Ruang Lingkup Hak Cipta

diperlukan sehubungan perkembangan kehidupan yang berlangsung cepat, terutama di bidang perekonomian tingkat nasional dan internasional yang menuntut pemberian perlindungan yang lebih efektif terhadap hak cipta. Selain itu juga karena penerimaan dan keikutsertaan Indonesia di dalam Persetujuan TRIPS yang merupakan bagian dari Agreement Establishing the World Trade Organization Akhirnya pada tahun 2002, UUHC yang baru telah diundangkan dengan mencabut dan menggantikan UUHC 1997 dengan Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. UUHC 2002 ini memuat perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan TRIPs dan penyempurnaan beberapa hal yang perlu untuk memberi perlindungan bagi karya-karya intelektual di bidang hak cipta, termasuk upaya untuk memajukan perkembangan karya intelektual yang berasal dari keanekaragaman seni dan budaya tradisional Indonesia. 60

2. Ruang Lingkup Hak Cipta

Pada dasarnya yang dilindungi oleh UUHC 2002 adalah pencipta yang insipirasinya menghasilkan setiap karya dalam bentuk yang khas dan menunjukkan keasliannyaa di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sasstra. Perlu adanya keahlan pencipta untuk dapat melakukan karya cipta yang dilindungi hak cipta. Ciptaan yang lahir harus mempunyai bentuk yang khas dan menunjukkan keaslian sebagai ciptaan seseorang atas dasar kemampuan dan kreativitasnya yang bersifat pribadi pencipta. 60 Eddy Damian dkk, Hak Kekayaan... , Op.cit., hlm. 94; lzandingkan dengan Huruf a bagian Menimbang lindang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Artinya, ciptaan harus mempunyai unsur refleksi pribadi alter-ego pencipta. Tanpa adanya pencipta dengan alter egonya tidak akan lahir suatu ciptaan yang dilindungi hak cipta : 61 Bidang-bidang yang dilindungi hak cipta berdasarkan ketentuan Pasa1 12 Ayat 1 UUHC 2002 adalah: Ciptaan dalam ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang terdiri dari: a. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan lay out karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain. b. Ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu. c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan. d. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks. e. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, perwayangan, dan pantomim. f. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambi seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan. g. Arsifiektur. h. Peta. i. Seni batik. j. Fotografi. k. Sinematografi. l. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, kar lain dari hasil pengalihwujudan. 61 Eddy Damian, Hukum Hak..., Op.cit, hlm.131-132 Khusus untuk seni batik sebagaimana objek pembahasi dalam buku ini, mulai mendapat perlindungan hak cipta di Indonesia sejak UUHC 1987, UUHC 1997 hingga UUHC 2002. Sebagai perbandingan dapat dikemukakan bahwa bidan bidang yang mendapat perlindungan hak cipta di Austral meliputi: 62 a. Karya sastra asli, drama, musik, atau pekerjaan seni; b. Rekaman suara, film, siaran atau program kabel; dan c. Bahan-bahan cetakan dari edisi suatu terbitan.

3. Pengertian Hak Cipta