4. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem. Dengan adanya ruang lingkup yang jelas dari sistem tersebut, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.

5. Masukan Sistem (Sistem Input)

Masukan adalah bahan atau energi yang dimasukkan kedalam sistem. Energi ini dimasukkan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Sistem Output)

Keluaran merupakan hasil dari pengolahan suatu sistem. Keluaran ini tentunya diharapkan dapat berguna sesuai dengan tujuan dari sistem. Selain sebagai hasil akhir, sebagian keluaran bisa juga dijadikan masukan untuk sistem lainnya.

7. Pengolah Sistem (Sistem Processing)

Pengolah sistem adalah mesin atau mekanisme yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Pengolah memiliki peranan yang penting,


(35)

karena disinilah proses perubahan dan pendayagunaan masukan terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan sistem.

8. Sasaran dan Tujuan (goal objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Tujuan merupakan hal akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem, sedangkan sasaran merupakan hal-hal yang menjadi objek dan titik fokus untuk meraih tujuan. Suatu sistem bisa dikatakan berhasil menjalankan fungsinya bila berhasil mencapai sasaran dan tujuan dari sistem tersebut.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini yang merupakan gambar karakteristik sistem.

Gambar 2. 2 Karakteristik Sistem


(36)

18

2.2.1.3. Klasifikasi Sistem

Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat dilasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak merupakan sistem yang tidak bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya sistem ini berupa pemikiran atau ide-ide. Contoh dari sistem abstrak ini adalah filsafat. Sistem fisik merupakan sistem yang bisa dilihat secara mata biasa dan biasanya digunakan oleh manusia. Contoh dari sistem fisik ini adalah sistem akuntasi, sistem komputer dan sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena pengaruh alam. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya. Sistem buatan merupakan sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem pengolahan gaji.

3. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan bagian luar sistem dan biasanya tidak terpengaruh oleh kondisi di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka merupakan sistem yang berhubungan dengan bagian luar sistem. 2.2.2. Konsep Dasar Informasi

2.2.2.1. Pengertian Informasi

Informasi dilihat sebagai salah satu sumber daya yang tersedia bagi manajer dalam memiliki nilai yang sama dengan sumber daya lainnya. Informasi sangatlah berharga karena informasi dapat menunjukan sumber daya lainnya.


(37)

Adapun pengertian informasi menurut Edhy Sutanta dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen yaitu:

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu

juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang”.

2.2.2.2. Pengertian Data

Menurut salah seorang pakar dalam bidang penelitian, Donald Cooper, data merupakan “kumpulan sejumlah fakta atau kenyataan yang dapat dipercaya kebenarannya sehingga dapat digunakan untuk menarik suatu kesimpulan”.

2.2.2.3. Siklus Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna. Data yang diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut dan membuat keputusan serta diwujudkan dengan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditanggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnnya sehingga membentuk suatu siklus.

2.2.2.4. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal yaitu : 1. Akurat (accurat)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan informasi harus mencerminkan maksudnya.


(38)

20

2. Tepat waktu (time lines)

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil keputusan.

3. Relevan (relevance)

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat oleh pemakai, dimana relevansi untuk tiap–tiap individu tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.

Berikut merupakan gambar kualitas informasi:

A

c

c

u

ra

t

T

im

e

li

n

e

s

s

R

e

le

v

a

n

c

e

Gambar 2. 3 Kualitas Informasi

(Sumber : Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi. 2005) 2.2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

2.2.3.1. Definisi Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut. Selain itu data juga


(39)

memegang peranan yang penting dalam sistem informasi. Data yang akan dimasukkan adalah sebuah sistem informasi dapat berupa formulir-formulir, prosedur-prosedur dan bentuk data lainnya (Andi Kristianto. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. 2008).

Menurut Robert A. Leitch, sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. 2.2.3.2. Komponen Sistem Informasi

Didalam buku yang berjudul Pengenalan Sisitem Informasi dijelaskan komponen sistem informasi terdiri dari beberapa hal sebagai berikut :

a) Perangkat keras (Hardware), mencakup berbagai peranti fisik sepeti komputer, dan printer.

b) Perangkat lunak (Software), merupakan kumpulan dari perintah yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.

c) Prosedur, sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d) Orang (human), semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e) Basis data (database), sekumpulan tabel, hubungan , dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.


(40)

22

f) Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubungan yng memungkinkan sumber (resources) di pakai secara bersama atau di akses oleh sejumlah pemakai.

Perhatikan gambar komponen sistem informasi berikut ini:

Gambar 2. 4 Komponen Sistem Informasi

(Sumber : Abdul Kadir. Pengenalan sistem Informasi. 2003) 2.2.3.3. Kegiatan Sistem Informasi

Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut: 1. Input, menggambarkan bagaimana suatu kegiatan menyediakan data untuk

diproses.

2. Proses (process), menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas. 4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data .


(41)

5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

2.2.4. Monitoring

Monitoring (bahasa Indonesia: pemantauan) adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan.

Jadi kegiatan monitoring adalah suatu kegiatan memonitor atau mengawasi seluruh aktivitas yang dilakukan oleh seseorang. Kegiatan monitoring

ini dapat dilakukan secara langsung. Monitoring langsung dilakukan dengan cara peninjauan langsung terhadap aktivitas yang sedang berlangsung seperti peninjauan barang yang masuk, barang yang keluar dan lain-lain. Sedangkan

monitoring tidak langsung dilakukan melalui kegiatan penelaahan laporan tertulis, mencermati laporan lisan atau mewawancarai salah satu dari beberapa orang yang terlibat dalam satu kegiatan.


(42)

24

2.2.5. Peramalan (Forecasting)

Peramalan merupakan bagian awal dari suatu proses pengambilan suatu keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya pesoalan dalam pengambilan keputusan itu. Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang. Pada hakekatnya peramalan hanya merupakan suatu perkiraan (guess) tetapi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu, maka peramalan menjadi lebih sekedar perkiraan. Peramalan dapat dikatakan perkiraan yang ilmiah (educated guess). Setiap pengambilan keputusan

yang menyangkut keadaan di masa yang akan datang, maka pasti ada peramalan yang melandasi pengambilan keputusan tersebut.

2.2.5.1. Pendefenisian Tujuan Peramalan Tujuan peramalan dilihat dengan waktu : a. Jangka pendek (Short Term)

Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.

b. Jangka Menengah (Medium Term)

Menentukan kuantitas dan waktu dari kapasitas produksi. Biasanya bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management.

c. Jangka Panjang (Long Term)

Merencanakan kuantitas dan waktu dari fasilitas produksi. Biasanya bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh Top Management.


(43)

2.2.5.2. Beberapa Sifat Hasil Peramalan.

Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu peramalan maka ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan yaitu :

1. Ramalan pasti mengandung kesalahan, artinya peramal hanya bisa mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.

2. Peramalan seharusnya memberikan informasi tentang beberapa ukuran kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung kesalahan, maka adalah penting bagi peramal untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang mungkin terjadi.

3. Peramalan jangka pendek lebih akurat dibandingkan peramalan jangka panjang. Hal ini disebabkan karena pada peramalan jangka pendek, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan relatif masih konstan sedangkan masih panjang periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

2.2.5.3. Metode Peramalan Kualitatif

Metode kualitatif dapat digunakan jika data historis maupun empiris variabel yang diramal tidak ada, tidak cukup atau kurang dipercaya. Input utama yang digunakan dalam metode ini adalah judgement, opini dan pengalaman. Metode kualitatif dibagi menjadi dua bagian, yaitu metode eksploratoris dan normatif. Metode eksploratoris dimulai dengan masa lalu dan masa kini sebagai titik awalnya dan bergerak ke arah masa depan, seringkali dengan melihat semua kemungkinan yang ada. Metode normatif dimulai dengan menetapkan sasaran dan


(44)

26

tujuan yang akan datang, kemudian bekerja mundur untuk melihat apakah hal ini dapat dicapai berdasarkan kendala, sumber daya dan teknologi yang tersedia. Beberapa metode atau teknik yang termasuk dalam kelompok ini antara lain : jury of executif (expert )opinion, delphi method dan pendekatan hirarki analitik.

2.2.5.4. Metode Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif memiliki sifat yang objektif karena didasarkan pada keadaan aktual (data) yang diolah dengan menggunakan metode-metode tertentu. Metode ini memerlukan data historis atau data empiris sehingga setiap variabel dituntut untuk memiliki satuan ukur atau dapat diukur. Peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi berikut :

1. Tersedianya informasi tentang masa lalu (data historis).

2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik. 3. Dapat diasumsikan bahwa pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang

Dua asumsi pertama merupakan syarat keharusan bagi penerapan metode kuantitatif. Asumsi ketiga merupakan syarat kecukupan, artinya walaupn asumsi ketiga dilanggar oleh model yang dirumuskan masih dapat digunakan, hanya saja akan memberikan kesalahan peramalan yang relatif besar bila perubahan pola data atau bentuk hubungan fungsional tersebut terjadi secara sistematis.

Metode peramalan kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : (1) Metode peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan berdasarkan deret waktu (time series). Tujuan metode ini adalah menemukan pola


(45)

data deret berskala, mengekstrapolasi pola dalam deret berkala dan mengekstrapolasikan data tersebut ke masa depan.

(2) Metode peramalan dengan menggunakan analisa pola mempengaruhinya yang bukan variabel waktu, disebut metode korelasi atau sebab akibat (causal method).

2.2.5.4.1. Metode Last Period Demand

Last period demand merupakan metode yang menggunakan data penjualan yang terjadi dari periode sebelumnya. Kelebihan metode ini adalah metode ini sangat mudah dalam perhitungannya, hanya membutuhkan 1 periode penjualan untuk melaksanakan peramalan, dan melacak perubahan dalam data yang berupa

time series secara cepat. Selain kelebihan tersebut, metode ini juga mempunyai kelemahan yaitu data time series dimasa lalu tidak dihiraukan dan kemungkinan kesalahan (error) pada metode ini cukup besar apabila terjadi perubahan permintaan yang drastis. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan pada kondisi

permintaan yang perubahannya tidak terlalu signifikan diantara setiap periodenya.

+1

=

...

………(1)

Dimana :

�+1 = ramalan barang untuk periode t + 1

� = penjualan yang terjadi pada periode t

Misalkan kita buat peramalan dengan metoda last period demand untuk periode ke-5 adalah sebagai berikut:

Penjualan periode ke-1 15 kaleng periode ke-2 20 kaleng


(46)

28

periode ke-3 12 kaleng periode ke-4 10 kaleng

Tabel 2. 1 Peramalan dengan Metode Last Period Demand

Periode Permintaan Peramalan

1 15 -

2 20 15

3 14 20

4 12 14

5 13 12

2.2.5.4.2. Metode Single Moving Average

Perhitungan teknik ini diambil dari rata-rata data penjualan yang terjadi selama beberapa periode terakhir [2].

+1

=

� +�1+⋯+� +1

………(2)

=

1 = +1

+1

………(3)

Dimana :

�+1 = Peramalan untuk periode ke + 1

� = Data untuk periode

= Jangka waktu � ���� ���

Kalau 3 periode moving averages

4

=

�3

+�2+�1

3

………

(4)

Misalkan kita buat peramalan dengan metoda 3 bulan moving averages

untuk bulan April adalah sebagai berikut: Penjualan Januari = 20.000 Kg


(47)

Maret = 19.000 Kg

Peramalan bulan April = rata-rata penjualan 3 bulan sebelumnya (mulai Januari sampai Maret) = (20.000 Kg + 21.000 Kg + 19.000 Kg):3 = 20.000 Kg.

Andaikan kenyataan penjualan pada bulan April sebanyak 17.000 Kg maka peramalan untuk bulan Mei = (21.000 Kg + 19.000 Kg + 17.000 Kg) = 19.000 Kg, dan seterusnya. Untuk lebih jelasnya, data penjualan tiap bulan serta peramalan kalau kita memakai cara 3 bulan moving average dan 5 bulan moving average dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Metode single moving average ini biasanya lebih cocok digunakan untuk melakukan peramalan hal-hal yang bersifat random, artinya tidak ada gejala trend

naik maupun turun, musiman, dan sebagainya, melainkan sulit diketahui polanya. Tabel 2. 2 Peramalan dengan Metode 3 bulan single moving averages dan

metode 5 bulan single moving averages

Nomor Bulan

Permintaan Konsumen (1.000 Kg)

Peramalan (1.000 Kg)

3 periode moving averages

5 periode moving averages

1 Januari 20 - -

2 Februari 21 - -

3 Maret 19 - -

4 April 17 20,00 -

5 Mei 22 19,00 -

6 Juni 24 19,33 19,80

7 Juli 18 21,00 20,60

8 Agustus 21 21,33 20,00

9 September 20 21 20,40

10 Oktober 23 19,67 21


(48)

30

Sifat-sifat Single Moving Average, antar lain :

1. Untuk membuat peramalan memerlukan data historis selama jangka waktu tertentu.

2. Semakin panjang jangka waktu moving average akan menghasilkan moving averages yang semakin halus.

(Sumber : Pangestu Subagyo. Forecasting Konsep dan Aplikasi Edisi Kedua.

1997)

2.2.5.5. Menghitung Kesalahan Peramalan

Untuk menghitung kesalahan (error) peramalan biasanya digunakan mean absolute error atau mean squared error. Mean absolute error adalah rata-rata nilai absolute dari kesalahan meramal (tidak dihiraukan tanda positif dan negatifnya) atau

MAE

=

|� −� |

………(5)

Sedang mean squared error adalah rata-rata dari kesalahan peramalan dikuadratkan atau

MSE =

(� −� )

2

………....(6)

Nilai error yang asli biasanya tidak dirata-rata sebagai ukuran besar kecilnya error, sebab ada yang positif dan ada yang negatif. Sehingga kalau dijumlah error pasti akan kecil, sebab error yang positif akan dikurangi dengan error yang negatif.


(49)

2.2.6. Analisis Perancangan Terstruktur

Dalam tahap perancangan suatu sistem diperlukan adanya teknik-teknik mengalir didalam sistem tersebut. Teknik-teknik tersebut adalah Diagram Kontek,

Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, dan Entity Relationship Diagram (ERD).

2.2.6.1. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat pemodelan atau suatu diagram yang menggambarkan sistem berbasis komputer yang dirancang secara global dan merupakan suatu diagram alir data tingkat atas, dimana di dalam diagram konteks ini menggambarkan seluruh jaringan, baik masukan maupun sebuah keluaran sebuah sistem.

Diagram konteks terdiri dari sebuah simbol proses tunggal yang menggambarkan sebuah sistem dan menunjukan data aliran utama untuk dan dari

terminator. Diagram ini merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan aliran data yang mengalir menuju sistem (input system) dan keluar dari sistem (output system), yang meliputi objek berupa kesatuan luar (ekseternal entity). Diagram konteks dapat mendefinisikan jangkauan proses penurunan sistem informasi yaitu menentukan apa yang menjadi bagian dari sistem informasi dan apa yang tidak menjadi bagian sistem informasi.

2.2.6.2. Data Flow Diagram (DFD)

Diagram aliran data atau DFD merupakan suatu bagan alir data yang digunakan untuk menjelaskan data yang ditransformasikan oleh suatu proses pada


(50)

32

suatu sistem dengan menekankan pada fungsi–fungsi yang ada dalam sistem, cara menggunakan informasi yang tersimpan dan pemindahan informasi antar fungsi di dalam sistem.

Beberapa simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) antara lain:

1. Proses (Process)

Proses adalah simbol pertama data flow diagram. Proses dilambangkan dengan lingkaran, dimana proses ini menunjukan bagian dari sistem yang mengubah satu atau lebih input dan output. Nama proses dituliskan dengan satu kata, singkatan atau kalimat sederhana.

2. Aliran Data (Flow)

Aliran data digambarkan dengan tanda panah dari proses. Aliran data juga digunakan untuk menunjukan bagian-bagian informasi dari satu bagian ke bagian lain. Pembagian nama untuk aliran ini menunjukan sebuah arti untuk sebuah aliran. Untuk kebanyakan sistem yang dibuat, aliran data sebenarnya mengambarkan data yakni angka, huruf, pesan, dan macam-macam informasi lainnya.

3. Simpanan Data (Storage)

Simpanan data digunakan sebagai penyimpanan bagi paket-paket data. Notasi penyimpanan data digambarkan dengan garis horizontal yang pararel. Simpanan data merupakan simpanan data dari data yang berupa suatu file atau

database di sistem komputer ataupun berupa arsip atau catatan manual. Nama dari simpanan data menunjukan nama file-nya.


(51)

4. Kesatuan Luar (External Entity)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, Organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau

output dari sistem. 2.2.6.3. Kamus Data

“Kamus data atau data directory adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi”.

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap perancangan sistem, kamus data dapat digunakan untuk merancang input, output, dan merancang

database program. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada. 2.2.6.4. Normalisasi

Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulan-ulang ini disebut dengan Normalisasi (Normalization).

Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi, apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert), menghapus (delete), mengubah (update), membaca (retrieve) pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dapat dipecahkan menjadi beberapa tabel lagi atau


(52)

34

dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum mendapatkan suatu database

yang optimal. Ada beberapa macam kunci (key function) yang digunakan untuk proses pencarian, penyaringan, hapus, dan lain sebagainya yang biasa digunakan dalam pengolahan database, yaitu sebagai berikut :

a. Kunci Calon (Candidat Key)

Kunci kandidat adalah satu atribut atau set minimal atribut yang mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik dari suatu entity. Satu set minimal atribut menyatakan secara tak langsung dimana kita tak dapat membuang beberapa atribut dalam set tanpa merusak kepemilikan unik. Jika satu kunci kandidat berisi lebih dari satu atribut, maka biasanya disebut sebagai kunci gabungan (composite key).

b. Kunci Primer (Primary Key)

Kunci primer adalah satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasi secara unik suatu kejadian yang spesifik, akan tetapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity. Setiap kunci kandidat punya peluang menjadi Primary Key, akan tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entity yang ada.

c. Kunci Alternatif (Alternative Key)

Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai Primary Key. Sering kali kunci alternatif ini digunakan sebagai kunci pengurutan dalam pembuatan laporan.


(53)

d. Kunci Tamu (Foreign Key)

Kunci tamu adalah satu atribut atau set atribut yang melengkapi satu hubungan (relationship) yang menunjukan ke induknya. Kunci tamu ditempatkan pada entity anak dan sama dengan kunci primary key induk yang direlasikan. Hubungan antara entity induk dengan anak adalah hubungan satu lawan banyak anak (one to many relationship).

e. Kunci Super (Super Key)

Kunci super adalah himpunan dari satu atau lebih entitas yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara unik sebuah entitas dan entitas set.

Teknik normalisasi ini juga merupakan suatu teknik yang menstrukturkan data dalam cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan database. Proses normalisasi menghasilkan struktur record yang konsisten secara logic yang mudah untuk dimengerti dan sederhana dalam pemeliharaannya. Adapun langkah-langkah pembentukan normalisasi adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi, data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat pemasukan. 2. Bentuk Normal Kesatu (1NF / First Normal Form)

Suatu relasi jika dan hanya jika sifat dari setiap relasi atributnya bersifat atomik, yaitu jika tidak dipecah maka tidak memiliki sifat induknya.


(54)

36

3. Bentuk Normal Kedua (2 NF / Second Normal Form)

Bentuk mormal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key. Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3 NF / Third Normal Form)

Untuk menjadi normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada

primary key dan pada primary key secara menyeluruh.

5. Boyce Codd Normal Form (BCNF)

BCNF mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga, dan relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.

6. Bentuk Normal Keempat (4 NF)

Relasi R adalah bentuk 4 NF jika dan hanya jika relasi tersebut juga termasuk BCNF dan semua ketergantungan multivalue adalah juga ketergantungan fungsional.

7. Bentuk Normal Kelima (5 NF)

Disebut juga PJNF (Projection Join Normal Form) dari 4 NF dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.


(55)

2.2.6.5. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang dibutuhkan dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut.

Secara terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram

adalah diagram relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity Relationship Diagram akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka akan didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.

Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa komponen, yaitu sebagai berikut :

a. Entitas (Entity)

Adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain. Dalam ERD digambarkan dengan bentuk persegi panjang.

b. Hubungan (Relationship)

Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan ini disebut dengan entity relationship yang digambarkan dengan garis.

Ada empat bentuk relasi dasar pada database, yaitu :

a. One-to-One

Artinya satu data memiliki satu data pasangan.

b. One-to-Many


(56)

38

c. Many-to-One

Artinya beberapa data memiliki satu data pasangan.

d. Many-to-Many

Artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan. c. Atribut

Adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi karakter entitas dan digambarkan dengan bentuk elips.

2.2.7. Database

Biasanya aplikasi berbasis komputer yang digunakan pada berbagai institusi menggunakan database atau basis data. Basis data merupakan suatu bentuk pengelolaan data yang ditujukan agar pengaksesan terhadap data dapat dilakukan dengan mudah. Sistem yang ditujukan untuk menangani basis data biasa disebut DBMS (Database Management System). Dengan menggunakan DBMS, pemakai dapat melakukan hal-hal berikut dengan mudah, seperti :

a. Menambah data. b. Menghapus data. c. Mengubah data. d. Mencari data.

e. Menampilkan data dengan kriteria tertentu. f. Mengurutkan data.

Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lain dan membuat


(57)

menjadi beberapa aplikasi dalam suatu organisasi. Adapun keuntungan dari basis data adalah :

a. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi. b. Menentukan kualitas informasi yang bersifat akurat. c. Mengurangi duplikasi data (data redundancy). d. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability).

e. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar sampai dengan membentuk suatu basis data.

Dalam basis data memiliki hirarki data, hal itu terlihat pada gambar berikut :

DATABASE

FILE

RECORD

FILED DATA / ITEM

Gambar 2. 5 Hirarki Data

2.2.5.6. Elemen-Elemen Sistem Database 1. Karakter (character)

Merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf, ataupun karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data atau field.


(58)

40

2. Field

Mewakili suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat, dan lain sebagainya. Kumpulan dari field

membentuk suatu record.

a. Field name, harus diberi nama untuk membedakan field yang satu dengan yang lainnya.

b. Field representation, tipe field dapat berupa karakter, teks, tanggal, angka, dan sebagainya. Lebar field yaitu ruang maksimum yang dapat diisi dengan karakter data.

c. Field value adalah isi dari field untuk masing-masing record. 3. Record

Record adalah Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record

mengambarkan suatu unit data individu yang tertentu. Kumpulan dari record

menbentuk suatu file. 4. File

File terdiri dari record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang semua mata pelajaran yang ada.

5. Database


(59)

2.2.8. Perangkat Lunak Pendukung 2.2.8.1. Visual Basic 6.0

Visual Basic (VB) selain disebut sebagai bahasa pemrograman (Language Program), juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis Windows. Dalam pengembangan aplikasi,Visual Basic menggunakan pendekatan visual untuk merancang user interface dalam bentuk

form, sedangkan untuk kodingnya menggunakan bahasa basic (standar) yang cenderung mudah dipelajari bagi penggunanya.

Visual Basic memiliki lingkungan pengembangan terpadu bagi

programmer dalam mengembangkan aplikasinya atau dikenal dengan IDE

(Integreted Development Environment). Dengan menggunakan IDE programmer

dapat membuat user interface, melakukan koding, melakukan testing dan

debuging serta mengkompilasi program. Penguasaan yang baik akan IDE akan sangat membantu programmer dalam mengefektifkan tugas-tugasnya sehingga dapat bekerja dengan efisien.

2.2.8.1.1. Tampilan Visual Basic 6.0

Visual Basic memiliki beberapa komponen yang dapat digunakan dalam membuat suatu aplikasi. Komponen-komponen tersebut adalah :

1. Control Menu

Control Menu adalah menu yang dapat digunakan untu memanipulasi layar Visual Basic. Di menu ini bisa digunakan untuk merubah suatu ukuran, memindahkan, dan menutup layar Visual Basic. Di menu ini juga memiliki beberapa perintah.


(60)

42

2. Menu

Menu dalam layar Visual Basic berisikan perintah tertentu untuk melakukan tugas tertentu. Sebagian dari isi menu ini hampir sama dengan program-program windows yang lainya, seperti menyimpan project, membuka

project, dan lain-lain. 3. ToolBar

ToolBar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah dari Visual Basic. Biasanya tombol-tombol ini yang sering digunakan oleh user dalam Visual Basic.

4. Project Explorer

Project Explorer adalah yang mengandung semua file di dalam aplikasi Visual Basic. Dalam project explorer ditampilkan semua file yang terdapat pada aplikasi yang sedang dibuat. Berikut gambar project explorer.

Gambar 2. 6 Project Explorer Visual Basic 5. Properties

Properties adalah jendela yang mengandung semua informasi mengenai objek

yang terdapat di dalam aplikasi VisualBasic. Biasanya di dalam properties terdapat

properti yang dapat diatur langsung dari jendela properties. Berikut adalah tampilan


(61)

Gambar 2. 7 Properties Visual Basic 6. Form Layout

Form layout adalah jendela yang akan menunjukan bagaimana form

bersangkutan ditampilkan ketika runtime. Didalam form layout juga terdapat menu-menu yang akan muncul jika mengklik kanan pada mouse.

7. ToolBox

Toolbox adalah layar yang berisikan komponen-komponen yang

dibutuhkan untuk membuat aplikasi. Dari toolbox ini dapat mengambil komponen-komponen (object) yang akan dibutuhkan pada form untuk dibuat dalam aplikasi Visual Basic. Berikut gambar toolbox dalam Visual Basic.


(62)

44

Picture Box Text Box

Command Button Option Botton List Box Vscroll Bar DriveListBox FileListBox Line Data PoInter

Label Frame Check Box Combo Box Hscroll Bar Timer DlrListBox

Shape Image OLE

Gambar 2. 8 ToolBox Visual Basic Fungsi dari kontrol-kontrol tersebut, adalah :

a. Pointer berfungsi untuk memilih kontrol yang sudah berada pada form. b. PictureBox (Pic) berfungsi untuk menampilkan image dengan format:

BMP, DIB (bitmap), ICO (icon), CUR (cursor), WMF (metafile), EMF (enhanced metafile), GIF dan JPEG atau JPG.

c. Label berfungsi untuk menampilkan teks tetapi pemakai tidak dapat berinteraksi dengannya atau mengubahnya.

d. TextBox berfungsi untuk menampilkan teks dimana pemakai dapat mengisi atau melihat teks yang ditampilkan sebagai output suatu proses. e. Frame berfungsi untuk mengidentifikasi sebuah grup pengontrol.


(63)

f. Command Button (cmd) berfungsi untuk memberikan sebuah perintah atau tindakan ketika digunakan.

g. CheckBox berfungsi untuk memberikan pilihan benar/salah (True/False) atau ya/tidak (Yes/No).

h. OptionButton berfungsi untuk memberikan pilihan lebih dari satu sebagai pilihan terhadap beberapa option yang hanya dapat dipilih satu.

i. ListBox berfungsi untuk menampilkan daftar item yang dapat dipilih salah satu.

j. ComboBox berfungsi untuk unit kontrol kombinasi antara TextBox dengan

ListBox dimana pemasukkan data dapat dilakukan dengan pengetikkan maupun pemilihan.

k. HScrollBar atau Horizontal Scroll Bar berfungsi untuk menampilkan balok gulung horizontal.

l. VScrollBar atau Vertical Scroll Bar berfungsi untuk menampilkan balok gulung vertikal.

m. Timer berfungsi untuk mengeksekusi waktu kejadian pada rutin program termasuk selang waktu (interval).

n. DriveListBox berfungsi untuk menampilkan daftar drive.

o. DirListBox berfungsi untuk menampilkan daftar direktori pada drive

terpilih.

p. FileListBox berfungsi untuk menampilkan daftar file pada drive dan direktori terpilih.


(64)

46

r. Line berfungsi untuk membuat garis lurus pada form.

s. Image berfungsi untuk menampilkan gambar : .bmp, .gif, .jpg, .wmf, dan .ico. Perbedaan dengan picture box adalah control ini memberikan perintah seperti command button saat pemakai mengklik gambar dengan menggunakan mouse.

t. Data berfungsi untuk menampilkan database pada suatu form.

u. OLE atau Object Linking and Embedding berfungsi untuk memungkinkan pemakai menempilkan suatu objek dari aplikasi yang mendukung OLE ke aplikasi VisualBasic.

8. Form

Form adalah daerah kerja utama yang berguna untuk merancang program

aplikasi dalam Visual Basic. Form ini bisa diletakkan berbagai macam objek seperti teks, gambar, dan sebagainya yang terdapat di toolbox Visual Basic. Berikut gambar form dalam VisualBasic.


(65)

2.2.8.2. XAMPP

XAMPP adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya. Hanya bedanya kalau yang versi untuk Windows sudah dalam bentuk instalasi grafis dan yang Linux dalam bentuk file

terkompresi tar.gz. Kelebihan lain yang berbeda dari versi untuk Windows adalah memiliki fitur untuk mengaktifkan sebuah server secara grafis, sedangkan Linux masih berupa perintah-perintah di dalam console. Oleh karena itu yang versi untuk Linux sulit untuk dioperasikan. Dulu XAMPP untuk Linux dinamakan LAMPP, sekarang diganti namanya menjadi XAMPP FOR LINUX.

Gambar 2. 10 Logo XAMPP

XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual.


(66)

48

XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.

2.2.8.3. MySQL

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Salah satu aplikasi database yang menggunakan bahasa SQL adalah MySQL. MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public Lisence). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source/komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama SQL dalam database sejak lama.

Gambar 2. 11 Logo MySQL MySQL memiliki beberapa kelebihan diantaranya :

1. MySQL sebagai Data Management System (DBMS) dan Relation Databese

Management System (RDBMS).

2. MySQL adalah software database yang OpenSource, artinya program ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.


(67)

3. MySQL merupakan database server, jadi dengan menggunakan database ini dapat menghubungkan ke media internet sehingga dapat diakses jarak jauh. 4. MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server yang

melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang mengakses

database pada server, jadi MySQL dapat juga berperan sebagai Client.

5. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Threading.

6. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.

7. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi maupun Visual Basic.

8. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password. Jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

9. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per tabel dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan field. Serta MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primerdan kunci unik atau (Unique).

10. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan tabel maupun peng-update-an tabel.

SQL (Structure Query Language) dibagi menjadi 2 bentuk Query, yaitu : 1. DDL (Data Definition Language)

DDL adalah sebuah metode query SQL yang berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah database, adapun query yang dimiliki adalah :


(68)

50

a. CREATE : untuk melakukan pembuatan tabel dan database

b. DROP : untuk melakukan penghapusan tabel maupun database

c. ALTER : untuk melakukan pengubahan struktur tabel yang telah dibuat, baik menambah field (add), mengganti mana field (change) ataupun menamakannya kembali (rename), serta menghapus (drop).

2. DML (Data Manipulation Language)

DML adalah sebuah metode query yang dapat digunakan apabila DDL telah terjadi, sehingga fungsi dari query ini adalah untuk melakukan pemanipulasian database yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya.

Adapun query yang termasuk didalamnya adalah :

a. INSERT : untuk melakukan peng-input-an/pemasukan data pada tabel

database.

b. UPDATE : untuk melakukan perubahan/peremajaan terhadap data yang

ada pada tabel.

c. DELETE : untuk melakukan penghapusan data pada tabel. Penghapusan dapat dilakukan secara sekaligus (seluruh isi tabel) maupun hanya beberapa recordset.

Perintah-Perintah SQL 1. Menambah Data (Insert)

Perintah SQL yang digunakan untuk menambah data ke database adalah perintah INSERT. Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut:


(69)

2. Memilih/Mengakses Data (Select)

Perintah SQL yang digunakan untuk memilih data adalah perintah

SELECT. Bentuk umum perintah ini adalah sebagai berikut: SELECT daftar_select FROM daftar_tabel

[WHERE kondisi_pencarian] [GROUP BY daftar_group_by] [HAVING kondisi_pencarian]

[ORDER BY daftar_order[ASC│DESC ]] 3. Mengedit/Mengubah Data (Update)

Perintah SQL yang digunakan untuk mengubah data adalah perintah

UPDATE SET. Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut:

UPDATE nama_table SET field1=databaru1 [,data2=databaru2] [WHERE kondisi_update]

4. Menghapus Data (Delete)

Perintah SQL yang digunakan untuk menghapus data adalah perintah

DELETE FROM. Perintah ini mempunyai bentuk umum sebagai berikut:


(70)

52

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang lengkap ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengindetifikasikan permasalahan, hambatan, kesempatan dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Menganalisis masalah merupakan langkah yang harus dilakukan dalam tahapan analisis sistem.

3.1.1. Analisis Masalah

Dari hasil wawancara, sistem yang lama masih sering mengalami kendala dalam memberikan laporan mengenai pemasukan dan pengeluaran barang. Kendala yang dihadapi yaitu:

1. Pencatatan data yang masih manual, sehingga sulit untuk melakukan pengolahan data.

2. Sulitnya untuk memantau jumlah stok barang yang dikarenakan cepatnya proses barang masuk ataupun barang keluar dan pencatatannya masih manual.

3. Sering terjadinya stok kosong yang dapat mengakibatkan kerugian. Oleh karena itu dibutuhkannya sebuah peramalan pembelian barang untuk membantu dalam persediaan barang di periode selanjutnya. Berdasarkan analisis diatas, maka dibuatlah sebuah sistem yang memberikan kemudahan dalam menyimpan data barang masuk dan barang keluar


(71)

serta memberikan peramalan pengadaan barang untuk periode selanjutnya. Agar pengelola dapat mengontrol perputaran modal dan dapat melihat perkembangan minimarket.

3.1.1.1. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Penentuan persediaan barang biasanya hanya berdasarkan intuisi dan pengalaman dari pemilik minimarket. Walaupun hasil cukup menguntungkan tetapi terkadang keputusan tersebut bisa kurang tepat yang mengakibatkan minimarket rugi.

Untuk itu perlu sebuah model untuk melihat kemungkinan pembelian barang yang akan datang dengan menggunakan perhitungan-perhitungan tertentu sehingga keputusan yang diambil dapat lebih tepat dan memperkecil kemungkinan untuk rugi.

Flowmap merupakan bagan alir atau aliran data yang menunjukkan arus dokumen dari laporan mengenai data-data yang diperoleh. Flowmap dari Minimarket Barokah yang sedang berjalan pada saat ini yaitu seperti dibawah ini :

3.1.1.1.1. Prosedur Pengecekan Barang Keluar

1. Bagian persediaan barang melakukan pengecekan jumlah barang keluar yang mana data tersebut didapat berdasarkan dari jumlah stok awal yang didapat dari pengecekan stok sebelum minimarket dibuka dikurangi dengan stok akhir yang didapat dari jumlah barang yang ada pada saat minimarket di tutup yang mana pengecekan ini dilakukan setiap hari.


(72)

54

2. Laporan barang keluar kemudian diberikan kepada Pimpinan dan dibuatkan arsip.


(73)

Proses pengecekan barang keluar yang sedang berjalan

Bag. Persediaan Barang Pimpinan

Data stok akhir Data stok awal

Data barang keluar Membuat laporan barang keluar A4 A3 A1

1 Laporan data

barang keluar Perhitungan barang keluar Daftar barang akhir Daftar barang awal Rekapitulasi stok awal Rekapitulasi stok akhir

Daftar barang awal Data stok awal

Daftar barang akhir Data stok akhir

Data barang keluar

2 Laporan data

barang keluar

1 Laporan data

barang keluar

A2


(74)

56

Keterangan :

A1 : arsip laporan barang keluar A2 : arsip barang keluar

A3 : arsip data stok awal A4 : arsip data stok akhir

3.1.1.1.2. Prosedur Pemesanan Barang

1. Bagian persediaan barang mengecek jumlah stok barang yang ada yang didapat dari arsip stok akhir. Jika stok barang kurang dari stok minimal maka bagian persediaan barang akan melakukan permintaan beli ke pimpinan, jika tidak maka tidak akan dilakukan pembelian barang. 2. Pimpinan melakukan pengecekan permintaan beli. Jika setuju maka

permintaan beli akan disetujui dan kemudian diberikan kepada bagian persediaan barang, jika tidak maka data permintaan beli tidak disetujui. 3. Setelah disetujui pimpinan bagian persediaan barang membuat data barang yang beli yang kemudian diberikan ke supplier dan diarsipkan. 4. Supplier yang sudah menerima data barang yang dibeli mengecek stok

barang yang ada. Jika ada maka supplier akan membuat 2 nota pembelian dimana 1 nota akan diberikan ke Minimarket yang kemudian diarsipkan, jika tidak maka supplier akan memberi tahu ke bagian persediaan barang bahwa barang yang dipesan kosong.


(75)

Proses pemesanan barang yang sedang berjalan

Pimpinan Supplier Bag. Persediaan Barang

Mengecek laporan pembelian barang Kurang dari stok

minimal? Mengecek persediaan barang Ya Tidak Ya Data barang beli Laporan permintaan barang yang disetujui Setuju? Laporan permintaan beli yang disetujui Tidak Stok akhir kurang dari stok

minimal

Laporan permintaan barang beli Data stok akhir

A5

Stok akhir tidak kurang dari stok

minimal Melakukan permintaan barang beli Laporan permintaan barang yang tidak disetujui

Mengecek ketersediaan barang 1 Nota pembelian Ada? Data persediaan barang kosong Data persediaan barang kosong Tidak Ya 2 Nota pembelian 2 Nota pembelian Data persediaan barang ada Membuat nota pembelian A4

Data barang kurang dari stok minimal

Laporan permintaan barang beli Membuat data barang yang dibeli A6 Laporan permintaan beli yang disetujui


(76)

58

Gambar 3. 2 Flowmap Prosedur Pemesanan Barang yang Sedang Berjalan

Keterangan : A4 : arsip stok akhir A5 : arsip data barang beli A6 : arsip nota pembelian 3.1.1.1.3. Prosedur Barang Masuk

1. Supplier mengirim barang kepada minimarket dan diketahui oleh bag. persediaan barang.

2. Bagian persediaan barang mengecek barang yang masuk, jika sesuai dengan pesanan maka akan dibuat laporan barang masuk.

3. Laporan penerimaan barang diterima oleh pimpinan dan kemudian dibuatkan arsip.


(77)

Proses barang masuk yang sedang berjalan

Supplier

Pimpinan Bag. Persediaan Barang

Melakukan pengecekan barang diterima

1Nota Pembelian

A7 1 Laporan barang masuk Sesuai dengan pesanan ? Ya Tidak Membuat laporan barang masuk

1Nota Pembelian

2 Laporan

barang masuk

1Nota Pembelian

Barang tidak sesuai dengan

pesanan

1Nota Pembelian

Barang tidak sesuai dengan

pesanan

1Nota Pembelian

Barang sesuai dengan pesanan

1 Laporan

barang masuk

Gambar 3. 3 Flowmap Barang Masuk yang Sedang Berjalan Keterangan :


(1)

DFD Level 1


(2)

(3)

Struktur Menu


(4)

Kesimpulan

 1. Sistem informasi ini dapat membantu,

mempermudah, dan mempercepat pengelola dalam mengelola data-data yang ada.

 2. Dapat membantu pengelola dalam memantau barang masuk dan barang keluar.

 3. Dapat membantu dalam mengambil keputusan


(5)

Saran

 1. Aplikasi Sistem Informasi Monitoring dan

Peramalan Barang di Minimarket Barokah ini dapat dikembangkan lebih lanjut, sehingga informasi yang disajikan dapat lebih jelas dan lebih lengkap terutama didalam pendetailan produk yang ada, agar dapat

menjadi suatu sistem informasi yang dapat menyajikan informasi secara lengkap.

 2. Tampilan antarmuka pada sistem ini dibuat lebih menarik untuk kedepannya agar pengguna tidak merasa jenuh dalam menggunakan sistem ini.


(6)