Rancangan Meningkatkan Kualitas Citra Kedokteran dengan Proses Morphologi

 

BAB I. PENDAHULUAN 
 
 
Teknologi digital dewasa ini memungkinkan dimanipulasinya Citra yang terdistorsi sehingga 
dihasilkan  bentuk  yang  lebih  baik.  Dalam  dunia  kedokteran  sering  menggunakan  hasil 
Rontgen atau sinar‐X untuk memphoto kondisi tubuh pasien. Hasil Citra photo rontgen dalam 
bentuk grayscale seringkali tidak fokus, hal ini disebabkan pasien yang senantiasa bergerak 
saat proses photo berlangsung, atau gerakan alat photo itu sendiri sehingga hasilnya menjadi 
blur, atau juga kondisi ruangan yang tidak kondusif seperti medan magnetik yang besar yang 
dihasilkan generator listrik sehingga turut memperburuk kondisi photo yang dihasilkan. Hasil 
photo  yang  terdistorsi  tersebut,  sangat  dibutuhkan  dokter  untuk  sesegera  mungkin 
mendiagnosa penyakitnya. 
 

Morfologi,  merupakan  sarana  dalam  bidang  image  processing  guna  menghasilkan 

bentuk  luaran  yang  lebih  dapat  diterima  oleh  indera  penglihatan  untuk  menjadikan  Citra 
digital lebih kontras serta serta mengurangi noise yang ada.  
 


Morfologi merupakan teknik atau proses yang digunakan untuk mengolah Citra (citra) 

yang didasarkan atas prinsip morfologi matematika [1]. Dalam pemrosesan Citra, hasil yang 
diharapkan didasarkan atas bentuk atau struktur Citra asal [2]. Sedangkan Chris Solomon dan 
Toby  Breckon  lebih  lanjut  mengatakan  bahwa  morfologi  senantiasa  berkaitan  erat  dengan 
proses neighbourhoods yang  terbentuk dari blok nilai biner satu dan nol [3]. Lebih lanjut, 
proses morfologi suatu Citra adalah merupakan kumpulan operasi non linear yang berkaitan 
dengan  bentuk  atau  morphology  dalam  suatu  Citra  [4].  Secara  praktek,  sistim  biner  sering 
digunakan dalam proses morfologi, yaitu proses bit 1 atau yang dikenal dengan foreground 
dan bit 0 atau background dengan cara merubah bagian tertentu dari foreground menjadi 
daerah  background    dan  sebaliknya  merubah  sebagian  background  untuk  menjadi  daerah 
foreground. Perubahan daerah asal foreground dan background berkaitan erat dengan tiga 
hal: Citra, tipe operasi morfologi, dan penataan elemen (structured element) Citra. Terdapat 
tiga operasi dasar dalam operasi morphologi yaitu: operasi AND, OR, dan NOT. 
 

 



 

Tabel 1.1. Operasi dasar morphologi 

 





AND 

OR 

NOT 











































 

Manfaat penggunaan proses morfologi yaitu untuk menghilangkan noise yang ada. Mengenal 
bentuk  karakter  suatu  Citra,  serta  digunakan  untuk  meningkatkan  kwalitas  Citra.  Dalam 

bentuk  2D,  proses  morfologi  digunakan  untuk  ekstraksi  karakter  yang  ada  dalam  Citra. 
Sedangkan  untuk  3D,  proses  ini  digunakan  dalam  bidang  medis.  Salah  satunya  adalah 
mendapatkan  objek  dari  kumpulan  objek  yang  menyatu  di  dalam  cardiac  surgical,  neuro 
surgical dan functional MRI for mind [5]. Proses morfologi juga digunakan dalam kepolisian 
untuk  identifikasi  sidik  jari  guna  memperjelas  pola  aliran  garis  tangan  yang  ada.  Dengan 
penelitian  ini  diharapkan  diperoleh  gambar  hasil  rontgen  yang  telah  di‐digitalkan  menjadi 
lebih kontras dan berkurang noise yang ada terlihat dalam Gambar 1. dengan citra kontras 
hitam dan putih, sehingga dapat lebih membantu dokter dalam mempertegas diagnosa suatu 
penyakit. 

 
Gambar 1.1. Beberapa operasi logika biner dalam proses morphologi.  
Biner hitam mewakili angka 1 dan putih mewakili 0. 


 

 
 


LAPORAN AKHIR 
PENELITIAN REGULER KOMPETITIF (PEREKOM) 
 
 
 

 
 

 

Rancangan Meningkatkan Kualitas Citra Kedokteran 
dengan Proses Morphologi 
 
 
 
 

Muhammad Kusban ST. MT. (NIDN: 0613126702) 
Aris Budiman ST. MT. (NIDN: 0621057503) 

 
 
DIBIAYAI OLEH LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 
SESUAI DENGAN SURAT KEPUTUSAN: NOMOR: 319/A.3‐III/LPPM/VIII/2011,  
TERTANGGAL 22 AGUSTUS 2011 
 
 
 
 

FAKULTAS TEKNIK ‐ ELEKTRO 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 
SEPTEMBER 2013 

HALAMAN PENGESAHAN

1 . JudulPenelitian

RancanganMeningkatkanKwalitas Citra

KedokterandenganProsesMorphologi

2. Ketua Peneliti
a. NamaLengkap
b. NIDN
c. JabatanFungsional
d. Fakultas/Jurusan
e. Telpon
f. email
2. KetuaPeneliti
a. NamaLengkap
b. NIDN
c. PerguruanTinggi
3 . JangkaWaktu Penelitian
4. Pembiayaan
1. Jumlahyangdiajukan

MuhammadKusbanST. MT.
06 13126702
Lektor

Teknik/Elektro
081s48390313
muhammadkusban@gmail.
com
Aris BudimanST. MT.
06 21057503
UniversitasMuhammadiyahSurakarta
1 tahun
Rp.6.000.000

Surakarta,3 September2013
KetuaPeneliti.

U

t.
03620r
Menyetujui,
Ketua LPPM UMS


ffi#

MuhammadKusbanST. MT.
NIDN: 0613126702

 
RINGKASAN 
 
 

   
 
Morphological image processing adalah merupalan bagian dari pengolahan citra digital yang 
didasarkan  pada  intuisi  manusia  dan  persepsi  yang  terbangun.  Morphological  atau  cukup 
ditulis  Morfologi,  merupakan    pengolahan    citra  berdasarkan  geometri.  Proses  Morfologi 
terutama  digunakan  untuk  menghapus  ketidaksempurnaan  yang  ada  dalam  citra  (image). 
Tidak  terkecuali  di  bidang  kedokteran  /  medis,  image  yang  diperoleh  hasil  rontgent  atau 
scanner,  tidak  memiliki  akurasi  kualitas  gambar  yang  diharapkan.  Hal  ini  karena  faktor 
gerakan dari tubuh dan instrumen (tidak fokus), sehingga gambar yang dihasilkan kabur dan 
terdistorsi. Salah satu metode untuk meningkatkan citra ini dengan menggunakan metode 

morfologi. Dengan operasi erosion dan dilation serta kombinasi keduanya dalam proses open 
dan  close,  morfologi  tingkat  tinggi  dan  kompleks  dapat  diterapkan.  Kunci  keberhasilan 
terletak  pada  proses  pemilihan  morfologi  operasi  matematika,  filter  dan  pilihan  elemen 
terstruktur. Dalam sebuah studi yang diperoleh hasil yang optimal untuk gambar terdistorsi 
dengan SNR 19,891 dB, pengurangan bit 2,206, dan Gain 13,27 dB. 
 
 
 

ii

 
PRAKATA 
 
 
Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan
limpahan rahmat‐Nya, sehingga akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan Penelitian
Reguler Kompetitif yang diperuntukkan untuk memenuhi persyaratan Tridharma Perguruan
Tinggi di Jurusan Teknik Elektro – Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan Penelitian ini dapat terselesaikan atas
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Jurusan Teknik Elektro – Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah
mempercayakan pengadaan penelitian.
2. Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan biaya keperluan
penelitian.
3. Rekan dan mahasiswa serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
telah memberikan motivasi dan perhatiannya sampai terselesaikannya penyusunan
materi ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa materi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penelitian dan
penulisan di masa mendatang. Kami berharap semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang
membaca dan membutuhkannya. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan memberikan
pahala bagi kita semua, amin.

Windan, September 2013
Penyusun,

 
 
 

 

iii

 
DAFTAR ISI 
 
 
 
COVER 
HALAMAN PENGESAHAN 
RINGKASAN 
PRAKATA 
DAFTAR ISI 
DAFTAR TABEL 
DAFTAR GAMBAR 
DAFTAR LAMPIRAN 
 
BAB I.   Pendahuluan 

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
1

BAB II.   Studi Pustaka 

3

 

Image Enhancement 

5

 

Konsep Morphology 

7

BAB III.   Tujuan dan Manfaat 

12

BAB IV.   Metode Penelitian 

13

BAB V.   Hasil dan Pembahasan 

15

BAB VI.   Kesimpulan dan Saran 

18

Daftar Pustaka 

19

LAMPIRAN 
 

Citra Hasil Penelitian 

 

Penilaian subyektif dari 2 dokter atas hasil penelitian 

 

Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian 

 

 

 

 

 

iv

 
 
 
DAFTAR  TABEL 
 
 
 
Tabel 1.1.   Operasi dasar morphologi 
Tabel 5.1.   Hasil pengukuran morphological image processing dengan 
beragam image kedokteran untuk nilai Gain, Jumlah 
pengurangan bits, dan SNR. 

v

2
15

 
 
DAFTAR  GAMBAR 

Gambar 1.1. 
Gambar 2.1. 
Gambar 2.2. 
Gambar 2.3. 
Gambar 2.4. 
Gambar 2.5. 
Gambar 2.6. 
Gambar 2.7. 

Gambar 4.1   
Gambar 5.1   
Gambar 5.2. 
Gambar 5.3. 
Gambar 5.4. 
Gambar L.1. 
Gambar L.2. 

Gambar L.3. 
Gambar L.4. 
Gambar L.5. 
Gambar L.6. 
Gambar L.7. 
Gambar L.8. 
Gambar L.9. 
Gambar L.10. 
Gambar L.11. 

Beberapa operasi logika biner dalam proses morphologi.  
Biner hitam mewakili angka 1 dan putih mewakili 0. 
Contoh Struktur elemen pixel dan pusat penataan elemen  
digambar dalam bagian abu‐abu. 
Penataan elemen yang mengisi daerah asal secara 
berturutan. 
Proses erosion dapat digunakan untuk memisahkan objek 
yang gandeng. 
Proses dilation digunakan untuk menyambungkan objek 
yang terpecah. 
Contoh penataan elemen 3x3 bernilai biner 1 
untuk proses erosion dan dilation. 
Proses closing, mengisi bagian kosong suatu objek. 
Hasil yang diperoleh dengan proses boundary extraction 
dengan menggunakan penataan elemen bentuk kotak 3 x 
3. 
Flow chart penelitian proses morfologi guna meningkatkan 
kwalitas citra di bidang medis 
Lung.jpg sebagai citra asli hasil scan 
Citra lung.jpg hasil proses erotion 
Tampilan histogram proses erotion 
Hasil akhir citra rekonstruksi proses erotion 
yang disempurnakan histogramnya 
Citra adrenal.jpg dalam bentuk original 
Citra adrenal.jpg dengan menggunakan structured element 
[1 0 0 1 0 0 1; 0 1 0 1 0 1 0; 1 1 1 1 1 1 1; 0 1 0 1 1 0 0; 1 0 0 
1 0 0 1] dalam proses dilation 
Image hasil dilation yang disempurnakan histogramnya 
Citra rekonstruksi dilation yang telah disempurnakan 
histogramnya 
Citra cardiac.jpg hasil proses dilation 
Citra hasil erotion 
Citra hasil proses Dilation ‐ Erotion 
Citra hasil proses Dilation + Erotion 
Citra gastrointestinal.jpg hasil proses Opening 
Citra gastrointestinal.jpg hasil proses pengurangan dari 
Citra original dengan Citra proses opening 
Citra gastrointestinal.jpg hasil proses pengurangan dari 
Citra original dengan Citra proses opening yang 
disempurnakan histogramnya 
vi

2
4
4
8
8
9
10
11

13
16
16
17
17
20
20

21
21
22
22
22
22
23
23
23

Gambar L.12.  Citra gastrointestinal.jpg hasil proses Closing 
Gambar L.13.  Citra gastrointestinal.jpg hasil proses penambahan dari 
Citra original dengan Citra proses opening 
Gambar L.14.  Citra gastrointestinal.jpg hasil proses penambahan dari 
Citra original dengan Citra proses opening yang 
disempurnakan histogramnya 
 
 
 
 
 
 
 
 

 

 

 

vii

23
24
24

 
 
 
DAFTAR  LAMPIRAN

Lampiran – Citra Hasil Penelitian 
Lampiran – Penilaian subyektif dari 2 dokter atas hasil penelitian 
Lampiran ‐ Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian 

viii