Nur Hasanah Ismatullah, 2015 Pengaruh Spiritual Leadership Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru
Di Madrasah Tsanawiyyah Mts Se-Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Menerapkan disiplin kerja guru merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berpengaruh pada kinerja guru. Disiplin merupakan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan dan norma-norma yang berlaku. Hasibuan 2012,hlm.194-198 mengungkapkan bahwa terdapat enam faktor yang
mempengaruhi tingkat disiplin kerja karyawan pada suatu organisasi diantaranya: 1 Teladan pimpinan
spiritual leadership
; 2 Tujuan dan kemampuan; 3Kompensasi; 4 Pengawasan; 5Loyalitas karyawan; 6Ketegasan dan sanksi
hukuman. Beberapa faktor diatas dapat dijelaskan sebagai berikut; 1 Teladan
pimpinan
spiritual leadership
, teladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan
panutan oleh para bawahannya; 2 Tujuan dan kemampuan, tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi
kemampuan karyawan; 3 Kompensasi Gaji dan Kesejahteraan ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan, karena kompensasi akan memberikan
kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaan pekerjaannya. 4Pengawasan merupakan tindakan nyata dan efektif dalam mewujudkan
kedisiplinan karyawan perusahaan; 5 Loyalitas karyawan dapat diartikan dengan kesetiaan, kepatuhan dan ketaatan, yang didalamnya terdapat tanggung jawab
untuk berusaha memberikan pelayanan dan perilaku yang terbaik; 6 Ketegasan dan sanksi hukuman. Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan
mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan
perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang; Sedangkan Robbins 2007, hlm.137 menjelaskan tentang motivasi kerja.
Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi terbentuk dari sikap
attitude
karyawan dalam menghadapi situasi
situation
kerja di perusahaan . Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakan diri karyawan yang terarah atau
Nur Hasanah Ismatullah, 2015 Pengaruh Spiritual Leadership Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru
Di Madrasah Tsanawiyyah Mts Se-Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
tertuju untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerja untuk
meningkatkan disiplin kerja guru. Ketika
spiritual leadership
kepala sekolah berhasil dilaksanakan, maka akan mampu mempengaruhi guru untuk menerapkan disiplin kerja dengan baik.
Disiplin tidak hanya menjadi sebuah kewajiban, tetapi menjadi kebutuhan guru untuk mencapai kinerja yang optimal. Guru akan menerapkan disiplin dengan
penuh kesadaran tanpa paksaan, sehingga mampu meminimalisisr sikap indisipliner guru. Selain itu, motivasi kerja yang tinggi juga mempengaruhi
disiplin kerja guru. Dengan adanya motivasi yang tinggi dalam diri seorang guru, maka disiplin guru pun akan meningkat. Namun jika guru tidak memiliki motivasi
yang tinggi, maka disiplin kerja pun tidak diterapkan dengan baik di sekolah. Maka dari itu, yang mempengaruhi disiplin kerja guru dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.1
Disiplin Kerja Guru
Sumber: Adaptasi dari Hasibuan, 2012, hlm.194-198 dan Robbins, 2007, hlm.207
Disiplin Kerja Guru
Teladan pimpinan spiritual
leadership Tujuan dan
Kemampuan Kompensasi
Pengawasan
Loyalitas karyawan
Ketegasan dan sanksi
hukuman Motivasi
kerja
Nur Hasanah Ismatullah, 2015 Pengaruh Spiritual Leadership Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru
Di Madrasah Tsanawiyyah Mts Se-Kota Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dari tujuh faktor yang menjadi indikator disiplin kerja guru, penulis akan mengambil dua dari faktor tersebut untuk dijadikan variabel , yaitu
spiritual leadership
dan
motivasi kerja guru
. Kurangnya guru dalam menerapkan disiplin kerja, yaitu dalam frekuensi kehadiran, keterlambatan guru dalam mengajar,
pemahaman prosedur kerja, pemeliharaan peralatan kantor, kurangnya penerapan
reward
dan
punishment
, akan berdampak pada proses belajar mengajar dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, memerlukan dorongan dan arahan dari
kepala sekolah agar guru dapat menerapkan disiplin kerja dengan baik. S
piritual leadership
kepala sekolah mampu mempengaruhi dan menggerakan guru melalui keteladanan, nilai-nilai dan moral sehingga mampu menumbuhkan kesadaran
dalam diri guru untuk menerapkan disiplin kerja guru. Selain itu, dengan adanya motivasi kerja, maka guru akan memiliki kesadaran dalam dirinya untuk
menerapkan disiplin kerja dengan baik. Motivasi yang tinggi memiliki peran penting untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas, dan disiplin dalam kehadiran, dan penyampaian materi ajar.
2. Rumusan Masalah