PERKAP NO.7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN D

PERKAP NO.7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN DASAR STRATEGI DAN IMPLEMENTASI
PEMOLISIAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS POLRI

Pedoman Manajemen Perubahan
Pasal 40
a. Tahap 1: Rencanakan perubahan
Fokus; Kenali tuntutan perubahan; Pilih yang esensial; Evaluasi tingkat kesulitan; cara-cara
libatkan orang lain; jadwal; Rengiat; Antisipasi penolakan terhadap perubahan.; Uji dan riksa
rencana
b. Tahap 2: Laksanakan Perubahan.
Komunikasikan perubahan; Cara-cara perubahan; Bangun komitmen ubah budaya organisasi;
Batasi penolakan
c. Tahap 3: Konsolidasikan Perubahan
Pantau kemajuan; Tinjau ulang faktor yang tentu perubahan; Pertahankan momentum;
Pemantapan perubahan.











Perubahan Budaya Polri - Syarat Penerapan Polmas
Pasal 41
Hierarki, pangkat, kewenangan - Partisipasi, kreativitas dan puan adaptasi
Budaya tunggu perintah atasan - Pengembangan inisiatif dan diskresi
Menentukan secara tetap/kaku - Kemampuan adaptasi dan fleksibel






Perubahan Strategi Polri sebagai Syarat Penerapan Polmas
Pasal 42
Fokus gakkum (luas) - Kendali, cegah kejahatan, pecah masalah
Penekanan kejahatan berat - Tekankan prioritas pecahkan masalah
Pemolisian tidak akrab dengan masyarakat - Konsultasi dan hubungan pribadi dalam FKPM

Polisi satu-satunya tanggung jawab kejahatan - Kerma Polisi dengan instansi Form/inform.





Perubahan Manajemen Polri sebagai Syarat Penerapan Polmas
Pasal 43
Manajemen birokrasi - Manajemen strategik
Manajemen administrasi - Manajemen manusia
Manajemen pemeliharaan - Manajemen Perubahan

Perubahan Struktur Organisasi Polri untuk Syarat Penerapan Polmas
Pasal 44
Struktur terpusat - Struktur Desentralisasi
Standar keseragaman - Keluwesan dan keberagaman
Manajemen kodal yang otoriter - Manajemen partisipatori dan konsultasi
Mabes: perintas, aturan dan UU - Mabes: duk, arah, norma, nilai
BAB VII
Manajemen Penyelenggaraan Polmas

Bag 1. Pengorganisasian
Pasal 45
 Sebagai suatu pendekatan yang komprehensif.
Pasal 46
 Harus distrukturkan dalam suatu wadah organisasi tersendiri.
Pasal 47
 Tg jwb pejabat hirarkhis dari Mabes  petugas pelaks. terdepan:
a. Mabes : tgg jwb Deops Kapolri  dikoord. Karo Bimmas
b. Polda : tgg jwb Kapolda
 dikord. Karo Bina Mitra Polda
c. Polres : tgg jwb Kapolres
 laks dikord. Kabag Bimmas
d. Polsek : tgg jwb dan dikoord oleh Kapolsek.
 Pejabat tgg jwb: Susun Ren, Org, Lak dan Dal Ops polmas wilayahnya.
Bag 2. Manajemen Personel.
Pasal 48
Manajemen Personel dalam rangka selenggarakan Polmas:
a. Penyiapan pers.
b. Tergelarnya personel di Polsek sebanding dengan jumlah desa


c.
d.
e.
f.

Polmas selalu menjadi bagian dari kurikulum setiap Prodik.
Setiap Polda/gab Polda harus selenggarakan sekurang-kurangnya satu kali.
Pemilihan petugas Polmas, harus perhitungkan latar belakang.
Sistem Bin Pers pengemban Polmas harus jamin terbukanya Binkar.

Pasal 49
Bin Puan Pers
a. Rekrutmen petugas Polmas
b. Diklat master trainers dan petugas Polmas.
c. Binkar secara berjenjang.
d. Penilaian kinerja dengan buat standar penilaian perorangan dan kesatuan.
e. Penghargaan dan penghukuman.
f. Selenggara program-program diklat Polmas bertahap sesuai kualifikasi.
Bag 3. Manajemen Logistik.
a.

b.
c.
d.
e.
f.

Pasal 50
Susun rencana pengadaan sarana pelaksanaan petugas Polmas
 disesuaikan dengan Model Polmas yang akan diterapkan
Pengadaan materiil Polri untuk dukung penerapan Polmas secara bertahap
Sarana komunikasi dan transportasi
Jumlah dan jenis peralatan yang dibutuhkan
Pemanfaatan sarana dinas untuk giat Polmas secara optimal
Pemanfaatan fasilitas yang tersedia untuk dukung kelancaran Polmas.

Bag 4. Manajemen Anggaran
Pasal 51
a. Perhitungan Rengar Polri harus alokasi biaya opsnal yang selayaknya untuk jamin aktivitas dan
dinamika Penerapan Strategi Polmas di seluruh Indonesia.
b. Masing-masing kesatuan wilayah dapat adakan kerja sama dengan lembaga donor.

c. Masing-masing kesatuan kewilayahan perlu lakukan kerja sama dengan Pemda.
d. Menyediakan dukungan anggaran yang memadai.
e. Mekanisme penggunaan dan pertanggungjawaban anggaran.
Bag 5. Manajemen Operasional.
Pasal 52
a. Perencanaan:
1) Pemetaan dan penilaian situasi;
2) Pemutakhiran dan pengolahan data;
3) Penilaian Situasi;
4) Penentuan model Polmas;
5) Penyusunan Rencana Kegiatan;
6) Penyusunan rencana kebutuhan anggaran.
b. Pelaksanaan:
1) Pengorganisasian petugas dan sarana;
2) Pelaksanaan kegiatan;
3) Pengendalian kegiatan.
c. Analisa dan Evaluasi Pelaksanaan Polmas
1) Analisa dan evaluasi data pelaksanaan Polmas;
2) Analisa permasalahan, hambatan dan alternatif pemecahannya;
3) Pengkajian kiat-kiat pengembangan Polmas.

BAB VIII
Evaluasi keberhasilan Polmas
Bag 1. Analisa dan Evaluasi Polmas.
Pasal 53
Guna meningkatkan kualitas Polmas perlu dilakukan analisa dan evaluasi secara periodik dan
berlanjut terhadap pelaksanaan Polmas sehingga dapat dijadikan bahan penilaian kemajuan
Polmas.
Pasal 54
Sarana untuk anev Polmas dapat dilakukan melalui:
a. Sistem pendataan yang memungkinkan proses analisis dari satuan terbawah sampai Pusat.
b. Penentuan kriteria keberhasilan Polmas yang dapat diformulasikan ke dalam data kuantitatif
ataupun kualitatif.
c. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan efektivitas Polmas dan
untuk menyesuaikan perkembangan tantangan yang dihadapi.

Bag 2. Kriteria Keberhasilan
a.
b.
c.
d.

e.
f.
g.
h.
i.
j.

Pasal 55
Intensitas komunikasi antara petugas dengan masyarakat meningkat.
Keakraban hubungan petugas dengan masyarakat meningkat.
Kepercayaan masyarakat terhadap Polri meningkat
Instensitas giatan FKPM meningkat.
Kepekaan/kepedulian masyarakat terhadap Kamtibmas di lingkungannya meningkat.
Daya kritis masyarakat terhadap penyelesaian masalah Kamtibmas meningkat.
Ketaatan warga masyarakat terhadap aturan yang berlaku meningkat.
Partisipasi masyarakat (deteksi/peringatan dini, lap. kejadian meningkat)
Kemampuan masyamarakat eleminir akar masalah meningkat.
Keberadaan dan mekanisme penyelesaian masalah meningkat.


Dokumen yang terkait

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG DESAIN KEMASAN PRODUK DENGAN INTENSI MEMBELI

9 123 22

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA MEREK AIR MINUM MINERAL "AQUA-versus-INDOQUALITY" (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 04.PK/N/HaKI/2004)

2 65 91