Pemanfaatan Limbah Pengolahan Kelapa Sawit sebagai Bahan Utama Complete Feed Block untuk Ternak Ruminansia

PEMANFAATAN LIMBAH PENGOLAHAN KELAPA SAWlT
SEBAGAI BAHAN UTAMA COMPLETE FEED BLOCK
UNTUK TERNAK RUMINANSIA

Oleh

ER!KA SAR! WULANOAR!
F 31.0441

1999
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

Erika Sari Wulandari. F 31.0441. Pemanfaatan Limbah Pengolahan Kelapa Sawit Sebagai
Bahan Utama Complete Feed Block untuk Ternak Ruminansia. Di bawah Bimbingan Tatit K.
Bunasor dan M. Winugroho.

Kelapa sawit adalah salah satu komoditas nonminyak dan gas andalan lndonesia. Data
BPPKS Medan menunjukkan sampai tahun 1998 luas areal perkebunan kelapa sawit di lndonesia
berdasarkan kepemilikan adalah 2.779.882 ha bahkan untuk tahun 1999 ini diperkirakan

mencapai 2.957.079 ha. Produk olahan utama kelapa sawit adalah minyak sawit dan minyak inti
sawit. Dari pengolahan ini dihasilkan limbah antara lain bungkil inti sawit, serat perasan buah dan
lumpur sawit yang belum dimanfaatkan secara efektif. Padahal ketiga limbah tersebut
mengandung zat-zat makanan yang berguna untuk pakan ternak. Pemanfaatan limbah ini
sebagai pakan dapat mengatasi kendala ketersediaan pakan, yang selama ini menjadi faktor
pembatas pengembangan sektor peternakan di lndonesia. Dengan menggunakan limbah ini,
pakan yang dihasilkan dapat dibuat dalam bentuk blok ( Complefe Feed Block). Keuntungan
pakan berbentuk blok adalah mudah dibawa, praktis, hemat ruang dan bagi ternak yang akan
diangkut antar pulau atau daerah, pakan blok akan mengurangi kehilangan berat badan selama
perjalanan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemanfaatan limbah pengolahan kelapa sawit
berupa bungkil inti sawit, serat perasan buah dan lumpur sawit sebagai bahan utama Complete
Feed Block ( CFB ) untuk pakan ternak ruminansia khususnya sapi potong. Pembuatan CFB
diawali dengan persiapan bahan baku berupa pengeringan dan penggilingan, dilanjutkan dengan
proses penyusunan formula ransum menggunakan program feedmania, proses pemasakan,
pencetakan dalam cetakan bambu dengan panjang dan diameter antara 7 - 9 cm, pengeringan
dengan oven bersuhu 60 - 70oC dan pengemasan dalam plastik.
Pada penelitian pendahuluan dilakukan penentuan konsentrasi bahan baku dan bahan
tambahan serta metode pembuatan CFB yaitu metode hangat atau dingin. Konsentrasi bahan
baku dan bahan tambahan berupa rnolases, aci sagu, garam dapur dan urea ditentukan dengan

melakukan uji kekerasan, tekstur dan penampakan CFB serta batasan penggunaan masingmasing bahan untuk pakan. Metode pembuatan CFB terbaik yang dipiroleh adaiah rnetode
hangat pada pemanasan 40 - 50 oi: selama 5 - 10 menit. Sedangkan pada penelitian utama
dilakukan penentuan komposisi CFB optimum dari beberapa komposisi terpilih pada penelitian
pendahuluan, dengan mengukur kadar air, kadar abu, pH, kecernaan bahan kering dan
kecernaan bahan organik secara in Vifro. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah
rancangan acak lengkap dengan faktor konsentrasi bungkil inti sawit ( 20,30 dan 40 % ) dengan
8 kali ulangan. Sebagai pembanding digunakan ransum komersial GT- 03.
Penambahan bungkil inti sawit dengan konsentrasi yang berbeda memberikan pengaruh
yang nyata pada kadar air untuk p c 0.05 namun tidak nyata untuk p < 0.01. Tetapi perbedaan
kadar air secara statistik ini, tidak mempengaruhi ternak secara biologis. Kadar abu CFB
menunjukkan hasil yang berbeda nyata untuk p < 0.05 dan p < 0.01. CFB I ( BIS 20 % ) memiliki
kadar abu tertinggi ( 14.1723% ) dan mendekati kadar abu ransum komersial GT-03
( 14.2815 % ). Nilai pH CFB berada pada kisaran yang baik untuk aktifitas mikroba ( 6.75 6.99 ). Dari analisa sidik ragarn nilai pH tidak berbeda nyata ( p < 0.05 dan p < 0.01 ). Nilai pH ini
lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal selama proses fermentasi berlangsung.

Kecernaan bahan kering dan bahan organik CFB yang dihasilkan belum optimal dan rnasih
pada taraf medium. Berdasarkan hasil kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik
produk yang dipilih adalah CFB Ill (BIS 40%) yang rnenunjukkan hasil tertinggi ( 53.7711 % dan
50.9881 % ). Data analisa tarnbahan menunjukkan kadar kalsium CFB Ill adalah 0.315 %. Nilai
ini lebih rendah dari kadar kalsiurn ransurn kornersial GT- 03 ( 0.630 % ) akan tetapi telah

rnemenuhi kebutuhan kalsiurn ternak (0.24 % ). Kadar fosfor CFB Ill ( 0.140% ) lebih rendah dari
kadar fosfor ransum komersial GT- 03 ( 0.211 % ) dan juga tidak rnemenuhi kebutuhan ternak
( 0.22 % ). Complete feed block Ill rnerniliki kadar nitrogen 1.79 % dan ekuivalen protein kasar
11.1875 %. Kadar nitrogen dan protein kasar ini telah memenuhi kebutuhan protein kasar ternak
sapi potong dengan perturnbuhan 0.5 kg Ihari ( 9.8 % ). Kadar lernak CFB Ill sangat tinggi yaitu
14.0658 % dan melebihi kebutuhan ternak ( 5 % ).

PEMANFAATAN LIMBAH PENGOLAHAN KELAPA SAWlT
SEBAGAI BAHAN UTAMA COMPLETE FEED BLOCK
UNTUK TERNAK RUMlNANSlA

SKRlPSl
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
pada Jurusan Teknologi lndustri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

Oleh


1999
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

.

: ,

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
-

-

-

- -

PEMANFAATAN LIMBAH PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

SEBAGAI BAHAN UTAMA COMPLETE FEED BLOCK
UNTUK TERNAK RUMlNANSlA

Oleh
ERIKA SARI WULANDARI

F 31.0441
SKRlPSl
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh.g&lar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi lndustri Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

Dilahirkan di Galang, 21 Agustus 1975
Tanggai iuius : 26 Agustus 1999
Disetujui,

Dosen Pembimbing II


Dosen Pembimbing I

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahrnat, karunia dan
ridho-Nya penulis dapat rnenyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai laporan
hasil penelitian dengan judul Pemanfaatan Lirnbah Pengolahan Kelapa Sawit Sebagai Bahan
Utarna Complete Feed Block Untuk Ternak Rurninansia yang telah penulis laksanakan di Balai
Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.
Pada kesernpatan ini penulis ingin rnengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Dr. Hj. Tatit K. Bunasor, MSc. selaku dosen pernbirnbing yang telah

rnernberikan

birnbingan, pengarahan dan saran kepada penulis dalarn rnenyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. H. Muhammad Winugroho, MSc. selaku dosen pernbirnbing pendamping yang
juga telah banyak rnernberikan birnbingan, pengarahan dan saran kepada penulis
3. Bapak Dr. Ir. Suprihatin, selaku dosen penguji yang telah bersedia rnenjadi penguji pada


sidang skripsi ini dan rnernberikan saran untuk perbaikan skripsi
4. Bapak Drs. Hardi Suprapto yang telah rnernbirnbing sarnpai penulisan usulan rnasalah
khusus penelitian ini
5. Kepala Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor yang telah rnernberikan fasilitas kepada penulis
dalarn rnelaksanakan penelitian
Penulis rnenyadari bahwa skripsi ini rnasih jauh dari sernpurna sehingga penulis
mengharapkan saran dan kritik dalarn penyernpurnaan skripsi ini. Penulis juga rnengharapkan