Kerangka Pemikiran Hipotesis TELAAH PUSTAKA

12 menandatangani laporan audit. Westerdahl 2005 dalam Ohman et al 2012 menyatakan bahwa asisten audit bahkan lebih memberi perhatian daripada auditor yang menandatangani laporan audit terhadap panduan pengauditan dan oleh karenanya memenuhi persyaratan yang bersifat peraturan dari audit independen.

2.2 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 menunjukkan model hubungan teoritis yang menggambarkan hubungan positif antara variabel bebas yang berupa kompetensi auditor yang menandatangani laporan audit dan tiap dari dua variabel terikat. Tiga variabel bebas lainnya, yaitu skeptisisme auditor, hubungan auditee - auditor yang menandatangani laporan audit, dan hubungan auditee - asisten audit, mempengaruhi kepuasan auditee dan kegunaan bagi pemangku kepentingan eksternal dalam cara yang berbeda. Gambar 2.1 Model Hubungan Teoritis Antar Variabel Variabel Bebas Variabel Terikat + H1a + H1b - H2a +H2b +H3a - H3b + H4a -H4b Hubungan auditee -asisten audit Hubungan auditee- auditor yang menandatangani laporan audit Skeptisisme Auditor Kepuasan Auditee Kegunaan Bagi Pemangku kepentingan Eksternal Kompetensi Auditor Yang Menandatangani Laporan Audit 13

2.3 Hipotesis

Kompetensi yang meningkat dari auditor yang menandatangani laporan audit baik dari aspek pengetahuan prosedur akuntansi, prosedur pengauditan baik kandungan maupun kedalamannya, pemahamannya atas kondisi tempat auditee berkiprah, maupun kemampuan auditor dalam memecahkan masalah akan meningkatkan mutu audit yang dipersepsikan oleh auditee . Mutu audit yang meningkat ini akhirnya akan meningkatkan kepuasaan auditee . Mutu audit yang meningkat juga akan meningkatkan kegunaan audit yang diyakini oleh auditee bagi para pemangku kepentingan eksternal. Sehingga, dua hipotesis berikut ini dapat dirumuskan sebagai berikut : H1a : Semakin tinggi kompetensi auditor yang menandatangani laporan audit yang dirasakan oleh auditee , semakin tinggi kepuasan auditee atas audit yang dilakukan. H1b : Semakin tinggi kompetensi auditor yang menandatangani laporan audit yang dirasakan oleh auditee , semakin berguna audit yang auditee yakini bagi pemangku kepentingan eksternal. Senada dengan kompetensi auditor yang menandatangani laporan audit, skeptisisme auditor bersifat menentukan dalam audit. Auditor mengalami kesulitan dalam memelihara skeptisismenya seraya secara bersamaan memuaskan auditee -nya. Oleh karena itu, skeptisisme auditor mempengaruhi secara negatif terhadap kepuasan auditee . Selain itu, skeptisisme auditor yang meningkat dalam mengaudit akan menghasilkan audit yang lebih independen sehingga akan 14 meningkatkan kegunaan audit bagi para pemangku kepentingan eksternal. Oleh karena itu, dua hipotesis berikut ini dapat diformulasikan sebagai berikut : H2a : Semakin skeptis auditor yang dirasakan oleh auditee , semakin rendah kepuasan auditee atas audit yang dilakukan. H2b : Semakin skeptis auditor yang dirasakan oleh auditee , semakin lebih berguna audit yang auditee yakini bagi pemangku kepentingan eksternal. Dalam ranah pengauditan, hubungan yang hangat, penuh dengan kerja sama, stabil, dan bertahan lama antara auditee – auditor yang menandatangani laporan auditasisten audit akan meningkatkan kepuasan auditee . Auditor yang menandatangani laporan auditasisten audit sulit untuk meningkatkan kepuasan auditee dan kegunaan audit bagi pemangku kepentingan eskternal secara bersamaan. Akibatnya, hubungan yang baik dengan ciri – ciri di atas antara auditee – auditor yang menandatangani laporan auditasisten audit akan menurunkan kegunaan audit bagi pemangku kepentingan eksternal. Dari argumentasi di atas, empat hipotesis berikut ini dapat dirumuskan sebagai berikut: H3a : Semakin baik hubungan dengan auditor yang menandatangani laporan audit yang dirasakan oleh auditee , semakin tinggi kepuasan auditee atas audit yang dilakukan. H3b : Semakin baik hubungan dengan auditor yang menandatangani laporan audit yang dirasakan oleh auditee , semakin kurang berguna audit yang auditee yakini bagi pemangku kepentingan eksternal. 15 H4a : Semakin baik hubungan dengan asisten audit yang dirasakan oleh auditee , semakin tinggi kepuasan auditee atas audit yang dilakukan. H4b : Semakin baik hubungan dengan asisten audit yang dirasakan oleh auditee , semakin kurang berguna audit yang auditee yakini bagi pemangku kepentingan eksternal. 16

BAB III METODE PENELITIAN