Sistem monitoring penggunaan dana petunjuk operasional kegiatan (POK) Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

BIODATA PENULIS

1. DATA PRIBADI

Nama : Fitrianingsih

NIM : 10109345

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 05 April 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Kawin

Anak ke : Empat darilima bersaudara

Alamat : Jalan Pagarsih Gang Sitimariah 2 No.565/86 Rt : 02/01 Bandung 40231

Email : fitria.ningsih92@gmail.com

No. Telp : 089655243344.

2. RIWAYAT PENDIDIKAN 1997-2003 : SD Dwiamanat

2003-2006 : SMP Swadaya 1 Bandung 2006-2009 : SMA Pasundan 2 Cimahi

2009-sekarang : Program Studi S1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya dalam keadaan sadar tanpa paksaan.

Bandung, 27 Agustus 2013


(7)

SISTEM MONITORING PENGGUNAAN DANA

PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN (POK)

BIDANG PENGATURAN DAN PENATAAN PERTANAHAN

KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

FITRIANINGSIH

10109345

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W, kepada keluarganya, kepada sahabatnya dan kepada seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Dengan mengucapkan alhamdulillahirobbil „alamin, tugas akhir yang berjudul “SISTEM MONITORING PENGGUNAAN DANA PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN (POK) BIDANG PENGATURAN DAN PENATAAN PERTANAHAN KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROPINSI JAWA BARAT” ini dapat penulis selesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini masih jauh dari taraf kesempurnaan, hal ini karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang penulis dimiliki, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis, sehingga dapat bermanfaat dan berguna untuk perbaikan dan penulisan yang akan datang.

Selama penulisan tugas akhir ini tentu saja tidak lepas dari dorongan, bantuan dan bimbingan secara moril, materil dan spiritual dari berbagai pihak. Dengan tulus dan kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ummi Asmah dan Abi H. Yehye “Terima kasih atas do’a, dukungan, perhatian dan kasih sayangnya”. Segenap keluarga yang selalu memberikan dukungan moril, spiritual serta kasih sayang dan perhatiannya yang tak ternilai harganya kepada penulis.


(9)

iv

2. Ibu Tati Harihayati M.,S.T.M.T selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan untuk kemajuan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Ibu Fitria,S.T.,M.T. dan Bapak Hengky Sipayung S.T.,M.T. sebagai pembimbing di Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan KANWIL BPN Propinsi Jawa Barat.

4. Ibu Sufa’atin,S.T.,M.Kom. selaku penguji I yang telah memberikan arahan untuk kemajuan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Bapak Adam Mukharil Bachtiar,S.Kom.,M.T. selaku penguji III yang telah memberikan arahan untuk kemajuan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Ibu Nelly Indriani W.,S.Si.,M.T. selaku dosen wali yang telah memberikan dukungan untuk kemajuan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. 7. Dosen – dosen Teknik Informatika yang telah mengajari berbagai hal dan

berbagai bidang ilmu pengetahuan.

8. Teman – teman seperjuangan IF-8 angkatan 2009 dan teman – teman satu bimbingan yang selalu membantu penulis.

9. Seluruh staff karyawan di Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan KANWIL BPN Propinsi Jawa Barat.

10. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu – persatu.

Semoga Allah SWT memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya dengan berlipat ganda. Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat berguna bagi semua pihak yang memerlukan. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 27 Agustus 2013


(10)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pembuatan Perangkat Lunak ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Profil Umum Badan Pertanahan Nasional (BPN) ... 9

2.1.1 Arti Lambang/Logo ... 10

2.1.2 VISI DAN MISI ... 11

2.1.3 Struktur Organisasi KANWIL BPN Propinsi dan Kantor Pertanahan ... 12

2.1.4 Fungsi ... 16

2.1.5 Agenda Kebijakan ... 17

2.2 Landasan Teori ... 18

2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 18

2.2.1.1 Karakteristik Sistem ... 18


(11)

vi

2.2.2 Konsep Dasar Informasi ... 20

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 21

2.2.4 Monitoring ... 21

2.2.5 Dashboard ... 23

2.2.6 Basis Data ... 24

2.2.7 Flowmap ... 24

2.2.8 Diagram Aliran Data / Data Flow Diagram (DFD) ... 25

2.2.9 Kamus Data ... 25

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 27

3.1 Analisis Sistem ... 27

3.1.1 Analisis Masalah ... 27

3.1.2 Prosedur yang Sedang Berjalan ... 28

3.1.2.1 Prosedur Pembuatan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) .. 28

3.1.2.2 Prosedur Pembuatan Laporan Triwulan ... 30

3.1.2.3 Prosedur Pembuatan Laporan Akhir ... 32

3.1.2.4 Prosedur Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) ... 34

3.1.3 Analisis Monitoring ... 36

3.1.4 Analisis Aturan Bisnis ... 37

3.1.5 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 38

3.1.6 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 39

3.1.6.1 Analisis Perangkat Keras ... 39

3.1.6.2 Analisis Perangkat Lunak ... 40

3.1.6.3 Analisis Pengguna ... 41

3.1.6.1 Analisis Jaringan ... 43

3.1.7 Analisis Pengkodean ... 44

3.1.7.1 Pengkodean Nomor DIPA ... 44

3.1.7.2 Pengkodean Program Kegiatan ... 44

3.1.8 Analisis Data ... 45

3.1.9 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 46


(12)

vii

3.1.9.2 DFD Level 1 Proses Sistem Monitoring Penggunaan Dana

Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) ... 48

3.1.9.3 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Akun ... 50

3.1.9.4 DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Program Kegiatan ... 51

3.1.9.5 DFD Level 2 Proses 5 Pengolahan Data POK ... 52

3.1.9.6 DFD Level 2 Proses 6 Pengolahan Data Pengguna ... 53

3.1.9.7 DFD Level 3 Proses 5.4 Pengolahan Data Sub Kegiatan ... 54

3.1.9.8 DFD Level 3 Proses 5.5 Pengolahan Data Rincian Belanja ... 55

3.1.9.9 DFD Level 3 Proses 5.6 Pengolahan Data Laporan ... 56

3.1.9.10 DFD Level 4 Proses 5.6.1 Pengolahan Data Laporan Bulanan ... 57

3.1.10 Spesifikasi Proses ... 58

3.1.11 Kamus Data ... 69

3.2 Perancangan Sistem ... 75

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 76

3.2.1.1 Diagram Relasi ... 76

3.2.1.2 Struktur Tabel ... 77

3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 79

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 81

3.2.3.1 Perancangan Antarmuka Admin ... 81

3.2.3.2 Perancangan Antarmuka Halaman Utama Bendahara ... 85

3.2.3.3 Perancangan Antarmuka Halaman Utama Kepala Bidang ... 93

3.2.4 Perancangan Pesan ... 99

3.2.5 Perancangan Jaringan Semantik ... 102

3.2.6 Perancangan Prosedural ... 104

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 111

4.1 Implementasi Sistem ... 111

4.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan ... 111

4.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 111

4.1.3 Implementasi Database ... 112


(13)

viii

4.2 Pengujian Sistem ... 118

4.2.1 Rencana Pengujian ... 118

4.2.1.1 Rencana Pengujian Halaman Admin ... 118

4.2.1.2 Rencana Pengujian Halaman Kepala Bidang ... 119

4.2.1.3 Rencana Pengujian Halaman Bendahara ... 119

4.2.2 Pengujian Black Box ... 120

4.2.2.1 Pengujian Metode Equivalence partitioning Halaman Admin .. 120

4.2.2.2 Pengujian Metode Equivalence Pertitioning Halaman Kepala Bidang ... 124

4.2.2.3 Pengujian Metode Equivalence Pertitioning Halaman Bendahara ... 130

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 140

4.2.4 Pengujian Beta ... 140

4.2.4.1 Wawancara ... 141

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 145

5.1 Kesimpulan ... 145

5.2 Saran ... 146


(14)

145

Daftar Pustaka

[1] Tentang BPN. http://www.bpn.go.id/tentangbpn.aspx [2] Struktur BPN Pusat.

http://www.bpn.go.id/App_Themes/DefaultBPN/Images/Content /struktur-bpn-pusat.gif

[3] Roger S.Pressman, Ph.D. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi edisi 7. Yogyakarta : Andi.

[4] PROFIL KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROPINSI JAWA BARAT TAHUN 2009/Bidang Pengaturan dan Penataan Pertahanan KANWIL BPN Propinsi Jawa Barat-2009

[5] Bin Ladjamudin Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

[6] Hikmat, Dr. Harry. 2010. Monitoring dan Evaluasi Proyek. [7] monitoring. http://id.wikipedia.org/wiki/Monitoring

[8] Kusnawi . Tijauan Umum Metode Pendekatan Dashboard Pada Proses Business Intelegence.

[9] Ramli,S.Kom. Diklat Kuliah Sistem Basis Data. STIMIK BUDIDARMA [10] arif hexa. Apa sich "FLOW MAP" itu?.

http://arifgitarishexaband.blogspot.com/2010/11/apa-sich-flow-map-itu.html [11] sakina mawardah. algoritma dan pengembangan. http://www.scribd.com/doc/55468895/Pengertian-Flowmap-dan-Flowchart-Beserta-Simbol

[12] Kadir Abdul. Buku Web Dinamis Menggunakan PHP &Tutorial PHP. http://www.klik-kanan.com/tutorial/php

[13] sutarman. 2007. Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakart : Graha Ilmu.

[14] Witarto. 2004. Memahami Sistem Informasi. Bandung: Informatika.

[15] Pengertian Aplikasi Sistem Informasi.


(15)

146

[16] Agustin.2010. Masalah Analisis Sistem Informasi. http://blogger-agustin.blogspot.com/2010/10/masalah-analisis-sistem-informasi.html


(16)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah Lembaga Pemerintah Non

Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala BPN (Sesuai dengan Perpres No. 10 Tahun 2006). Badan Pertanahan Nasional memiliki tugas pemerintahan dibidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral [1]. Dalam Badan Pertanahan Nasional (BPN) memliliki beberapa bidang atau Deputi seperti Bidang Survei Pengukuran dan Pemetaan (SPP), Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah (HTPT), Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan (PPP), Bidang Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPPM),dan Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan (PPSKP) [2].

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sri Mujitono, SH, MH selaku Kepala Bidang Pengaturan dan Penataan Pertahanan (PPP), menyatakan bahwa dana kegiatan untuk setiap bidang dicairkan oleh Menteri Keuangan dengan jumlah yang sudah ditentukan. Dana kegiatan itu boleh dilakukan untuk kegiatan apa saja, namun apabila kegiatan yang dilakukan telah selesai maka harus dibuatkan sebuah Petunjuk Operasional Kegitan (POK) agar dana kegiatan tersebut dapat dicairkan, karena ketika kegiatan berlangsung dana yang digunakan adalah dana dari masing – masing anggota pelaksana kegiatan.

Kepala Bidang PPP dalam pengawasan penggunaan dana operasional kegiatan yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan akhir dan laporan triwulan yang dilakukan setiap 3 bulan sekali yang mengakibatkan Kepala Bidang PPP kesulitan dalam melihat tingkat keberhasilan dari kegitan – kegiatan yang telah dilakukan. Selain itu, dana yang dicairkan oleh Menteri Keuangan untuk setiap kegiatan yang berdasarkan POK yang telah buat oleh bendahara dilakukan dengan cara membandingkan kwitansi pembayaran di setiap butir – butir


(17)

2

anggaran, karena banyaknya anggaran terkadang Bendahara melakukan kesalahan dalam perhitungannya sehingga laporan POK tersebut tidak sesuai dengan surat DIPA yang mengakibatkan Kepala Bidang PPP kesulitan untuk mengetahui jumlah dana kegiatan yang telah dicairkan oleh Menteri Keuangan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, Bidang PPP membutuhkan sebuah sistem yang dapat memonitoring penggunaan dana kegiatan. Diharapkan dengan adanya sistem monitoring penggunaan dana POK ini dapat mencegah adanya penyelewengan dana kegitan pada bidang PPP.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana membangun Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan skripsi ini adalah membangun Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat.

Tujuan yang akan dicapai dalam pembangunan Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat ini adalah:

1. Mempermudah Bendahara Bidang PPP dalam mencatat rekapitulasi POK, laporan triwulan dan laporan akhir.

2. Mempermudah Kepala Bidang PPP untuk mengetahui jumlah dana kegiatan yang telah dicairkan oleh Menteri Keuangan.

3. Mempermudah Kepala Bidang PPP untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan.


(18)

3

1.4 Batasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini memiliki cakupan yang luas maka diperlukan suatu batasan masalah agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan mencapai tujuan yang ingin dicapai. Batasan – basatan masalahnya adalah :

1. Sumber data berasal dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Propinsi Jawa Barat.

2. Data yang akan diolah pada sistem monitoring ini adalah data Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), data laporan triwulan dan data laporan akhir. 3. Indikator sebagai ukuran yang digunakan untuk memonitoring adalah laporan

akhir dan laporan triwulan.

4. Proses yang terdapat pada sistem ini adalah :

a. Pengelolaan data Petunjuk Operasional Kegiatan (POK). b. Pengelolaan data laporan triwulan.

c. Pengelolaan data laporan akhir.

5. Keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem monitoring ini adalah : a. Informasi data Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).

b. Informasi hasil monitoring laporan triwulan. c. Informasi hasil monitoring laporan akhir.

6. Durasi kegiatan dilakukan bulanan, dimana diasumsikan dalam 1 bulan adalah 30 hari.

7. Data yang digunakan untuk memonitoring diambil dari history data POK tahun 2013.

8. Teknik yang akan digunakan untuk menampilkan data dalam membangun sistem monitoring ini adalah teknik dashboard.

9. Tools yang digunakan dalam membangun perangkat lunak tersebut menggunakan Adobe Dreamweaver CS5 dan WampServer karena sistem monitoring yang akan dibangun ini berbasis website.

10.Perangkat lunak yang akan dibangun ini hanya digunakan pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Propinsi Jawa Barat di bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan (PPP).


(19)

4

11.Perangkat lunak yang akan dibangun ini hanya membahas tentang Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) pada bidang kegiatan Inventarisasi Wilayah Pesisir, Potensi Objek Konsolidasi Tanah dan Neraca Penatagunaan Tanah saja.

12.Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membangun perangkat lunak ini adalah PHP, HTML dan Javascript.

13.Pengolahan database yang yang digunakan untuk membangun perangkat lunak ini adalah MySQL.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian dimasa sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode pembangunan perangkat lunak.

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian dan referensi-referensi yang telah diperoleh. Cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data adalah sebagai berikut :

1. Studi Lapangan

Studi lapangan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan penelitian ke Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Propinsi Jawa Barat. Studi lapangan ini dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung ke Bidang Pengaturan dan Penataan


(20)

5

Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Propinsi Jawa Barat.

b. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung pada Kepala Bidang Pengaturan dan Penataan Pertahanan (PPP).

2. Studi Literatur

Studi Literatur merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengumpulkan jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan proses pencarian, membaca, serta mengenai website yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan laporan.

1.5.2 Metode Pembuatan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak ini menggunakan model waterfall seperti pada Gambar 1.1. Model ini adalah model klasik yang melakukan pendekatan secara sistematis, berurutan dalam membangun software berkat penurunan dari satu fase ke fase lainnya. Tahap dari model ini adalah sebagai berikut:

1. Communication

Tahap communication merupakan analisis terhadap kebutuhan software dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan Administrator, Kepala Bidang PPP, Bendahara Bidang PPP, maupun mengumpulkan data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun internet.

2. Planning

Tahap planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahap ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan kebutuhan pengguna dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.


(21)

6

3. Modeling

Tahap modeling akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.

4. Construction

Tahap construction merupakan proses pembuatan kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya dalam tahapan ini penggunaan komputer akan dimaksimalkan. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

5. Deployment

Tahap deployment bisa dikatakan final dari pembuatan software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean, maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh pengguna. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.


(22)

7

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang tinjauan umum Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan (PPP) Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat dan teori – teori yang berkaitan dengan pembangunan perangkat lunak yang akan dibangun.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menguraikan tentang analisis prosedur sistem yang sedang berjalan, analisis kebutuhan non-fungsional, analisis kebutuhan fungsional, perancangan basis data, perancangan antarmuka, perancangan struktur menu, perancangan pesan dan jaringan semantik.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN

Bab ini membahas tentang hasil implementasi sistem ke dalam program dan pengujian dari sistem yang telah diimplementasikan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir dan saran untuk perbaikan hasil dari penelitian.


(23)

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Profil Umum Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 10 Tahun 2006 Tentang Badan Pertanahan Nasional, bahwa tugas pemerintah di bidang pertanahan secara nasional regional, dan sektoral dilaksanakan oleh Badan Pertanahan Nasional dengan menyelenggarakan fungsi-fungsi diantaranya, merumuskan kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan, sedangkan di Propinsi dan kabupaten/ kota sebagian tugas Badan Pertanahan Nasional dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi serta Kantor Pertanahan Kabupaten/ Kota yang merupakan instansi vertikal Badan Pertanahan Nasional. Dalam melaksanakan tugas di bidang pertanahan KANWIL BPN Propinsi Jawa Barat, berpedoman pada rencana strategis yang telah ditetapkan oleh Badan Pertanahan Nasional R.I, sehingga program-program yang direncanakan dan dilaksanakan KANWIL BPN Propinsi dan Kantor Pertanahan Kabupaten/ Kota sejalan dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh BPN R.I. Dalam rangka penyusunan perencanaan dan program kerja, khususnya di tingkat Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barat, diperlukan data-data serta informasi keadaan wilayah Propinsi Jawa Barat yang berkaitan dengan bidang tugas pertanahan, agar program kerja yang ditetapkan dapat benar-benar mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai serta dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Faktor lain yang menunjang keberhasilan pelaksanaan program kerja BPN, khususnya KANWIL BPN Propinsi Jawa Barat adalah ketersediaan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang memadai. Profil BPN Propinsi Jawa Barat, menyajikan data yang berkaitan dengan bidang tugas pertanahan, gambaran umum keadaan fisik wilayah Propinsi Jawa Barat, keadaan sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia yang dimiliki oleh KANWIL BPN Propinsi Jawa Barat. Dengan disusunnya Profil BPN Propinsi


(24)

10

Jawa Barat diharapkan dapat mendukung pelaksanaan tugas Badan Pertanahan Nasional baik di tingkat nasional, regional, maupun sektoral. Sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan [4].

2.1.1 Arti Lambang/Logo

Lambang Badan Pertanahan Nasional adalah bentuk suatu kesatuan gambar dan tulisan. Lambang/logo Badan Pertanahan Nasional dapat dilihat pada gambar 2.1 [1]

Gambar 2. 1 Lambang/Logo BPN [1]

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPN RI No 59 Tahun 2008 tentang Lambang Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia seperti gambar 2.1 yang memiliki arti sebagai berikut :

1. Gambar 4 (empat) butir padi melambangkan Kemakmuran dan kesejahteraan. Memaknai atau melambangkan 4 (empat) tujuan Penataan Pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI yaitu kemakmuran, keadilan, kesejahteraan sosial dan keberlanjutan.

2. Gambar lingkaran bumi melambangkan sumber penghidupan manusia. Melambangkan wadah atau area untuk berkarya bagi BPN RI yang berhubungan langsung dengan unsur-unsur yang ada didalam bumi yang meliputi tanah, air dan udara.


(25)

11

3. Gambar sumbu melambangkan poros keseimbangan. 3 (tiga) Garis Lintang dan 3 (tiga) Garis Bujur Memaknai atau melambangkan pasal 33 ayat 3 UUD 45 yang mandasari lahirnya Undang-undang Pokok Agraria (UUPA) nomor 5 tahun 1960.

4. Gambar 11(sebelas) bidang grafis bumi memaknai atau melambangkan 11 (Sebelas) agenda pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI. Bidang pada sisi sebelah kiri melambangkan bidang bumi yang berada diluar jangkauan wilayah kerja BPN RI.

5. Warna Coklat melambangkan bumi, alam raya dan cerminan dapat dipercaya dan teguh.

6. Warna Kuning Emas melambangkan kehangatan, pencerahan, intelektual dan kemakmuran.

7. Warna Abu-abu melambangkan kebijaksanaan, kedewasaan serta keseimbangan.

2.1.2 VISI DAN MISI

Visi merupakan sudut pandang, tujuan dari sebuah perusahaan dan misi adalah pernyataan tentang apa yang dikerjakan oleh suatu perusahaan untuk mewujudkan visinya. Visi dan misi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) adalah sebagai berikut :

a. VISI:

Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.


(26)

12

b. MISI:

Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:

1. Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.

2. Peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah (P4T).

3. Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.

4. Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.

5. Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas [1].

2.1.3 Struktur Organisasi KANWIL BPN Propinsi dan Kantor Pertanahan Berdasarkan Peraturan Ka. BPN No. 4 Tahun 2006 ditetapkan struktur organisasi KANWIL BPN Propinsi dan struktur organisasi kantor Pertanahan seperti pada gambar 2.2 Struktur Organisasi KANWIL BPN Propinsi dan gambar 2.3 struktur organisasi kantor Pertanahan.


(27)

13

Struktur Organisasi KANWIL BPN Propinsi

KANTOR WILAYAH BPN PROVINSI

BIDANG SURVEI, PENGUKURAN

& PEMETAAN BIDANG HAK TANAH & PENDAFTARAN TANAH BIDANG PPENGATURAN & PENATAAN PERTANAHAN

BIDANG PENGENDALIAN PERTANAHAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BIDANG PENGKAJIAN & PENANGANAN SENGKETA &

KONFLIK PERTANAHAN

Seksi Pengukuran & Pemetaan Dasar

Seksi Pemetaan Tematik

Seksi Pengukuran Bidang

Seksi Survei Potensi Tanah

Seksi Penetapan Hak Tanah Perorangan

Seksi Penetapan Hak Tanah Badan Hukum

Seksi Pengaturan Tanah Pemerintah

Seksi Pendaftaran, Peralihan, Pembebanan Hak & PPAT

Seksi Penatagunaan Tanah

Seksi Penataan Kawasan Tertentu

Seksi Landreform

Seksi Konsolidasi Tanah

Seksi Pengendalian Pertanahan

Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Pengkajian & Penanganan Sengketa & Konflik Pertanahan

Seksi Pengkajian & Penanganan Perkara Pertanahan

BAGIAN TATA USAHA

Subbagian Perencanaan

& Keuangan Subbagian Kepegawaian

Subbagian Umum & Informasi


(28)

14

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PERTANAHAN

KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN/KOTA

SEKSI SURVEI, PENGUKURAN &

PEMETAAN PENDAFTARAN TANAHSEKSI HAK TANAH & PENATAAN PERTANAHANSEKSI PPENGATURAN & SEKSI PENGENDALIAN & PEMBERDAYAAN

SEKSI PENGKAJIAN & PENANGANAN SENGKETA &

KONFLIK PERTANAHAN

Subseksi Pengukuran & Pemetaan

Seksi Tematik dan Potensi Tanah

Subseksi Penetapan Hak Tanah

Subseksi Pengaturan Tanah Pemerintahan

Subseksi Pendaftaran Hak

Seksi Peralihan, Pembebanan Hak & PPAT

Subseksi Penatagunaan Tanah & Kawasan Tertentu

Subseksi Landreform & Konsolidasi Tanah

Subseksi Pengendalian Pertanahan

Subseksi Pemberdayaan Masyarakat

Subseksi Sengketa & Konflik Pertanahan

Subseksi Perkara Pertanahan

SUBBAG TATA USAHA

Urusan Perncanaan & Keuangan Urusan Umum & Kepegawaian


(29)

15

Deskripsi kerja pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) berdasarkan hasil wawancara dengan Bendahara Bidang PPP maka dapat diketahui bahwa Menteri Keuangan / Kementerian Keuangan Deskripsi Kerja Pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Barat dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Deskripsi Kerja Pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jabar JABAR

No Jabatan Tugas

1. Menteri Keuangan /

Kementerian Keuangan

1. Kementerian Keuangan adalah

kementerian yang membidangi urusan keuangan yang dipimpin oleh seorang Menteri.

2. Menteri Keuangan selaku bendahara umum negara adalah pengelola barang milik Negara, artinya Menteri

Keuangan adalah Pejabat yang

berwenang dan bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan barang milik Negara / daerah.

2. Kepala / Pemimpin BPN 1. Kepala / Pemimpin BPN memiliki

tanggung jawab langsung kepada Presiden.

2. Kepala BPN mempunyai tugas

memimpin BPN dalam menjalankan tugas dan fungsi BPN.

3. Tata Usaha Subbagian Urusan Perencanaan dan Keuangan

Tata Usaha Subbagian Urusan

Perencanaan dan Keuangan bertugas

menyiapkan penyusunan rencana,

program dan anggaran serta laporan

kinerja pemerintah, keuangan dan

penyiapan bahan evaluasi.

4. Kepala Bidang Pengaturan dan

Penataan Pertanahan (PPP)

1. Kepala Bidang Pengaturan dan

Penataan Pertanahan (PPP) tanggung jawab langsung kepada Kepala / Pemimpin BPN.

2. Kepala Bidang Pengaturan dan

Penataan Pertanahan (PPP)

mempunyai tugas memimpin,

mengawasi Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan (PPP).

5. Bendahara Bidang Pengaturan

dan Penataan Pertanahan

Bendahara Bidang Pengaturan dan

Penataan Pertanahan bertugas penyusunan rencana kegiatan pada bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan (PPP), membuat Petunjuk Operasional Kegitan (POK), membuat laporan akhir, membuat laporan


(30)

16

No Jabatan Tugas

triwulan dan mengatur urusan keuangan pada Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan.

6. Kepala Daerah Kepala Daerah bertugas sebagai

pemegang kekuasaan pengelolaan

barang milik daerah.

7. Admin Admin Bidang Pengaturan dan Penataan

Pertanahan bertugas mengelola data pengguna.

2.1.4 Fungsi

BPN melaksanakan tugas – tugasnya dengan cara menyelenggarakan fungsi yaitu [1] :

1. Perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan. 2. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan.

3. Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan. 4. Pembinaan dan pelayanan Administrasi umum di bidang pertanahan. 5. Penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan di

bidang pertanahan.

6. Pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian hukum. 7. Pengaturan dan penetapan hak-hak atas tanah.

8. Pelaksanaan penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-wilayah khusus.

9. Penyiapan Administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik negara/daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan.

10. Pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah. 11. Kerja sama dengan lembaga-lembaga lain.

12. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan.

13. Pemberdayaan masyarakat di bidang pertanahan.

14. Pengkajian dan penanganan masalah, sengketa, perkara dan konflik di bidang pertanahan.


(31)

17

15. Pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan. 16. Penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan.

17. Pendidikan, latihan dan pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan.

18. Pengelolaan data dan informasi di bidang pertanahan.

19. Pembinaan fungsional lembaga-lembaga yang berkaitan dengan bidang pertanahan.

20. Pembatalan dan penghentian hubungan hukum antara orang, dan/atau badan hukum dengan tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

21. Fungsi lain di bidang pertanahan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.5 Agenda Kebijakan

BPN melaksanakan tugas – tugasnya dengan cara menyelenggarakan agenda kebijakan seperti berikut [1] :

1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan Nasional. 2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendaftaran, serta sertifikasi

tanah secara menyeluruh di seluruh Indonesia.

3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah (land tenureship).

4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban bencana alam dan daerah-daerah konflik.

5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa, dan konflik pertanahan di seluruh Indonesia secara sistematis.

6. Membangun Sistem Informasi Pertanahan Nasional (SIMTANAS), dan sistem pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia.

7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

8. Membangun database pemilikan dan penguasaan tanah skala besar.

9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-undangan Pertanahan yang telah ditetapkan.


(32)

18

10. Menata kelembagaan Badan Pertanahan Nasional.

11. Mengembangkan dan memperbarui politik, hukum dan kebijakan Pertanahan.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori yang berkaitan dengan pembangunan perangkat lunak Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) bidang Pengaturan dan Penataan Pertahanan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat.

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Konsep dasar sistem informasi mendefinisikan sistem menjadi dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya. Menurut Gerald. J Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut – urutan yang tepat dari tahapan – tahapan intruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan. Siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Davis adalah penganut pendekatan elemen yang mendefinisikan sistem sebagai bagian – bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Sedangkan meurut Lucas sistem didefinisikan sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. Sebuah sistem mempunyai tujuan atau sasaran [5].

2.2.1.1Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan[5].

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen - elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian - bagian dari sistem.


(33)

19

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya yang memungkinkan sumber - sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

5. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tersebut tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya karena sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan [5].


(34)

20

2.2.1.2Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara suatu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut [5].

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tertentu relatif stabil/konstan dalam jangka waktu yang lama. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2.2 Konsep Dasar Informasi

Menurut Raymond McLeod, informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non-komputer atau kombinasinya [5].

Sumber informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian – kejadian dan kesatuan nyata. Informasi diperoleh setelah data – data mentah dproses atau diolah. Menurut John Burch dan Gary


(35)

21

Grudnitski, agar informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan.

2. Informasi harus relevan, benar – benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.

3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidak pastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Nilai sebuah informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

2.2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem informasi juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. Sistem informasi juga dapat didefinisikan sebagai Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan [5].

2.2.4 Monitoring

Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/ program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/ kegiatan itu selanjutnya. Monitoring adalah


(36)

22

pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang berjalan [6].

Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran. Monitoring menyediakan data mentah untuk menjawab pertanyaan sedangkan evaluasi adalah meletakkan data-data tersebut agar dapat digunakan dan dengan demikian memberikan nilai tambah. Evaluasi adalah tempat belajar kejadian, pertanyaan yang perlu dijawab, rekomendasi yang harus dibuat, menyarankan perbaikan. Namun tanpa monitoring, evaluasi tidak akan ada dasar, tidak memiliki bahan baku untuk bekerja dengan, dan terbatas pada wilayah spekulasi. Oleh karena itu, Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring karena pada dasarnya monitoring memiliki beberapa tujuan, yaitu : [7]

1. Mengkaji apakah kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.

2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi

3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan.

4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.

5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.


(37)

23

2.2.5 Dashboard

Dashboard didesain untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan strateginya, yaitu mengukur proses yang telah berjalan, memonitor kinerja dan memprediksi kinerja di masa yang akan datang. Secara umum dari berbagai pengertian dashboard mempunyai beberapa manfaat utama, yaitu : [8]

1. Mengkomunikasikan strategi, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dibuat oleh para pengambil keputusan kepada semua pihak dalam suatu organisasi sesuai dengan peran dan levelnya.

2. Memonitor dan menyesuaikan pelaksanaan strategi, yaitu digunakan untuk mengindentifikasi permasalahan kritis dan membuat strategi untuk mengatasinya.

3. Menyampaikan wawasan dan informasi ke semua pihak, yaitu dengan menyajikan informasi secara sekilas menggunakan grafik, simbol, bahan dan berbagai bentuk lainnya yang memudahkan pengguna dalam memahami dan mempersepsi informasi secara benar.

Menurut Wayne Eckerson menyatakan bahwa dashboard dapat dikelempokan menjadi tiga bagian berdasarkan level manajemen yang didukung yaitu operatioanal dashboard, tactical dashboard dan strategi dashboard [8].

Strategi dashboard adalah bagian yang mendukung manajemen level

strategis untuk memberikan informasi untuk membuat keputusan bisnis, memprediksi peluang, dan memberikan arahan pencapaian tujuan strategis. Fokus pada pengukuran kinerja high-level dan pencapaian tujuan strategis organisasi, mengadopsi konsep balance score-card. Informasi yang disajikan tidak terlalu detail dan tidak memerlukan data real-time.

Tactial dashboard, mendukung manajemen level taktikal yang digunakan untuk memberikan informasi yang dioerlukan oleh analisis untuk mengetahui penyebab suatu kejadian. Fokus pada proses analisis untuk menentukan penyebab dari suatu kondisi atau kejadian tertentu. Memikili content informasi yang lebih banyak, desain untuk berinteraksi dengan data seperti drill-down dan tidak memerlukan data real-time.


(38)

24

Operasional dashboard mendukung manajemen level operasional, yaitu memberikan informasi mengenai aktifitas yang sedang terjadi beserta perubahan secara real-time untuk memberikan kewaspadaan terhadap hal – hal yang perlu direspon secara cepat. Fokus pada monitoring aktifitas dan kejadian yang berubah secara konstan. Informasi disajikan sangat spesifik dan sangat detail, dinamis dan memerlukan data real-time.

2.2.6 Basis Data

Basis Data adalah himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Basis Data adalah kumpulan data yag saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan [9].

Perancangan proses sistem basis data dalam pembangunan program aplikasi Sistem Monitoring Penggunaan Data Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) menggunakan tools Entity Relation Diagram (ERD). ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur – struktur dan relationship data. ERD digunakan oleh professional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam suatu organisasi. Diagram hubungan entitas atau E-R diagram adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang terasimpan (relationship data) dalam sistem secara abstrak [5].

2.2.7 Flowmap

Flowmap adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah dan urutan prosedur dari suatu program. Flowmap berguna untuk membantu analis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif pengoperasian. Biasanya flowmap


(39)

25

mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut [10].

2.2.8 Diagram Aliran Data / Data Flow Diagram (DFD)

Diagram aliran data / data flow diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan [5].

2.2.9 Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu perilaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagi alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem [5].


(40)

145

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan membahas tentang kesimpulan yang berisi hasil yang diperoleh setelah melakukan analisis, perancangan sistem dan implementasi dari perangkat lunak yang dibangun dan saran yang memberikan catatan penting untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan analisis dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil sebuah kesimpulan terhadap pembangunan Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat ini sebagai berikut :

1. Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional (POK) ini dapat membantu Bendahara Bidang PPP untuk mencatat rekapitulasi POK, pembuatan laporan baik laporan triwulan dan laporan akhir.

2. Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional (POK) ini dapat membantu Kepala Bidang PPP untuk mengetahui jumlah dana kegiatan yang telah dicairkan oleh Menteri Keuangan.

3. Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional (POK) ini dapat membantu Kepala Bidang PPP untuk mengetahui presentase keberhasilan dari kegiatan - kegiatan yang telah dilakukan yang dapat dilihat melalui grafik-grafik pada sistem.

5.2 Saran

Berikut ini merupakan beberapa saran untuk pengembangan Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) selanjutnya, dengan harapan akan membuat sistem akan bekerja semakin optimal, membuat pengguna semakin nyaman dalam menggunakan Sistem Monitoring Penggunaan


(41)

146

1. Perlu disesuaikan pesan kesalahan ataupun pesan konfirmasi untuk pengguna agar pengguna dapat mengerti secara langsung kesalahan yang terjadi pada sistem tersebut.

2. Perlu dikembangkan interface yang lebih baik dan user friendly.

3. Perlu adanya tambahan – tambahan informasi kegiatan pada bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan (PPP) sesuai dengan kegiatan yang ada di lapangan, agar informasi yang disampaikan kepada user lebih lengkap.


(42)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

SISTEM MONITORING PENGGUNAAN DANA

PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN (POK)

BIDANG PENGATURAN DAN PENATAAN PERTANAHAN

KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROPINSI

JAWA BARAT

Fitrianingsih

Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung

Email : fitria.ningsih92@gmail.com

ABSTRAK

sistem monitoring penggunaan dana petunjuk operasional kegiatan (POK) berbasis web yang dapat mempermudah Kepala Bidang dalam mengawasi penggunaan dana operasi kegiatan, tingkat keberhasilan dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, mempermudah Kepala Bidang PPP untuk mengetahui jumlah dana kegiatan yang telah dicairkan oleh Menteri Keuangan dan mempermudah Bendahara Bidang PPP dalam rekapitulasi POK, laporan triwulan dan laporan akhir sehingga dapat mencegah adanya penyelewengan dana kegiatan pada bidang PPP. Perangkat lunak yang dibangun menggunakan konsep

dashboard sebagai model untuk menampilkan hasil dari monitoring..

Kata kunci : Sistem, Monitoring, Badan, Pertanahan, Nasional, BPN, Laporan Triwulan, Akhir.

1. PENDAHULUAN

Operasional dashboard yang digunakan digunakan untuk memberikan informasi mengenai aktifitas yang sedang terjadi beserta perubahan secara real-time kepada Kepala Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan (PPP) untuk mencegah adanya penyelewengan dana kegiatan yang telah dikeluarkan oleh Menteri Keuangan.

1.1 Monitoring

Monitoring merupakan proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/ program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/ kegiatan itu selanjutnya. Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran

(awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu.

Monitoring dan Evaluasi harus berjalan seiring karena pada dasarnya

monitoring memiliki beberapa tujuan, yaitu : [7]

1. Mengkaji apakah kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.

2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi

3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan. 4. Mengetahui kaitan antara kegiatan

dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.


(43)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

1.1.1 Indikator Monitoring

Indikator yang digunakan pada sistem monitoring penggunaan dana petunjuk operasional kegiatan sebagai ukuran yang digunakan untuk memonitoring adalah laporan akhir dan laporan triwulan.

1.1.2 Data yang diolah

Data yang akan diolah pada sistem monitoring

ini adalah data Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), data laporan triwulan dan data laporan akhir.

1.1.3 Proses sistem monitoring

Proses yang terdapat pada sistem ini adalah : a. Pengelolaan data Petunjuk Operasional

Kegiatan (POK).

b. Pengelolaan data laporan triwulan. c. Pengelolaan data laporan akhir. 1.1.4 Keluaran dari sistem monitoring Keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem

monitoring ini adalah :

a. Informasi data Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).

b. Informasi hasil monitoring laporan triwulan.

c. Informasi hasil monitoring laporan akhir. 1.2 Dashboard

Dashboard didesain untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan strateginya, yaitu mengukur proses yang telah berjalan,

memonitor kinerja dan memprediksi kinerja di masa yang akan datang. Secara umum dari berbagai pengertian dashboard mempunyai beberapa manfaat utama, yaitu : [8]

1. Mengkomunikasikan strategi, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk

mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dibuat oleh para pengambil keputusan kepada semua pihak dalam suatu organisasi sesuai dengan peran dan

levelnya.

2. Memonitor dan menyesuaikan pelaksanaan strategi, yaitu digunakan untuk mengindentifikasi permasalahan kritis dan membuat strategi untuk mengatasinya.

3. Menyampaikan wawasan dan informasi ke semua pihak, yaitu dengan menyajikan informasi secara sekilas menggunakan grafik, simbol, bahan dan berbagai bentuk lainnya yang memudahkan pengguna dalam memahami dan mempersepsi informasi secara benar.

2. ISI PENELITIAN 2.1 Analisis Masalah

Setelah melakukan penelitian di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Propinsi Jawa Barat maka dapat ditemukan permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan laporan akhir dan laporan triwulan yang dilakukan secara berkala setiap 3 bulan dalam pembuatanya dilakukan dengan cara membandingkan kwitansi pembayaran disetiap butir-butir anggaran yang mengakibatkan Bendahara Bidang PPP kesulitan dalam pembuatan POK, laporan triwulan dan laporan akhir. 2. Dana yang dicairkan oleh Menteri

Keuangan untuk setiap kegiatan yang mengacu pada Petunjuk Operasionak Kegiatan (POK) yang dibuat oleh Bendahara PPP yang mengakibatkan Kepala Bidang PPP kesulitan untuk mengetahui jumlah dana kegiatan yang telah dicairkan oleh Menteri Keuangan. 3. Pengawasan penggunaan dana operasional

kegiatan dilakukan dengan cara membandingkan laporan akhir dan laporan


(44)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

triwulan yang dilakukan setiap 3 bulan sekali yang mengakibatkan Kepala Bidang PPP kesulitan dalam melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan.

2.2. Analisis Monitoring

Analisis Monitoring merupakan proses pengumpulan data dan analisis informasi berdasarkan indikator tertentu yang ditetapkan secara sistematis tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga Kepala Bidang PPP dapat melakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan kegiatan yang merupakan tujuan dibangunnya Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan (PPP) KANWIL BPN Propinsi Jawa Barat.

Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) yang ada di Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan, monitoring dilakukan oleh Kepala Bidang PPP. Untuk memenuhi kebutuhan monitoring yang dilakukan oleh Kepala Bidang PPP terdapat beberapa konten yang dapat dijadikan indikator yaitu laporan triwulan dan laporan akhir. Adapun target yang telah ditentukan dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Targer Monitoring

Target Realisasi Keterangan

Laporan triwulan dan laporan akhir 0-60 61-85 85-100

Jika realisasi laporan triwulan dan laporan akhir dari kegiatan yang berada di range 0-60 atau berada

dirange yang

berwarna merah maka kegiatan

yang telah

Target Realisasi Keterangan dilaksanakan dapat dinyatakan tidak tercapai.

Namun, jika

realisasi laporan

triwulan dan

laporan akhir dari kegiatan yang dilakukan berada di range 61-85

atau berada

dirange yang

berwarna kuning maka kegiatan

yang telah

dilaksanakan dapat dinyatakan kurang tercapai.

Namun, jika

realisasi laporan

triwulan dan

laporan akhir dari kegiatan yang berada dirange

85-100 atau

berada dirange yang berwarna

hijau maka

kegiatan yang telah dilaksanakan dapat dinyatakan dapat berjalan dengan baik.. 2.3 Analisis Perangkat Keras

analisis perangkat keras yang sedang digunakan di Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan


(45)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Nasional Propinsi Jawa Barat dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Spesifikasi Perangkat Keras di Bidang Pertanahan Nasional

No Perangkat Keras Spesifikasi

1. Monitor 14”

2. Processor

Processor dual core berkecepatan 2,7 GHz

3. Memori / RAM 2 GB

4. Harddisk 320 GB

5. VGA Card VGA On-Board

6. Keyboard Standar

7. Mouse Standar

8. Printer Standar

Perangkat keras untuk membangun Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) ini memiliki kebutuhan spesifikasi seperti pada tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Spesifikasi Perangkat Keras untuk Membangun Sistem Monitoring No Perangkat Keras Spesifikasi

1. Monitor 14’’

2. Processor

Processor single core berkecepatan 2,8 Ghz

3. Memori / RAM 2 GB

4. Harddisk 50 GB

5. VGA Card VGA On-Board

6. Keyboard Standar

7. Mouse Standar

8. Printer Standar

Sedangkan perangkat keras untuk menjalankan aplikasi ini dapat dilihat pada 2.4.

Tabel 2. 4 Spesifikasi Perangkat Keras untuk Menjalankan Sistem Monitoring No Perangkat Keras Spesifikasi

1. Monitor 14’’

2. Processor

Processor single core berkecepatan 2,8 Ghz

2. Memori / RAM 256 GB

3. Harddisk 5 GB

4. VGA Card VGA On-Board

5. Keyboard Standar

6. Mouse Standar

7. Printer Standar

2.4 Analisis Perangkat Lunak

Sistem monitoring pada Bidang Pertahanan dan Penataan Pertanahan ini selain membutuhkan perangkat keras juga membutuhkan suatu perangkat lunak (Software) untuk mendukung sistem yang akan dibangun. Adapun spesifikasi perangkat lunak yang digunakan di Bidang Pertahanan dan Penataan Pertanahan ini seperti pada tabel 2.5.

Tabel 2. 5 Spesifikasi Perangkat Lunak di Bidang Pertahanan dan Penataan Pertahanan

(PPP) No. Perangkat

Lunak

Spesifikasi 1. Sistem Operasi Windows XP 2. Aplikasi Microsoft Excel

dan Microsoft Word.

Perangkat lunak untuk membangun Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan ini membutuhkan spesifikasi perangkat lunak seperti pada tabel 2.6.

Tabel 2. 6 Spesifikasi Perangkat Lunak untuk Membangun Aplikasi

No. Perangkat Lunak

Spesifikasi 1. Sistem Operasi Windows XP 2. Web Server

Pembangun

WampServer

3. DBMS MySQL

4. Bahasa Pemrograman

PHP dan CSS

5. Browser Google Chrome

Perangkat lunak untuk menjalankan Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan ini membutuhkan spesifikasi perangkat lunak seperti pada tabel 2.7.


(46)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Tabel 2. 7 Spesifikasi Perangkat Lunak untuk Menjalankan Aplikasi

No. Perangkat Lunak

Spesifikasi 1. Sistem Operasi Windows XP 2. Web Server

Pembangun

WampServer

3. DBMS MySQL

4. Browser Google Chrome

2.5 Analisis Pengguna Sistem Monitoring Penggunaan Dana POK

Pengguna sistem monitoring ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu Kepala Bidang PPP dan Bendahara Bidang PPP. Adapun spesifikasi pengguna sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada tabel 2.8.

Tabel 2. 8 Analisis Pengguna Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan

(POK)

Penggu

na Tanggung Jawab Hak Akses

Bendahar a Bidang PPP 1. Membuat Petunjuk Operasional Kegiatan (POK). 2. Membuat laporan

triwulan.

3. Pembuat laporan Akhir. Dapat melakukan pengolahan data akun, pengolahan data program, dan pengolahan data petunjuk operasional kegiatan (POK). Kepala Bidang PPP 1. Mengontrol jalannya kegiatan. 2. Mengontrol tingkat keberhasilan dari kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan. 3. Mengontrol dana

kegiatan yang telah dicairkan oleh Menteri Keuangan. Dapat melihat informasi data hasil monitoring dari kegiatan yang telah dilakukan, dapat melihat laporan bulanan, laporan triwulan dan laporan akhir, dapat merubah data akun.

Admin Mengelola data

pengguna Dapat menambahkan, mengubah dan menghapus data pengguna. Dapat merubah data akun. 2.6 Analisis Jaringan

Kebutuhan jaringan pada aplikasi sitem monitoring ini dapat dilihat pada gambar 2.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 .

server

Printer

Switch Admin

Ip address : 192.168.1.2

Kepala Bidang PPP Ip address : 192.168.1.3

Bendahara Bidang PPP Ip address : 192.168.1.2

Gambar 2. 1 Ilustrasi Jaringan yang Dibutuhkan pada Aplikasi Sistem Monitoring

2.7 Analisis Data

Data yang akan dipakai dalam proses pembangunan program aplikasi Sistem Monitoring Penggunaan Data Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) ini dapat dilihat pada gambar 2.2.

Program 1 memiliki N Kegiatan 1 memiliki N Sub_kegiatan

memiliki 1 N memiliki 1 N mengelola N user 1 Realisasi_rincian_ belanja Rincian_belanja Id_kegiatan Id_program Id_realisasi ---Id_rincian ---Id_sub_kegiatan Id_user

Gambar 2. 2 ERD Sistem Monitoring Penggunaan Dana POK

Tabel 2. 9 Kamus Data ERD No. Nama

Entitas


(47)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

1. Kegiatan {id_kegiatan, id_program, nomor_dipa, tanggal_dipa, kode_kegiatan, nama_kegiatan, tgl_mulai, tgl_selesai, status}

2. Program {id_program, nomor_program, nama_program} 3. Realisasi_

rincian_be lanja

{id_realisasi, id_rincian, id_user, realisasi_volume, tanggal}

4. Rincian_b elanja

{id_rincian, id_sub_kegiatan, nama_rincian, id_user, volume, harga_satuan, jenis_volume}

5. Sub_kegia tan

{id_sub_kegiatan, id_kegiatan,

nama_sub_kegiatan, kode_sub_kegiatan} 6. User {id_user, nama_user,

email_user, username,

password , jabatan} 3. KESIMPULAN

kesimpulan terhadap pembangunan Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) ini sebagai berikut :

1. Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional (POK) ini dapat membantu Bendahara Bidang PPP untuk mencatat rekapitulasi POK, pembuatan laporan baik laporan triwulan dan laporan akhir.

2. Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional (POK) ini dapat membantu Kepala Bidang PPP untuk mengetahui jumlah dana kegiatan yang telah dicairkan oleh Menteri Keuangan.

3. Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional (POK) ini dapat membantu Kepala Bidang PPP untuk mengetahui presentase keberhasilan dari kegiatan - kegiatan yang telah dilakukan yang dapat dilihat melalui grafik-grafik pada sistem.

4. DAFTAR PUSTAKA

[6] Hikmat, Dr. Harry. 2010. Monitoring dan Evaluasi Proyek.

[7] monitoring.

http://id.wikipedia.org/wiki/Monitoring [8] Kusnawi . Tijauan Umum Metode

Pendekatan Dashboard Pada Proses Business Intelegence.


(1)

SISTEM MONITORING PENGGUNAAN DANA

PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN (POK)

BIDANG PENGATURAN DAN PENATAAN PERTANAHAN

KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROPINSI

JAWA BARAT

Fitrianingsih

Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur 112-114 Bandung

Email : fitria.ningsih92@gmail.com

ABSTRAK

sistem monitoring penggunaan dana petunjuk operasional kegiatan (POK) berbasis web yang dapat mempermudah Kepala Bidang dalam mengawasi penggunaan dana operasi kegiatan, tingkat keberhasilan dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, mempermudah Kepala Bidang PPP untuk mengetahui jumlah dana kegiatan yang telah dicairkan oleh Menteri Keuangan dan mempermudah Bendahara Bidang PPP dalam rekapitulasi POK, laporan triwulan dan laporan akhir sehingga dapat mencegah adanya penyelewengan dana kegiatan pada bidang PPP. Perangkat lunak yang dibangun menggunakan konsep

dashboard sebagai model untuk menampilkan

hasil dari monitoring..

Kata kunci : Sistem, Monitoring, Badan, Pertanahan, Nasional, BPN, Laporan Triwulan, Akhir.

1. PENDAHULUAN

Operasional dashboard yang digunakan

digunakan untuk memberikan informasi mengenai aktifitas yang sedang terjadi beserta perubahan secara real-time kepada Kepala Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan

(PPP) untuk mencegah adanya

penyelewengan dana kegiatan yang telah dikeluarkan oleh Menteri Keuangan.

1.1 Monitoring

Monitoring merupakan proses pengumpulan

dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan/ program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program/ kegiatan itu selanjutnya. Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran

(awareness) tentang apa yang ingin diketahui,

pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu.

Monitoring dan Evaluasi harus

berjalan seiring karena pada dasarnya

monitoring memiliki beberapa tujuan, yaitu :

[7]

1. Mengkaji apakah kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana.

2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi

3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan. 4. Mengetahui kaitan antara kegiatan

dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan.


(2)

5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

1.1.1 Indikator Monitoring

Indikator yang digunakan pada sistem monitoring penggunaan dana petunjuk operasional kegiatan sebagai ukuran yang digunakan untuk memonitoring adalah laporan akhir dan laporan triwulan.

1.1.2 Data yang diolah

Data yang akan diolah pada sistem monitoring

ini adalah data Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), data laporan triwulan dan data laporan akhir.

1.1.3 Proses sistem monitoring

Proses yang terdapat pada sistem ini adalah : a. Pengelolaan data Petunjuk Operasional

Kegiatan (POK).

b. Pengelolaan data laporan triwulan. c. Pengelolaan data laporan akhir.

1.1.4 Keluaran dari sistem monitoring

Keluaran yang akan dihasilkan oleh sistem

monitoring ini adalah :

a. Informasi data Petunjuk Operasional Kegiatan (POK).

b. Informasi hasil monitoring laporan triwulan.

c. Informasi hasil monitoring laporan akhir.

1.2 Dashboard

Dashboard didesain untuk membantu

organisasi dalam mencapai tujuan strateginya, yaitu mengukur proses yang telah berjalan,

memonitor kinerja dan memprediksi kinerja di

masa yang akan datang. Secara umum dari berbagai pengertian dashboard mempunyai beberapa manfaat utama, yaitu : [8]

1. Mengkomunikasikan strategi, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk

mengkomunikasikan strategi dan tujuan yang dibuat oleh para pengambil keputusan kepada semua pihak dalam suatu organisasi sesuai dengan peran dan

levelnya.

2. Memonitor dan menyesuaikan

pelaksanaan strategi, yaitu digunakan untuk mengindentifikasi permasalahan kritis dan membuat strategi untuk mengatasinya.

3. Menyampaikan wawasan dan informasi ke semua pihak, yaitu dengan menyajikan informasi secara sekilas menggunakan grafik, simbol, bahan dan berbagai bentuk lainnya yang

memudahkan pengguna dalam

memahami dan mempersepsi informasi secara benar.

2. ISI PENELITIAN 2.1 Analisis Masalah

Setelah melakukan penelitian di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Propinsi Jawa Barat maka dapat ditemukan permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan laporan akhir dan laporan triwulan yang dilakukan secara berkala setiap 3 bulan dalam pembuatanya dilakukan dengan cara membandingkan kwitansi pembayaran disetiap butir-butir anggaran yang mengakibatkan Bendahara Bidang PPP kesulitan dalam pembuatan POK, laporan triwulan dan laporan akhir. 2. Dana yang dicairkan oleh Menteri

Keuangan untuk setiap kegiatan yang mengacu pada Petunjuk Operasionak Kegiatan (POK) yang dibuat oleh Bendahara PPP yang mengakibatkan Kepala Bidang PPP kesulitan untuk mengetahui jumlah dana kegiatan yang telah dicairkan oleh Menteri Keuangan. 3. Pengawasan penggunaan dana operasional

kegiatan dilakukan dengan cara membandingkan laporan akhir dan laporan


(3)

triwulan yang dilakukan setiap 3 bulan sekali yang mengakibatkan Kepala Bidang PPP kesulitan dalam melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan – kegiatan yang telah dilaksanakan.

2.2. Analisis Monitoring

Analisis Monitoring merupakan proses pengumpulan data dan analisis informasi berdasarkan indikator tertentu yang ditetapkan secara sistematis tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sehingga Kepala Bidang PPP dapat melakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan kegiatan yang merupakan tujuan dibangunnya Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan (PPP) KANWIL BPN Propinsi Jawa Barat.

Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) yang ada di Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan, monitoring dilakukan oleh Kepala Bidang PPP. Untuk memenuhi kebutuhan monitoring yang dilakukan oleh Kepala Bidang PPP terdapat beberapa konten yang dapat dijadikan indikator yaitu laporan triwulan dan laporan akhir. Adapun target yang telah ditentukan dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Targer Monitoring

Target Realisasi Keterangan

Laporan triwulan

dan laporan

akhir

0-60 61-85 85-100

Jika realisasi laporan triwulan dan laporan akhir dari kegiatan yang berada di range 0-60 atau berada dirange yang berwarna merah maka kegiatan yang telah

Target Realisasi Keterangan

dilaksanakan dapat dinyatakan tidak tercapai. Namun, jika realisasi laporan triwulan dan laporan akhir dari kegiatan yang dilakukan berada di range 61-85 atau berada dirange yang berwarna kuning maka kegiatan yang telah dilaksanakan dapat dinyatakan kurang tercapai. Namun, jika realisasi laporan triwulan dan laporan akhir dari kegiatan yang berada dirange 85-100 atau berada dirange yang berwarna hijau maka kegiatan yang telah dilaksanakan dapat dinyatakan dapat berjalan dengan baik.. 2.3 Analisis Perangkat Keras

analisis perangkat keras yang sedang digunakan di Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan


(4)

Nasional Propinsi Jawa Barat dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Spesifikasi Perangkat Keras di Bidang Pertanahan Nasional

No Perangkat Keras Spesifikasi

1. Monitor 14”

2. Processor

Processor dual core berkecepatan 2,7 GHz

3. Memori / RAM 2 GB

4. Harddisk 320 GB

5. VGA Card VGA On-Board

6. Keyboard Standar

7. Mouse Standar

8. Printer Standar

Perangkat keras untuk membangun Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) ini memiliki kebutuhan spesifikasi seperti pada tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Spesifikasi Perangkat Keras untuk Membangun Sistem Monitoring No Perangkat Keras Spesifikasi

1. Monitor 14’’

2. Processor

Processor single core berkecepatan 2,8 Ghz

3. Memori / RAM 2 GB

4. Harddisk 50 GB

5. VGA Card VGA On-Board

6. Keyboard Standar

7. Mouse Standar

8. Printer Standar

Sedangkan perangkat keras untuk

menjalankan aplikasi ini dapat dilihat pada 2.4.

Tabel 2. 4 Spesifikasi Perangkat Keras untuk Menjalankan Sistem Monitoring No Perangkat Keras Spesifikasi

1. Monitor 14’’

2. Processor

Processor single core berkecepatan 2,8 Ghz

2. Memori / RAM 256 GB

3. Harddisk 5 GB

4. VGA Card VGA On-Board

5. Keyboard Standar

6. Mouse Standar

7. Printer Standar

2.4 Analisis Perangkat Lunak

Sistem monitoring pada Bidang Pertahanan dan Penataan Pertanahan ini selain membutuhkan perangkat keras juga membutuhkan suatu perangkat lunak

(Software) untuk mendukung sistem yang

akan dibangun. Adapun spesifikasi perangkat lunak yang digunakan di Bidang Pertahanan dan Penataan Pertanahan ini seperti pada tabel 2.5.

Tabel 2. 5 Spesifikasi Perangkat Lunak di Bidang Pertahanan dan Penataan Pertahanan

(PPP) No. Perangkat

Lunak

Spesifikasi

1. Sistem Operasi Windows XP

2. Aplikasi Microsoft Excel

dan Microsoft Word.

Perangkat lunak untuk membangun Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan ini membutuhkan spesifikasi perangkat lunak seperti pada tabel 2.6.

Tabel 2. 6 Spesifikasi Perangkat Lunak untuk Membangun Aplikasi

No. Perangkat Lunak

Spesifikasi

1. Sistem Operasi Windows XP

2. Web Server

Pembangun

WampServer

3. DBMS MySQL

4. Bahasa Pemrograman

PHP dan CSS

5. Browser Google Chrome

Perangkat lunak untuk menjalankan Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan ini membutuhkan spesifikasi perangkat lunak seperti pada tabel 2.7.


(5)

Tabel 2. 7 Spesifikasi Perangkat Lunak untuk Menjalankan Aplikasi

No. Perangkat Lunak

Spesifikasi

1. Sistem Operasi Windows XP

2. Web Server

Pembangun

WampServer

3. DBMS MySQL

4. Browser Google Chrome

2.5 Analisis Pengguna Sistem Monitoring Penggunaan Dana POK

Pengguna sistem monitoring ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu Kepala Bidang PPP dan Bendahara Bidang PPP. Adapun spesifikasi pengguna sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada tabel 2.8.

Tabel 2. 8 Analisis Pengguna Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan

(POK)

Penggu

na Tanggung Jawab Hak Akses

Bendahar a Bidang PPP

1. Membuat Petunjuk Operasional Kegiatan (POK). 2. Membuat laporan

triwulan.

3. Pembuat laporan Akhir.

Dapat melakukan pengolahan data akun,

pengolahan data program, dan pengolahan data petunjuk operasional kegiatan (POK).

Kepala Bidang PPP

1. Mengontrol jalannya kegiatan. 2. Mengontrol

tingkat

keberhasilan dari kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan. 3. Mengontrol dana

kegiatan yang telah dicairkan oleh Menteri Keuangan.

Dapat melihat informasi data hasil monitoring dari kegiatan yang telah dilakukan, dapat melihat laporan bulanan, laporan triwulan dan laporan akhir, dapat merubah data akun.

Admin Mengelola data pengguna

Dapat

menambahkan, mengubah dan menghapus data

pengguna. Dapat merubah data akun. 2.6 Analisis Jaringan

Kebutuhan jaringan pada aplikasi sitem monitoring ini dapat dilihat pada gambar 2.1 dengan subnet mask 255.255.255.0 .

server

Printer

Switch Admin

Ip address : 192.168.1.2

Kepala Bidang PPP Ip address : 192.168.1.3

Bendahara Bidang PPP Ip address : 192.168.1.2

Gambar 2. 1 Ilustrasi Jaringan yang Dibutuhkan pada Aplikasi Sistem Monitoring

2.7 Analisis Data

Data yang akan dipakai dalam proses pembangunan program aplikasi Sistem Monitoring Penggunaan Data Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) ini dapat dilihat pada gambar 2.2.

Program 1 memiliki N Kegiatan 1 memiliki N Sub_kegiatan

memiliki 1

N

memiliki

1

N

mengelola N

user 1

Realisasi_rincian_ belanja Rincian_belanja Id_kegiatan

Id_program

Id_realisasi ---Id_rincian

---Id_sub_kegiatan

Id_user

Gambar 2. 2 ERD Sistem Monitoring Penggunaan Dana POK

Tabel 2. 9 Kamus Data ERD No. Nama

Entitas


(6)

1. Kegiatan {id_kegiatan, id_program, nomor_dipa, tanggal_dipa, kode_kegiatan, nama_kegiatan, tgl_mulai, tgl_selesai, status}

2. Program {id_program, nomor_program, nama_program} 3. Realisasi_

rincian_be lanja

{id_realisasi, id_rincian, id_user, realisasi_volume, tanggal}

4. Rincian_b elanja

{id_rincian, id_sub_kegiatan, nama_rincian, id_user, volume, harga_satuan, jenis_volume}

5. Sub_kegia tan

{id_sub_kegiatan, id_kegiatan,

nama_sub_kegiatan, kode_sub_kegiatan} 6. User {id_user, nama_user,

email_user, username,

password , jabatan}

3. KESIMPULAN

kesimpulan terhadap pembangunan Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) ini sebagai berikut :

1. Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional (POK) ini dapat membantu Bendahara Bidang PPP untuk mencatat rekapitulasi POK, pembuatan laporan baik laporan triwulan dan laporan akhir.

2. Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional (POK) ini dapat membantu Kepala Bidang PPP untuk mengetahui jumlah dana kegiatan yang telah dicairkan oleh Menteri Keuangan.

3. Sistem Monitoring Penggunaan Dana Petunjuk Operasional (POK) ini dapat membantu Kepala Bidang PPP untuk mengetahui presentase keberhasilan dari kegiatan - kegiatan yang telah dilakukan yang dapat dilihat melalui grafik-grafik pada sistem.

4. DAFTAR PUSTAKA

[6] Hikmat, Dr. Harry. 2010. Monitoring

dan Evaluasi Proyek.

[7] monitoring.

http://id.wikipedia.org/wiki/Monitoring [8] Kusnawi . Tijauan Umum Metode

Pendekatan Dashboard Pada Proses