BAB III Perancangan dan Implementasi
3.1. Umum Untuk mengatur kecepatan motor dc shunt ada beberapa cara yang
dapat di gunakan , salah satu nya adalah dengan menambahkan tahanan yang terhubung seri Rs dan tehubung paralel Rp terhadap tahanan jangkar
motor dc shunt. Dengan penambahan tahanan Rs seri pada jangkar dan tahanan Rp paralel pada jangkar motor dc shunt tersebut berpengaruh
tehadap efisiensi motor dc shunt. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
penambahan tahanan Rs dan Rp tersebut terhadap efisiensi motor dc shunt.
3.2. Peralatan Pengujian - 2 Unit Mesin DC shunt tipe Gf 110 140
- 2 Unit PTDC - 6 Unit Multi meter digital
- 3 Unit tahanan geser.
3.3. Spesifikasi Motor Type ; GF 110 140
Ia ; 9,1 Ampere
Pout ; 2 KW
Im ; 0,64 Ampere
V ; 220 Volt
n ; 1500 rpm
Universitas Sumatera Utara
M
Rs
Rf Ia
Im
Rp
IL
Ra Vt
M
Rs Rf
Im IL
Ra
Ia
Vt 3.4. Rangkaian motor dc shunt
:
Ada 2 macam pengaturan kecepatan motor dc dengan pengaturan tahanan jangkar yang di cobakan :
1. Dengan penambahan tahanan Rs terhubung seri dengan tahanan
jangkar pada motor dc shunt.
Gambar 17. Rangkaian motor dc shunt dengan tahanan terhubung seri dengan tahanan jangkar motor dc shunt Rs
2. Dengan penambahan tahanan Rs terhubung seri dan dengan
penambahan tahanan Rp terhubung paralel dengan tahanan jangkar pada motor dc shunt.
Gambar 18. Rangkaian motor dc shunt dengan tahanan terhubung seri dengan tahanan jangkar motor dc shunt Rs dan tahanan yang terhubung
paralel dengan tahanan jangkar Rp motor dc shunt.
Universitas Sumatera Utara
M
Ra Ia
V
Rf Im
V
3.5. Rangkaian pengujian a. Untuk mengetahui nilai ra dari motor dc shunt
Gambar 19. Rangkaian Jangkar motor dc shunt
v = 10 Volt ia = 3,5 A
maka Ra = 10 3,5 = 2,86 Ohm
b. Untuk mengetahui nilai R
f
dari motor dc shunt
Gambar 20. Rangkaian medan motor dc shunt
v = 10 Volt Im = 0,03 A
maka R
f
= 10 0,03 = 333,3 Ohm
Universitas Sumatera Utara
c. Dengan penambahan Rs yang terhubung seri terhadap jangkar motor dc shunt.
Gambar 21. Rangkaian motor dc shunt dengan penambahan tahanan Rs dan dengan beban generator.
d. Dengan penambahan Rs yang terhubung seri terhadap jangkar dan Rp yang terhubung paralel dengan jangkar motor dc shunt.
Gambar 22. Rangkaian motor dc shunt dengan penambahan tahanan Rs , Rp dan dengan beban generator.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Prosedur pengujian 3.6.1. Penambahan tahanan Rs yang terhubung seri pada jangkar pada motor dc shunt.
1. Peralatan dirangkai seperti pada gambar 21.
2. Tekan tombol ON untuk menyalakan PTDC.
3. Atur tegangan terminal pada motor dc sampai mencapai 220 volt dan berikan
tegangan pada medan generator dan jaga beban dengan besaran yang konstan. 4.
Atur tahanan Rs sebesar 0 Ω , 5 Ω , 10 Ω , 15 Ω , 20, 25 Ω dan catat
perubahan yang terjadi pada kecepatan, arus jangkar , arus medan pada motor dc shunt setiap perubahan tahanan Rs.
3.6.2. Penambahan tahanan Rp yang terhubung paralel pada jangkar pada motor dc shunt.
1. Peralatan dirangkai seperti pada gambar 22.
2. Tekan tombol ON untuk menyalakan PTDC.
3. Atur tegangan terminal pada motor dc sampai mencapai 220 volt dan berikan
tegangan pada medan generator dan jaga beban dengan besaran yang konstan. 4.
Atur tahanan Rs sebesar 25 Ω dan di jaga konstan dan atur tahanan Rp
sebesar 25 Ω ,15 Ω , 10 Ω dan catat perubahan yang terjadi pada kecepatan,
arus jangkar , arus medan pada motor dc shunt setiap perubahan tahanan Rp. 5.
Atur tahanan Rs sebesar 20 Ω dan di jaga konstan dan atur tahanan Rp
sebesar 25 Ω ,15 Ω , 10 Ω dan catat perubahan yang terjadi pada kecepatan,
arus jangkar , arus medan pada motor dc shunt setiap perubahan tahanan Rp. 6.
Atur tahanan Rs sebesar 15 Ω dan di jaga konstan dan atur tahanan Rp
sebesar 15 Ω ,30 Ω , 70 Ω dan catat perubahan yang terjadi pada kecepatan,
arus jangkar , arus medan pada motor dc shunt setiap perubahan tahanan Rp.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Data Percobaan Berikut adalah data yang di dapatkan dari percobaan yang di lakukan dengan
penambahan tahanan seri Rs pada tahanan jangkar dan tahanan seri Rp pada tahanan medan motor dc shunt.
Tabel 2. Saat penambahan Rs dengan Vt = 220 Volt, Im dan beban di jaga konstan.
No Vt
Volt Rs
Ohm Ia
A Im
A IL
A n
rpm 1 220 0 4,18 0,63 4,81 1350
2 220 5 4,16 0,63 4,79 1300 3 220 10 4,13 0,63 4,76 1250
4 220 15 4,11 0,63 4,74 1200 5 220 20 4,10 0,63 4,73 1170
6 220 25 4,08 0,63 4,71 1000
Tabel 3. Saat penambahan Rp tahanan paralel pada tahanan jangkar dengan Vt = 220 Volt ,dengan Rs = 25 ohm dan beban yang di jaga konstan.
No
Vt Volt
Rs ohm
Rp ohm
Ia 1 A
Ia 2 A
Im’ A
IL A
n rpm
1 220 25 25 2,08 2,09 0,64 4,81 900 2 220 25 15 1,57 2,59 0,64 4,8 1000
3 220 25 10 1,21 2,98 0,64 4,83 1100
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4. Saat penambahan Rp Penambahan tahanan pada tahanan jangkar dengan Vt = 220 Volt ,dengan Rs = 20 ohm dan beban yang di jaga konstan.
No
Vt Volt
Rs ohm
Rp ohm
Ia 1 A
Ia 2 A
Im A
IL A
n rpm
1 220 20 25 2,29 1,83 0,64 4,76 950 2 220 20 15 1,72 2,35 0,64 4,71 1100
3 220 20 10 1,36 2,75 0,64 4,75 1150
. Tabel 5. Saat penambahan Rp tahanan paralel pada tahanan jangkar dengan Vt = 220 Volt ,dengan
Rs = 15 ohm dan beban yang di jaga konstan
No
Vt Volt
Rs ohm
Rp ohm
Ia 1 A
Ia 2 A
Im’ A
IL A
n rpm
1 220 15 25 2,57 1,55 0,64 4,76 1000 2 220 15 15 2,06 2,05 0,64 4,75 1050
3 220 15 10 1,64 2,48 0,64 4,76 1075
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA