Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) dan Berbagai Taraf Pupuk P terhadap Kadar Daun dan Kualitas Bibit Kelapa Sawit (Elaesis guineensis Jacq.) di Pembibitan Pendahuluan
Bul. Agron. 27(2) 1-7 (1999)
Leuwakabessy,
F. M. 1988. Kesuburantanah.
DepartemenIlmu-ilmu Tanah,Fakultas
PertanianIPB.
Bogor.
Hawkes,H. A., I. M. Lamon andE. I. Clarck. 1987.
Unit processesactivited sludge. The Institute or WaterPollutionControl. Maidstone.
United Kingdom.
Sastrowijono,S. dan G. Soepardi.1992. Gula stevi
sebagai alternatif pemanis dalam
hubungannya dengan swasembadagula.
Seminar seharitentang Stevia Mervantile
Club. Jakarta.
Sayaka, B. 1987. Pengaruh pemberian pupuk
kandangdannitrogenterhadappertumbuhan
clan produksi stevia (Stcvia rebaudiana
Bertono M.). Fakultas Pertanian IPB.
bogor.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah.
DepartemenIlmu-ilmu Tanah. Fakultas
PertanianlPB.bogor.
Sugiaharto. 1987. Dasar-Dasar PengolahanLimbah.
edisike-l. VI-Press.Jakarta.
PENGARUH INOKULASI CENDAWANMIKORIZA ARBUSKULA (CMA)
DAN BERBAGAI TARAF PUPUK P TERHADAP KADAR P DAUN DAN KUALITAS
BmIT KELAP A SAWIT (ElaeisguineensisJacq.)
DI PEMBmITAN PENDAHULUAN
The effect of Vescicular-arbuscularMyco"hizae (VAM) inoculation
and P Fertilizer Levels on P Leaf Content and Quality of Oiipalm Seedling
(ElaeisguineensisJacq.) at Pre Nursery
Eko Sulistyono1),M.H. Bintoro Djoefrie1)daDIsmantiri Heningtyas2)
ABSTRACT
Glasshouseexperiment was conducted to study the effect of mycolThizae inoculation and it 's
interaction with P supply on P leaf content and quality of oiipalm seedling. Factorial experiment was
81Tanged
in Randomized Block Design with threereplications. The first factor were mycolThizae inoculation : without inoculation, mixed mycolThizae, Acaulospora sp, Glomus manihotis, Glomus sp.l,
Glomus sp.2, Glomus sp,3. The secondfactor were level ofRoch Phosphatefertilizer: 0 g/seedling, 2
giseedling, 4 g/seedling and 6 g/seedling.
MycolThizae inoculation affected the P leaf content and percentage of infection significantly;
Glomus sp decreasedP leaf content. Acaulospora sp. gave the best quality of seedling, but Glomus
sp.3 gave the bad one, The Rock Phosphate application did not affect on P leaf content absozptJ'on
efliciency and inoculation percentage due to hIgh soil phosphoros content,
1)Dosen Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta, WB
2)Mahasiswa Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta, IPB
'7
Bul. Agron. 27(2) 7-11(1999)
RINGKASAN
Percobaan rurnah kaca dilakukan untuk mempelajari pengaruh inokulasi mikoriza clan interaksinya
dengan suplai fosfaT terhadap kadar P daun clan kualitas bibit kelapa sawit. Percobaan faktorial disusun
dalarn Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Faktor pertarna adalah inokulasi mikoriza : tanpa
inokulasi, mikoriza carnpuran, Acaulospora sp, Glomus manihotis, Glomus sp.l, Glomus sp.2, Glomus,
sp.3. Faktor kedua adalah pemupukan fosfat alarn : 0 g/bibit, 2 g/bibit, 4 g/bibit clan 6 g/bibit.
lnokulasi mikoriza berpengaruh nyata terhadap kadar P daun clan persentase infeksi. Glomus sp
menurunkan kadar P daun. Acaulospora sp menghasilkankualitas bibit teIbaik, tetapi Glomus sp.3 menghasilkan
kualitas bibit teljelek. Pemupukan fosfat alarn tidak mempengaruhi persentase infeksi clanefisiensi absorpsi P
disebabkan oleh tingginya kandungan fosfaT dalarn tanah.
PENDAHULUAN
Perluasan perkebunan kelapa sawit sedang
digalakkan di Indonesia. Ekstensifikasi yang cukup
besar tersebut memerlukan bibit yang bermutu.
Perbaikan kualitas bibit secara biologi dengan
inokulasi cendawan mikoriza arbuskular akan
dipelajari pada penelitian ini.
Cendawan mikoriza arbuskular merupakan
jamur yang bersimbiosis obligate dengan tanaman
inang yang tidak spesifik (Mejstrik dan Cudlin,
1983), dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman
inang melalui peningkatan pengambilan P (Menge
ct. ai., 1978), hifanya dapat memperluas
permukaan serapan P (Rhoades dan Gerdemann,
1975), pengambilan P pada tanaman bermikoriza
lebih besar daTipada tanpa mikoriza karena afinitas
terhadap P daTi sistem transport membrannya lebih
besar (Cress Throneberry and Lindsey, cf.ai,
1979), efisiensi pengambilan P tinggi karena
transpor fosfaT dalam bentuk polifosfat (Cox ct.
al, 1980) dapat meningkatkan unsur-unsur lain
seperti kalium (Rygiewiez dan Bledsoe, 1984),
amonium (Rygiewicz Bledsoe dan Zasoski 1984),
tembaga (Gildon dan Tinker, 1983), Seng (Lambert, Baber dan Cole, 1979).
Pada tingkat fosfaT tanab sangat rendah,
infeksi mikoriza terbatas. Dengan meningkatnya
suplai fosfaT pertumbuhan akar dan kecepatan
infeksi meningkat sampai tingkat suplai P optimum
yang nilainya berbeda untuk setiap spesies CMA
Pe~aruh InokulasiCendawanMikoriza.
(Bollan, Robson dan Barrow, 1984). Penelitianini
bertujuan untuk mengetahui tingkat P optimum
untuk berbagai spesies CMA dan keefektivan
inokulasi spesies-spesiesCMA.
BAHAN DAN METODE
Penelitiandilaksanakandi rumah kaca PT
Inti Daya Agrolestari (PT. INAGRO), Parung,
Bogor denganketinggiantempat 250 m dpl mulai
30 Juli sampai 30 Nopember 1996. lnokulum
mikoriza yangdigunakanberasaldari Laboratorium
Endomikoriza PT INAGRO.
Percobaan faktorial disusun dalam
Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan.
Faktor pertama adalah jenis inokulum: kontrol
(tanpa inokulasi),
lnokulum
campuran,
Acaulospora sp,Glomus manihotis, Glomus sp.l,
Glomus sp.2, Glomus sp.3 (angka 1, 2 clan 3
menunjukkan bahwa genus tersebut berasal dari
daerahyang berbedadenganjenis tanahnyayang
berbeda).Faktor keduaadalahtingkat pemupukan
fosfat alam (12 % P): 0 g RP(rock phosphate)/
bibit, 2 g RP/bibit, 4 gRP/bibit dan6 g RP/bibit.
Pot plastik hitam yang berukurantinggi 20
cm clanlebar 10 cm diisi dengan media tumbuh
yang telah disterilisasi clandiayak. Media tumbuh
yang digunakan adalah tanah Latosol Parung.
Inokulum diberikan saattanam sebanyak20 gram
pada setiap kecambah dalam bentuk campuran
spora, hifa clanmiselia yang terdapat di akar Sor-
8
Bul. Agron. 27(2) 7-11(1999)
ghU111bicoloryang teriefeksi mikoriza. Kecanlbah
ditananl dengan bagian radikula di bawah pada
lubang tanam sedalam 3 cm, kemudian ditutup
tanah. lrigasi dilakukan dua kali setiap hari,
penyiangan dilakukan secara mekanik yaitu
mencabutgulma. Pemupukanurea clanfosfat alanl
dilakukan pada saatbibit berumur 1 bulan setelah
tanam, sedangkanpemupukanMOP clanKieserit
dilakukan saat bibit berumur 2 BST. lntensitas
naungan pada saat tanam adalah 75 % clanbibit
berumur 2.5 bulan naunganparanet dibuka.
Peubah yang diamati yaitu persentase
infeksi dengan metode slide +/ - (Setiadi, 1989)
yaitu GuTlah bidang pandangakar yang terinfeksi/
jumlah total bidang pandangakar yang dianlati) x
100 %; lndeks Mutu Bibit dihitung denganrumus
(BKT+BKA)/(BKT/ BKA+TT/DB) dimanaTT =
tinggi bibit, DB = diameter batang,BKT = bobot
kering tajuk clanBKA = bobot kering akar; kadar
P-tersedia dalam tanah setelahperlakuan dengan
Metode Bray; kadar P daun pada umur 12 MST;
HAsa DAN PEMBAHASAN
Inokulasi CMA berpengaruh nyata
terhadap persentaseinfeksi, efisiensi absorpsi P,
Indek Mutu Bibit, P-tersedia dalam tanah daD
kadar P daun.
Inokulum Acaulospora sp. menghasilkan
persentaseinfeksi mikoriza tertinggi, sedangkan
Glomus sp.2 terendah (Tabell). lni disebabkan
oleh spesiesmikoriza yang berbeda. Daniels daD
Trappe dalam Gunawan (1993) menyebutkan
bahwaspornGlomusepigaeumgagalberkecambah
padatanahyang disterilkan denganmenggunakan
autoklar,kukusan atauiradiasi gamma,sedangkan
persentaseperkecambahantinggi padatanahyang
tidak disterilkan. Acaulospora merupakan
cendawanyang hifanya tertarik untuk tumbuh
menujuakar, sedangkanspesieslainnya tidak.
Glomus sp. 1 menghasilkan infeksi yang
lebih tinggi daTi pada Glomus, sp.2 daDGlomus
sp.3, walaupunspesiesnyasarna.Ini didugakarena
ketiga spesiestersebut berasal daTidaerah yang
berbeda.
Eko Sulistyono, MHo Bintoro Djoefrie dan Ismantiri Heningtyas
Pemindahan fosfor dati cendawan ke inang
melalui arbuskula yang banyak mengandung fosfor.
Arbuskula yang merupa-kan percabangan dikotom
dari hifa intraselular akan hancur dalam gel tanaman
inang. Pembentukan arbuskula pada masingmasing inokulum CMA tidak sarna, karena
tergantung oleh waktu perkembangan cendawan
dalam tanaman inang (Gunawan, 1993).
Inokulum Acaulospora sp. menghasilkan
indek mutu bibit yang lebih baik dati pada Glomus
sp. (Tabel 1). Acaulospora sp. clan Glomus
manihotis menghasilkan indek mutu bibit yang
cenderung
lebih baik dibanding
kontrol.
Sedangkan ketiga spesies Glomus lainnya
cenderung menurunkan indek mutu bibit.
Inokulasi CMA menurunkan P tersedia
dalarn tanah. Inokulum carnpuran clan Acaulospora sp. menghasilkan kandungan P dalarn
jaringan tanaman yang sarna dengan kontrol, tetapi
inokulum G/omusmanihotisdan tiga spesies Glomus lainny~ menurunkan kan-dungan P dalam
jaringan tanaman (TabeI2).
Penurunan P tersedia dalam tanah tersebut
diduga karena mikoriza telah meningkatkan
penyerapan P untuk metabolisme cendawan sendiri
clan untuk ditranslokasikan ke tanaman inang. lni
sesuai dengan pendapat Gunawan (1993) bahwa
tanarnan yang telah diinokulasi mikoriza dapat
meningkatk,an penggunaan P tersedia dalam tanah
lebih baik.
Kemampuan
cendawan untuk
mengambil P berbeda-beda tergantung kebutuhan
cendawan sendiri.
Menurut Vexkull clan Fairhust (1991)
kandungan P daun kelapa sawit yang optimal sebesar
0.15-0.19%. Ini dicapai pada inokulum campuran
clanAcaulospora sp, sedangkan inokulum Glomus
sp menurunkan kandungan P dalarn daun menjadi
0,0850 - 0.1108 % (TabeI2). Dengan demikian
cendawan Glomus sp tidak membantu tanarnan
dalam penyerapan P, tetapi memanfaatkan P dalam
tanaman untuk metabolisme cendawan tersebut.
Interaksi pemupukan fosfat alarn dengan
inkulasi CMA tidak berpengaruh nyata terhadap
semua peubah yang diarnati. Ini menunjukkan
bahwa inokulasi CMA pada tanah Latosol tidak
9
Bul. Agron. 27(2) 7-11(1999)
Tabel Pengaruhinokulasi CMA terhadappersentaseinfeksi, efisiensiabsorpsiP clanindek mutu
bibit
Jenislnokulum
Tanpalnokulum
Campuran
Acaulosporasp
Glomusmanihotis
Glomussp1
Glomussp2
GlomussP,3
lnfeksi Mikoriza (%
0.00 b
1.75ab
5.71a
1.54ab
4.13 a
0.42b
0.67 b
EfisiensiAbso si %
lndek Mutu Bibit
57.32bcd
0.321abc
77.01a
67.17ab
63.64 abc
44.28 d
51.41cd
42.96 d
0.292bc
0.369 a
0.342 ab
0.306 abc
0.318abc
0.267 c
Ket : Perbandingan antar perlakuan dengan uji Duncan (0.05).
Tabel2
Pengaruh inokulasi CMA terhadap P-tersedia dalam tanah daDkandungan P jaringan
tanaman inang
-
-
Jenis Inokulum
P-"tersedia"
(ppm)
Tanpa Inokulasi
1.300 a
Carnpuran
0.475 c
Acaulospora sp
0.725 .bc
Glomus manihotis
1.017 ab .
Glomus spl
1.042 ab
Glomus sp2
0.867 abc
Glomus sp3
0.875 abc
Ket : Data dengan huruf sarnatidak berbeda nyata denganuji Duncan 5;%
memerlukanpemupukanfosfat alamoKandungan
P dalam tanah tersebut sudah optimum untuk
pertumbuhancendawanclanbibit kelapasawit. lni
sesuaidenganpendapatBollan, Robson clanBarrow (1984) bahwasuplaifosfor akanmeningkatkan
kecepatan infeksi mikoriza pada tingkat fosfor
tanahsangatrendah.
KESIMPULAN
l
Jaringan(%)
0.1917a
0.1958a
0.1892a
0.1642b
0.1108c
0.0850d
0.1017cd
inokulasi CMA tidak berpengaruh nyata terhadap
semua peubah yang diamati. lni menunjukkan
bahwa inokulasi CMA pada tanah Latosol tidak
memerlukan pemupukan fosfat alam.
Untuk meningkatkan presentase infeksi
inokulum CMA terutama spora cendawan maka
perlu diuji lebih lanjut takaran inokulum sehingga
memiliki potensi untuk menginfeksi akar kelapa sawit
lebih besar.
DANSARAN
DAFTAR PUSTAKA
Inokulasi CMA berpengaruh nyata terhadap
persentase infeksi, indeks mutu bibit, kadar P
tersedia dalam tanah clan P-daun tanaman inang.
Inokulum Acaulospora sp. menghasilkan persentase
infeksi mikoriza tertinggi berbedanyata dibandingkan
dengan kontroI, sedangkan Glomus sp.2 terendah.
lnokulum campuran clan Acaulospora sp. tidak
menurunkan kandungan P-dauninang, tetapi Glomus sp. menurunkannya.
lnteraksi pemupukan fosfat alam dengan
Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza.
Bollan, N.S., A.D. Robson, and N.J. Barrow.
1984.Increasingphosphorussupply can increasethe infection of plant roots by vesicular arbuscular mycorrhizal fungi. Soil BioI.
Biochem.16:419-420.
Cress,W.A, G.O. Throneberry and D.L. Lindsey.
1979. Kinetic of phosphorus absorption by
mycorrhizal and non-mycorrhizal tomato
roots. PlantPhysiol. 64:484-487.
10
BuL Agron. 27(2) 7-11(1999)
Cox, G., K.J. Morgan, F. Sander, C. Nockolds,
and P.B. Tinker. 1980. Translocation and
transfer of nutrients in vesicular-arbuscular
mycorrhizal ill. Polyphosphategranulesand
phosphorus translocation. New Phytol.
84:649-654.
mycorrhizal fungi of phosphorusfertizationin
the greenhousecultureof citrus. Soil Sci.Soc.
Am. J. 42:926-930.
Rhoades,L.H. andJ.W. Gerdermann.1975.Phosphateuptake zonesof mycorrhizal and nonmycorrhizalonions.New Phytol. 75:555-561.
Gildon, A andP.B.Tinker. 1983.Interaction of vesicular arbuscularmycorrhizal infection and
heavymetal in plants ll. The effectsofinfection on uptake of copper.New Phytol. 263268.
Rygiewicz, P.T. and C.S. Bledsoe. 1984. Mycorrhizal effects on potassium fluxis by northwest coniferous seedlings. Plant Physiol.
76:918-923.
Gunawan,A. W. 1993.Mikoriza Arbuskula. Pusat
Afltar Universitas Ilmu Hayat, lnstitut
PertanianBogor. Bogor. 210 halo
Rygiewicz, P.T. and C.S. Bledsoe, and R.J.
Zasoski.1984.Effects ofectomycorrhizal
andsolutionpH on (15 N) ammoniumuptake by coniferous seedlings.Can. J.Far.
Res.14:885-892.
Lambert, D.H., D.E. Baher, andH.Jr. Cole. 1979.
The role of mycorrhizal in the interactionsof
phosphoruswith zinc, copper and other elements. Soil Sci. Soc. Am J. 43:976-980.
Mejstrik, VK. andP. Cudlin. 1983.MycolThizalin
some plant desert spesiesin Algeria. Plant
Soil. 71:363-366.
Menge,J.A., C.K. Labanauskas,
E.L.V. Johnson
andR.G.Pratt. 1978.Partialsubstitutionof
Setiadi,Y, 1989,Pemanfaatan
Mikroorganisme
dalamKehutanan.PusatAntar Universitas
Bioteknologi, lnstitut Pertanian Bogor.
Bogor.l03hal.
Vexku11,A. Rand T. H. Fairhust. 1991. Fertilizer
for High YIeld and Quality The Oil Palm. international Potash Institute Bem Switzerland. 79 p.
Eko Sulistyono,MH. Bintoro Djoefrie danIsmantiri Heningtyas
11
Bul. Agron. 27(2) 1-7 (1999)
Leuwakabessy,
F. M. 1988. Kesuburantanah.
DepartemenIlmu-ilmu Tanah,Fakultas
PertanianIPB.
Bogor.
Hawkes,H. A., I. M. Lamon andE. I. Clarck. 1987.
Unit processesactivited sludge. The Institute or WaterPollutionControl. Maidstone.
United Kingdom.
Sastrowijono,S. dan G. Soepardi.1992. Gula stevi
sebagai alternatif pemanis dalam
hubungannya dengan swasembadagula.
Seminar seharitentang Stevia Mervantile
Club. Jakarta.
Sayaka, B. 1987. Pengaruh pemberian pupuk
kandangdannitrogenterhadappertumbuhan
clan produksi stevia (Stcvia rebaudiana
Bertono M.). Fakultas Pertanian IPB.
bogor.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah.
DepartemenIlmu-ilmu Tanah. Fakultas
PertanianlPB.bogor.
Sugiaharto. 1987. Dasar-Dasar PengolahanLimbah.
edisike-l. VI-Press.Jakarta.
PENGARUH INOKULASI CENDAWANMIKORIZA ARBUSKULA (CMA)
DAN BERBAGAI TARAF PUPUK P TERHADAP KADAR P DAUN DAN KUALITAS
BmIT KELAP A SAWIT (ElaeisguineensisJacq.)
DI PEMBmITAN PENDAHULUAN
The effect of Vescicular-arbuscularMyco"hizae (VAM) inoculation
and P Fertilizer Levels on P Leaf Content and Quality of Oiipalm Seedling
(ElaeisguineensisJacq.) at Pre Nursery
Eko Sulistyono1),M.H. Bintoro Djoefrie1)daDIsmantiri Heningtyas2)
ABSTRACT
Glasshouseexperiment was conducted to study the effect of mycolThizae inoculation and it 's
interaction with P supply on P leaf content and quality of oiipalm seedling. Factorial experiment was
81Tanged
in Randomized Block Design with threereplications. The first factor were mycolThizae inoculation : without inoculation, mixed mycolThizae, Acaulospora sp, Glomus manihotis, Glomus sp.l,
Glomus sp.2, Glomus sp,3. The secondfactor were level ofRoch Phosphatefertilizer: 0 g/seedling, 2
giseedling, 4 g/seedling and 6 g/seedling.
MycolThizae inoculation affected the P leaf content and percentage of infection significantly;
Glomus sp decreasedP leaf content. Acaulospora sp. gave the best quality of seedling, but Glomus
sp.3 gave the bad one, The Rock Phosphate application did not affect on P leaf content absozptJ'on
efliciency and inoculation percentage due to hIgh soil phosphoros content,
1)Dosen Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta, WB
2)Mahasiswa Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta, IPB
'7
Leuwakabessy,
F. M. 1988. Kesuburantanah.
DepartemenIlmu-ilmu Tanah,Fakultas
PertanianIPB.
Bogor.
Hawkes,H. A., I. M. Lamon andE. I. Clarck. 1987.
Unit processesactivited sludge. The Institute or WaterPollutionControl. Maidstone.
United Kingdom.
Sastrowijono,S. dan G. Soepardi.1992. Gula stevi
sebagai alternatif pemanis dalam
hubungannya dengan swasembadagula.
Seminar seharitentang Stevia Mervantile
Club. Jakarta.
Sayaka, B. 1987. Pengaruh pemberian pupuk
kandangdannitrogenterhadappertumbuhan
clan produksi stevia (Stcvia rebaudiana
Bertono M.). Fakultas Pertanian IPB.
bogor.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah.
DepartemenIlmu-ilmu Tanah. Fakultas
PertanianlPB.bogor.
Sugiaharto. 1987. Dasar-Dasar PengolahanLimbah.
edisike-l. VI-Press.Jakarta.
PENGARUH INOKULASI CENDAWANMIKORIZA ARBUSKULA (CMA)
DAN BERBAGAI TARAF PUPUK P TERHADAP KADAR P DAUN DAN KUALITAS
BmIT KELAP A SAWIT (ElaeisguineensisJacq.)
DI PEMBmITAN PENDAHULUAN
The effect of Vescicular-arbuscularMyco"hizae (VAM) inoculation
and P Fertilizer Levels on P Leaf Content and Quality of Oiipalm Seedling
(ElaeisguineensisJacq.) at Pre Nursery
Eko Sulistyono1),M.H. Bintoro Djoefrie1)daDIsmantiri Heningtyas2)
ABSTRACT
Glasshouseexperiment was conducted to study the effect of mycolThizae inoculation and it 's
interaction with P supply on P leaf content and quality of oiipalm seedling. Factorial experiment was
81Tanged
in Randomized Block Design with threereplications. The first factor were mycolThizae inoculation : without inoculation, mixed mycolThizae, Acaulospora sp, Glomus manihotis, Glomus sp.l,
Glomus sp.2, Glomus sp,3. The secondfactor were level ofRoch Phosphatefertilizer: 0 g/seedling, 2
giseedling, 4 g/seedling and 6 g/seedling.
MycolThizae inoculation affected the P leaf content and percentage of infection significantly;
Glomus sp decreasedP leaf content. Acaulospora sp. gave the best quality of seedling, but Glomus
sp.3 gave the bad one, The Rock Phosphate application did not affect on P leaf content absozptJ'on
efliciency and inoculation percentage due to hIgh soil phosphoros content,
1)Dosen Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta, WB
2)Mahasiswa Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta, IPB
'7
Bul. Agron. 27(2) 7-11(1999)
RINGKASAN
Percobaan rurnah kaca dilakukan untuk mempelajari pengaruh inokulasi mikoriza clan interaksinya
dengan suplai fosfaT terhadap kadar P daun clan kualitas bibit kelapa sawit. Percobaan faktorial disusun
dalarn Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Faktor pertarna adalah inokulasi mikoriza : tanpa
inokulasi, mikoriza carnpuran, Acaulospora sp, Glomus manihotis, Glomus sp.l, Glomus sp.2, Glomus,
sp.3. Faktor kedua adalah pemupukan fosfat alarn : 0 g/bibit, 2 g/bibit, 4 g/bibit clan 6 g/bibit.
lnokulasi mikoriza berpengaruh nyata terhadap kadar P daun clan persentase infeksi. Glomus sp
menurunkan kadar P daun. Acaulospora sp menghasilkankualitas bibit teIbaik, tetapi Glomus sp.3 menghasilkan
kualitas bibit teljelek. Pemupukan fosfat alarn tidak mempengaruhi persentase infeksi clanefisiensi absorpsi P
disebabkan oleh tingginya kandungan fosfaT dalarn tanah.
PENDAHULUAN
Perluasan perkebunan kelapa sawit sedang
digalakkan di Indonesia. Ekstensifikasi yang cukup
besar tersebut memerlukan bibit yang bermutu.
Perbaikan kualitas bibit secara biologi dengan
inokulasi cendawan mikoriza arbuskular akan
dipelajari pada penelitian ini.
Cendawan mikoriza arbuskular merupakan
jamur yang bersimbiosis obligate dengan tanaman
inang yang tidak spesifik (Mejstrik dan Cudlin,
1983), dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman
inang melalui peningkatan pengambilan P (Menge
ct. ai., 1978), hifanya dapat memperluas
permukaan serapan P (Rhoades dan Gerdemann,
1975), pengambilan P pada tanaman bermikoriza
lebih besar daTipada tanpa mikoriza karena afinitas
terhadap P daTi sistem transport membrannya lebih
besar (Cress Throneberry and Lindsey, cf.ai,
1979), efisiensi pengambilan P tinggi karena
transpor fosfaT dalam bentuk polifosfat (Cox ct.
al, 1980) dapat meningkatkan unsur-unsur lain
seperti kalium (Rygiewiez dan Bledsoe, 1984),
amonium (Rygiewicz Bledsoe dan Zasoski 1984),
tembaga (Gildon dan Tinker, 1983), Seng (Lambert, Baber dan Cole, 1979).
Pada tingkat fosfaT tanab sangat rendah,
infeksi mikoriza terbatas. Dengan meningkatnya
suplai fosfaT pertumbuhan akar dan kecepatan
infeksi meningkat sampai tingkat suplai P optimum
yang nilainya berbeda untuk setiap spesies CMA
Pe~aruh InokulasiCendawanMikoriza.
(Bollan, Robson dan Barrow, 1984). Penelitianini
bertujuan untuk mengetahui tingkat P optimum
untuk berbagai spesies CMA dan keefektivan
inokulasi spesies-spesiesCMA.
BAHAN DAN METODE
Penelitiandilaksanakandi rumah kaca PT
Inti Daya Agrolestari (PT. INAGRO), Parung,
Bogor denganketinggiantempat 250 m dpl mulai
30 Juli sampai 30 Nopember 1996. lnokulum
mikoriza yangdigunakanberasaldari Laboratorium
Endomikoriza PT INAGRO.
Percobaan faktorial disusun dalam
Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan.
Faktor pertama adalah jenis inokulum: kontrol
(tanpa inokulasi),
lnokulum
campuran,
Acaulospora sp,Glomus manihotis, Glomus sp.l,
Glomus sp.2, Glomus sp.3 (angka 1, 2 clan 3
menunjukkan bahwa genus tersebut berasal dari
daerahyang berbedadenganjenis tanahnyayang
berbeda).Faktor keduaadalahtingkat pemupukan
fosfat alam (12 % P): 0 g RP(rock phosphate)/
bibit, 2 g RP/bibit, 4 gRP/bibit dan6 g RP/bibit.
Pot plastik hitam yang berukurantinggi 20
cm clanlebar 10 cm diisi dengan media tumbuh
yang telah disterilisasi clandiayak. Media tumbuh
yang digunakan adalah tanah Latosol Parung.
Inokulum diberikan saattanam sebanyak20 gram
pada setiap kecambah dalam bentuk campuran
spora, hifa clanmiselia yang terdapat di akar Sor-
8
Bul. Agron. 27(2) 7-11(1999)
ghU111bicoloryang teriefeksi mikoriza. Kecanlbah
ditananl dengan bagian radikula di bawah pada
lubang tanam sedalam 3 cm, kemudian ditutup
tanah. lrigasi dilakukan dua kali setiap hari,
penyiangan dilakukan secara mekanik yaitu
mencabutgulma. Pemupukanurea clanfosfat alanl
dilakukan pada saatbibit berumur 1 bulan setelah
tanam, sedangkanpemupukanMOP clanKieserit
dilakukan saat bibit berumur 2 BST. lntensitas
naungan pada saat tanam adalah 75 % clanbibit
berumur 2.5 bulan naunganparanet dibuka.
Peubah yang diamati yaitu persentase
infeksi dengan metode slide +/ - (Setiadi, 1989)
yaitu GuTlah bidang pandangakar yang terinfeksi/
jumlah total bidang pandangakar yang dianlati) x
100 %; lndeks Mutu Bibit dihitung denganrumus
(BKT+BKA)/(BKT/ BKA+TT/DB) dimanaTT =
tinggi bibit, DB = diameter batang,BKT = bobot
kering tajuk clanBKA = bobot kering akar; kadar
P-tersedia dalam tanah setelahperlakuan dengan
Metode Bray; kadar P daun pada umur 12 MST;
HAsa DAN PEMBAHASAN
Inokulasi CMA berpengaruh nyata
terhadap persentaseinfeksi, efisiensi absorpsi P,
Indek Mutu Bibit, P-tersedia dalam tanah daD
kadar P daun.
Inokulum Acaulospora sp. menghasilkan
persentaseinfeksi mikoriza tertinggi, sedangkan
Glomus sp.2 terendah (Tabell). lni disebabkan
oleh spesiesmikoriza yang berbeda. Daniels daD
Trappe dalam Gunawan (1993) menyebutkan
bahwaspornGlomusepigaeumgagalberkecambah
padatanahyang disterilkan denganmenggunakan
autoklar,kukusan atauiradiasi gamma,sedangkan
persentaseperkecambahantinggi padatanahyang
tidak disterilkan. Acaulospora merupakan
cendawanyang hifanya tertarik untuk tumbuh
menujuakar, sedangkanspesieslainnya tidak.
Glomus sp. 1 menghasilkan infeksi yang
lebih tinggi daTi pada Glomus, sp.2 daDGlomus
sp.3, walaupunspesiesnyasarna.Ini didugakarena
ketiga spesiestersebut berasal daTidaerah yang
berbeda.
Eko Sulistyono, MHo Bintoro Djoefrie dan Ismantiri Heningtyas
Pemindahan fosfor dati cendawan ke inang
melalui arbuskula yang banyak mengandung fosfor.
Arbuskula yang merupa-kan percabangan dikotom
dari hifa intraselular akan hancur dalam gel tanaman
inang. Pembentukan arbuskula pada masingmasing inokulum CMA tidak sarna, karena
tergantung oleh waktu perkembangan cendawan
dalam tanaman inang (Gunawan, 1993).
Inokulum Acaulospora sp. menghasilkan
indek mutu bibit yang lebih baik dati pada Glomus
sp. (Tabel 1). Acaulospora sp. clan Glomus
manihotis menghasilkan indek mutu bibit yang
cenderung
lebih baik dibanding
kontrol.
Sedangkan ketiga spesies Glomus lainnya
cenderung menurunkan indek mutu bibit.
Inokulasi CMA menurunkan P tersedia
dalarn tanah. Inokulum carnpuran clan Acaulospora sp. menghasilkan kandungan P dalarn
jaringan tanaman yang sarna dengan kontrol, tetapi
inokulum G/omusmanihotisdan tiga spesies Glomus lainny~ menurunkan kan-dungan P dalam
jaringan tanaman (TabeI2).
Penurunan P tersedia dalam tanah tersebut
diduga karena mikoriza telah meningkatkan
penyerapan P untuk metabolisme cendawan sendiri
clan untuk ditranslokasikan ke tanaman inang. lni
sesuai dengan pendapat Gunawan (1993) bahwa
tanarnan yang telah diinokulasi mikoriza dapat
meningkatk,an penggunaan P tersedia dalam tanah
lebih baik.
Kemampuan
cendawan untuk
mengambil P berbeda-beda tergantung kebutuhan
cendawan sendiri.
Menurut Vexkull clan Fairhust (1991)
kandungan P daun kelapa sawit yang optimal sebesar
0.15-0.19%. Ini dicapai pada inokulum campuran
clanAcaulospora sp, sedangkan inokulum Glomus
sp menurunkan kandungan P dalarn daun menjadi
0,0850 - 0.1108 % (TabeI2). Dengan demikian
cendawan Glomus sp tidak membantu tanarnan
dalam penyerapan P, tetapi memanfaatkan P dalam
tanaman untuk metabolisme cendawan tersebut.
Interaksi pemupukan fosfat alarn dengan
inkulasi CMA tidak berpengaruh nyata terhadap
semua peubah yang diarnati. Ini menunjukkan
bahwa inokulasi CMA pada tanah Latosol tidak
9
Bul. Agron. 27(2) 7-11(1999)
Tabel Pengaruhinokulasi CMA terhadappersentaseinfeksi, efisiensiabsorpsiP clanindek mutu
bibit
Jenislnokulum
Tanpalnokulum
Campuran
Acaulosporasp
Glomusmanihotis
Glomussp1
Glomussp2
GlomussP,3
lnfeksi Mikoriza (%
0.00 b
1.75ab
5.71a
1.54ab
4.13 a
0.42b
0.67 b
EfisiensiAbso si %
lndek Mutu Bibit
57.32bcd
0.321abc
77.01a
67.17ab
63.64 abc
44.28 d
51.41cd
42.96 d
0.292bc
0.369 a
0.342 ab
0.306 abc
0.318abc
0.267 c
Ket : Perbandingan antar perlakuan dengan uji Duncan (0.05).
Tabel2
Pengaruh inokulasi CMA terhadap P-tersedia dalam tanah daDkandungan P jaringan
tanaman inang
-
-
Jenis Inokulum
P-"tersedia"
(ppm)
Tanpa Inokulasi
1.300 a
Carnpuran
0.475 c
Acaulospora sp
0.725 .bc
Glomus manihotis
1.017 ab .
Glomus spl
1.042 ab
Glomus sp2
0.867 abc
Glomus sp3
0.875 abc
Ket : Data dengan huruf sarnatidak berbeda nyata denganuji Duncan 5;%
memerlukanpemupukanfosfat alamoKandungan
P dalam tanah tersebut sudah optimum untuk
pertumbuhancendawanclanbibit kelapasawit. lni
sesuaidenganpendapatBollan, Robson clanBarrow (1984) bahwasuplaifosfor akanmeningkatkan
kecepatan infeksi mikoriza pada tingkat fosfor
tanahsangatrendah.
KESIMPULAN
l
Jaringan(%)
0.1917a
0.1958a
0.1892a
0.1642b
0.1108c
0.0850d
0.1017cd
inokulasi CMA tidak berpengaruh nyata terhadap
semua peubah yang diamati. lni menunjukkan
bahwa inokulasi CMA pada tanah Latosol tidak
memerlukan pemupukan fosfat alam.
Untuk meningkatkan presentase infeksi
inokulum CMA terutama spora cendawan maka
perlu diuji lebih lanjut takaran inokulum sehingga
memiliki potensi untuk menginfeksi akar kelapa sawit
lebih besar.
DANSARAN
DAFTAR PUSTAKA
Inokulasi CMA berpengaruh nyata terhadap
persentase infeksi, indeks mutu bibit, kadar P
tersedia dalam tanah clan P-daun tanaman inang.
Inokulum Acaulospora sp. menghasilkan persentase
infeksi mikoriza tertinggi berbedanyata dibandingkan
dengan kontroI, sedangkan Glomus sp.2 terendah.
lnokulum campuran clan Acaulospora sp. tidak
menurunkan kandungan P-dauninang, tetapi Glomus sp. menurunkannya.
lnteraksi pemupukan fosfat alam dengan
Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza.
Bollan, N.S., A.D. Robson, and N.J. Barrow.
1984.Increasingphosphorussupply can increasethe infection of plant roots by vesicular arbuscular mycorrhizal fungi. Soil BioI.
Biochem.16:419-420.
Cress,W.A, G.O. Throneberry and D.L. Lindsey.
1979. Kinetic of phosphorus absorption by
mycorrhizal and non-mycorrhizal tomato
roots. PlantPhysiol. 64:484-487.
10
BuL Agron. 27(2) 7-11(1999)
Cox, G., K.J. Morgan, F. Sander, C. Nockolds,
and P.B. Tinker. 1980. Translocation and
transfer of nutrients in vesicular-arbuscular
mycorrhizal ill. Polyphosphategranulesand
phosphorus translocation. New Phytol.
84:649-654.
mycorrhizal fungi of phosphorusfertizationin
the greenhousecultureof citrus. Soil Sci.Soc.
Am. J. 42:926-930.
Rhoades,L.H. andJ.W. Gerdermann.1975.Phosphateuptake zonesof mycorrhizal and nonmycorrhizalonions.New Phytol. 75:555-561.
Gildon, A andP.B.Tinker. 1983.Interaction of vesicular arbuscularmycorrhizal infection and
heavymetal in plants ll. The effectsofinfection on uptake of copper.New Phytol. 263268.
Rygiewicz, P.T. and C.S. Bledsoe. 1984. Mycorrhizal effects on potassium fluxis by northwest coniferous seedlings. Plant Physiol.
76:918-923.
Gunawan,A. W. 1993.Mikoriza Arbuskula. Pusat
Afltar Universitas Ilmu Hayat, lnstitut
PertanianBogor. Bogor. 210 halo
Rygiewicz, P.T. and C.S. Bledsoe, and R.J.
Zasoski.1984.Effects ofectomycorrhizal
andsolutionpH on (15 N) ammoniumuptake by coniferous seedlings.Can. J.Far.
Res.14:885-892.
Lambert, D.H., D.E. Baher, andH.Jr. Cole. 1979.
The role of mycorrhizal in the interactionsof
phosphoruswith zinc, copper and other elements. Soil Sci. Soc. Am J. 43:976-980.
Mejstrik, VK. andP. Cudlin. 1983.MycolThizalin
some plant desert spesiesin Algeria. Plant
Soil. 71:363-366.
Menge,J.A., C.K. Labanauskas,
E.L.V. Johnson
andR.G.Pratt. 1978.Partialsubstitutionof
Setiadi,Y, 1989,Pemanfaatan
Mikroorganisme
dalamKehutanan.PusatAntar Universitas
Bioteknologi, lnstitut Pertanian Bogor.
Bogor.l03hal.
Vexku11,A. Rand T. H. Fairhust. 1991. Fertilizer
for High YIeld and Quality The Oil Palm. international Potash Institute Bem Switzerland. 79 p.
Eko Sulistyono,MH. Bintoro Djoefrie danIsmantiri Heningtyas
11
Bul. Agron. 27(2) 1-7 (1999)
Leuwakabessy,
F. M. 1988. Kesuburantanah.
DepartemenIlmu-ilmu Tanah,Fakultas
PertanianIPB.
Bogor.
Hawkes,H. A., I. M. Lamon andE. I. Clarck. 1987.
Unit processesactivited sludge. The Institute or WaterPollutionControl. Maidstone.
United Kingdom.
Sastrowijono,S. dan G. Soepardi.1992. Gula stevi
sebagai alternatif pemanis dalam
hubungannya dengan swasembadagula.
Seminar seharitentang Stevia Mervantile
Club. Jakarta.
Sayaka, B. 1987. Pengaruh pemberian pupuk
kandangdannitrogenterhadappertumbuhan
clan produksi stevia (Stcvia rebaudiana
Bertono M.). Fakultas Pertanian IPB.
bogor.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah.
DepartemenIlmu-ilmu Tanah. Fakultas
PertanianlPB.bogor.
Sugiaharto. 1987. Dasar-Dasar PengolahanLimbah.
edisike-l. VI-Press.Jakarta.
PENGARUH INOKULASI CENDAWANMIKORIZA ARBUSKULA (CMA)
DAN BERBAGAI TARAF PUPUK P TERHADAP KADAR P DAUN DAN KUALITAS
BmIT KELAP A SAWIT (ElaeisguineensisJacq.)
DI PEMBmITAN PENDAHULUAN
The effect of Vescicular-arbuscularMyco"hizae (VAM) inoculation
and P Fertilizer Levels on P Leaf Content and Quality of Oiipalm Seedling
(ElaeisguineensisJacq.) at Pre Nursery
Eko Sulistyono1),M.H. Bintoro Djoefrie1)daDIsmantiri Heningtyas2)
ABSTRACT
Glasshouseexperiment was conducted to study the effect of mycolThizae inoculation and it 's
interaction with P supply on P leaf content and quality of oiipalm seedling. Factorial experiment was
81Tanged
in Randomized Block Design with threereplications. The first factor were mycolThizae inoculation : without inoculation, mixed mycolThizae, Acaulospora sp, Glomus manihotis, Glomus sp.l,
Glomus sp.2, Glomus sp,3. The secondfactor were level ofRoch Phosphatefertilizer: 0 g/seedling, 2
giseedling, 4 g/seedling and 6 g/seedling.
MycolThizae inoculation affected the P leaf content and percentage of infection significantly;
Glomus sp decreasedP leaf content. Acaulospora sp. gave the best quality of seedling, but Glomus
sp.3 gave the bad one, The Rock Phosphate application did not affect on P leaf content absozptJ'on
efliciency and inoculation percentage due to hIgh soil phosphoros content,
1)Dosen Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta, WB
2)Mahasiswa Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta, IPB
'7