30
6. Ukuran capaian kinerja utama Meningkatnya kualitas pengawasan : a. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti adalah Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan teknis dan non
teknis dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan yaitu sebesar 100 Tabel 24. Analisa Data Pengaduan Tahun 2013
Data Pengaduan Tahun 2013 Jumlah
Pengaduan masuk tahun 2013 - Perkara
Pengaduan ditindaklanjuti - Perkara
100
Pengaduan tidak ditindak lanjuti - Perkara
Berdasarkan data pengaduan diatas, dapat disimpulkan bahwa Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti tidak ada. Beberapa alasan yang menyebabkan
pengaduan tidak ditindaklanjuti adalah sebagai berikut : 1. Pengaduan yang masuk bukan wewenang Pengadilan Negeri Bangkinang
untuk menindaklanjutinya.
b. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti adalah Perbandingan jumlah temuan yang
ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan teknis dan non teknis dengan jumlah temuan hasil pemeriksaan eksternal
Tidak ada temuan di Pengadilan Negeri Bangkinang selama tahun 2013, sehingga persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
sebesar 100.
C. Akuntabilitas Keuangan Realisasi Anggaran
Anggaran DIPA Pengadilan Negeri Bangkinang tahun 2013 adalah sebesar Rp. 2.906.235.000,- Dua milyar sembilan ratus enam juta dua ratus tiga puluh lima ribu
rupiah bersumber dari APBN yang terdiri dari DIPA Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI dengan jumlah sebesar Rp. 4.732.483.000,- Empat milyar tujuh
ratus tiga puluh dua juta empat ratus delapan puluh tiga ribu rupiah dan DIPA Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI dengan jumlah
sebesar Rp. 40.990.000,- Empat puluh juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah.
Rincian pagu dan realisasi pada setiap jenis belanja berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Negeri Bangkinang tahun 2013 tersebut, adalah sbb :
BELANJA PEGAWAI
511111 Belanja Gaji Pokok PNS
Rp. 1.191.397.000,- Pelaksanaan
Rp. 1.407.156.060,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. -215.759.060,-
31
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS
Rp. 26.000,- Pelaksanaan
Rp. 36.270,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. -10.270,- 511121
Belanja Tunj. SuamiIstri PNS Rp. 83.668.000,-
Pelaksanaan Rp. 101.782.400,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. -18.114.400,-
511122 Belanja Tunj. Anak PNS
Rp. 26.751.000,- Pelaksanaan
Rp. 32.731.144,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. -5.980.144,- 511123
Belanja Tunj. Struktural PNS Rp. 6.370.000,-
Pelaksanaan Rp. 7.810.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. -1.440.000,-
511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS
Rp. 2.078.625.000,- Pelaksanaan
Rp. 2.005.070.000,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. 73.555.000,- 511125
Belanja Tunj. PPh PNS Rp. 50.099.000,-
Pelaksanaan Rp. 273.741.428,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. -223.642.428,-
511126 Belanja Tunj. Beras PNS
Rp. 45.290.000,- Pelaksanaan
Rp. 92.353.200,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. -47.063.200,- 511129
Belanja Uang Makan PNS Rp. 247.896.000,-
Pelaksanaan Rp. 226.855.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 21.041.000,-
511151 Belanja Tunjangan Umum PNS
Rp. 24.957.000,- Pelaksanaan
Rp. 20.125.000,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. 4.832.000,- 511151
Belanja Tunjangan Kemahalan Hakim Rp. 263.250.000,-
Pelaksanaan Rp. 243.000.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 20.250.000,-
512211 Belanja Uang Lembur PNS
Rp. 33.840.000,- Pelaksanaan
Rp. 30.996.000,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. 2.844.000,- Jumlah Belanja Pegawai pada DIPA TA. 2013
Rp. 4.052.169.000,- Jumlah Pelaksanaan Belanja Pegawai TA. 2013
Rp. 1.441.656.502,- Jumlah Sisa Anggaran Belanja Pegawai TA. 2013
Rp. -389.487.502,-
BELANJA BARANG DIPA Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI
523111 Belanja Pemeliharaan
Perawatan Gedung Bangunan Rp. 87.600.000,-
Pelaksanaan Rp. 87.380.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 220.000,-
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Perawatan Sarana GedungGenset Rp. 5.504.000,-
Pelaksanaan Rp. 5.384.135,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 119.865,-
32
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Perawatan Inventrais Kantor Rp. 43.733.000,-
Pelaksanaan Rp. 35.149.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 8.584.000,-
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Perawatan Kend. Bermotor Roda 4 Rp. 55.050.000,-
Pelaksanaan Rp. 54.673.684,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 376.316,-
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Perawatan Kend. Bermotor Roda 2 Rp. 22.980.000,-
Pelaksanaan Rp. 14.475.707,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 8.504.293,-
522111 Belanja Langganan Daya dan Jasa
Listrik Rp. 67.200.000,-
Pelaksanaan Rp. 65.459.109,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 1.740.891,-
522112 Belanja Langganan Daya dan Jasa
Telepon Rp. 4.200.000,-
Pelaksanaan Rp. 2.511.320,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 1.688.680,-
522113 Belanja Langganan Daya dan Jasa
Air Rp. 9.000.000,-
Pelaksanaan Rp. 8.111.101,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 888.899,-
521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat
Jasa PosGiroSertifikat Rp. 24.000.000,-
Pelaksanaan Rp. 10.279.705,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 13.720.295,-
744.165,- 521111
Belanja Operasional Perkantoran dan Pimpinan Keperluan Perkantoran
Rp. 193.108.000,- Pelaksanaan
Rp. 192.714.458,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. 393.542,- 521119
Belanja Barang Operasional Lainnya PoliklinikObat-obatan
Rp. 1.500.000,- Pelaksanaan
Rp. 1.477.500,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. 22.500,- 521119
Belanja Barang Operasional Lainnya Pakaian Dinas Pegawai
Rp. 17.860.000,- Pelaksanaan
Rp. 17.860.000,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. 0,- 521119
Belanja Barang Operasional Lainnya Pakaian Kerja Sopir, dll
Rp. 3.319.000,- Pelaksanaan
Rp. 3.319.000,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. 0,- 521115
Belanja Operasional Perkantoran dan Pimpinan Honor Operasional Satuan Kerja
Rp. 57.960.000,- Pelaksanaan
Rp. 57.960.000,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. 0,-
33
521211 Belanja Rapat KoordinasiKerjaDinasKonsultasi
Belanja Bahan Rp. 4.740.000,-
Pelaksanaan Rp. 2.250.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 2.490.000,-
524111 Belanja Rapat KoordinasiKerjaDinasKonsultasi
Belanja Perjalanan Biasa Rp. 82.560.000,-
Pelaksanaan Rp. 61.681.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 20.879.000,-
DIPA Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI
521211 Belanja Bahan
Operasional Persidangan Peradilan Rp. 38.990.000,-
Pelaksanaan Rp. 38.940.000,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 50.000,-
521211 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Biaya Pemanggilan dan Pengiriman Berkas Rp. 2.000.000,-
Pelaksanaan Rp. 824.035,-
Sisa Anggaran Pelaksanaan Rp. 1.175.965,-
Jumlah Belanja Barang pada DIPA TA. 2013 Rp. 721.304.000,-
Jumlah Pelaksanaan Belanja Barang TA. 2013 Rp. 660.449.754,-
Jumlah Sisa Anggaran Belanja Barang TA. 2013 Rp. 60.854.246,-
BELANJA MODAL 532111
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadaan Handycam
Rp. 5.000.000,- Pelaksanaan
Rp. 4.070.000,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. 930.000,- 532111
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadaan Brandkas
Rp. 28.380.000,- Pelaksanaan
Rp. 28.325.000,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. 55.000,- 532111
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadaan Sound System Ruang Sidang
Rp. 66.620.000,- Pelaksanaan
Rp. 65.000.000,- Sisa Anggaran Pelaksanaan
Rp. 1.620.000,- Jumlah Belanja Modal pada DIPA TA. 2013
Rp. 100.000.000,- Jumlah Pelaksanaan Belanja Modal TA. 2013
Rp. 97.395.000,- Jumlah Sisa Anggaran Belanja Modal TA. 2013
Rp. 2.605.000,-
Tabel 20. Analisa Realisasi Anggaran Tahun 2013
Belanja Pegawai 4,052,169,000
Rp 4,441,656,502
Rp 109.61
100.00 9.61
Belanja Barang 721,304,000
Rp 660,449,754
Rp 91.56
100.00 -8.44
Belanja Modal 100,000,000
Rp 97,395,000
Rp 97.40
100.00 -2.61
JUMLAH 4,873,473,000
Rp 5,199,501,256
Rp 106.69
100.00 6.69
Target Realisasi
Anggaran Selisih
Pencapaian Indikator
Pagu Anggaran Realisasi Anggaran
Prosentase Realisasi
Anggaran
34
Tabel 21. Rincian Data Pengadaan Sarana dan Prasarana pada Tahun 2013
No Pengadaan Sarana dan Prasarana
Target Realisasi
Tidak Terealisasi
1 Pengadaan Handycam
1 Unit 1 Unit
- 81,40
2 Pengadaan Brandkas
1Unit 1Unit
- 99,81
3 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran :
i.
Pengadaan Sound System 1Sistem
1Sistem -
97,57
Persentase pengadaan sarana dan prasarana : 97,40
Berdasarkan tabel pengadaan Sarana dan Prasarana di atas, dapat disimpulkan Persentase pengadaan sarana dan prasarana pada tahun 2013 hanya mencapai target
sebesar 97,40 .
Tabel 22. Analisa Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2013 dan Tahun 2012
Belanja Pegawai 109.61
99.97 9.64
Belanja Barang 91.56
83.68 7.88
Belanja Modal 97.40
97.01 0.39
Indikator Prosentase Realisasi
Anggaran Tahun 2013 Prosentase Realisasi
Anggaran Tahun 2012 Selisih Realisasi
Perbandingan Anggaran
Gambar 10. Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2013 dan Tahun 2012
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00 110.00
120.00
Belanja Pegawai Belanja Barang
Belanja Modal 109.61
91.56 97.40
99.97 83.68
97.01
Tahun 2013 Tahun 2012
Pada dasarnya, evaluasi atas akuntabilitas instansi pemerintah merupakan sasaran evaluasi yang baru dilakukan pada program evaluasi LAKIP tahun 2013
sehingga agak sulit untuk mendapatkan angka riil jumlah instansi pemerintah yang penerapan Sistem AKIP-nya dapat dikategorikan sebagai instansi pemerintah yang
akuntabel. Namun karena salah satu komponen penilaian akuntabilitas instansi pemerintah ini adalah pada penerapan sistem pengukuran kinerja termasuk rumusan
35
indikator kinerjanya, maka jika dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya, Pengadilan Negeri Bangkinang telah dapat dikategorikan sebagai yang akuntabel
menunjukkan adanya peningkatan. Jika pada hasil evaluasi LAKIP tahun sebelumnya, jumlah peningkatan angka realisasi untuk belanja pegawai sebesar 9,64, belanja
barang sebesar 7,88 dan belanja modal sebesar 9,05. Perkembangan sistem pengelolaan keuangan yang diterbitkan oleh Departemen
Keuangan merupakan acuan bagi setiap pengelola keuangan untuk mensosialisasikan adanya perubahan yang mendasar sangat diperlukan bagi setiap pengelola keuangan,
sehingga perlu adanya buku pedoman bagi pengelola anggaran agar diketahui dan dipahami perubahan atau penyesuaian-penyesuaian terhadap peraturan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan pelaksanaan anggaran dilakukan dalam bentuk penataan dan
penyusunan pertanggungjawaban keuangan yang tertib dan rapi, sehingga dokumen keuangan yang telah dibebani anggaran memenuhi syarat ketelitian dan kerapian.
Dengan demikian pertanggungjawaban dapat bergulir dengan cepat dan tepat sasaran, selanjutnya tercipta suatu dokumen yang valid, akurat dan transparan sebagai bahan
pengambilan kebijaksanaan pimpinan pada pelaksanaan anggaran. Kegiatan pemantapan bendahara sangat diperlukan dalam rangka menyiapkan
tenaga bendahara untuk dipertimbangkan pengangkatan, pemberhentian, dan pembinaannya. Agar bendahara mempunyai keterampilan dan keahlian dalam
mengelola administrasi keuangan dan dapat memahami serta melaksanakan tugasnya dengan baik dan tertib, maka dilaksanakan diklat perbendaharan. Dengan
demikian pelaksanaan tugas untuk mengurusi keuangan instansi dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pembinaan ini
sangat diperlukan agar bendahara dapat melakukan tugas dengan sebaik-baiknya dan tidak mengakibatkan kerugian negara. Sedangkan tujuannya adalah agar bendahara
yang melakukan kekeliruan dalam pengelola keuangan dapat segera dibina utuk bekerja secara profesional dalam mengelola dan melaksanakan kegiatan
perbendaharaan. Perwujudan terselenggaranya verifikasi dan akuntansi dari setiap kegiatan
keuangan bermanfaat untuk memperbaiki kekeliruan maupun kesalahan. Dengan demikian pelaksanaan pertanggungjawaban sampai ke tingkat penyusunan laporan
dan realisasi anggaran akan menghasilkan laporan yang akurat dan akuntabel. Tujuan penyediaan pedoman verifikasi dan akuntansi adalah untuk menetapkan acuan agar
ada keseragaman persepsi dalam melaksanakan verifikasi dan akuntansi di lingkungan Pengadilan Negeri Bangkinang, yang dapat digunakan oleh Stakeholders pengguna
anggaran dalam menyusun pertanggung-jawaban menjadi lebih baik, laporan dan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dengan
data yang lengkap dan valid. Pengelolaan yang dilaksanakan dalam sistem keuangan instansi pemerintah
sebagaimana yang dilaksanakan di Pengadilan Negeri Bangkinang adalah dengan birokrasi yang terbuka dan transparan melalui sistem pertanggung jawaban
36
penggunaan anggaran melalui program-program aplikasi yang disediakan oleh Departemen Keuangan. Pengoperasionalan program-program aplikasi tersebut telah
dapat dilaksanakan meskipun masih butuh pelatihan-pelatihan guna menghasilkan tenaga-tenaga yang terampil sehingga pelayanan terhadap kebutuhan keuangan
instansi dapat terpenuhi dengan baik sekaligus mendukung kelancaran sistem pelaporan dan pertanggung jawaban realisasi anggaran.
Dengan pengukuran kinerja tersebut, Pengadilan Negeri Bangkinang melakukan evaluasi kinerja untuk mencari pemecahan masalah atas hal-hal yang menyimpang
dari perencanaan. Untuk memecahkan permasalahan yang ada tersebut dapat dibuat strategi baru. Jika dengan strategi baru masalah yang timbul tersebut belum dapat
terpecahkan maka akan ditinjau ulang kembali standar atau rencana capaian kinerja guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya.
37
Bab IV Penutup
A. KESIMPULAN