Analisis Penggunaan Alat Pengering SRR-1 untuk Pengeringan Gabah (Kasus di Daerah Kabupaten Subang)

ANALISIS PENGGUNAAN ALAT PENGERlNG SRR-l UNTUK
PENGERlNGAN GABAH (KASUS DI DAERAH KABUPATEN SUBANG)

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN DALIL

F. 31.0232

1999
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

... Sesungguhnya beserta kesukaran ada
kemudahan. Maka apabi/a engkau telah selesai
(dari suatu urusan). Maka kerjakanlah urusan
yang lain dengan sungguh sungguh, dan hanya
kepada Tuhanmu hendaklah kamu berharap
(QS. Allnsyiraah : 6-8)

KUPERSEMBAHKAN UNTUK

(Aim) PAPA, lBUyang telah membesarkanku
Serta kakak dan adik-adikku : Ni Lin serta seseorang yang sedang bersamamu,
Upik, fir, Dodi dan lis
Atas segala doa dan pengorbanannya

MuhailIDlad Ikhsan Dalil. F 31.0232. Analisis Penggunaan alat pengering SRR-l
Untuk Pengeringan Gabah (Kasus di Daerah Kabupaten Subang). Di bawah
bimbingan Moeljamo Djojomartono.

'RINGKASAN

Kesinambungan kecukupan pangan dengan harga yang teljangkau dan stabil
memerlukan peningkatan produksi padi. Peningkatan produksi padi menuntut
perkembangan teknologi pasca panen diantaranya alat pengeling. Salah satu alat
pengering yang mempunyai material sederhana adalah alat pengering SRR-J yang
dikembangkan pertama kali di Vietnam hasil keljasama Universitas Pertanian dan
Kehutanan (UAF) Vietnam dengan IRRI-GTZ badan keIjasama teknik Jerman.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari kineIja teknis alat pengering SRR-l
dengan beberapa modifikasi bagian sumber pemanas dan menganalisa berdasarkan
biaya penggunaan alat pengering yang secara teknis paling bagus diantara percobaan

yang dilakukan. Selain itu dipelajari juga kemungkinan penerapan alat pengering
yang terbaik untuk pengeringan gabah di Indonesia,

khususnya di

キゥャ。ケセ@

Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan perhitungan analisis biaya.
Untuk mengetahui kinerja alat pengering SRR-l illi dilakukan pengamatan,
pengukuran serta perhitungan dari ketiga proses percobaan yang dilakukan.
Pengamatan, pengukuran dan perhitungan yang dilakukan

meliputi

waktu

pengenngan, penyebaran snhu pengeringan, proses penurunan kadar air selama
proses pengeringilll, laju pengeringau dan eIisiensi ptanana!:lan yang berlangsung.

Dmi ketiga percobaml tersebut proses pengeringan yang terbaik secara teknis

dianalisa berdasarkan biaya pengeringan. Berdasarkan analisa illi dengan infonnasi
data sekunder dianalisa penggunaan alat ini untuk pengeringan gabah di Daerah
Kabupaten Subang.
Dari hasil pengamatan suhu pengeringan dengan pemanas lislrik dan tanpa
pemanas berlangsung pada suhu 23-33 DC, pengeringan dengan kompor minyak
tanah berlangsung pada suhu antara 40-50 DC. Perbedaan suhu antara bagian alas,

tengah dan bawah pada ketiga percobaan tidak berbeda jauh. Penyebaran suhu antar
lapisan atas, tengah dan luar pada ketiga percobaan berbeda cukup jauh, hal ini
disebabkan tebalnya lapisan gabah. Dari perhitungan didapat nilai laju pengeringan
gabah dengan pemanas listrik i,19 kg H2 0/jam, tanpa pemanas 0,98 kg H 2 0/jam dan
pengermgan dengan pemanas kompor minyak tanah 7,94 kg H20/jam. Proses
pengenngan terjadi lebih cepat pada bagian dalam sehingga perIu dilakukan
mekanisme pembalikan. Dari ketiga percobaan yang dilakukan cara pengeringan
yang terbaik secara teknis adalah penggunaan alat pengering SRR-1 yang dilengkapi
dengan pemanas kompor niinyak tanah.
Dari analisa biaya pokok pengeringan alat yang terpilih, didapat biaya pokok
pengeringan sebesar Rp 25,1/kg. Titik impas alat dengan harga sewa Rp 50/kg
adalah 12.656 kg/iahun yang ariinya alat ini telah menguntungkan jika berproduksi
lebih besar dari nilai tersebut di atas selama kurun waktu satu tahun. Berdasarkan

analisa kelayakan, pada umur ekonomis lima tahun alat ini mempunyai nilai NPV
sebesar Rp 10.192.479, nilai IRR sebesar 294,1 % selianilai Be ratio sebesar 9,48.
Alat pengering SRR-l berdasarkan analisis biaya dapat digunakan untuk
petani kecil Daerah Kabupaten Subang. Kecukupan energi listrik, banyaknya petani
kecil yang memiliki lahan kurang dari 1 ha dan sebaran curah huj an pada musim
panen,

terutama

panen

raya

merupakan

faktor

mengembangkan penggunaan alat ini di daerah tersebut.

pendukung


untuk

dapat

ANALISIS PENGGUNAAN ALAT PENGERING SRR-l UNTUK
PENGERINGAN GABAH (KASUS DI DAERAH KABUPATEN SUBANG)

OLEH:
MUHAMMAD IKHSAN DALIL
F 31.0232

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1999

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

BOGOR

ANALISIS PENGGUNAAN ALAT PENGERlNG SRR-l UNTUK
PENGERlNGAN GABAH (KASUS DI DAERAH KABUPATEN SUBANG)

Oleh
MUHAMMAD IKHSAN DALIL

F. 31.0232

1999
FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

... Sesungguhnya beserta kesukaran ada
kemudahan. Maka apabi/a engkau telah selesai
(dari suatu urusan). Maka kerjakanlah urusan

yang lain dengan sungguh sungguh, dan hanya
kepada Tuhanmu hendaklah kamu berharap
(QS. Allnsyiraah : 6-8)

KUPERSEMBAHKAN UNTUK
(Aim) PAPA, lBUyang telah membesarkanku
Serta kakak dan adik-adikku : Ni Lin serta seseorang yang sedang bersamamu,
Upik, fir, Dodi dan lis
Atas segala doa dan pengorbanannya

MuhailIDlad Ikhsan Dalil. F 31.0232. Analisis Penggunaan alat pengering SRR-l
Untuk Pengeringan Gabah (Kasus di Daerah Kabupaten Subang). Di bawah
bimbingan Moeljamo Djojomartono.

'RINGKASAN

Kesinambungan kecukupan pangan dengan harga yang teljangkau dan stabil
memerlukan peningkatan produksi padi. Peningkatan produksi padi menuntut
perkembangan teknologi pasca panen diantaranya alat pengeling. Salah satu alat
pengering yang mempunyai material sederhana adalah alat pengering SRR-J yang

dikembangkan pertama kali di Vietnam hasil keljasama Universitas Pertanian dan
Kehutanan (UAF) Vietnam dengan IRRI-GTZ badan keIjasama teknik Jerman.
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari kineIja teknis alat pengering SRR-l
dengan beberapa modifikasi bagian sumber pemanas dan menganalisa berdasarkan
biaya penggunaan alat pengering yang secara teknis paling bagus diantara percobaan
yang dilakukan. Selain itu dipelajari juga kemungkinan penerapan alat pengering
yang terbaik untuk pengeringan gabah di Indonesia,

khususnya di

キゥャ。ケセ@

Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan perhitungan analisis biaya.
Untuk mengetahui kinerja alat pengering SRR-l illi dilakukan pengamatan,
pengukuran serta perhitungan dari ketiga proses percobaan yang dilakukan.
Pengamatan, pengukuran dan perhitungan yang dilakukan

meliputi

waktu


pengenngan, penyebaran snhu pengeringan, proses penurunan kadar air selama
proses pengeringilll, laju pengeringau dan eIisiensi ptanana!:lan yang berlangsung.

Dmi ketiga percobaml tersebut proses pengeringan yang terbaik secara teknis
dianalisa berdasarkan biaya pengeringan. Berdasarkan analisa illi dengan infonnasi
data sekunder dianalisa penggunaan alat ini untuk pengeringan gabah di Daerah
Kabupaten Subang.
Dari hasil pengamatan suhu pengeringan dengan pemanas lislrik dan tanpa
pemanas berlangsung pada suhu 23-33 DC, pengeringan dengan kompor minyak
tanah berlangsung pada suhu antara 40-50 DC. Perbedaan suhu antara bagian alas,

tengah dan bawah pada ketiga percobaan tidak berbeda jauh. Penyebaran suhu antar
lapisan atas, tengah dan luar pada ketiga percobaan berbeda cukup jauh, hal ini
disebabkan tebalnya lapisan gabah. Dari perhitungan didapat nilai laju pengeringan
gabah dengan pemanas listrik i,19 kg H2 0/jam, tanpa pemanas 0,98 kg H 2 0/jam dan
pengermgan dengan pemanas kompor minyak tanah 7,94 kg H20/jam. Proses
pengenngan terjadi lebih cepat pada bagian dalam sehingga perIu dilakukan
mekanisme pembalikan. Dari ketiga percobaan yang dilakukan cara pengeringan
yang terbaik secara teknis adalah penggunaan alat pengering SRR-1 yang dilengkapi

dengan pemanas kompor niinyak tanah.
Dari analisa biaya pokok pengeringan alat yang terpilih, didapat biaya pokok
pengeringan sebesar Rp 25,1/kg. Titik impas alat dengan harga sewa Rp 50/kg
adalah 12.656 kg/iahun yang ariinya alat ini telah menguntungkan jika berproduksi
lebih besar dari nilai tersebut di atas selama kurun waktu satu tahun. Berdasarkan
analisa kelayakan, pada umur ekonomis lima tahun alat ini mempunyai nilai NPV
sebesar Rp 10.192.479, nilai IRR sebesar 294,1 % selianilai Be ratio sebesar 9,48.
Alat pengering SRR-l berdasarkan analisis biaya dapat digunakan untuk
petani kecil Daerah Kabupaten Subang. Kecukupan energi listrik, banyaknya petani
kecil yang memiliki lahan kurang dari 1 ha dan sebaran curah huj an pada musim
panen,

terutama

panen

raya

merupakan


faktor

mengembangkan penggunaan alat ini di daerah tersebut.

pendukung

untuk

dapat

ANALISIS PENGGUNAAN ALAT PENGERING SRR-l UNTUK
PENGERINGAN GABAH (KASUS DI DAERAH KABUPATEN SUBANG)

OLEH:
MUHAMMAD IKHSAN DALIL
F 31.0232

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor

1999
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

BOGOR