Dani Mohamad Akbar, 2012 Rancangan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran
Elektronika Digital di SMPK 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Upaya pengembangan proses belajar mengajar bertolak dari pengertian mengajar. Pada hakikatnya mengajar adalah memberikan tekanan kepada
optimalnya kegiatan belajar siswa dan tidak semata-mata berorientasi pada hasil tetapi juga berorientasi pada proses. Dengan harapan makin tinggi proses makin
tinggi pula hasil yang dicapai. Guru merupakan ujung tombak pendidikan, sebab guru secara langsung berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan
kemampuan dan minat siswa Nana Sudjana, 1988:14. Guru dituntut paling tidak Menguasai bahan yang diajarkan dan terampil dalam cara menyampaikan materi
pelajaran. Hasil yang diperoleh bahwa keseluruhan variabel guru mempunyai
korelasi positif yang nyata dengan keberhasilan belajar siswa dan variabel yang paling besar korelasinya adalah pelaksanaan proses belajar mengajar. Nana
Sudjana 1988:15 mengemukakan bahwa guru-guru tertentu dalam mengajar hanya berusaha melakukan transfer ilmu saja, tidak ada usaha untuk menarik
minat siswa atau mengajar hanya semata-mata berorientasi pada hasil, dan tidak berorientasi pada proses.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah-sekolah lanjutan di negara kita, pada umumnya dominasi guru sangat mencolok sehingga menciptakan siswa
Dani Mohamad Akbar, 2012 Rancangan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran
Elektronika Digital di SMPK 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
belajar pasif. Ini perlu dihindari karena akan menghambat kreatifitas siswa sehingga keaktifan siswa dalam belajar menjadi berkurang.
Aplikasi siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan ini terwujud dalam kegiatan siswa untuk mencari, menemukan dan menyimpulkan sendiri
pengetahuan yang ia pelajari, sehingga dalam kesempatan itu siswa akan belajar secara aktif. Untuk merangsang siswa belajar aktif banyak metode yang
digunakan, salah satunya adalah dengan menerapkannya metode Problem Based Learning PBL.
PBL merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan menintegrasikan pengetahuan baru.
Metode ini juga berfokus pada keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik bekerja sama untuk menyelesaikan masalah sehingga
tercerminkan pada pengalaman mereka. Peserta didik tidak lagi diberikan materi belajar secara satu arah seperti pada metode pembelajaran konvensional. Dengan
metode ini, diharapkan peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan mereka secara mandiri.
Problem Based Learning biasanya para peserta didik dibagi secara berkelompok. Pada awal pelajaran siswa diperkenalkan terhadap masalah yang
akan dihadapi dan panduan oleh guru. Dan kemudian panduan tersebut mulai dikurangi sejalan dengan bertambahnya pengalaman peserta didik. Dan akhirnya
guru tidak lagi memberikan panduan ketika peserta didik sudah merasa percaya diri dengan pengalamannya dan sudah mulai terbiasa dengan prosedur
pembelajarannya. Problem Based Learning sebagai sebuah pendekatan yang lebih
Dani Mohamad Akbar, 2012 Rancangan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran
Elektronika Digital di SMPK 4 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
menekankan keaktifan siswa sebagai pusat dalam proses pembelajaran, sehingga pendekatan ini lebih merangsang siswa untuk belajar, berpikir inovatif serta
mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Dalam pandangan kontruktivisme untuk dapat mengetahui sesuatu seseorang menggunakan
indranya, artinya bahwa seseorang dapat mengetahui sesuatu dan berinteraksi dengan objek dan lingkungannya dengan cara melihat, menjamah, mencium,
mendengar dan merasakannya. Jadi pengetahuan itu ada dalam diri seseorang yang sedang mengetahui dan tidak dipindahkan begitu saja dari otak seseorang
guru kepada orang lain murid. Dalam metode PBL, peserta didik diberikan suatu permasalahan.
Kemudian secara berkelompok sekitar 5-8 orang, mereka akan berusaha untuk mencari solusi atas permasalahn tersebut. Untuk mendapatkan solusi, mereka
diharapkan secara aktif mencari informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber. Informasi dapat diperoleh dari bahan bacaan literatur, narasumber, dan lain
sebagainya. Dari permasalahan di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan analisis, perencanaan dan penulisan yang berjudul
“Rancangan Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Mata Pelajaran
Elektronika Digital Di SMKN 4 Bandung”.
1.2 Identifikasi Masalah