24 yang belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan terutama dengan riwayat
diabetes, disfungsi renal, hipertensi, dan hiperlipidemi.
17
2.3. Faktor Risiko
2.3.1 Usia dan jenis kelamin
Prevalensi terjadinya presbikusis rata-rata pada usia 60 - 65 tahun keatas. Proses bertambahnya usia semakin banyak penderita mengalami gangguan
pendengaran menurut Møller dkk. Faktor risiko usia terhadap kurang
pendengaran berbeda antara laki-laki dan perempuan. Penelitian mengenai
pengukuran ambang suara nada murni telah banyak dilakukan pada laki-laki dan perempuan di beberapa negara yang menyatakan pada usia lanjut, laki-laki lebih
banyak mengalami penurunan pendengaran pada frekuensi tinggi dan hanya sedikit penurunan pada frekuensi rendah bila dibandingkan dengan perempuan.
Perbedaan jenis kelamin pada ambang dengar frekuensi tinggi ini disebabkan laki-laki lebih sering terpapar bising di tempat pekerjaan dibandingkan
perempuan.
25
Beberapa ahli menyatakan bahwa perbedaan jenis kelamin ini tidak seluruhnya disebabkan karena adanya perubahan di koklea. Perempuan memiliki
bentuk daun telinga dan liang telinga yang lebih kecil, sehingga dapat menimbulkan efek masking noise pada frekuensi rendah. Penggunaan earphone
saat pemeriksaan audiometri menjadi kurang efektif akibat pengaruh bentuk anatomi tersebut. Penelitian di Korea sebelumnya menyatakan terdapat penurunan
pendengaran pada perempuan sebesar 2 kHz lebih buruk diatas laki-laki.
25 Penelitian lain, bahwa sensitivitas pendengaran lebih baik pada perempuan
daripada laki-laki.
25
2.3.2. Hipertensi
Hipertensi adalah suatu kondisi dengan tekanan darah persisten dimana tekanan darah sistoliknya diatas 140mmHg dan diastoliknya diatas 90 mmHg atau
sedang dalam pengobatan anti hipertensi. Klasifikasi hipertensi terbagi menjadi primer dan sekunder atau dapat sebagai penyakit yang menyertai obesitas,
arteriosklerosis, dan diabetes mellitus independent. Derajat hipertensi terbagi menjadi derajat 1 ringan : sistolik 140-159 dan diastolik 90-99 mmHg, derajat
sedang : sistolik 160-179 dan diastolik 100-109 mmHg, derajat berat : sistolik Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir
setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60
tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis.
26
Peningkatan tekanan darah ditentukan oleh dua faktor yaitu curah jantung dan tahanan vaskuler perifer yang meningkat. Hipertensi yang berlangsung lama
dapat memperberat tahanan vaskuler yang mengakibatkan disfungsi sel endotel pembuluh darah dengan mensekresi faktor pertumbuhan seperti VEGF,vascular
endothelial growth factor dan proliferasi sel endotel pembuluh darah yang disebut hipertrofi vaskuler.
27
Kurang pendengaran sensori neural dapat terjadi akibat insufisiensi mikrosirkuler pembuluh darah seperti emboli, hemoraghea, atau vasospasme.
Patogenesis sistem sirkulatorik dapat terjadi pada pembuluh darah organ telinga
26 dalam disertai peningkatan viskositas darah, penurunan aliran darah kapiler dan
transpor oksigen. Akibatnya terjadi kerusakan sel-sel auditori, dan proses transmisi sinyal yang dapat menimbulkan gangguan komunikasi, dan dapat
disertai tinitus. Maria menemukan hubungan antara hipertensi kronik dengan penurunan pendengaran.
9
Hubungan antara hipertensi dan proses menua pada organ pendengaran telah diteliti. Penelitian menggunakan hewan tikus Wistar berusia 3 bulan
dibandingkan usia 12 bulan, hasil menunjukkan bahwa nilai ambang pada pemeriksaan ABR lebih tinggi p0,01 akibat dihasilkannya suatu protein
glikogenosis dan sekresi neural transmiter lainnya pada penyakit hipertensi.
28
2.3.3. Diabetes melitus