Pedoman Penyusunan Profil Promosi Kesehatan
613
Ind
p
PEDOMAN PENYUSUNAN
PROFIL PROMOSI KESEHATAN
:y.
(t
N L N
セ
N
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 20 I I
KATA PENGANTAR
Salah satu misi Kementerian Kesehatan adalah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat madani.
Daiam mewujudkan misi tersebut, Kementerian
Kesehatan menugaskan Pusat Promosi Kesehatan
sebagai unit yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan dengan
tujuan memudahkan individu, keluarga, dan masyarakat untuk berPerilaku Hidup
Bersih dan Sehat. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan
hasil pemantauan terhadap pencapaian kinerja dari kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat dan Promosi Kesehatan adalah Profil Promosi Kesehatan . Laporan
ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang komunitas. potensi daerah.
dan potret masyarakat dalam promosi kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Tujuan dari diterbitkannya buku Pedoman Penyusunan Profil Promosi Kesehatan
ini adalah sebagai acuan dalam penyusunan Profil Promosi Kesehatan di tingkat
Provinsi. Profll Promosi Kesehatan Provinsi yang disusun nantinya dapat digunakan
untuk mengetahui pencapaian program; menjelaskan kebutuhan sehingga dapat
diprioritaskan untuk tindakan peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),
dan penanggulangan; mengidentiflkasi indikator kesehatan dan sumber data
yang dapat digunakan untuk memantau perubahan dan kemajuan dalam isuisu
prioritas kesehatan; memudahkan penyusunan data dasar untuk perencanaan
kegiatan
peningkatan kesehatan masyarakat dan dokumen perencanaan
masyarakat lainnya; serta bahan advokasi pada pemangku kepentingan untuk
menetapkan kebijakan kesehatan di daerat..
Dengan adanya Pedoman Penyusunan Profil Promosi Kesehatan ini diharapkan
dapat membantu pengelola program pemberdayaan masyarakat dan promosi
kesehatan untuk melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan dalam mendukung
Indonesia sehat.
___セ
ta. Juli 20 I I
L エZ|BG ー B ャ。@
Pusat Promosi Kesehatan
KATA PENGANTAR
DAFTAR lSI
III
IV
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 SISTEMATIKA PENULISAN
1.3 WAKTU PENYUSUNAN PROFIL
3
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2TUJUAN
5
5
BAB II GAMBARAN UMUM
2. 1 GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.2 KEADAAN PENDUDUK
a. Jumlah Pendudu k
b. Jum la h Rumah Tangga
c. Jenis Kelamin
d. Usia
2.3 POTENSI YANG DIMILIKI
I. Kondisi Sosial Ekonomi
a. Mata Pencaharian
b. Pendapatan Per kapita
2. Tingkat Pendidi ka n
a. Pendidikan tertinggi yang D itamatkan
b. Kemampuan Baca Tulis
3. Budaya
4. Pencarian Pelayanan Kesehatan
5. A kses Informasi
a. Sumber informasi
b. Media Informasi yang tersedia
6. Organisasi Masyarakat dan Kel ompok Masyarakat Lain yang
Memiliki Potensi sebagai Agent of Change dalam Bidang
iv
I
I
PEDOMAN PENYUSUNAN proセQャ@
PROMO,)I KESEHA.TAN
KEMENTERIAN KESEHATAN lOll
7
8
8
8
8
9
10
10
I I
I I
12
12
13
13
14
14
15
BAB III PROMOSI KESEHATAN
3. 1 ORGANISASI PROMOSI KESEHATAN
a. Struktur organisasi
b. Sasaran
c. Strategi
d. Kebijakan
e. Sumber Daya
I) Sumber Daya Manusia
2) Anggaran
3) Sarana Promosi Kesehatan
3.2 PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN
a. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Masyarakat
b. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat
I. Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2. Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan
c. Meningkatkan Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan
d. Meningkatkan Kapasitas Promosi Kesehatan
I) Peran Promosi Kesehatan terhadap Program
2) Kapasitas Pengelola Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan
Promosi Kesehatan
e . Meningkatkan Kolaborasi antara Swasta/Dunia Usaha, LSM ,
Organisasi
f. Penyebarluasan Informasi Kesehatan
20
20
20
20
21
21
21
21
22
23
23
23
33
33
44
53
54
54
55
56
BAB IV PENUTUP
4. 1 KESIMPULAN
58
4.2 REKOMENDASI
58
LAMPIRAN
I.JADWAL PENYUSUNAN PROFIL
2.TABEL DATA PENCAPAIAN
a. Data Wilayah Administrasi
b. Data Kependudukan
c. Data PHBS
d . Data Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
e. Data Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan
f. Data Pelayanan Kesehatan
g. Data Kebijaksanaan Teknis Promosi Kesehatan
h. Data Ketenagakerjaan
i. Data Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan
j. Data Mitra
k. Data Sarana Promosi Kesehatan
I. Data Media Massa yang Dimanfaatkan
dalam Penyebarluasan Informasi
m . Data Posyandu
n. Data Peningkatan Kapasitas Petugas Promosi Kesehatan
o. Data Media Promosi Kesehatan
3. DOKUMENTASI
61
62
62
63
64
65
66
67
68
69
71
74
77
78
82
83
84
PENDAHULUAN
I . latar Belakang
Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang optimal dan terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
maka sumber daya kesehatan bidang kesehatan dituntut untuk lebih bekerja
secara profesional yang menjamin outcome yang akan dirasakan langsung
oleh masyarakat. Hal tersebut terdapat dalam Undangundang No. 36 Tahun
2009 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan
serta memperoleh pelayanan kesehatan yang aman. bermutu. dan terjangkau.
Sejalan dengan UndangUndang tersebut. visi Kementerian Kesehatan yaitu
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan dengan misi meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk
swasta dan masyarakat madani.
Untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Kesehatan tahun 20 I020 14
serta memperhatikan pencapaian prioritas nasional bidang kesehatan, Pusat
Promosi Kesehatan memiliki tujuan meningkatkan perilaku sehat individu,
keluarga, dan masyarakat dan berperan aktif dalam setiap gerakan kesehatan
masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara
lintas program, lintas sektor, swasta, dan masyarakat. Untuk meningkatkan
penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat,
Pusat Promosi Kesehatan menetapkan sasaran strategis yaitu:
I. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat
2. Meningkatnya Kemandirian Masyarakat untuk hidup sehat, dengan:
• Desa Siaga Aktif
• Pos Kesehatan Desa yang Beroperasi
• Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan
3. Meningkatnya Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan:
• Kabupaten/Kota yang diadvokasi untuk menetapkan kebijakan publik
berwawasan kesehatan
4 . Meningkatnya Kapasitas Promosi Kesehatan:
• Jumlah strategi promosi kesehatan dalam program prioritas
• Pengembangan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
• Pengembangan Promosi Kesehatan di Puskesmas
PEOOMAN PENYUSUNAN PROHl ?R0"10S I .q セ@ .... Al""l I
KEt1ENTERIAN KESEHATAN lOll
I
Adapun strategi Promosi Kesehatan dalam penyel e nggaraan pemberdayaan
dan promosi kesehatan kepada masyarakat adalah:
I. Meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan, dan
pengambil keputusan .
• Advokasi kebijakan kesehatan .
• Koordinasi dan kolaborasi lintas program dan lintas sektor.
2. Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan swasta/dunia usaha.
3. Meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan/kelompok potensial.
4 . Memperkuat gerakan masyarakat
5. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada individu, keluarga, dan
masyarakat.
6. Meningkatkan kapasitas pengelola.
Indikator dan Target Pemberdayaan Masyarakat dan Promos i Kesehatan
INDlKATCR
$MAAAN stM1IG15
NO
MClll ngka lflya Pcn b ku
H idup Befslh dan Sehat di
ュ[ZャウN
ケセ ... k:H
M cni " gk.lo)ya KCOlJnd ir i,l ll
m,u yarakat un (U k h ldup sc hat
I . Pc rsc nt.lse rlun3h taflVP
b c r-peril::l.ku hidup bt;:rslh
TAAGEr
2018
2011
lOll
2013
3014
50
55
60
65
70
15
25
40
55
70
70.000
noaa
55.500
57.000
58 500
20
25
30
35
40
25
75
175
250
325
10
12
15
dan sch;n
2. p」
エBウ
・ヲhN。セ@
Des':! S'''ga Aktif
3. Pos Kese h,u:l/1 D es;'l yang
Bc roperasi
4 Pe:rtCfH3se Sel(o!a h D'HiI !"
ylng m em pro mo sl k;)n
k c,>chaL1n
M enmgk,lOlYil kcbq3kan publik
bc rw:JW;U:l fl keseh at::l fl
5. Jum lJ.h Kabu palc n I Ko(7t
yang dl advok il sl unw
nlc l'lc ta pkan Kcbl, ..lt3n
oorw::\wasa n Io:cschar.lll
Me:mnEka lnya ォ
6. Ju m l[HATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN 10 II
I 9
I
1,Tabel 2.3 Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten /Kota di Provinsi AAA
Periode tahun 2007-20 I 1
,_..
LNセ@
No
KA8lJPA1'8roI
'I»tUN
lOO7
5200
TANGGA
TAflUN
2008
WtUN
5650
5730
D)9
TAHUN
2010
TAHUN
5820
5910
2011
I.
Kab.WWW
2.
Kata XXX
3750
4100
4320
4590
4660
3.
KabYYY
4050
4567
4680
4700
4825
4690
4850
5023
5115
5321
12000
14317
19753
20225
207 16
4.
Kata ZZZ
TOTAL
Sumber:
Narasi :
Dijelaskan naras i dari jumlah rumah tangga di Provins i AM menu rut
kabupaten/kota di Provinsi AM Tahun 2007-201 I. Diberikan pe nje lasan
daerah daerah yang mempunyai perubahan jum lah rumah tangga paling
besar dan jumlah paling kecil.
Jumlah persebaran laju penduduk per kab/ kota dibandingkan dengan
laju pen duduk Provins i AAA. Disertai faktorfaktor adanya kenaikanl
penurunan jumlah penduduk, akibat yang ditimbu lka n, kondisi dan upaya
pengendalian penduduk di Provins i AAA.
2. Jenis kelamin
Berupa tabel/diag ram yang menunjukkan jumlah laki Iaki dan perempua n.
Jenis kelamin menentukan jenis resiko masalah kesehatan dan kebutuhan
pelayanan kesehatan di suatu wilayah.
Gambar 2.3 Jumlah Penduduk Provinsi Be rdasarkan Je nis Kelamin
Tahun 20 II
44%
5 6%
LakiIaki: 44%
Perempuan: 58%
Sumber :
I0
I
PEDOMAN PENYUSUNAN PROflL PROMOSJ KfSfHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN 2011
I
Narasi:
Selain persentase, juga disebutkan jumlah lakiIaki dan perempuan di
suatu wilayah. Jumlah sex ratio lakiIaki terhadap 100 perempuan di
provinsi AAA. Artinya setiap ada 100 orang perempuan ada ...... lakiIaki.
Jenis kelamin menentukan jenis resiko masalah kesehatan dan kebutuhan
pelayanan kesehatan di suatu wilayah. Sehingga dapat dianalisis upaya
daerah untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4. Usia
Rentang usia sempit, seperti kelompok usia 5 atau 10 tahun,lebih berguna
daripada kelompok usia yang luas, seperti 2545 atau 65 tahun atau
lebih. Hal ini dapat menggambarkan kebutuhan pelayanan dan informasi
kesahatan penduduk. Disebutkan jumlah dan persentase tiap kelompok
usia.
Gambar 2.4 Piramida Penduduk Provinsi AAA Tahun 20 I I
Sumber:
Gender dengan kelompok umur dapat menggambarkan populasi tertentu
dan menunjukkan kebutuhan pelayanan untuk saat ini dan masa yang akan
datang. Graflk di atas, menunjukkan proporsi penduduk di tiap kelompok
umur, berdasarkan gender. Grafik struktur umur penduduk disebut
populasi piramida. Mengetahui struktur umur dari waktu ke waktu
membantu untuk memahami berapa banyak populasi tumbuh secara
keseluruhan, serta pada kelompok usia yang berbeda . Piramida penduduk
grafis menunjukkan efek, misalnya, penurunan/peningkatan kesuburan atau
reproduksi tertunda dan tingkat ke matian tinggi pada kelompok tertentu
(misalnya kematian yang tinggi di antara manusia selama perang). Piramida
Penduduk dapat membantu mengidentiftkasi kolam tumbuh manusiahidup lebih lama dan perempuan , yang pada gilirannya membantu untuk
merencanakan dana pensiun dan pelayanan kesehatan pada populasi
tertentu.
2.3 POTENSI YANG DIMILIKI
I. Kondisi Sosial Ekonomi
a. Mata pecaharian
Mata pencaharian adalah suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang
bagi seseorang dan keluarganya. Permintaan terhadap suatu barang atau
jasa dalam kesehatan sangat ditentukan oleh faktor pendapatan keluarga
dan faktor harga Kemampuan ekonomi menjadi salah sa tu faktor penting
yang mempengaruhi seseorang memanfaatkan fasilitas kesehatan ataupun
aktifitas sosial.
Masyarakat yang bekerja adalah penduduk pada usia produktif (14 sampai
64 tahun) . Jenis pekerjaan dikategorikan mejadi : tid a k bekerja, petani
punya lahan , petani penggarap, pedagang/wiraswasta , nelayan, Pegawai
Negeri Sipil/TNI/Polri , guru , pegawai sasta, buruh , dan lainnya. Ibu rumah
tangga masuk dalam kategori tidak bekerja.Apabila ada masyarakat yang
lingkup pekerjaannya tidak termasuk dalam kategori yang ada, boleh
dimasukkan dalam kategori lain-lain .
Gambar 2.5 Jenis Mata Pencaharian Masyarakat di Provinsi AAA
Tahun 2011
c ndal< 8el'IIOF l イセomBGQ@
6 I PEDOHAN
KEHENTERIAN KESEHATAN 2011
II
I
セヲ\[ehatmN@
I
b. Media Informasi yangTersedia
Media cetak maupun elektronik baik lokal maupun nasional dapat
dimanfaatkan sebagai sarana untuk penyebarluasan informasi kesehatan pada
masyarakat di daerah tersebut. Perlu adanya identifikasi media yang dapat
dimanfaatkan sesuai dengan target market berbagai kalangan dan umur.
Media cetak dapat berupa koran, majalah, buletin, newsletter, dll. Sedangkan
media elektronik yang dapat dimanfaatkan adalah televisi dan radio.
Tabel 2 .8 l'1edia Massa Cetak yang Ada di Provinsi AAA Tahun 20 I I
KAIIKOTA
NO
MEDIA MM$A,ClTAK
NAMA MIItMA MASSA CETAIC.
yangセ@
I.
Kab.WWW
3
Koran Media Indonesia. Majalah Cantik. Buletin Sehat
2
Kat> XXX
4
Suara Rakya t. Tablait Bunda. KaranKat> Pas. Buletin Info
3
Kab YYY
4
Maialah Kab YYY.Wart;! Publik. Harian Masyarakat
Peduli. Buletin Umat sehat
2
Media Rakyat. Maialah Bugar
4
Kat> ZZZ
TOTAL
13
Sumber:
Narasi:
Media massa cetak yang dimaksud adalah media yang diterbitkan atau
diedarkan di wilayah masyarakat setempat. Jenis media tertentu yang
digunakan mampu menjangkau kelompok masyarakat sesuai dengan
pangsa pasarnya. Media cetak merupakan saluran yang efektif untuk
menyebarluaskan informasi kesehatan pada masyarakat.
Tabel 2.9 Media Televisi yang Ada dalam di Provinsi AAA Tahun 20 II
Sumber:
PEDOHAN
penyusセiZ][ウ
toセ@
I7
I
I
I
I
1-
Narasi:
Televisi sudah dimiliki secara luas oleh masyarakat, sehingga informasi
yang ditampilkan di televisi lebih banyak dilihat oleh masyarakat. Media
televisi yang dimaksud adalah televisi nasional maupun lokal. Media
televisi merupakan saluran yang efektif untuk menyebarluaskan informasi
kesehatan pada masyarakat.
Tabel 2.10 Saluran Radio yang Ada di Provinsi AAA Tahun 201 1
Sumber:
Narasi:
Saluran radio yang dimaksud adalah saluran yang dapat didengarkan
oleh masyarakat di daerah tersebut. Radio terutama dimanfaatkan oleh
masyarakat yang tidak dapat mengakses saluran televisi atau kalangan
muda yang tingkat mobilitas tinggi . Perlu diberikan penjelasan target
pasar dari masing-masing radio.
Tabel 2. I 1 Media Tradisional yang Ada di Provinsi AAA Tahun 20 1 I
Sumber:
PENYUSUNAN
18 I PEDOHAN
KEMENTERIAN KESEHATAN 1011
PRO f I. PROMO)I
(E5EHAT,\N
I
l
Narasi .
Media tradisional adalah media yang digunakan untuk berkomunlkasl di
wliayah lokal dan telah dlgunakan secara turun-temurun . Penggunaan
media tradisional dalampenyampaian informasi kesehatan merupakan
upaya untuk lebih dekat dengan masyarakat.
Penggunaan media internet sebagai sumber informasi juga dapat
dijelaskan dalam narasi apabila daerah sudah memiliki akses jaringan
internet yang baik.
6. Organisasi Masyarakat dan Kelompok Masyarakat Lain
yang Memiliki Potensi sebagai Agent of Change dalam Bidang
Kesehatan
Untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
tidak dapat dilakukan oleh Kementerian Kesehatan saja, membutuhkan
peran serta dari berbagai pihak termasuk peran serta dari organisasi
kemasyarakatan. Diharapkan melalui peran organisasi tersebut, upaya
menyehatkan masyarakat dapat ditingkatkan karena organisasinya sampai
ke akar rumput.
Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota
masyarakat Warganegara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kegiatan (profesi, fungsi, agama. dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa) . untuk berperan serta dalam pembangunan dalam
rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila . Menjelaskan peran (misalnya sebagai
sumber informasi, penggerak masyarakat. pengembangan promkes di
institusi yang dimiiki. dll) organisasi agama yang berpotensi untuk menjadi
mitra bagi Provinsi untuk pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan di
masing-masing kabupaten/kota .
Tabel. 2.12 Organisas i Keagamaan yang ada dan bermitra dalam Promosi
Kesehatan di Provinsi AAA Tahun 20 I I
Sumber:
Narasi:
Menjelaskan organisasi keagamaan yang berpotensi untuk menjadi mitra
bagi Provinsi untuk pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan di
masing-masing kabupaten/kota.
Tabel. 2.1 3 Organisasi Berdasarkan Kesamaan Fungsi yang ada di
Provinsi AM Tahun 20 I I
NO
KA8IIOI'A
ORGANISASt セ
KESAHMN FUNGSI
nahorsセ@
'lANG ADA
Karang Taruna. Pramuka , Forum Pemuda. PKK . Forum
I.
Kab.WWW
7
2
Kota XXX
4
3
KabYYY
3
Pramuka . PKK, Forum Is(ri Karyawan.
4
PKK. Karang Taruna, PrJmuka. Forum Pemuda
4
Kot> ZZZ
TOTAL
Wanita Kab XXX
Perkumpulan Pecinta Alam Kota XXX . PKK. Persatuan
WJnita Indon esia
18
Sumber:
Narasi :
Menjelaskan organisasi berdasarkan kesamaan fungsi (seperti organisasi
sosial, kewanitaan, kepemudaan, dll) yang berpotensi untuk menjadi mitra
bagi Provinsi untuk pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan di
masing-masing kabupaten/kota.
Tabel. 2 . 14 Organisasi Profesi yang ada di Provinsi AM Tahun 20 I I
KABIICOTA
NO
orセpヲesi@
YANG ADA
NN1A OlGANISASI PROfESI
I.
Kab.WWW
I
IBI
2
KoraXXX
3
101. PPPKMI . IAKMI
3
Kab YYY
3
POGI
I
IBI. 10 1. PPNI
4
Kota ZZZ
TOTAL
8
Sumber:
Narasi :
Menjelaskan peran organisasi profesi yang berpotensi untul< menjadi
mitra bagi Provinsi untuk pemberdayaan masyarakat di bidang I
Ind
p
PEDOMAN PENYUSUNAN
PROFIL PROMOSI KESEHATAN
:y.
(t
N L N
セ
N
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 20 I I
KATA PENGANTAR
Salah satu misi Kementerian Kesehatan adalah
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat madani.
Daiam mewujudkan misi tersebut, Kementerian
Kesehatan menugaskan Pusat Promosi Kesehatan
sebagai unit yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan dengan
tujuan memudahkan individu, keluarga, dan masyarakat untuk berPerilaku Hidup
Bersih dan Sehat. Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan
hasil pemantauan terhadap pencapaian kinerja dari kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat dan Promosi Kesehatan adalah Profil Promosi Kesehatan . Laporan
ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang komunitas. potensi daerah.
dan potret masyarakat dalam promosi kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Tujuan dari diterbitkannya buku Pedoman Penyusunan Profil Promosi Kesehatan
ini adalah sebagai acuan dalam penyusunan Profil Promosi Kesehatan di tingkat
Provinsi. Profll Promosi Kesehatan Provinsi yang disusun nantinya dapat digunakan
untuk mengetahui pencapaian program; menjelaskan kebutuhan sehingga dapat
diprioritaskan untuk tindakan peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),
dan penanggulangan; mengidentiflkasi indikator kesehatan dan sumber data
yang dapat digunakan untuk memantau perubahan dan kemajuan dalam isuisu
prioritas kesehatan; memudahkan penyusunan data dasar untuk perencanaan
kegiatan
peningkatan kesehatan masyarakat dan dokumen perencanaan
masyarakat lainnya; serta bahan advokasi pada pemangku kepentingan untuk
menetapkan kebijakan kesehatan di daerat..
Dengan adanya Pedoman Penyusunan Profil Promosi Kesehatan ini diharapkan
dapat membantu pengelola program pemberdayaan masyarakat dan promosi
kesehatan untuk melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan dalam mendukung
Indonesia sehat.
___セ
ta. Juli 20 I I
L エZ|BG ー B ャ。@
Pusat Promosi Kesehatan
KATA PENGANTAR
DAFTAR lSI
III
IV
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 SISTEMATIKA PENULISAN
1.3 WAKTU PENYUSUNAN PROFIL
3
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2TUJUAN
5
5
BAB II GAMBARAN UMUM
2. 1 GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.2 KEADAAN PENDUDUK
a. Jumlah Pendudu k
b. Jum la h Rumah Tangga
c. Jenis Kelamin
d. Usia
2.3 POTENSI YANG DIMILIKI
I. Kondisi Sosial Ekonomi
a. Mata Pencaharian
b. Pendapatan Per kapita
2. Tingkat Pendidi ka n
a. Pendidikan tertinggi yang D itamatkan
b. Kemampuan Baca Tulis
3. Budaya
4. Pencarian Pelayanan Kesehatan
5. A kses Informasi
a. Sumber informasi
b. Media Informasi yang tersedia
6. Organisasi Masyarakat dan Kel ompok Masyarakat Lain yang
Memiliki Potensi sebagai Agent of Change dalam Bidang
iv
I
I
PEDOMAN PENYUSUNAN proセQャ@
PROMO,)I KESEHA.TAN
KEMENTERIAN KESEHATAN lOll
7
8
8
8
8
9
10
10
I I
I I
12
12
13
13
14
14
15
BAB III PROMOSI KESEHATAN
3. 1 ORGANISASI PROMOSI KESEHATAN
a. Struktur organisasi
b. Sasaran
c. Strategi
d. Kebijakan
e. Sumber Daya
I) Sumber Daya Manusia
2) Anggaran
3) Sarana Promosi Kesehatan
3.2 PENCAPAIAN KINERJA PROGRAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN
a. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Masyarakat
b. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat
I. Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
2. Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan
c. Meningkatkan Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan
d. Meningkatkan Kapasitas Promosi Kesehatan
I) Peran Promosi Kesehatan terhadap Program
2) Kapasitas Pengelola Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan
Promosi Kesehatan
e . Meningkatkan Kolaborasi antara Swasta/Dunia Usaha, LSM ,
Organisasi
f. Penyebarluasan Informasi Kesehatan
20
20
20
20
21
21
21
21
22
23
23
23
33
33
44
53
54
54
55
56
BAB IV PENUTUP
4. 1 KESIMPULAN
58
4.2 REKOMENDASI
58
LAMPIRAN
I.JADWAL PENYUSUNAN PROFIL
2.TABEL DATA PENCAPAIAN
a. Data Wilayah Administrasi
b. Data Kependudukan
c. Data PHBS
d . Data Desa dan Kelurahan Siaga Aktif
e. Data Sekolah yang Mempromosikan Kesehatan
f. Data Pelayanan Kesehatan
g. Data Kebijaksanaan Teknis Promosi Kesehatan
h. Data Ketenagakerjaan
i. Data Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan
j. Data Mitra
k. Data Sarana Promosi Kesehatan
I. Data Media Massa yang Dimanfaatkan
dalam Penyebarluasan Informasi
m . Data Posyandu
n. Data Peningkatan Kapasitas Petugas Promosi Kesehatan
o. Data Media Promosi Kesehatan
3. DOKUMENTASI
61
62
62
63
64
65
66
67
68
69
71
74
77
78
82
83
84
PENDAHULUAN
I . latar Belakang
Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang optimal dan terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
maka sumber daya kesehatan bidang kesehatan dituntut untuk lebih bekerja
secara profesional yang menjamin outcome yang akan dirasakan langsung
oleh masyarakat. Hal tersebut terdapat dalam Undangundang No. 36 Tahun
2009 tentang kesehatan yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan
serta memperoleh pelayanan kesehatan yang aman. bermutu. dan terjangkau.
Sejalan dengan UndangUndang tersebut. visi Kementerian Kesehatan yaitu
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan dengan misi meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk
swasta dan masyarakat madani.
Untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Kesehatan tahun 20 I020 14
serta memperhatikan pencapaian prioritas nasional bidang kesehatan, Pusat
Promosi Kesehatan memiliki tujuan meningkatkan perilaku sehat individu,
keluarga, dan masyarakat dan berperan aktif dalam setiap gerakan kesehatan
masyarakat melalui upaya promosi kesehatan yang terintegrasi secara
lintas program, lintas sektor, swasta, dan masyarakat. Untuk meningkatkan
penyelenggaraan pemberdayaan dan promosi kesehatan kepada masyarakat,
Pusat Promosi Kesehatan menetapkan sasaran strategis yaitu:
I. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat
2. Meningkatnya Kemandirian Masyarakat untuk hidup sehat, dengan:
• Desa Siaga Aktif
• Pos Kesehatan Desa yang Beroperasi
• Sekolah Dasar yang mempromosikan kesehatan
3. Meningkatnya Kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan:
• Kabupaten/Kota yang diadvokasi untuk menetapkan kebijakan publik
berwawasan kesehatan
4 . Meningkatnya Kapasitas Promosi Kesehatan:
• Jumlah strategi promosi kesehatan dalam program prioritas
• Pengembangan Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
• Pengembangan Promosi Kesehatan di Puskesmas
PEOOMAN PENYUSUNAN PROHl ?R0"10S I .q セ@ .... Al""l I
KEt1ENTERIAN KESEHATAN lOll
I
Adapun strategi Promosi Kesehatan dalam penyel e nggaraan pemberdayaan
dan promosi kesehatan kepada masyarakat adalah:
I. Meningkatkan komitmen dan dukungan stakeholder, pembuat kebijakan, dan
pengambil keputusan .
• Advokasi kebijakan kesehatan .
• Koordinasi dan kolaborasi lintas program dan lintas sektor.
2. Meningkatkan aliansi dan kemitraan dengan swasta/dunia usaha.
3. Meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan/kelompok potensial.
4 . Memperkuat gerakan masyarakat
5. Meningkatkan akses informasi dan edukasi kepada individu, keluarga, dan
masyarakat.
6. Meningkatkan kapasitas pengelola.
Indikator dan Target Pemberdayaan Masyarakat dan Promos i Kesehatan
INDlKATCR
$MAAAN stM1IG15
NO
MClll ngka lflya Pcn b ku
H idup Befslh dan Sehat di
ュ[ZャウN
ケセ ... k:H
M cni " gk.lo)ya KCOlJnd ir i,l ll
m,u yarakat un (U k h ldup sc hat
I . Pc rsc nt.lse rlun3h taflVP
b c r-peril::l.ku hidup bt;:rslh
TAAGEr
2018
2011
lOll
2013
3014
50
55
60
65
70
15
25
40
55
70
70.000
noaa
55.500
57.000
58 500
20
25
30
35
40
25
75
175
250
325
10
12
15
dan sch;n
2. p」
エBウ
・ヲhN。セ@
Des':! S'''ga Aktif
3. Pos Kese h,u:l/1 D es;'l yang
Bc roperasi
4 Pe:rtCfH3se Sel(o!a h D'HiI !"
ylng m em pro mo sl k;)n
k c,>chaL1n
M enmgk,lOlYil kcbq3kan publik
bc rw:JW;U:l fl keseh at::l fl
5. Jum lJ.h Kabu palc n I Ko(7t
yang dl advok il sl unw
nlc l'lc ta pkan Kcbl, ..lt3n
oorw::\wasa n Io:cschar.lll
Me:mnEka lnya ォ
6. Ju m l[HATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN 10 II
I 9
I
1,Tabel 2.3 Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten /Kota di Provinsi AAA
Periode tahun 2007-20 I 1
,_..
LNセ@
No
KA8lJPA1'8roI
'I»tUN
lOO7
5200
TANGGA
TAflUN
2008
WtUN
5650
5730
D)9
TAHUN
2010
TAHUN
5820
5910
2011
I.
Kab.WWW
2.
Kata XXX
3750
4100
4320
4590
4660
3.
KabYYY
4050
4567
4680
4700
4825
4690
4850
5023
5115
5321
12000
14317
19753
20225
207 16
4.
Kata ZZZ
TOTAL
Sumber:
Narasi :
Dijelaskan naras i dari jumlah rumah tangga di Provins i AM menu rut
kabupaten/kota di Provinsi AM Tahun 2007-201 I. Diberikan pe nje lasan
daerah daerah yang mempunyai perubahan jum lah rumah tangga paling
besar dan jumlah paling kecil.
Jumlah persebaran laju penduduk per kab/ kota dibandingkan dengan
laju pen duduk Provins i AAA. Disertai faktorfaktor adanya kenaikanl
penurunan jumlah penduduk, akibat yang ditimbu lka n, kondisi dan upaya
pengendalian penduduk di Provins i AAA.
2. Jenis kelamin
Berupa tabel/diag ram yang menunjukkan jumlah laki Iaki dan perempua n.
Jenis kelamin menentukan jenis resiko masalah kesehatan dan kebutuhan
pelayanan kesehatan di suatu wilayah.
Gambar 2.3 Jumlah Penduduk Provinsi Be rdasarkan Je nis Kelamin
Tahun 20 II
44%
5 6%
LakiIaki: 44%
Perempuan: 58%
Sumber :
I0
I
PEDOMAN PENYUSUNAN PROflL PROMOSJ KfSfHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN 2011
I
Narasi:
Selain persentase, juga disebutkan jumlah lakiIaki dan perempuan di
suatu wilayah. Jumlah sex ratio lakiIaki terhadap 100 perempuan di
provinsi AAA. Artinya setiap ada 100 orang perempuan ada ...... lakiIaki.
Jenis kelamin menentukan jenis resiko masalah kesehatan dan kebutuhan
pelayanan kesehatan di suatu wilayah. Sehingga dapat dianalisis upaya
daerah untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4. Usia
Rentang usia sempit, seperti kelompok usia 5 atau 10 tahun,lebih berguna
daripada kelompok usia yang luas, seperti 2545 atau 65 tahun atau
lebih. Hal ini dapat menggambarkan kebutuhan pelayanan dan informasi
kesahatan penduduk. Disebutkan jumlah dan persentase tiap kelompok
usia.
Gambar 2.4 Piramida Penduduk Provinsi AAA Tahun 20 I I
Sumber:
Gender dengan kelompok umur dapat menggambarkan populasi tertentu
dan menunjukkan kebutuhan pelayanan untuk saat ini dan masa yang akan
datang. Graflk di atas, menunjukkan proporsi penduduk di tiap kelompok
umur, berdasarkan gender. Grafik struktur umur penduduk disebut
populasi piramida. Mengetahui struktur umur dari waktu ke waktu
membantu untuk memahami berapa banyak populasi tumbuh secara
keseluruhan, serta pada kelompok usia yang berbeda . Piramida penduduk
grafis menunjukkan efek, misalnya, penurunan/peningkatan kesuburan atau
reproduksi tertunda dan tingkat ke matian tinggi pada kelompok tertentu
(misalnya kematian yang tinggi di antara manusia selama perang). Piramida
Penduduk dapat membantu mengidentiftkasi kolam tumbuh manusiahidup lebih lama dan perempuan , yang pada gilirannya membantu untuk
merencanakan dana pensiun dan pelayanan kesehatan pada populasi
tertentu.
2.3 POTENSI YANG DIMILIKI
I. Kondisi Sosial Ekonomi
a. Mata pecaharian
Mata pencaharian adalah suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang
bagi seseorang dan keluarganya. Permintaan terhadap suatu barang atau
jasa dalam kesehatan sangat ditentukan oleh faktor pendapatan keluarga
dan faktor harga Kemampuan ekonomi menjadi salah sa tu faktor penting
yang mempengaruhi seseorang memanfaatkan fasilitas kesehatan ataupun
aktifitas sosial.
Masyarakat yang bekerja adalah penduduk pada usia produktif (14 sampai
64 tahun) . Jenis pekerjaan dikategorikan mejadi : tid a k bekerja, petani
punya lahan , petani penggarap, pedagang/wiraswasta , nelayan, Pegawai
Negeri Sipil/TNI/Polri , guru , pegawai sasta, buruh , dan lainnya. Ibu rumah
tangga masuk dalam kategori tidak bekerja.Apabila ada masyarakat yang
lingkup pekerjaannya tidak termasuk dalam kategori yang ada, boleh
dimasukkan dalam kategori lain-lain .
Gambar 2.5 Jenis Mata Pencaharian Masyarakat di Provinsi AAA
Tahun 2011
c ndal< 8el'IIOF l イセomBGQ@
6 I PEDOHAN
KEHENTERIAN KESEHATAN 2011
II
I
セヲ\[ehatmN@
I
b. Media Informasi yangTersedia
Media cetak maupun elektronik baik lokal maupun nasional dapat
dimanfaatkan sebagai sarana untuk penyebarluasan informasi kesehatan pada
masyarakat di daerah tersebut. Perlu adanya identifikasi media yang dapat
dimanfaatkan sesuai dengan target market berbagai kalangan dan umur.
Media cetak dapat berupa koran, majalah, buletin, newsletter, dll. Sedangkan
media elektronik yang dapat dimanfaatkan adalah televisi dan radio.
Tabel 2 .8 l'1edia Massa Cetak yang Ada di Provinsi AAA Tahun 20 I I
KAIIKOTA
NO
MEDIA MM$A,ClTAK
NAMA MIItMA MASSA CETAIC.
yangセ@
I.
Kab.WWW
3
Koran Media Indonesia. Majalah Cantik. Buletin Sehat
2
Kat> XXX
4
Suara Rakya t. Tablait Bunda. KaranKat> Pas. Buletin Info
3
Kab YYY
4
Maialah Kab YYY.Wart;! Publik. Harian Masyarakat
Peduli. Buletin Umat sehat
2
Media Rakyat. Maialah Bugar
4
Kat> ZZZ
TOTAL
13
Sumber:
Narasi:
Media massa cetak yang dimaksud adalah media yang diterbitkan atau
diedarkan di wilayah masyarakat setempat. Jenis media tertentu yang
digunakan mampu menjangkau kelompok masyarakat sesuai dengan
pangsa pasarnya. Media cetak merupakan saluran yang efektif untuk
menyebarluaskan informasi kesehatan pada masyarakat.
Tabel 2.9 Media Televisi yang Ada dalam di Provinsi AAA Tahun 20 II
Sumber:
PEDOHAN
penyusセiZ][ウ
toセ@
I7
I
I
I
I
1-
Narasi:
Televisi sudah dimiliki secara luas oleh masyarakat, sehingga informasi
yang ditampilkan di televisi lebih banyak dilihat oleh masyarakat. Media
televisi yang dimaksud adalah televisi nasional maupun lokal. Media
televisi merupakan saluran yang efektif untuk menyebarluaskan informasi
kesehatan pada masyarakat.
Tabel 2.10 Saluran Radio yang Ada di Provinsi AAA Tahun 201 1
Sumber:
Narasi:
Saluran radio yang dimaksud adalah saluran yang dapat didengarkan
oleh masyarakat di daerah tersebut. Radio terutama dimanfaatkan oleh
masyarakat yang tidak dapat mengakses saluran televisi atau kalangan
muda yang tingkat mobilitas tinggi . Perlu diberikan penjelasan target
pasar dari masing-masing radio.
Tabel 2. I 1 Media Tradisional yang Ada di Provinsi AAA Tahun 20 1 I
Sumber:
PENYUSUNAN
18 I PEDOHAN
KEMENTERIAN KESEHATAN 1011
PRO f I. PROMO)I
(E5EHAT,\N
I
l
Narasi .
Media tradisional adalah media yang digunakan untuk berkomunlkasl di
wliayah lokal dan telah dlgunakan secara turun-temurun . Penggunaan
media tradisional dalampenyampaian informasi kesehatan merupakan
upaya untuk lebih dekat dengan masyarakat.
Penggunaan media internet sebagai sumber informasi juga dapat
dijelaskan dalam narasi apabila daerah sudah memiliki akses jaringan
internet yang baik.
6. Organisasi Masyarakat dan Kelompok Masyarakat Lain
yang Memiliki Potensi sebagai Agent of Change dalam Bidang
Kesehatan
Untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
tidak dapat dilakukan oleh Kementerian Kesehatan saja, membutuhkan
peran serta dari berbagai pihak termasuk peran serta dari organisasi
kemasyarakatan. Diharapkan melalui peran organisasi tersebut, upaya
menyehatkan masyarakat dapat ditingkatkan karena organisasinya sampai
ke akar rumput.
Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota
masyarakat Warganegara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar
kesamaan kegiatan (profesi, fungsi, agama. dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa) . untuk berperan serta dalam pembangunan dalam
rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila . Menjelaskan peran (misalnya sebagai
sumber informasi, penggerak masyarakat. pengembangan promkes di
institusi yang dimiiki. dll) organisasi agama yang berpotensi untuk menjadi
mitra bagi Provinsi untuk pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan di
masing-masing kabupaten/kota .
Tabel. 2.12 Organisas i Keagamaan yang ada dan bermitra dalam Promosi
Kesehatan di Provinsi AAA Tahun 20 I I
Sumber:
Narasi:
Menjelaskan organisasi keagamaan yang berpotensi untuk menjadi mitra
bagi Provinsi untuk pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan di
masing-masing kabupaten/kota.
Tabel. 2.1 3 Organisasi Berdasarkan Kesamaan Fungsi yang ada di
Provinsi AM Tahun 20 I I
NO
KA8IIOI'A
ORGANISASt セ
KESAHMN FUNGSI
nahorsセ@
'lANG ADA
Karang Taruna. Pramuka , Forum Pemuda. PKK . Forum
I.
Kab.WWW
7
2
Kota XXX
4
3
KabYYY
3
Pramuka . PKK, Forum Is(ri Karyawan.
4
PKK. Karang Taruna, PrJmuka. Forum Pemuda
4
Kot> ZZZ
TOTAL
Wanita Kab XXX
Perkumpulan Pecinta Alam Kota XXX . PKK. Persatuan
WJnita Indon esia
18
Sumber:
Narasi :
Menjelaskan organisasi berdasarkan kesamaan fungsi (seperti organisasi
sosial, kewanitaan, kepemudaan, dll) yang berpotensi untuk menjadi mitra
bagi Provinsi untuk pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan di
masing-masing kabupaten/kota.
Tabel. 2 . 14 Organisasi Profesi yang ada di Provinsi AM Tahun 20 I I
KABIICOTA
NO
orセpヲesi@
YANG ADA
NN1A OlGANISASI PROfESI
I.
Kab.WWW
I
IBI
2
KoraXXX
3
101. PPPKMI . IAKMI
3
Kab YYY
3
POGI
I
IBI. 10 1. PPNI
4
Kota ZZZ
TOTAL
8
Sumber:
Narasi :
Menjelaskan peran organisasi profesi yang berpotensi untul< menjadi
mitra bagi Provinsi untuk pemberdayaan masyarakat di bidang I