Kandungan Senyawa Antibakteri dalam Anggrek Dendrobium Woo Leng yang Berasal dari Lapang dan Kultur In Vitro
KANDUNGAN SENYAWA APITIBAKTERI DALAM ANEGREK
DEAfDROBlUMWOO LENG YANG BERASAL DARl LAPANG
DAN KULTUR IN
vIrm
OLEH :
XNDRIATI HUSAIN
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
Bukunkak Kami telah metupangknn untukllru dudamu ?,
dun Kaml teIaIr menghi l a ~ f g kduri
a ~ padurnu bebanmu,
yaw memberarkan punggungmu ?
Dan K m i thggikan bagitnu sebwan # a m a m
Karena sesungguhnya smudah kesulifsn ada kemudahaa,
sesunggiiknya sesuduh kesuliiaro ada kemudakan.
Muku uapabilu kamu teluk seIesd dari smuaru urusurt, kerjakanlah dengui~sungguh-sarngguh
urusan ymg /@in,
dun bony kepuda Tuknnmatiah hhenriaknyo kamu berirarap.
asah kultur yarng dihasilkm d i d i s i s dengan General Linear Model (GLM.)
rnengguxfakan program Statistical Analysis System (SAS) 6,12. Jika hasil uji F
menunjukkan pengmuh ymg nyab pada a
=
0,05, m&
pengujim d i l a n j u h
dengan uji perbandingan bergmda Duncan Multiple Range Test (DMRT) (Mattjik
dm Sumertajaya 2000).
HASXL PENELITIAN
Pengujian aktivitas antibakteri terhadap 10 mggrek DencdPobiurn hibrida
('rabel 1) memprlihatkan bahwa tujuh dari 10 Dendrobium tersebut mernkntuk
aona hambat (zona bening) ddisefitar blank disc. E k s a kaar DendroAiarm hibrid
Fatahillah, 'rang Chai Gold, Woo Leng, Dame1 G a d x Ekapl Red, Green One
dm Merry Mak menghambat pertumbuhm bakteri Escherichia coli, sedangkm
Bacillus sutrfiIis dapat dihambat dengan ekstrak lwm Dendrobim fribrid
F a ~ l l a hTong
,
Chai Gold, Pematrr Green, Woo XRng dm D m 1 Gard x Ekapl
Red.
Tabel 1. Efek senyawa antibakteri yang terkandung &lam jariqan dam tanaman
anggrek terhadap b&eri E. coli dm B, subtili,s
Bakteri
Dendrobium
1 . Fatahillah
E corn'
B. subtilis
+
"i-t--t-
2. "X'ongcfrai Gold
-(-t-
3. PermaQ Gmen
-
+++
++
4. Woo Leng
4-1-
4-
5 . Darrel Gadx Ekapot Red
-t-t
+
6. Green One
-t-
7. Merry Mak
+.
8. Channel
-
9, Lim Kim Yao
w
-
10. Sakura White
Keterangan :
Efek mtib&eri
-
+++
swingat kuat
-I-
Iem&
+-+ kuat
-
tidakada
--
Dendrobium jenis Channel, Lim Kim Yao, dan Sakura White dalam uji
aktivitas antibakterinya tidak terbentuk zona hambat (zona bening), tapi terbentuk
halo disekitar blankdisc (Gambar 2).
Gambar 2. Uji aktivitas antibakteri Penelitian Pendahuluan
(a) bakteri Escherichia coli, (b) bakteri Bacillus subtilis
Dendrobium (1) Fatahillah (2) Tong Cai Gold (3) Permata Green
(4) Woo Leng (5) Darrel G a d X Ekapol Red (6) Green One
(7) Merry Mak (8) Channel (9) Li Kim Yao (10) Sakura White.
Dendrobim Woo Leng dipilih selain karena aktif menghambat
pertumbuhan dan perkembangan kedua bakteri tersebut, juga tanamannya lebih
mudah didapat dalam jumlah cuhp banyak, murah clan yang terutama adalah dari
7 hibrid Dendrobium tersebut, D. Woo Leng yang paling mudah dan oepat
rnturkan.
Znbittsi dan Yercobartn h d u k i Pembentukan plb
Znisiasi eksplan mak tunas anggrck diambil dari t u r n yang sehat dan
hijau, tidak tersemg hama dan penyakit, m b u h pada pangkal &maman. Sah
tunas &apt menghasilkm 4 ma& tunas yajtu 3 mata tunas aksilar dm 1 ma&
tunas apikd (Gzunbar 3).
Gambwr 3. Proses inisiasi bithim tamman untuk ekspXan kdtur anggrck ;
mernglxasilkm 4 ma& b a s yaitu 3 mata tunas aksitar dm f matst
tunas apikal.
Tanda awal dari pertumbuhan induksi nampak dalam waktu 2 minggu (4
sampai 6 minggu setelah kultur menurut Sagawa 1991). Eksplannya tidak
terkontaminasi dan tidak terjadi penyoklatan memperlihatkan gejala-gejala
kehidupim, yakni jaringan tarnpak tetap berwarna hijau atau hijau keputihaa
Pertumbuhan eksplan dapat bempa pertumbuhan tunas atau plb (Widiastoety dkk
1991).
Eksplan nampak membengkak pada bagian mata tunas dan berwarna hijau
cerah atau hijau agak keputihan (Gambar 4a). Eksplannampak ternmembengkak
dan membesar memasuki minggu ke 4 setelah inokulasi (Gambar 4b) dan tetap
berwarna hijau atau hijau keputihan.
Gambar 4. Kultur in viho mata tunas anggrek Delldrobium Woo Leng b e m u r
a) 2 minggu dan b) 4 rninggu setelah inokulasi.
Induksi plb kultur anggrek Dedrobium Woo Leng yang terjadi dalam
waktu 6 minggu setelah inokulasi hanya terjadi pada Perlakuan Induksi 1 (PIl),
yaitu pada media VW tanpa penambahan zat pengatur tumbuh NAA (Gambar 5).
Gambat 5. Kultur hasil induksi mata tunas anggrek (pada umur
8
minggu) dari
media PI1 (media perlakuan induksi tanpa penambahan zat pengatur
tumbuh NAA).
Sedangkan pada kultur perlalcuan PI2, PI3, PI4 dan PI5 dengan konsentrasi
NAA masing-masing 0,2 ppm ; 1,O ppm ; 3,O ppm dan 4,O pprn mengalami
penghitaman dan mati (Gambar 6).
Perlakuan 2
Perlakuan 3
Perlakuan 4
Perlakuan 5
Gambar 6. Eksplan dari kultur induksi yang mengalami kematian (kelihatan
hitam) dan terbelah.
Percobaan Pengarah Zat Pengatur Tumbuh NAA
Hasil analisis statistik sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa
peningkatan konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA pada :
a) kisaran konsentmsi NAA rendah tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap
bobot basah plb anggrek Dendrobium Woo Leng (Lampiran 2),
b) kisaran konsentrasi NAA tinggi memberi pengaruh yang nyata terhadap bobot
basah plb pada a
= 5%
(Lampiran 3). Hasil uji lanjut DMRT untuk kisaran
konsentrasi NAA tinggi, bobot basah rata-rata plb yang menunjukkan
perbedaan yang nyata hanya pa& perlakuan ZPTl dengan bobot basah kultur
plb 0,05390 g. Sedangkan bobot ba
DEAfDROBlUMWOO LENG YANG BERASAL DARl LAPANG
DAN KULTUR IN
vIrm
OLEH :
XNDRIATI HUSAIN
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002
Bukunkak Kami telah metupangknn untukllru dudamu ?,
dun Kaml teIaIr menghi l a ~ f g kduri
a ~ padurnu bebanmu,
yaw memberarkan punggungmu ?
Dan K m i thggikan bagitnu sebwan # a m a m
Karena sesungguhnya smudah kesulifsn ada kemudahaa,
sesunggiiknya sesuduh kesuliiaro ada kemudakan.
Muku uapabilu kamu teluk seIesd dari smuaru urusurt, kerjakanlah dengui~sungguh-sarngguh
urusan ymg /@in,
dun bony kepuda Tuknnmatiah hhenriaknyo kamu berirarap.
asah kultur yarng dihasilkm d i d i s i s dengan General Linear Model (GLM.)
rnengguxfakan program Statistical Analysis System (SAS) 6,12. Jika hasil uji F
menunjukkan pengmuh ymg nyab pada a
=
0,05, m&
pengujim d i l a n j u h
dengan uji perbandingan bergmda Duncan Multiple Range Test (DMRT) (Mattjik
dm Sumertajaya 2000).
HASXL PENELITIAN
Pengujian aktivitas antibakteri terhadap 10 mggrek DencdPobiurn hibrida
('rabel 1) memprlihatkan bahwa tujuh dari 10 Dendrobium tersebut mernkntuk
aona hambat (zona bening) ddisefitar blank disc. E k s a kaar DendroAiarm hibrid
Fatahillah, 'rang Chai Gold, Woo Leng, Dame1 G a d x Ekapl Red, Green One
dm Merry Mak menghambat pertumbuhm bakteri Escherichia coli, sedangkm
Bacillus sutrfiIis dapat dihambat dengan ekstrak lwm Dendrobim fribrid
F a ~ l l a hTong
,
Chai Gold, Pematrr Green, Woo XRng dm D m 1 Gard x Ekapl
Red.
Tabel 1. Efek senyawa antibakteri yang terkandung &lam jariqan dam tanaman
anggrek terhadap b&eri E. coli dm B, subtili,s
Bakteri
Dendrobium
1 . Fatahillah
E corn'
B. subtilis
+
"i-t--t-
2. "X'ongcfrai Gold
-(-t-
3. PermaQ Gmen
-
+++
++
4. Woo Leng
4-1-
4-
5 . Darrel Gadx Ekapot Red
-t-t
+
6. Green One
-t-
7. Merry Mak
+.
8. Channel
-
9, Lim Kim Yao
w
-
10. Sakura White
Keterangan :
Efek mtib&eri
-
+++
swingat kuat
-I-
Iem&
+-+ kuat
-
tidakada
--
Dendrobium jenis Channel, Lim Kim Yao, dan Sakura White dalam uji
aktivitas antibakterinya tidak terbentuk zona hambat (zona bening), tapi terbentuk
halo disekitar blankdisc (Gambar 2).
Gambar 2. Uji aktivitas antibakteri Penelitian Pendahuluan
(a) bakteri Escherichia coli, (b) bakteri Bacillus subtilis
Dendrobium (1) Fatahillah (2) Tong Cai Gold (3) Permata Green
(4) Woo Leng (5) Darrel G a d X Ekapol Red (6) Green One
(7) Merry Mak (8) Channel (9) Li Kim Yao (10) Sakura White.
Dendrobim Woo Leng dipilih selain karena aktif menghambat
pertumbuhan dan perkembangan kedua bakteri tersebut, juga tanamannya lebih
mudah didapat dalam jumlah cuhp banyak, murah clan yang terutama adalah dari
7 hibrid Dendrobium tersebut, D. Woo Leng yang paling mudah dan oepat
rnturkan.
Znbittsi dan Yercobartn h d u k i Pembentukan plb
Znisiasi eksplan mak tunas anggrck diambil dari t u r n yang sehat dan
hijau, tidak tersemg hama dan penyakit, m b u h pada pangkal &maman. Sah
tunas &apt menghasilkm 4 ma& tunas yajtu 3 mata tunas aksilar dm 1 ma&
tunas apikd (Gzunbar 3).
Gambwr 3. Proses inisiasi bithim tamman untuk ekspXan kdtur anggrck ;
mernglxasilkm 4 ma& b a s yaitu 3 mata tunas aksitar dm f matst
tunas apikal.
Tanda awal dari pertumbuhan induksi nampak dalam waktu 2 minggu (4
sampai 6 minggu setelah kultur menurut Sagawa 1991). Eksplannya tidak
terkontaminasi dan tidak terjadi penyoklatan memperlihatkan gejala-gejala
kehidupim, yakni jaringan tarnpak tetap berwarna hijau atau hijau keputihaa
Pertumbuhan eksplan dapat bempa pertumbuhan tunas atau plb (Widiastoety dkk
1991).
Eksplan nampak membengkak pada bagian mata tunas dan berwarna hijau
cerah atau hijau agak keputihan (Gambar 4a). Eksplannampak ternmembengkak
dan membesar memasuki minggu ke 4 setelah inokulasi (Gambar 4b) dan tetap
berwarna hijau atau hijau keputihan.
Gambar 4. Kultur in viho mata tunas anggrek Delldrobium Woo Leng b e m u r
a) 2 minggu dan b) 4 rninggu setelah inokulasi.
Induksi plb kultur anggrek Dedrobium Woo Leng yang terjadi dalam
waktu 6 minggu setelah inokulasi hanya terjadi pada Perlakuan Induksi 1 (PIl),
yaitu pada media VW tanpa penambahan zat pengatur tumbuh NAA (Gambar 5).
Gambat 5. Kultur hasil induksi mata tunas anggrek (pada umur
8
minggu) dari
media PI1 (media perlakuan induksi tanpa penambahan zat pengatur
tumbuh NAA).
Sedangkan pada kultur perlalcuan PI2, PI3, PI4 dan PI5 dengan konsentrasi
NAA masing-masing 0,2 ppm ; 1,O ppm ; 3,O ppm dan 4,O pprn mengalami
penghitaman dan mati (Gambar 6).
Perlakuan 2
Perlakuan 3
Perlakuan 4
Perlakuan 5
Gambar 6. Eksplan dari kultur induksi yang mengalami kematian (kelihatan
hitam) dan terbelah.
Percobaan Pengarah Zat Pengatur Tumbuh NAA
Hasil analisis statistik sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa
peningkatan konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA pada :
a) kisaran konsentmsi NAA rendah tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap
bobot basah plb anggrek Dendrobium Woo Leng (Lampiran 2),
b) kisaran konsentrasi NAA tinggi memberi pengaruh yang nyata terhadap bobot
basah plb pada a
= 5%
(Lampiran 3). Hasil uji lanjut DMRT untuk kisaran
konsentrasi NAA tinggi, bobot basah rata-rata plb yang menunjukkan
perbedaan yang nyata hanya pa& perlakuan ZPTl dengan bobot basah kultur
plb 0,05390 g. Sedangkan bobot ba