Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

5 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fraktur atau sering disebut patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang penyebabnya dapat dikarenakan penyakit pengeroposan tulang diantaranya penyakit yan sering disebut osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa dan dapat disebabkan karena kecelakaan yang tidak terduga.

B. Rumusan Masalah

1 Apakah static contraction dapat mengurangi oedem dan nyeri pada tungkai atas dan lutut yang disebabkan proses radang karena luka incisi post operasi? 2 Apakah passive exercise dapat memelihara luas gerak sendi lutut ke arah fleksi? 3 Apakah active exercise dapat memelihara luas gerak sendi lutut ke arah fleksi dan meningkatkan kekuatan otot fleksor dan ekstensor knee? 4 Apakah hold relax dapat meningkatkan luas gerak sendi lutut ke arah fleksi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui manfaat terapi latihan terhadap masalah- masalah yang muncul seperti 1 untuk mengetahui manfaat static contraction terhadap pengurangan oedem pada tungkai atas dan lutut yang disebabkan luka incisi pasca operasi sehingga nyeri dapat berkurang. 2 untuk mengetahui manfaat passive exercise terhadap peningkatan luas gerak sendi lutut ke arah fleksi. 3 untuk mengetahui manfaat active exercise terhadap peningkatan luas gerak sendi lutut ke arah fleksi dan peningkatan kekuatan otot quadriceps dan hamstring. 4 untuk mengetahui hold relax terhadap peningkatan luas gerak sendi lutut ke arah fleksi. 6 BAB II A. Deskripsi Kasus 1. Definisi Fraktur Fraktur atau sering disebut patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan yang penyebabnya dapat dikarenakan penaykit pengeroposan tulang diantaranya penyakit yang sering disebut osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa.

2. Etilogi

Fraktur dapat terjadi akibat: 1 peristiwa trauma tunggal, 2 tekanan yang berulang-ulang, 3 kelemahan abnormal pada tulang. Kekuatan tersebut dapat berupa pemuntiran, penekukan, penekanan atau penarikan. Apley dan Solomon 1995,

3. Patologi

Tindakan bedah yang menyebabkan terdapat luka incisi. Akan terjadi kerusakan jaringan lunak di bawah kulit maupun pembuluh darah yang akan diikuti keluarnya cairan limphe dan darah kemudian akan terjadi reaksi radang sehingga menimbulkan oedem bengkak. Bengkak akan menekan nociceptor sehingga merangsang timbulnya nyeri. Nyeri akan menyebabkan pasien enggan bergerak yang akan mengakibatkan luas gerak sendi menurun kemudian akan diikuti penurunan kekuatan otot karena otot tidak digunakan dalam waktu yang lama dan akhirnya menyebabkan penurunan aktifitas fungsional. 7 BAB III A. PROSES FISIOTERAPI Pasien merupakan seorang berjenis kelamin laki-laki bernama S, berumur 49 tahun, beralamat di Jl.Kapten Arya 66.31. No.60 Rt.012 Rw.004 Karang Malang, Indramayu,Jawa Barat, beragama Islam, dengan diagnosa Post Operasi Fraktur Femur Dextra 13 Tengah. Telah dilakukan pemeriksaan nyeri, kekuatan otot, dan lingkup gerak sendi pada tungkai kanannya. 1. Impairment Impairment adalah 1 nyeri karena luka incisi pada tungkai kanan atas bagian lateral pasca operasi yang menyebabkan radang sehingga timbul oedem pada tungkai atas dan lutut, 2 keterbatasan gerak ke arah fleksi lutut knan, 3 penurunan kekuatan otot fleksor dan ekstensor. 2. Functional Limitation functional limitation adalah : keterbatasan pasien untuk melakukan aktifitas fungsional dengan tungkai seperti berjalan 3. Retriction of Participation Retriction of participation adalah pasien tidak dapat bersosialisasi dengan masyarakat seperti bekerja sebagai pedagang sayur, membantu orang yang punya kerja.

B. Teknologi Intervensi Fisioterapi

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DEXTRA 1/3 TENGAH Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Post Operasi Fraktur Femur Dextra 1/3 Tengah Dengan Pemasangan Plate And Screws Di RS Orthopedi Prof Dr. Soeharso Surakarta.

0 1 16

B AB I PENDAHULUAN Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Post Operasi Fraktur Femur Dextra 1/3 Tengah Dengan Pemasangan Plate And Screws Di RS Orthopedi Prof Dr. Soeharso Surakarta.

0 1 5

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASCA OPERASI FRAKTUR FEMUR SINISTRA 1/3 DISTAL DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RS ORTHOPEDI DR. SOEHARSO SURAKARTA.

0 0 6

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN POST OPERASI FRAKTUR SHAFT FEMUR SEPERTIGA TENGAH SINISTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO PROF DR SOEHARSO SURAKARTA.

0 1 7

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS POST FRAKTUR CRURIS 1/3 TENGAH DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI BANGSAL BOUGENVILLE RUMAH SAKIT ORTHOPEDI. Prof. Dr. SOEHARSO SURAKARTA.

0 12 124

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 TENGAH DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO. PROF DR. R SOEHARSO SURAKARTA.

0 0 8

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS FRAKTUR FEMUR SEPERTIGA TENGAH DEXTRA POST OPERASI ORIF DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW DI RSO PROF. Dr SOEHARSO.

0 0 8

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHANPASCA OPERASI PEMASANGAN PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PASCA OPERASI PEMASANGAN BIPOLAR HEMIARTHROPLASTY PADA FRAKTUR COLLUM FEMUR DEXTRA DI RS ORTHOPEDI PROF DR SOEHARSO SURAKARTA.

0 2 13

PENDAHULUAN PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PASCA OPERASI PEMASANGAN BIPOLAR HEMIARTHROPLASTY PADA FRAKTUR COLLUM FEMUR DEXTRA DI RS ORTHOPEDI PROF DR SOEHARSO SURAKARTA.

3 31 5

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASCA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 TENGAH DEXTRA Penatalaksanaan Terapi Latihan Pada Pasca Operasi Fraktur Femur 1/3 Tengah Dextra Dengan Pemasangan Plate And Screw Di Bangsal Anggrek RS Orthopedi.

0 1 12