Instrumen Kebermaknaan Hidup Instrumen Penelitian

Fauziah Syarifatul Huriyah, 2016 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP DEATH ANXIETY DIMEDIASI KEBERMAKNAAN HIDUP PADA MUSLIM DEWASA MADYA DI KABUPATEN TASIKMLAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Penyekoran Item Death Anxiety Pilihan Jawaban Favorable No. Item Unfavorable No. Item Sangat Sesuai 4 1,4,8,9,10, 11,12,13 14 1 2,3,5,6,7 15 Sesuai 3 2 Tidak Sesuai 2 3 Sangat Tidak Sesuai 1 4 Catatan: item tidak layak dan dibuang c. Kategorisasi Skala Berdasarkan skor total subjek, ditentukan mean, standar devias, skor Z dan skor T yang kemudian dibuat kategorisasi berdasarkan rumus tiga level yang telah ditetapkan Ihsan, 2013. Adapun berikut kategorisasi skala death anxiety : Tabel 3.4 Kategorisasi Skala Death Anxiety Kategori Rumus Skor Tinggi T � + 1 � T 50 + 1 10 Sedang � - 1 � ≤ T ≤ � + 1 � 50 - 1 10 ≤ T ≤ 50 + 1 10 Rendah T � - 1 � T 50 - 1 10 Keterangan: � rata-rata baku = 50 � standar deviasi baku = 10 T = skor T subjek

3. Instrumen Kebermaknaan Hidup

a. Spesifikasi Instrumen yang digunakan untuk mengukur kebermaknaan hidup dalam penelitian ini adalah Meaning in Life Questionnaire MLQ dari Steger et al 2006. Instrumen ini memiliki 10 item yang disusun berdasarkan 2 dimensi yakni subjective sense dan search for meaning Fauziah Syarifatul Huriyah, 2016 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP DEATH ANXIETY DIMEDIASI KEBERMAKNAAN HIDUP PADA MUSLIM DEWASA MADYA DI KABUPATEN TASIKMLAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan direpresentasikan melalui likert scale , yang terdiri dari empat pilihan jawaban, yakni Sangat Sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS dan sangat tidak sesuai STS. Pada alat ukur MLQ ini, peneliti melakukan uji validitas isi, yakni pengujian kelayakan relevansi alat ukur dengan analisis rasional para ahli yang kompeten atau melalui expert judgment Azwar, 2013. Adapun dari segi bahasa, expert judgment dilakukan oleh Dra, Nurhasanah, M. Ed. Kemudian setelah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, maka alat ukur tersebut dikaji ulang secara konstruk dan konsep psikologi oleh Sitti Chotidjah, M.A., Psi dosen psikologi klinis. Selain itu, peneliti juga melakukan uji keterbacaan. Uji keterbacaan ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan persepsi mengenai kalimat yang digunakan.Hal ini penting, karena kalimat yang digunakan harus efektif, efisien, dan mudah dimengerti oleh responden. Peneliti melakukan uji keterbacaan pada muslim yang berusia 40-60 tahun. Selanjutnya untuk mengetahui sejauhmana tingkat validitas instrumen religiusitas yang digunakan, maka dilakukan proses uji validitas dengan analisis item. Proses ini dilakukan setelah pengambilan data uji coba instrumen. Uji coba instrumen ini diisi oleh 200 responden. Adapun item yang dipilih menjadi item final pada instrumen ini adalah item yang memiliki korelasi item total corrected item-total correlation lebih besar atau sama dengan 0.20. Hal ini sejalan dengan pendapat bahwa jika sebuah item tidak mencapai 0.30 maka kriterianya bisa diturunkan menjadi 0.20 agar tidak ada indikator yang terbuang Ihsan, 2013. Pada instrumen ini, keseluruhan item yang terdiri dari 10 item adalah valid. Adapun rentang koefesien validitasnya adalah 0.266-0.642. Selanjutnya pada penelitian ini, teknik yang digunakan peneliti untuk menguji reliabilitas adalah menggunakan Coefficient Alpha α, dengan rumus koefesien alpha Cronbach Azwar, 2012. Pengujian reliabilitas alat ukur religiusitas ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 18 Fauziah Syarifatul Huriyah, 2016 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP DEATH ANXIETY DIMEDIASI KEBERMAKNAAN HIDUP PADA MUSLIM DEWASA MADYA DI KABUPATEN TASIKMLAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu for windows. Hasil koefesien reliabilitas pada alat ukur ini adalah 0.811. Maka hasil ini termasuk dalam kategori reliabel berdasarkan kriteria yang dibuat oleh Guilford Sugiyono, 2013. b. Penyekoran Penyekoran jawaban responden pada instrumen MLQ ini dilakukan dengan prinsip favorable dan unfavorable , sebagai berikut: Tabel 3.5 Penyekoran item Meaning in Life Questionnaire MLQ Dimensi Pilihan Jawaban Favorable No. Item Unfavorable No. Item Presence of Meaning Sangat Sesuai 4 1,4,5 6 1 9 Sesuai 3 2 Tidak Sesuai 2 3 Sangat Tidak Sesuai 1 4 Search for Meaning Sangat Sesuai 4 2,3,7,8 10 1 - Sesuai 3 2 Tidak Sesuai 2 3 Sangat Tidak Sesuai 1 4 c. Kategorisasi Skala Berdasarkan skor total subjek, ditentukan mean, standar devias, skor Z dan skor T yang kemudian dibuat kategorisasi berdasarkan rumus tiga level yang telah ditetapkan Ihsan, 2013. Adapun berikut kategorisasi skala MLQ: Tabel 3.6 Kategorisasi Skala Kebermaknaan Hidup Kategori Rumus Skor Tinggi T � + 1 � T 50 + 1 10 Sedang � - 1 � ≤ T ≤ � + 1 � 50 - 1 10 ≤ T ≤ 50 + 1 10 Rendah T � - 1 � T 50 - 1 10 Keterangan: Fauziah Syarifatul Huriyah, 2016 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP DEATH ANXIETY DIMEDIASI KEBERMAKNAAN HIDUP PADA MUSLIM DEWASA MADYA DI KABUPATEN TASIKMLAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu � rata-rata baku = 50 T = skor T subjek

E. Teknik Pengumpulan Data