Potensi Reproduksi Serta Keberhasilan Pembekuan Semen Menggunakan Pengencer Tris Kuning Telur Dan Tris Soya Pada Pejantan Sapi Pasundan

POTENSI REPRODUKSI SERTA KEBERHASILAN
PEMBEKUAN SEMEN MENGGUNAKAN PENGENCER
TRIS KUNING TELUR DAN TRIS SOYA PADA
PEJANTAN SAPI PASUNDAN

ABDULLAH BAHARUN

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Potensi Reproduksi serta
Keberhasilan Pembekuan Semen Menggunakan Pengencer Tris Kuning Telur dan
Tris Soya pada Pejantan Sapi Pasundan adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015
Abdullah Baharun
NIM B352130111

RINGKASAN
ABDULLAH BAHARUN. Potensi Reproduksi serta Keberhasilan Pembekuan
Semen Menggunakan Pengencer Tris Kuning Telur dan Tris Soya pada Pejantan
Sapi Pasundan. Dibimbing oleh R IIS ARIFIANTINI dan TUTY L YUSUF.
Pelestarian sumberdaya genetik ternak lokal Indonesia melalui pengkajian
potensi reproduksi pejantan sapi pasundan belum pernah dilaporkan di Indonesia,
meskipun pemerintah telah menetapkan sebagai salah satu sapi lokal. Sapi
pasundan memiliki daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan dan relatif tahan
terhadap penyakit tropis.
Tujuan penelitian ini untuk mengukur potensi reproduksi sapi pasundan
jantan melalui hubungan antara morfometri testis dengan produksi spermatozoa,
dan mempelajari karakteristik spermatozoa dan kemampuan bertahan spermatozoa
terhadap pembekuan (freezing capability) menggunakan pengencer Tris kuning
telur dan Tris soya dibandingkan dengan AndroMed®. Penelitian terdiri atas tiga

tahapan, yaitu 1) pengukuran bobot badan, panjang badan, lingkar dada, tinggi
pundak, lingkar skrotum, pengamatan libido dibandingkan dengan kualitas semen.
2) Karakteristik semen segar, secara makroskopik dan mikroskopis menggunakan
computer assisted sperm analyzed (CASA, AndroVision®). 3) Kemampuan
spermatozoa bertahan dalam proses pembekuan menggunakan pengencer Tris
kuning telur, Tris soya dibandingkan dengan AndroMed®.
Empat belas ekor sapi pasundan jantan dengan kisaran umur 3 sampai 5
tahun digunakan pada tahap 1 untuk parameter bobot badan, lingkar dada, panjang
badan, dan tinggi pundak, lingkar skrotum, dan libido. Sebanyak empat ekor
digunakan sebagai sumber semen untuk tahap 2 dan 3. Semen dikoleksi
menggunakan vagina buatan dua kali dalam seminggu. Semen yang diperoleh
segera dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Semen yang memiliki
motilitas >70% dengan konsentrasi >800×106/ml dan abnormalitas spermatozoa
306.08±10.86 kg, dengan panjang badan 119.46±1.72 cm,
lingkar dada 151.84±1.96 cm, tinggi pundak 118.46±1.37 cm, lingkar skrotum
25.46±0.51 cm dengan skor libido 3.00±0.00 (skala 1 sampai 3). Kualitas semen
segar sapi pasundan secara makroskopis menunjukkan volume 3.80±0.58 ml,
berwarna putih susu sampai krem, konsistensi sedang sampai kental dengan
derajat keasaman (pH) 6.43±0.08. Evaluasi mikroskopis menunjukkan gerakan
massa ++ sampai +++ dengan nilai motilitas progresif menggunakan

AndroVision® sebesar 82.41±2.97%. Konsentrasi spermatozoa menggunakan
SDM 6 sebanyak 1355.85±6.06 juta/ml dengan nilai spermatozoa hidup
(viabilitas) sebesar 84.37±1.05%. Keutuhan membran plasma 84.89±1.00% dan
persentase spermatozoa abnormal sebesar 11.13±0.39%. Hasil analisis

menunjukkan tidak terdapat hubungan antara produksi spermatozoa dengan
lingkar skrotum dan libido pada sapi pasundan.
Pada tahap 3 kualitas semen beku post thawing sapi pasundan menunjukkan
motilitas progresif dalam pengencer Tris soya (39.34±6.33%) lebih rendah
(P0.05) dibandingkan
pengecer AndroMed®. Rerata penurunan motilitas progresif selama proses
pembekuan pada sapi pasundan adalah sebesar 33.27±5.57% Kesimpulan dari
penelitian ini adalah sapi pasundan jantan memiliki potensi reproduksi yang baik
untuk diproses menjadi semen beku. Diperlukan penelitan lebih lanjut untuk
mencari komposisi yang tepat pada pengencer Tris soya.
Kata kunci: sapi pasundan, Tris, kuning telur, soya, AndroMed, kemampuan
bertahan terhadap pembekuan

SUMMARY
ABDULLAH BAHARUN. Reproductive Potentials and Freezing Capability of

Pasundan Bull Semen Using Tris Egg Yolk and Tris Soy Extender. Supervised by
R. IIS ARIFIANTINI and TUTY L YUSUF.
The genetic conservation of Indonesian local cattle resources through
reviewing the potential reproductive of pasundan bulls has not been reported,
even the government have already enroll as the local Indonesian cattle. Pasundan
cattle known easy to adapt with local environment and relative resistant’s to
tropical diseases.
The study aims to measure the reproductive potential of pasundan bulls
cattle through the relationships between testicle morphometric with sperm
production, to study the semen characteristics and freezing capability of pasundan
bulls sperm using Tris egg yolk, Tris soy extender with commercial extender
(AndroMed®). The research consist of three phases; 1) Characteritic of Pasundan
bulls by measurement body weight, body length, chest depth, hip height, scrotal
circumference and libido scoring. 2) Characteristics of fresh semen; semen was
evaluate macroscopic and microscopically. Characteristic of sperm movements
was evaluate using computer assisted sperm analyzed (CASA, AndroVision®). 3)
Freezing capability of pasundan bull spermatozoa using Tris egg yolk, Tris soy
extender with AndroMed®.
Fourteen sexually mature bulls aged 3 to 5 years old were used for
characteristic of pasundan bulls and four head used as semen source. Semen was

collected using artificial vagina, and evaluate macros and microscopycally. Semen
showed >70% spermatozoa motility, >800×106/ml spermatozoa concentration and
25 μm/s dan
amplitude lateral head displacement (ALH) >4,5 μm/s (Royere 1996).

13
Pemeriksaan konsentrasi spermatozoa dihitung dengan photometer SDM6,
menu 8 (Bull Concentration and Measuarment). Semen (40 μl) diencerkan dengan
NaCl 0.9% (4 ml) atau perbandin