BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik untuk mengetahui adanya abnormalitas kromosom Y pada penderita ambigus genitalia. Abnormalitas
kromosom Y dideskripsikan berdasarkan ada atau tidaknya aberasi struktur kromosom Y dan dilakukan analisis terhadap perbedaan panjang kromosom Y
antara penderita ambigus genitalia dengan laki-laki normal yang datang ke Pusat Riset Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Penelitian dilakukan dari bulan September 2007 sampai dengan Agustus 2008.
3.2. Populasi, Sampel dan Kontrol 3.2.1 Populasi target
Populasi target dalam penelitian ini adalah penderita ambigus genitalia.
3.2.2 Populasi terjangkau
Populasi terjangkau adalah pasien ambigus genitalia yang datang ke Pusat Riset Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
3.2.3 Sampel
Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut:
1. Pasien-pasien yang secara fisik memenuhi kriteria sebagai penderita
ambigus genitalia oleh tim penyesuaian kelamin RSUP Dr. Kariadi dan FK UNDIP. Kriteria tersebut meliputi:
a. Pasien dengan kelainan genitalia eksterna dan atau dengan hipospadia berat orifisium urethrae externum terletak pada
scrotum atau perineum b. Pada pemeriksaan klinis menunjukkan kelainan
hipohypervirilisasi, lokasi dan ukuran gonad 2. Pada pemeriksaan sitogenetik mengandung 1 kromosom Y
3. Bersedia mengikuti penelitian yang dinyatakan dalam surat pernyataan Kriteria Eksklusi yaitu penderita ambigus genitalia yang memiliki multiple
malformation Jumlah sampel minimal 24 orang berdasarkan rumus berikut.
N = 2
2
Xo Xa
s Z
Z ¸
¹ ·
¨ ©
§ E
D
ditetapkan Į = 0,05; power penelitian: 90; beda panjang kromosom Y yang
dianggap bermakna 0,5µm
N = 2
2
29 ,
2 38
, 3
53 ,
282 ,
1 96
, 1
¸ ¹
· ¨
© §
N = 2
2
5 ,
53 ,
242 ,
3 ¸
¹ ·
¨ ©
§ u
= 24 Pengambilan sampel dengan cara consecutive random samplings. Semua
pasien yang datang dalam periode penelitian dan telah didiagnosa sebagai penderita ambigus genitalia oleh tim penyesuaian kelamin RSUP Dr. Kariadi dan
FK UNDIP, dilakukan pemeriksaan sitogenetik dengan teknik G-banding. Penderita dengan hasil kariotip mengandung 1 kromosom Y diambil sebagai
sampel penelitian. Pengambilan sampel dihentikan ketika jumlah sampel minimal terpenuhi.
3.2.4 Kontrol
Kontrol tanpa batasan umur diambil dari populasi laki-laki normal yang datang ke Pusat Riset Biomedik. Laki-laki normal yang dimaksud adalah laki-laki
dewasa yang telah berkeluarga dan mempunyai anak. Dasar pemikiran pengambilan populasi ini sebagai kontrol adalah bahwa pada kromosom Y
terdapat faktor penentu fertilitas gen AZFa, AZFb, dan AZFc, maka berarti bahwa laki-laki dewasa yang telah berkeluarga dan mempunyai anak tidak
mengalami kelainan pada gen ini sehingga memiliki kromosom Y yang normal secara struktural. Kontrol juga tidak dibatasi berdasarkan umur oleh karena dalam
literatur tidak disebutkan bahwa panjang kromosom Y berbeda berdasarkan umur seorang laki-laki. Data hasil pengukuran panjang kromosom Y pada kontrol ini
akan digunakan untuk perbandingan dengan panjang kromosom Y penderita ambigus genitalia.
Kontrol diambil dari sejumlah mahasiswa S2 dan staf pada Pusat Riset Biomedik. Kontrol yang telah menyatakan bersedia, diminta data pribadinya dan
ditanya tentang ada atau tidaknya riwayat infertilitas. Kontrol yang tidak
memiliki riwayat infertilitas diambil dengan jumlah equal terhadap sampel, yaitu 24 orang.
3.3 Variabel Penelitian