PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN ASSESSMENT

2 Materi pemeriksaan Assessment disusun oleh tim Assessment berdasarkan golongan kepangkatan.

BAB IV PENYELENGGARAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN ASSESSMENT

Bagian Kesatu Pemeriksaan Kesehatan Paragraf 1 Prosedur Pemeriksaan Kesehatan Pasal 18 1 Pemeriksaan kesehatan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 2 huruf a, meliputi: a. pengisian formulir pernyataan persetujuan informed consent dan riwayat kesehatan; b. pemeriksaan fisikbadan; dan c. rujukan second opinion. 2 Pemeriksaan kesehatan jiwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 2 huruf b, meliputi: a. pengisian formulir Minnesota Multiphasic Personality Inventory MMPI; dan b. wawancara kesehatan jiwa bila diperlukan. 3 Pemeriksaan penunjang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat 2 huruf c, antara lain pemeriksaan: a. laboratorium, meliputi darah, urine, dan tes narkoba; b. radiologis; dan c. rekam jantung. Paragraf 2 Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Pasal 19 1 Penilaian hasil pemeriksaan kesehatan Seleksi Penyidik Polri Polri dikategorikan: a. MS; dan b. TMS. 2 Kategori ….. 2 Kategori MS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a meliputi nilai: a. B; b. C; dan c. K1. 3 Kategori TMS sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b dengan nilai K2. Bagian Kedua Assessment Paragraf 1 Kompetensi Penyidik Polri Pasal 20 Assessment penyidik Polri terdiri dari: a. Kompetensi utama; b. Kompetensi pendukung; dan c. Kompetensi teknis. Pasal 21 1 Kompetensi utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a terdiri dari: a. integritas; b. berpikir analitis; dan c. pengendalian diri. 2 Kompetensi pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf b terdiri dari: a. perencanaan dan pengorganisasian; b. mengambil keputusan; c. kerja sama tim; d. semangat berprestasi; e. membangun hubungan; f. objektif; g. berorientasi pelanggan; dan h. kepercayaan diri. 3 Kompetensi ….. 3 Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf c meliputi: a. teknis dan taktis penyelidikan; b. teknis dan taktis penyidikan; c. administrasi penyidikan; d. manajemen penyidikan; dan e. pengetahuan hukum dan peraturan perundang-undangan. 4 Parameter penilaian Kompetensi utama, pendukung, dan teknis tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. Paragraf 2 Metode Assessment Pasal 22 Metode Assessment Seleksi Penyidik Polri meliputi: a. psikometri, metode pengukuran potensi kemampuan berpikir dan gambaran kepribadian seseorang; b. in-Tray, metode penilaian untuk mengetahui kemampuan umum atau manajerial seseorang terhadap berbagai situasi nyata yang dihadapi dalam menjalankan tugas sehari-hari; c. leaderless group discussion LGD, metode penilaian aktivitas seseorang dalam penyelesaian masalah melalui diskusi kelompok tanpa pimpinan; d. wawancara, metode penilaian yang dilakukan dengan panduan wawancara terstruktur yang terdiri dari berbagai pertanyaan yang berbasis perilaku; e. analisis kasus, metode penilaian kemampuan seseorang dalam menganalisis suatu permasalahan; f. presentasi, metode penilaian kemampuan seseorang dalam menyajikan dan mengemukakan sesuatu kepada orang lain; dan g. soal tertulis, metode penilaian kemampuan seseorang dalam menjawab persoalan yang disampaikan secara tertulis. Paragraf 3 Prosedur Assessment Pasal 23 1 Prosedur Assessment dilakukan melalui tahapan: a. persiapan; b. pelaksanaan; c. penilaian ….. c. penilaian; dan d. laporan. 2 Tahapan persiapan, meliputi: a. penentuan metode Assessment yang digunakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, menggunakan: 1. paling sedikit 2 dua metode untuk Kompetensi utama; dan 2. paling sedikit 2 dua metode untuk Kompetensi pendukung dan Kompetensi teknik. b. penyusunan jadwal; c. penyiapan sarana dan prasarana; dan d. penentuan dan pengarahan kepada asesi peserta. 3 Tahap pelaksanaan, meliputi: a. psikometri; b. mengukur kompetensi peserta dengan menggunakan 2 dua metode atau lebih dari: 1. metode 1 Kompetensi utama; 2. metode 2 Kompetensi pendukung; 3. metode 3 Kompetensi teknik; dan c. wawancara atau LGD bila diperlukan. 4 Tahap penilaian, meliputi: a. memberikan penilaian secara objektif terhadap metode yang digunakan pada tahap pelaksanaan; b. mengkompulir dan mengintegrasikan hasil penilaian masing-masing metode; c. memberikan penilaian secara objektif hasil wawancara atau LGD bila digunakan; dan d. membuat kesimpulan Kompetensi asesi yang didasarkan atas hasil Assessment berupa MS atau TMS sebagai penyidik Polri. 5 Tahap laporan, meliputi: a. pembuatan laporan hasil Assessment oleh Tim Assessment; dan b. penyerahan laporan hasil Assessment kepada ketua panitia seleksi Subpanpus untuk peserta dari Satker Mabes Polri dan Panda untuk peserta dari PoldaSatwil. Pasal 24 ….. Pasal 24 Penilaian hasil Assessment Seleksi Penyidik Polri yang dikategorikan MS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 4 huruf d, apabila: a. hasil uji Kompetensi utama berada sama atau diatas dari bobot yang dipersyaratkan; b. paling banyak 3 tiga Kompetensi pendukung hasil penilaian berada di bawah bobot yang dipersyaratkan; dan c. paling banyak 1 satu Kompetensi teknis hasil penilaian berada di bawah bobot yang dipersyaratkan. Pasal 25 Penilaian hasil Assessment Seleksi Penyidik Polri yang dikategorikan TMS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 4 huruf d, apabila: a. 1 satu Kompetensi utama hasil penilaian berada di bawah dari bobot yang dipersyaratkan; b. 4 empat atau lebih Kompetensi pendukung hasil penilaian berada di bawah bobot yang dipersyaratkan; dan c. 2 dua Kompetensi teknis hasil penilaian berada di bawah bobot yang dipersyaratkan.

BAB V PENETAPAN SEBAGAI PENYIDIK POLRI