4.
Bentuk usaha tetap yaitu bentuk usaha yang digunakan oleh orang
pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu dua belas bulan, atau badan
yang tidak didirikan dan berkedudukan di Indonesia, yang melakukan kegiatan di Indonesia.
2.1.2 Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan
Menurut Pasal 1 UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan. Wajib Pajak dibagi menjadi 2, antara lain: 1.
Wajib Pajak Orang Pribadi, adalah setiap orang pribadi yang memiliki penghasilan di atas pendapatan tidak kena pajak. Di Indonesia, setiap
orang wajib mendaftarkan diri dan mempunyai nomor pokok wajib pajak NPWP, kecuali ditentukan dalam undang-undang.
2. Wajib Pajak Badan, adalah setiap perusahaan yang didirikan di Indonesia
dan sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP serta mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan pajak yang
berlaku di Indonesia
2.1.3 Tata Cara Pemungutan Pajak
Tata cara pemungutan pajak merupakan segala ketentuan yang meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan bidang perpajakan. Di dalam tata cara
pemungutan pajak berisi stelsel pajak
1.Stelsel Pajak a.
Stelsel Nyata berdasar objek penghasilan yang nyata, pemungutan baru dapat
dilakukan di akhir tahun pajak, setelah penghsilan sesungguhnya diketahui. Pada stelsel ini pajak dikenakan lebih realistis, tapi
pengenaannya baru dapat dikenakan di kenakan di akhir periosde setelah penghasilan riil diketahui
b. Stelsel Anggapan
Berdasar suatu anggapan yang diatur undang-undang. Misal, penghasilan suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya, sehingga pada awal
tahun sudah ditetapkan besarnya pajak terhutang untuk tahun pajak berjalan. Tapi sayangnya pajak yang dibayarkan tidak berdasar keadaan
sesungguhnya. c.
Stelsel Campuran Kombinasi antara Stelsel Nyata dan Stelsel Anggapan. Pada awal tahun pajak dihitung berdasar satu tahun anggapan, lalu pada
akhir tahun dilakukan penyesuaian menurut keadaan sebenarnya. 2.Asas Pemugutan Pajak
a. Asas domisili asas tempat tinggal
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari
dalam maupun luar negeri. Berlaku bagi wajib pajak dalam negeri.
b. Asas sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.
c. Asas kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara. 3.Sistem Pemungutan Pajak
a. Official Assesment System
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang pada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak terutang oleh wajib pajak.
Ciri: 1
wewenang menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus 2
wajib pajak bersifat pasif 3
utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus
b. Self Assesment System
Sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.
Ciri: 1
Wewenang menghitung besarnya pajak terutang ada pada wajib pajak. 2
Wajib pajak bersifat aktif, menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak terutang
3 Fiskus tidak ikut campur, hanya mengawasi.
c. With Holding System
Sistem yang memberi wewenang pada pihak ketiga bukan fiskus, bukan wajib pajak untuk menentukan besarnya pajak terutang.
2.1.4 Perilaku dan Sistem Informasi Keperilakuan