pengakuan-pengakuan dari narasumber baik yang berkaitan langsung maupun pihak yang membantu seperti kepala sekolah, ketua yayasan,
para guru, dan juga para siswa di SMP Terpadu Darur Roja Srengat Blitar.
2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam
atau bergerak.
130
Dalam hal ini sumber data place dibagi menjadi dua, yang dilihat dari sifatnya yaitu :
a.
Diam, data yang sifatnya diam antara lain diperoleh dari denah sekolah, tatanan ruang, dan bangunan sekolah di
SMP Terpadu Darur Roja Srengat Blitar.
b.
Bergerak, data yang sifatnya bergerak antara lain diperoleh dari kegiatan siswa dalam melaksanakan puasa sunnah senin kamis di
SMP Terpadu Darur Roja Srengat Blitar.
3. Paper kertas yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa
huruf, angka gambar atau simbol lain, yang untuk memperolehnya diperlukan metode dokumentasi yang berasal dari kertas buku, majalah,
dokumen, arsip, dan lain-lain yang dapat menunjang dalam perolehan data.
131
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Ahmad Tanzeh dalam bukunya, pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk Memperoleh data yang
130
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik.....,hal. 172.
131
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik.....,hal. 172.
diperlukan.
132
Pengumpulan data yang bersifat kualitatif menggunakan multi
metode seperti
wawancara, observasi,
dokumentasi, dan
sebagainya.
133
Untuk memperoleh dan mengumpulkan data dalam penelitian ini. Penulis menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi
yang satu sama lain saling berkaitan. Sebagaimana yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data.
1. Metode Observasi
Observasi adalah “suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis.
134
Observasi secara luas atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi
atau pengamatan disini diartikan lebih sempit yaitu pengamatan dengan menggunakan indra penglihatan yang tidak mengajukan pertanyaan-
pertanyaan.
135
Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan yang kemudian dicatan seobjektif
mungkin.
136
Data yang diperoleh dari hasil observasi ini penulis catat dalam lembar observasi. Ada tiga komponen yang harus diamati dalam setiap
situasi sosial. Adalah ruang tempat , pelaku dan kegiatan aktivitas . Dalam hal ini peneliti melakukan observasi secara langsung, yaitu
mengadakan pencatatan situasi yang terjadi di lapangan, metode ini
132
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian..., hal. 57
133
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013 hal. 134.
134
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Jakarta: Rineka Cipta, 1998 hal. 225.
135
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010, hal. 70.
136
W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2002, hal. 116.
digunakan peneliti untuk mengamati objek penelitian, keadaan dan sarana prasarana, keadaan fasilitas pendukung lainnya.
Dengan metode ini peneliti akan mengumpulkan data yang berkaitan dengan peristiwa atau aktifitas, keadaan bangunan, keadaan sarana
prasarana, dan lain-lainnya yang ada di SMP Terpadu Darur Roja Srengat Blitar yang terkait dengan fokus penelitian.
2. Wawancara Mendalam
Menurut Burhan Bungin wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka
dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Wawancara mendalam dilakukan secara intensif dan
berulang-ulang.
137
Wawancara pada penelitian kualitatif merupakan pembicaraan yang mempunyai tujuan dan didahului beberapa pertanyaan
informal.
138
Dalam metode ini, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang telah disusun agar dapat menggunakannya pada saat
wawancara dilaksanakan. Dalam melakukan wawancara juga diperlukan membawa instrumen
sebagai pedoman wawancara, seperti
tape recorder
, beberapa alat tulis, buku catatan dan lain-lain.
139
137
Burhan Bungin ed, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2001, hal. 157.
138
Imam Gunawan, Metode Penalitian Kualitatif Teori dan Praktik, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, hal. 160.
139
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R D Bandung: Alfabeta, 2012, hal. 233.
Metode wawancara
mendalam ini
digunakan peneliti
untuk mewawancarai guru-guru, para siswa dan pihak lain yang dapat
memberikan informasi guna memperoleh informasi yang akurat untuk melengkapi data-data penelitian yang erkaitan dengan rutinitas puasa
sunnah senin kamis dalam meningkatkan perilaku budaya religius siswa yang terfokus pada perilaku religius siswa pada sikap jujur, rendah hati, dan
disiplin. 3.
Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto, “metode dokumentasi yaitu mencarai data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
140
Dalam metode dokumentasi peneliti mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku atau majalah, notulen rapat
dan sebagainya. Antara lain: jadwal pelajaran, kebijakan kepala sekolah, dan lain-lain. Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi foto kegiatan
pembelajaran dan wawancara, hasil wawancara dengan guru dan siswa. Metode dokumentasi dapat digunakan untuk memperoleh data tentang
kegiatan siswa, sejarah, visi misi SMP Terpadu Darur Roja Srengat Blitar, serta tujuan, struktur organisasi, sarana dan prasarana, program pendukung
seperti prestasi yang telah diraih para siswa. Semua data tersebut dijadikan sebagai bukti bahwa telah diadakannya suatu penelitian yang sifatnya
alamiah dan sesuai dengan konteks.
140
Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu …, hal.206.
F. Teknik Analisis Data