Bab 7 Kas dan Piutang

(1)

A. KAS

Kas adalah aktiva yang paling likuid dan merupakan dasar pengukuran akuntansi untuk pos-pos lainnya. Kas diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Pada umumnya kas terdiri dari uang logam, kertas, dan deposito yang tersedia di bank. Kas dapat dikatakan sebagai instrument keuangan yang dapat dinegosiasikan atau tertera perjanjian di dalamnya seperti cek pribadi, cek yang disahkan, cek kasir, wesel dan rekening tabungan bank. Diantara pos-pos tersebut, ada juga beberapa pos-pos yang diperdebatkan dalam klasifikasi kas atau tidak, seperti uang-muka perjalanan dan perangko pos. sedangkan dana kas kecil dan uang kembalian diklasifikasikan sebagai kas karena digunakan untuk melikuidasi kewajiban lancar dan memenuhi beban operasi berjalan.

Study Objectives :

1. Mengidentifikasi klasifikasi pada akun kas

2. Mengidentifikasi klasifikasi piutang

3. Menjelaskan bagaimana kas dan piutang dilaporkan

4. Menjelaskan berbagai masalah mengenai piutang

5. Menjelaskan berbagai masalah mengenai wesel tagih dan wesel bayar


(2)

Kas adalah aktiva yang paling rentan untuk disalahgunakan. Dua masalah akuntansi yang paling umum dihadapi manajemen dalam hal transaksi kas adalah pengendalian yang tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang tidak diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan, dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas yang ada di tangan dan transaksi kas dengan tepat. Untuk itu, diperlukan pengendalian internal guna melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untuk kas.

Meskipun pelaporan kas secara umum bersifat langsung, akan tetapi terdapat beberapa masalah yang perlu diperhatikan. Masalah-masalah ini berhubungan dengan pelaporan :

1. Kas yang dibatasi atau Restriktif

Contoh-contoh kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu meliputi kas kecil, penggajian, dan dana dividen. Dalam situasi tertentu, saldo dan ini tidak material dan oleh karena itu tidak dipisahkan dari kas pada saat dilaporkan di dalam laporan keuangan. Apabila jumlahnya material, maka kas yang dibatasi tersebut dipisahkan dari kas biasa untuk tujuan pelaporan. Kas yang dibatasi dikelompokkan dalam kelompok aktiva lancar atau aktiva jangka panjang, sesuai dengan tanggal pengeluaran atau ketersediaannya. Klasifikasi dalam kelompok aktiva lancar adalah tepat apabila kas akan digunakan untuk membayar kewajiban yang ada atau jatuh tempo. Pada sisi lain, apabila kas dipegang untuk periode waktu yang lama, maka kas yang dibatasi ditampilkan dalam kelompok jangka panjang dari neraca.

2. Overdraft bank

Overdraft bank terjadi apabila sebuah cek ditulis dengan nilai yang melebihi rekening kas. Hal tersebut harus dilaporkan sebagai kewajiban lancar dan secara umum ditambahkan dan dilaporkan sebagai utang usaha. Apabila jumlah tersebut material, maka pengungkapan pos tersebut harus dipisah pada bagian depan neraca atau dalam catatan yang bersangkutan. Overdraft bank umumnya tidak dioffset terhadap akun kas. Pengecualian utamanya adalah apabila kas tersedia pada akun lainnya di bank yang sama dimana overdraft tersebut terjadi. Maka dalam kasus tersebut dibutuhkan pengoffsetan.

3. Ekuivalen kas

Ekuivalen kas merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid, yang dapat segera dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui dan mendekati tanggal jatuh


(3)

temponya, sehingga resiko perubahan tingkat bunga tidak signifikan. Secara umum, investasi dengan jatuh tempo 90 hari atau kurang yang hanya memenuhi definisi ini. Contoh-contoh dari ekuivalen kas adalah treasury bill, commercial paper, dan dana pasar uang. Sejumlah entitas bisnis menggabungkan kas dengan investasi sementara di dalam neraca. Dalam kasus ini, jumlah investasi sementara dijelaskan dalam tanda kurung atau dalam catatan.

Ringkasan mengenai klasifikasi kas adalah sebagai berikut :

POS KLASIFIKASI KETERANGAN

Kas Kas Apabila tidak dibatasi, maka dilaporkan sebagai kas. Apabila dibatasi, maka diklasifikasikan dan dilaporkan sebagai aktiva lancar. Kas kecil dan uang

kembalian

Kas Dilaporkan sebagai kas. Surat berharga jangka

pendek

Ekuivalen kas

Investasi sementara

Investasi dengan jatuh tempo kurang dari 3 bulan, umumnya digabungkan dengan kas.

Investasi dengan jatuh tempo 3 hingga 12 bulan.

Cek mundur dan IOU Piutang Diasumsikan dapat tertagih.

Uang muka perjalanan Piutang Diasumsikan dapat tertagih dari karyawan atau dikurangi dari gaji mereka.

Perangko Beban dibayar di muka

Dapat diklasifikasikan sebagai persediaan perlengkapan kantor. Overdraft Bank Kewajiban lancar Jika ada hak untuk mengoffset,

kurangi kas. Saldo kompensasi Kas didefinisikan

secara terpisah sebagai deposito yang disimpan

Diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau tidak lancar dalam. Diungkapkan secara terpisah dalam catatan yang merinci kesepakatan tersebut.


(4)

sebagai saldo kompensasi

B. PIUTANG

Piutang memiliki definisi sebagai bentuk dari klaim baik barang, jasa, maupun uang kepada konsumen khususnya dan pihak lainnya. Piutang diklasifikasikan sebagai piutang lancar atau tidak lancar dalam pelaporan keuangan. Piutang lancar adalah piutang yang diharapkan dapat tertagih dalam satu periode atau satu siklus operasi, tergantung yang jangka waktunya lebih panjang dan sesuai dengan kebijakan perusahaan. Dan piutang lainnya diklasifikasikan sebagai piutang tidak lancar. Piutang selanjutnya diklasifikasikan dalam neraca baik secara piutang dagang atau piutang nondagang.

Piutang dagang merupakan jumlah yang terutang oleh konsumen untuk barang atau jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasional perusahaan. Piutang usaha dapat dibedakan menjadi piutang usaha dan wesel tagih. Piutang usaha adalah perjanjian dimana pembeli akan melunasi utangnya dalam waktu 30 sampai 60 hari. Sedangkan wesel tagih adalah perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa depan. Sementara piutang nondagang berasal dari berbagai transaksi, seperti uang muka kepada karyawan dan staff, uang muka kepada anak perusahaan, dan piutang dividen dan bunga.

Pengakuan Piutang Usaha

Dalam sebagian besar transaksi piutang, jumlah yang harus diakui adalah harga pertukaran di antara kedua belah pihak. Harga pertukaran merupakan jumlah yang terutang dari debitor dan perlu dibuktikan dengan dokumen-dokumen yang legal, seperti contohnya adalah faktur. Dua faktor yang dapat memperumit pengukuran harga pertukaran adalah adanya diskon dagang maupun diskon tunai. Diskon dagang digunakan untuk untuk mengutip harga yang berbeda dari pembelian dalam kuantitas yang berbeda pula atau untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari competitor perusahaan. Sementara itu, diskon tunai diberikan sebagai pstimulus sehingga pembeli membayar hutang secepatnya. Perusahaan biasa mencatat transaksi penjualan terkait dengan pencatatan piutang dan penjualan dalam jumlah kotor, begitu juga dengan diskon


(5)

tunai. Menurut metode ini, diskon penjualan hanya diakui dalam akun apabila pembayaran diterima dalam periode diskon. Kemudian diskon penjualan ditunjukkan dalam laporan laba rugi sebagai pengurang atas penjualan untuk mendapatkan penjualan bersih. Sementara pendapatan bunga yang berhubungan dengan piutang usaha diabaikan karena jumlah diskon biasanya tidak material dengan laba bersih periode bersangkutan.

Penilaian Piutang Usaha

Pelaporan piutang melibatkan klasifikasi dan penilaian dalam neraca. Klasifikasi melibatkan penentuan lamanya waktu setiap piutang akan beredar. Piutang yang diperkirakan akan tertagih dalam satu tahun atau satu siklus operasi tergantung mana yang lebih panjang diklasifikasikan sebagai piutang lancar. Sementara itu, piutang lainnya diklasifikasikan sebagai piutang jangka panjang. Piutang jangka pendek dinilai dan juga dilaporkan pada nilai realisasi bersih jumlah bersih yang diestimasi akan diterima berupa kas. Penentuan nilai realisasi bersih tersebut memerlukan perhitungan atas piutang yang tak tertagih dan juga retur penjualan serta pengurangan harga yang diberikan.

Penjualan atas dasar selain penjualan tunai berisiko menimbulkan kegagalan dalam menagih piutang. Piutang usaha tak tertagih adalah kerugian pendapatan, yang memerlukan, melalui ayat jurnal pencatatan yang tepat dalam akun, penurunan aktiva piutang usaha serta penurunan yang berkaitan dengan laba dan ekuitas pemegang saham. Kerugian pendapatan dan penurunan laba diakui dengan mencatat beban piutang tak tertagih. Terdapat dua metode dalam pencatatan piutang tak tertagih, yaitu :

1. Metode penghapusan langsung

Tidak ada ayat jurnal yang dibuat sampai suatu akun khusus telah ditetapknan secara pasti sebagai piutang tak tertagih. Kemudian kerugian tersebut dicatat dengan mengkreditkan piutang usaha dan mendebit beban piutang tak tertagih. Meskipun terlihat sederhana dan mudah diaplikasikan, namun metode ini memiliki kelemahan karena biasanya gagal menandingkan biaya terhadap pendapatan pada periode yang bersangkutan, atau dengan menghasilkan piutang yang merupakan nilai estimasi yang dapat direalisasi dalam neraca.


(6)

Merupakan estimasi yang dibuat terkait dengan estimasi piutang tak tertagih dari penjualan kredit atau dari total piutang yang beredar. Estimasi tersebut dicatat sebagai beban dan pengurang tidak langsung atas piutang usaha dalam periode dicatatnya penjualan tersebut. Metode ini tepat apabila digunakan pada situasi dimana terdapat

probabilitas bahwa nilai aktiva telah menurun dan dapat diestimasi secara rasional. Piutang adalah arus kas masuk prospektif, dan kemungkinan penagihannya harus dipertimbangkan dalam menilai inflow ini. Estimasi ini biasanya dibuat atas dasar berikut :

1. Pendekatan Persentase-Penjualan

Pendekatan ini menandingkan biaya dengan pendapatan karena hal tersebut mengaiktkan beban pada periode dimana penjualan dicatat. Penyisihan pada piutang tak tertagih merupakan akun penilaian dan dikurangi dari nilai piutang dagang pada neraca. Jumlah beban piutang tak tertagih dan kredit yang berkaitan dengan akun penyisihan tidak dipengaruhi oleh saldo yang tersedia dalam akun penyisihan saat ini. Karena estimasi beban piutang tak tertagih berkaitan dengan akun nominal, dan apabila setiap saldo pada akun penyisihan diabaikan, maka metode ini seringkali disebut sebagai pendekatan laporan laba-rugi. Sehingga penandingan biaya terhadap pendapatan secara tepat akan tercapai.

2. Pendekatan Persentase-Piutang

Tujuan dari pendekatan ini yaitu untuk melaporkan nilai realisasi bersih piutang pada neraca. Pendekatan ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan satu tarif gabungan yang merefleksikan estimasi piutang tak tertagih. Pendekatan lainnya uaitu dengan menerapkan persentase yang berbeda pada berbagai kategori umur berdasarkan pengalaman masa lalun dan menetapkan skedul umur piutang. Skedul ini mengindikasikan bahwa akun mana yang memerlukan perhatian khusus dengan menunjukkan umur piutang usaha tersebut. Sehingga dapat dikatakan metode ini menghasilkan penilaian piutang yang lebih akurat di neraca.

Percentage of Sales

Matching


(7)

Penagihan Piutang Usaha yang Telah Dihapus

Apabila piutang usaha tertentu dipastikan tidak akan tertagih di masa depan, maka saldonya harus dipindahkan dari pembukuan dengan mendebit penyisihan untuk piutang tak tertagih dan piutang usaha di sisi kredit. Apabila penagihan terhadap piutang usaha yang sebelumnya telah dihapus dilakukan, maka perusahaan harus memunculkan kembali piutang usaha tersebut terlebih dahulu dengan cara mendebit piutang usaha dan mengkredit penyisihan untuk piutang tak tertagih. Kemudian, perusahaan juga harus membuat ayat jurnal untuk mendebit kas dan mengkredit akun pelanggan sebesar jumlah yang diterima. Namun apabila yang dipakai metode penghapusan langsung, maka jumlah yang ditagih didebit ke kas dan dikredit ke akun jumlah tak tertagih yang dipulihkan, dengan penjelasan atau catatan terkait pada akun pelanggan.

Pengakuan Wesel Tagih

Wesel tagih didasari pada perjanjian tertulis untuk mebayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. Wesel tagih juga dapat diperjual-belikan kepada pihak lain sesuai kesepakatan. Wesel diklasifikasikan menjadi wesel berbungan dan tanpa bunga. Wesel berbunga memiliki suku bunga yang telah ditetapkan, sementara itu wesel tanpa bunga memasukkan faktor bunga sebagai bagian dari nilai nominal yang tidak dinyatakan secara eksplisit. Wesel tagih adalah aktiva yang likuid, meskipun bersifat jangka panjang, karena dapat dikonversikan menjadi kas.

Wesel jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal yang dikurangi dengan penyisihannya, karena bunga implisit pada nilai jatuh tempo bersifat tidak material. Secara umum, wesel tagih yang diperlakukan sebagai ekuivalen kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang, bukan

Percentage of Receivables

Net Realizable Value


(8)

merupakan subjek amortisasi premi atau diskonto. Sedangkan wesel jangka panjang dicatat pada nilai sekarang kas yang diestimasi akan tertagih di masa depan. Apabila suku bunga yang ditetapkan atas wesel berbunga sama dengan suku bunga pasar, maka wesel tersebut dijual pada nilai pokoknya. Apabila suku bunga yang ditetapkan berbeda dengan suku bunga pasar, maka nilai nominal dari wesel berbeda dengan kas yang dipertukarkan.

Contoh kasus untuk wesel yang diterbitkan pada nilai nominal :

PT. Adi Jaya meminjamkan $100,000 kepada PT. Indo Utama dan menerima wesel berbunga dengan jangka waktu 5 tahun senilai $100,000 dengan suku bunga tahunan 8%. Suku bunga pasar wesel dengan resiko serupa juga 8%. Bagaimana PT. Adi Jaya mencatat transaksi tersebut?

Contoh kasus untuk wesel yang bukan pada nilai nominal :

PV of Interest


(9)

PT. Adi Jaya memberikan pinjaman kepada PT. Indo Utama dan menerima wesel bernilai $100,000, berjangka waktu 5 tahun, dan berbunga tahunan 8%. Suku bunga pasar untuk wesel dengan resiko serupa adalah 10%. Bagaimana PT. Adi Jaya mencatat transaksi tersebut?

Wesel yang Diterima untuk Properti, Barang, atau Jasa

Jika wesel diterima sebagai pertukaran barang, jasa, maupun aktiva tetap dalam suatu transaksi bisnis dengan suku bunga yang ditetapkan, maka diasumsikan secara rasional, kecuali :

Present value of Principle:

$100,000 (PVF

5, 10%

) =

$100,000 x .62092 =

$

62,092

Present value of Interest:

$8,000 (PVF

5, 10%

) = $8,000

x 3.79079 =

30,326

Present value of note

$

92,418

Amortization Schedule

Interest-Bearing Note

Journal Entries for


(10)

- Tidak ada suku bunga yang ditetapkan, atau

- Suku bunga yang ditetapkan tidak masuk akal, atau

- Jumlah nominal dari wesel berbeda dari harga jual tunai sekarang untuk pos-pos yang sama atau dari nilai pasar sekarang instrument utang.

Penilaian Wesel Tagih

Wesel tagih jangka pendek dicatat dan dilaporkan sebesar nilai realisasi bersihnya, yaitu pada jumlah pokok yang dikurangi semua penyisiha. Akun penyisihan wesel tagih yang paling utama yaitu penyisihan untuk wesel tak tertagih yang bersangkutan. Wesel tagih nilainya akan berkurang apabila terdapat kemungkinan bahwa kreditor tidak mampu menagih seluruh jumlah piutang, baik pokok maupun bunganya, sesuai dengan ketentuan kontraktual pinjaman.

Disposisi Piutang Usaha dan Wesel Tagih

Secara umum piutang usaha dan wesel tagih dapat ditagih dan dikeluarkan dari pembukuan pada saat jatuh tempo. Akan tetapi dengan mengikuti peningkatan ukuran dan signifikansi dari penjualan kredit dan piutang, pemilik dapat mentransfer piutang usaha atau wesel tagih kepada perusahaan lainnya secara tunai dalam rangka mempercepat penerimaan kas dari piutang tersebut. Alasannya, yang pertama untuk alasan kompetitif. Untuk perusahaan yang menjual barang yang tahan lama seperti mobil atau sepeda motor, banyak perusahaan yang memiliki anak perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam pembiayaan piutang untuk memudahkan pembayaran angsuran seperti Honda pada FIF.

Alasan yang kedua adalah, pemilik membutuhkan kas dan akses ke kredit normal sangat mahal, sehingga pemilik piutang akan menjual piutangnya tersebut. Dan alasan yang terakhir adalah, penagihan piutang membutuhkan banyak waktu dan keterbatasan jangkauan untuk perusahaan peminjam yang berbeda Negara. Sehingga, belakangan ini banyak perusahaan kartu kredit internasional seperti Mastercard dan VISA yang sangat fleksibel menjangkau baik pemilik maupun peminjam.

Peminjaman yang Dijamin

Piutang pada umumnya digunakan sebagai jaminan dalam suatu pinjaman. Kreditor akan meminta debitur untuk menggadaikan piutang sebagai jaminan pinjaman tersebut. Apabila


(11)

pinjaman tersebut tidak dibayarkan ketika tanggal jatuh tempo, maka kreditur memiliki hak untuk mengkonversi jaminan itu menjadi kas, yaitu unuk menagih utang. Contoh kasusnya :

Penjualan Piutang

Penjualan piutang atau kegiatan facatoring biasanya di perjual-belikan kepada faktor atau perusahaan pembiayaan atau bank agar mereka mendapatkan imbalan dan kemudian menagih

Instructions

(a) Buatlah jurnal pada tanggal 1 April

2007 PT. Adi Jaya

(b) Buatlah jurnal untuk perolehan

piutang PT. Adi Jaya sebesar

$350,000 selama periode April

sampai dengan tanggal 30 Juli 2007

(c) Pada tanggal 1 Juli 2001, PT. Adi

Jaya membayar lunas pinjaman

jaminan dari Bank Nasional


(12)

utang secara langsung dari pelanggan. Factoring biasanya melibatkan penjualan kepada satu perusahaan saja, biayanya tinggi, kualitas piutan rendah, dan penjual tidak perlu menagih piutang. Ilustrasi kegiatan factoring adalah sebagai berikut :

Jika piutang dijual tanpa recourse, maka pembeli menanggung resiko ketertagihan piutang dan setiap kerugian kredit. Transfer piutang usaha dalam transaksi tanpa recourse serupa dengan penjualan piutang usaha secara langsung baik dalam bentuk transfer kepemilikan maupun dalam transfer pengendalian. Dalam transaksi penjualan tanpa recourse, penjual mendebit kas untuk hasil yang diterima dan mengkredit piutang usaha sebesar nilai nominal piutang. Sementara jika piutang dijual dengan recourse, maka penjual menjamin pembayaran kepada pembeli seandainya debitur tidak mampu membayar. Untuk mencatat transaksi ini, digunakan pendekatan komponen keuangan, karena penjual akan terus terlibat dengan piutang. Dalam pendekatan ini, setiap pihak yang terlibat mengakui aktiva dan kewajiban yang mereka kendalikan setelah penjualan.

C. PENYAJIAN DAN ANALISIS

Aturan umum dalam pengklasifikasian piutang adalah :

1. Apabila bersifat material, jenis piutang yang dimiliki perusahaan harus dipisahkan. 2. Akun piutang yang dioffset penilaiannya terjamin.


(13)

3. Menentukan bahwa piutang yang diklasifikasi dalam kelompok aktiva lancar akan dikonversikan menjadi kas dalam satu tahun atau satu siklus operasi, terganggu mana yang lebih panjang.

4. Setiap kontijensi kerugian yang ada pada piutang diungkapkan dalam pelaporan keuangan.

5. Mengungkapkan setiap piutang yang digadaikan sebagai jaminan.

6. Mengungkapkan semua konsentrasi yang signifikan dari risiko kredit yang berasal dari piutang.

Rasio Perputaran Uang

Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi likuiditas piutang usaha perusahaan. rasio tersebut adalah rasio perputaran piutang. Rasio ini mengukur rata-rata jumlah piutang yang berhasil ditagih dalam satu periode akuntansi. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan bersih dengan piutang rata-rata yang beredar selama satu tahun berjalan. Informasi ini menunjukkan seberapa berhasil perusahaan melakukan penagihan piutang yang beredar.

Contoh :

PT. Adi Jaya melaporkan penjualan bersih tahun 2004 sebesar $9,745 juta. Saldo awal dan akhir piutang masing-masing adalah $380 juta dan $580 juta. Rasio perputaran piutang usaha PT. Adi Jaya adalah sebagai berikut :


(14)

1. Jelaskan mengenai pengertian kas dan juga piutang yang anda ketahui! 2. Apa saja yang diperlukan dalam penentuan nilai realisasi bersih?

3. Pada tanggal 3 September 2013, PT. Abadi menjual kain batik kepada PT. Cahaya Sentosa sebesar $4,000 dengan syarat 1/10, n/60, fob shipping point. Pada tanggal 11 September 2013, PT. Surya menerima cek sebagai pelunasan hutang dari PT. Cahaya Sentosa. Jika Anda berperan sebagai akuntan PT. Abadi dan Anda diminta mencatat jurnal dari transaksi penjualan dan pembayaran tersebut, bagaimana Anda mencatat jurnal tersebut dengan asumsi perusahaan menggunakan metode laba bersih (net method)? 4. Pada tanggal 1 Agustus 2013, PT. Graha Sari menjual kain batik kepada PT. Sumber

Kencana sebesar $8,000 dengan syarat 2/10, n/60, fob shipping point. Pada tanggal 7 Agustus 2013, PT. Graha Sari menerima cek sebagai pelunasan hutang dari PT. Sumber Kencana. Jika Anda berperan sebagai akuntan PT. Graha Sari dan Anda diminta mencatat jurnal dari transaksi penjualan dan pembayaran tersebut, bagaimana Anda mencatat jurnal tersebut dengan asumsi perusahaan menggunakan metode laba kotor (gross method)? 5. PT. Adi Jaya mengestimasikan dari pengalaman masa lalu bahwa sekitar 3% dari

penjualan kredit tidak akan tertagih. Jika penjualan kredit bersih adalah $50,000 di tahun 2013, tulislah jurnal dalam mengakui adanya beban tak tertagih tersebut apabila perusahaan menggunakan pendekatan presentase penjualan!


(15)

1. Kas merupakan sebuah aktiva keuangan, juga instrument keuangan. Instrumen keuangan merupakan kontrak yang memberikan kenaikkan aktiva keuangan dari satu entitas dan sebuah kewajiban keuangan atau bunga modal dari entitas lain. Dan piutang adalah bentuk dari klaim baik barang, jasa, maupun uang kepada konsumen khususnya dan pihak lainnya. Piutang diklasifikasikan sebagai piutang lancar atau tidak lancar dalam pelaporan keuangan.

2. Dalam menentukan nilai realisasi bersih diperlukan estimasi atas piutang yang tak tertagih, juga atas retur atau pengembalian dari penjualan dan pengurangan harga atau diskon yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

3. Agt 1 Accounts Receivables 3,960

Sales 3,960

Agt 8 Cash (99% x 4,000) 3,960

Account Receivables 3,960 4. Agt 1 Accounts Receivables 8,000

Sales 8,000

Agt 8 Cash 7,840

Sales Discounts (2% x 8,000) 160

Account Receivables 8,000

5. Bad Debt Expense 1,500


(1)

- Tidak ada suku bunga yang ditetapkan, atau

- Suku bunga yang ditetapkan tidak masuk akal, atau

- Jumlah nominal dari wesel berbeda dari harga jual tunai sekarang untuk pos-pos yang sama atau dari nilai pasar sekarang instrument utang.

Penilaian Wesel Tagih

Wesel tagih jangka pendek dicatat dan dilaporkan sebesar nilai realisasi bersihnya, yaitu pada jumlah pokok yang dikurangi semua penyisiha. Akun penyisihan wesel tagih yang paling utama yaitu penyisihan untuk wesel tak tertagih yang bersangkutan. Wesel tagih nilainya akan berkurang apabila terdapat kemungkinan bahwa kreditor tidak mampu menagih seluruh jumlah piutang, baik pokok maupun bunganya, sesuai dengan ketentuan kontraktual pinjaman.

Disposisi Piutang Usaha dan Wesel Tagih

Secara umum piutang usaha dan wesel tagih dapat ditagih dan dikeluarkan dari pembukuan pada saat jatuh tempo. Akan tetapi dengan mengikuti peningkatan ukuran dan signifikansi dari penjualan kredit dan piutang, pemilik dapat mentransfer piutang usaha atau wesel tagih kepada perusahaan lainnya secara tunai dalam rangka mempercepat penerimaan kas dari piutang tersebut. Alasannya, yang pertama untuk alasan kompetitif. Untuk perusahaan yang menjual barang yang tahan lama seperti mobil atau sepeda motor, banyak perusahaan yang memiliki anak perusahaan yang memiliki spesialisasi dalam pembiayaan piutang untuk memudahkan pembayaran angsuran seperti Honda pada FIF.

Alasan yang kedua adalah, pemilik membutuhkan kas dan akses ke kredit normal sangat mahal, sehingga pemilik piutang akan menjual piutangnya tersebut. Dan alasan yang terakhir adalah, penagihan piutang membutuhkan banyak waktu dan keterbatasan jangkauan untuk perusahaan peminjam yang berbeda Negara. Sehingga, belakangan ini banyak perusahaan kartu kredit internasional seperti Mastercard dan VISA yang sangat fleksibel menjangkau baik pemilik maupun peminjam.

Peminjaman yang Dijamin

Piutang pada umumnya digunakan sebagai jaminan dalam suatu pinjaman. Kreditor akan meminta debitur untuk menggadaikan piutang sebagai jaminan pinjaman tersebut. Apabila


(2)

pinjaman tersebut tidak dibayarkan ketika tanggal jatuh tempo, maka kreditur memiliki hak untuk mengkonversi jaminan itu menjadi kas, yaitu unuk menagih utang. Contoh kasusnya :

Penjualan Piutang

Instructions

(a) Buatlah jurnal pada tanggal 1 April

2007 PT. Adi Jaya

(b) Buatlah jurnal untuk perolehan

piutang PT. Adi Jaya sebesar

$350,000 selama periode April

sampai dengan tanggal 30 Juli 2007

(c) Pada tanggal 1 Juli 2001, PT. Adi

Jaya membayar lunas pinjaman

jaminan dari Bank Nasional


(3)

utang secara langsung dari pelanggan. Factoring biasanya melibatkan penjualan kepada satu perusahaan saja, biayanya tinggi, kualitas piutan rendah, dan penjual tidak perlu menagih piutang. Ilustrasi kegiatan factoring adalah sebagai berikut :

Jika piutang dijual tanpa recourse, maka pembeli menanggung resiko ketertagihan piutang dan setiap kerugian kredit. Transfer piutang usaha dalam transaksi tanpa recourse serupa dengan penjualan piutang usaha secara langsung baik dalam bentuk transfer kepemilikan maupun dalam transfer pengendalian. Dalam transaksi penjualan tanpa recourse, penjual mendebit kas untuk hasil yang diterima dan mengkredit piutang usaha sebesar nilai nominal piutang. Sementara jika piutang dijual dengan recourse, maka penjual menjamin pembayaran kepada pembeli seandainya debitur tidak mampu membayar. Untuk mencatat transaksi ini, digunakan pendekatan komponen keuangan, karena penjual akan terus terlibat dengan piutang. Dalam pendekatan ini, setiap pihak yang terlibat mengakui aktiva dan kewajiban yang mereka kendalikan setelah penjualan.

C. PENYAJIAN DAN ANALISIS

Aturan umum dalam pengklasifikasian piutang adalah :

1. Apabila bersifat material, jenis piutang yang dimiliki perusahaan harus dipisahkan. 2. Akun piutang yang dioffset penilaiannya terjamin.


(4)

3. Menentukan bahwa piutang yang diklasifikasi dalam kelompok aktiva lancar akan dikonversikan menjadi kas dalam satu tahun atau satu siklus operasi, terganggu mana yang lebih panjang.

4. Setiap kontijensi kerugian yang ada pada piutang diungkapkan dalam pelaporan keuangan.

5. Mengungkapkan setiap piutang yang digadaikan sebagai jaminan.

6. Mengungkapkan semua konsentrasi yang signifikan dari risiko kredit yang berasal dari piutang.

Rasio Perputaran Uang

Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi likuiditas piutang usaha perusahaan. rasio tersebut adalah rasio perputaran piutang. Rasio ini mengukur rata-rata jumlah piutang yang berhasil ditagih dalam satu periode akuntansi. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan bersih dengan piutang rata-rata yang beredar selama satu tahun berjalan. Informasi ini menunjukkan seberapa berhasil perusahaan melakukan penagihan piutang yang beredar.

Contoh :

PT. Adi Jaya melaporkan penjualan bersih tahun 2004 sebesar $9,745 juta. Saldo awal dan akhir piutang masing-masing adalah $380 juta dan $580 juta. Rasio perputaran piutang usaha PT. Adi Jaya adalah sebagai berikut :


(5)

1. Jelaskan mengenai pengertian kas dan juga piutang yang anda ketahui! 2. Apa saja yang diperlukan dalam penentuan nilai realisasi bersih?

3. Pada tanggal 3 September 2013, PT. Abadi menjual kain batik kepada PT. Cahaya Sentosa sebesar $4,000 dengan syarat 1/10, n/60, fob shipping point. Pada tanggal 11 September 2013, PT. Surya menerima cek sebagai pelunasan hutang dari PT. Cahaya Sentosa. Jika Anda berperan sebagai akuntan PT. Abadi dan Anda diminta mencatat jurnal dari transaksi penjualan dan pembayaran tersebut, bagaimana Anda mencatat jurnal tersebut dengan asumsi perusahaan menggunakan metode laba bersih (net method)? 4. Pada tanggal 1 Agustus 2013, PT. Graha Sari menjual kain batik kepada PT. Sumber

Kencana sebesar $8,000 dengan syarat 2/10, n/60, fob shipping point. Pada tanggal 7 Agustus 2013, PT. Graha Sari menerima cek sebagai pelunasan hutang dari PT. Sumber Kencana. Jika Anda berperan sebagai akuntan PT. Graha Sari dan Anda diminta mencatat jurnal dari transaksi penjualan dan pembayaran tersebut, bagaimana Anda mencatat jurnal tersebut dengan asumsi perusahaan menggunakan metode laba kotor (gross method)? 5. PT. Adi Jaya mengestimasikan dari pengalaman masa lalu bahwa sekitar 3% dari

penjualan kredit tidak akan tertagih. Jika penjualan kredit bersih adalah $50,000 di tahun 2013, tulislah jurnal dalam mengakui adanya beban tak tertagih tersebut apabila perusahaan menggunakan pendekatan presentase penjualan!


(6)

1. Kas merupakan sebuah aktiva keuangan, juga instrument keuangan. Instrumen keuangan merupakan kontrak yang memberikan kenaikkan aktiva keuangan dari satu entitas dan sebuah kewajiban keuangan atau bunga modal dari entitas lain. Dan piutang adalah bentuk dari klaim baik barang, jasa, maupun uang kepada konsumen khususnya dan pihak lainnya. Piutang diklasifikasikan sebagai piutang lancar atau tidak lancar dalam pelaporan keuangan.

2. Dalam menentukan nilai realisasi bersih diperlukan estimasi atas piutang yang tak tertagih, juga atas retur atau pengembalian dari penjualan dan pengurangan harga atau diskon yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

3. Agt 1 Accounts Receivables 3,960

Sales 3,960

Agt 8 Cash (99% x 4,000) 3,960

Account Receivables 3,960

4. Agt 1 Accounts Receivables 8,000

Sales 8,000

Agt 8 Cash 7,840

Sales Discounts (2% x 8,000) 160

Account Receivables 8,000

5. Bad Debt Expense 1,500