Firman Septiadi, 2015 Pengaruh Penerapan Model Collaborative Learning Teknik Jigsaw Terhadap Keterampilan Kata Siswa
Dalam Ekstrakurikuler Karate Di Smp Negeri 1 Cibadak Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kelompoknya dikelompok pakar dan diajarkan dikelompok pakar untuk menggabungkan rangkaian gerakan secara utuh. Pembagian kelompok diadakan
setelah tes awal, kemudian di ranking agar siswa tidak dapat bebas membuat kelompok sendiri, karena biasanya siswa akan memilih teman-teman yang
diharapkannya, misalnya sama dalam kemampuannya. Indikator peserta didik itu
saling berinteraksi adalah dengan saling memperbaiki setiap gerakan yang salah dengan komunikasi dan demonstrasi yang dilakukan oleh peserta didik sesuai yang
diberikan oleh pengajarnya. Ini menjadi dasar pemikiran penulis untuk meningkatkan keterampilan kata dengan menerapkan model collaborative learning teknik jigsaw
kepada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler karate di SMP Negeri 1 Cibadak tahun 2014-2015.
Sikap egois yang tinggi dikalangan siswa akan berdampak berdampak pada kurangnya interaksi dalam pembelajaran karate tersebut. Alasan penulis
menggunakan model pembelajaran kolaboratif adalah karena pembelajaran kolaboratif menggalakan sikap kerja sama agar siswa dapat saling berinteraksi satu
sama lain. Dengan model collaborative learning teknik jigsaw siswa mau tidak mau akan berinteraksi dengan “kelompok pakar” dan “kelompok jigsaw” untuk
menyampaikan materi yang telah diberikan oleh pengajar. Pengulangan setiap gerakan dalam kata tanpa tersadari akan terus berulang hingga hafal, karena pada
teknik jigsaw ini nilai individu menentukan nilai kelompok. Dari pemaparan di atas
maka penulis mengambil judul “pengaruh penerapan model collaborative learning teknik jigsaw terhadap keterampilan kata siswa dalam
ekstrakurikuler karate di SMP Negeri 1 Cibadak Kabpaten Sukabumi “.
1.2. Identifikasi Masalah
Olahraga karate merupakan salah satu mata ekstrakurikuler yang terdapat di SMP Negeri 1 Cibadak. Ekstrakurikuler karate merupakan salah satu olahraga bela
Firman Septiadi, 2015 Pengaruh Penerapan Model Collaborative Learning Teknik Jigsaw Terhadap Keterampilan Kata Siswa
Dalam Ekstrakurikuler Karate Di Smp Negeri 1 Cibadak Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diri yang mulai dikembangkan di sekolah-sekolah pada umumnya. Terbukti dengan adanya mata pelajaran pembelajaran karate dibeberapa sekolah di Sukabmi. Dalam
olahraga karate terdapat salah satu materi yang dinamakan “kata” dalam bahasa
Indonesia disebut jurus. Pada pembelajaran kata siswa dituntut untuk dapat menghafal rangkaian gerakan yang sudah baku. Berdasarkan pengamatan yang
peneliti lihat di lapangan pada saat proses pembelajaran berlangsung, ada permasalahan yang muncul saat dalam proses pembelajaran. Siswa cenderung sulit
menghafal gerakan karena kurangnnya interaksi dalam kelas sehingga siswa belajar secara individu. Siswa lebih sering selalu menyerap informasi tentang pembelajaran
kata langsung dari pengajarnnya dibandingkan bekerja sama dengan temannya. Hal tersebut selain akan menghambat menghasilkan proses pembelajaran yang maksimal,
dalam kelas tersebut juga akan sangat jarang terjadi interaksi positif dari setiap siswa dalam bekerjasama untuk memaksimalkan kemampuan menampilkan gerakan kata.
Maka dari itu peneliti mencoba menerapkan model collaborative learning teknik jigsaw untuk meningkatkan keterampilan kata dalam proses pembelajaran kata pada
ekstrakurikuler karate di sekolah.
1.3. Rumusan Masalah
Pada pembelajaran karate dalam ekstrakurikuler karate di SMP Negeri 1 Cibadak Kabupaten Sukabumi penerapan salah satu model pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan kata merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan pribadi siswa secara keseluruhan. Model pembelajaran yang
diperlukan dalam merangsang dan mengembangkan kerjasama yang dapat menunjang aspek keterampilan dan kemampuan pribadi siswa dilakukan dengan memanfaatkan
model pembelajaran yang dapat dilakukan guna menstimulasi perkembangan dan kamampuannya, salah satunya model pembelajarannya, yakni dengan menggunakan
model collaborative learning teknik jigsaw. Melalui model collaborative learning teknik jigsaw inilah siswa melakukan pembelajaran melalui interaksi positif antar
Firman Septiadi, 2015 Pengaruh Penerapan Model Collaborative Learning Teknik Jigsaw Terhadap Keterampilan Kata Siswa
Dalam Ekstrakurikuler Karate Di Smp Negeri 1 Cibadak Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
individu maupun kelompok oleh setiap siswa “kelompok pakar” kepada “kelompok jigsaw
” untuk menyampaikan materi kata yang diberikan oleh pengajar guna meningkatkan keterampilan kata melalui kerja sama dalam pembelajaran karate
nomor kata. Karena model pembelajaran ini menggalakkan kerja sama dalam proses pembelajarannya, maka siswa mau tidak mau akan terlibat aktif karena nilai individu
menentukan nilai kelompok. Berdasarkan uraian latar belakang dan masalah penelitian tersebut di atas,
maka rumusan masalah penelitian yang diajukan adalah “Apakah penerapan model
collaborative learning teknik jigsaw berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan kata siswa dalam ekstrakurikuler karate di SMP Negeri 1 Cibadak
Kabupaten Sukabumi ”
1.4. Tujuan Penelitian