Pengaruh tayangan misteri terhadap sikap siswa : studi kasus di smp negri 72 jakarta

2ot:z/ P.4-1 /r
PEN GA RUH TA YANGAN MISTERI TERHADAJP SJKAP SISWA
(Study Kasus di SMP Negeri 72 .Jaka1rta)

Proposal Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Seminar Proposal Skripsi

Disusn Oleh

:

ENDANG SUPRAPTl
NIM. PQWセTS@

Dosen Pembimbing :
Dr. I-lj. ZURINAL Z.
NIP. 150170330

FAKlJLTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURlJSAN PENDIDIKAN AGAJVIA ISLAM
UNIVERSITAS JSLAJVI NEGERI (UIN)

SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA

2004

PENGARUH TAYANGAN MISTER! TERHADAP SIKAP SISWA SMP
(Study Kasus di SMP Negeri 72 j。ォイエセQI@

SKRIPSI
Diajukan kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:
ENDANG supratセ@
0011017843

Dibawah Bimbingan :

NIP. 150170332

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGUJRUAN
UNIVERSTAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
.JAKARTA
1424 HI 2004 M

Pengesahan Panitia Ujian

Skripsi yang berjudul "Pengaruh Tayangan Misteri Terhadap Sikap Siswa (Study
Kasus di SMP Negeri 72 Jakarta)" telah diujikan dalam Munaqosah Fakultas llmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pada Tanggal 7 September
2004. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Program Strata (S l) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 9 September 2004

Sidang Munaqasah,

Ketua M

F


Sekretaris Merangkap Anggota

gkap Anggota

l
Prof Dr. H. Salman Ha un
NIP. 150 062 568

Anggota:

Penguji II

KATA PENGANTAR

Sesungguhnya

segala puJI

bagi


Allah,

Kita

memuji-Nya,

Meminta

pertolongan, petunjuk dan ampunan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari
kejahatan jiwa dan keburukan amalan kita. Barang siapa d1 beri petunjuk Allah, maka
tidak akan ada yang akan menyesatkannya. Dan barang siapa di sesatkan Allah maka
tidak ada yang memberi petunjuk padanya.
Shalawat serta salam selalu kita sanjungkan kepada manus1a yang begitu
sempurna jasmani maupun ruhaninya. Manusia yang paling sabar, manusia yang rela
mengorbankan harta clan jiwanya untuk tegaknya panji Islam di Bumi Allah ini.
Sudah sepantasnya kita mengikuti sunah-sunahnya.
Salah satu syarat untuk menyelesaikan pro!,>ram stucli dan mencapai gelar
smjana strata satu (SI) di Universitas termasuk Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta adalah menulis karya ilmiah dalam bentuk skripsi. Skripsi ini

「・セェオ、ャ@

: "PENGARUH TAY AN GAN MISTERI TERHADAP SJKAP SISWA
(STUDY KASUS DI SMP NEGERI 72 JAKARTA)"
Selama proses pembuatan skripsi ini tidak sedikit kesulitan clan hambatan

yang penulis hadapi, baik yang berkaitan dengan segi pengaturan waktu, pencarian
tempat penelitian, pengolahan data, maupun pembiayaan clan lain sebagainya Namun

berkat hidayah Alalh swt., dan dengan usaha yang sungguh-sungguh disertai
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, maka segala kcsulitan dan hambatan itu
dapat diatasi, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan tcrima kasih yang tiada terhingga serta menyampaikan pcnghargaan
yang setinggi-tingginya kepacla semua pihak yang telah memberikan bantuan atas
terselesaikannya skripsi ini. Selanjutnya ucapan terima kasih yang seclalam-clalanmya
penulis sampaikan pula kepacla :

J. Bapak Prof. Dr. H. Salman Harun, Dekan Fakultas llmu Tarbiyah dan
Keguruan bese1ia stat: yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran
ad min istrasi.

2. !bu Dr. Hj. Zurinal Z,

M.Ag, Dosen Pembimbing Skripsi, yang telah

mernberikan birnbingan, petunjuk, nasehat, se1ia saran-saran kepada penulis,
schingga pcnulis dapat mcnyelesaikan penulisan skripsi ini dcngan baik.
3. Dra. Hj. Siti Zainab Yusut: M.Ag, Dosen Penasehat Akadcmik Jurusan
Pcndidikan Agama Islam tahun ajaran 2003 s/d 2004. Dra. Djunaidatul
Munawarah, M.Ag, Dosen Penasehat Akaclemik Jurusan Pendidikan Agarna
Islam, BApak Abdul Fatah Wibisono, M.Ag, Ketua jurusan Pendidikan
Agama lslarn, beserta staf yang telah mernbantu penulis selama penulis
menjadi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah 111endidik dan membekali ilmu pengetahuan yang sangat
berguna bagi penulis.

5. Seluruh staf dan guru-guru di SMP Negeri 72 jakarta. Khususnya Bapak
Bambang Suwarso, S. Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 72 Jakarta, yang telah
mengizinkan penulis melakukan penelitian di Sekolah tersebut.
6. Ayahanda tercinta Edy Darsono dan Ibunda tersayang Siti Khadijah, Adikadiku terkasih yang telah memberikan dorongan secara materil dan moril serta

atas untaian doa-doa yang tiada henti , sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
7. Pimpinan serta staf karyawan Perpustakaan Umum Syarif Hidayatullah dan
Perpustakaan Jlmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan pelayanan
dan lasilitas berupa pmjaman buku-buku yang diperlukan.
8. lkhwan Akhwat

ウ・ーセェオ。ョァ@

di

LOK Syahid, KAMM.I, dan PIM,

khususnya Nani, Wani, Wina, sri dan Maryadi yang tidak bosan-bosannya
memotivasi penulis saat mengalami kesulitan baik dalam perjalanan dakwah
maupun skripsi, Terima kasih atas kebersmnaannya dalam dakwah semoga
Allah selalu menempatkan kita dalam aktifitas dakwah.
9. Teman-temanku tercinta, khususnya di kelas E a11gkatan 2000, yang telah
memberikan dorongan saat penulis jenuh dalam mengerjakan skripsi.
l 0. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu

persatu

Akhimya dengan tidak mengurangi rasa hormat, penulis sekali lagi
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan dan dorongan kepada
semua pihak. Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna khususnya bagi penulis
sendiri dan umumnya bagi masyarakat yang membacanya.

Jakarta, 5 September 2004

Penulis

BAU I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Televisi merupakan salah satu media infonnasi dan sarana komunikasi umum
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Tidak dapat dipungkiri
televisi mcmiliki banyak rnanfaat, khususnya acara-acara yang menayangkan berita
aktual, film dokumenter, clan mengungkap alam dan ilmu pengetahuan. Hal ini karena
adanya kelebihan yang dimiliki oleh cara ke1janya, yakni memadukan antara gambar

dan suara; yang membuat penyampaian infonnasi lebih mudah difahami oleh seluruh
lapisan, baik yang berpendidikan maupun yang tidak berpendidikan. Disamping itu
acara-acara televisi sangat digemari oleh anak-anak karena mengandung daya pikat
dan kemampuan yang tinggi clalam menghipnotis anak untuk menghabiskan waktu
diclepan televisi disamping mudah diperoleh dan mudah dioperasikannya.

1

Kebanyakan orang menganggap bahwa televisi merupakan suatn kebutuhan
pnmer yang mendesak, sehingga hampir semua rumah memiliki pesawat televisi.
Pesawat ini di duga dapat menguasai hati orang dewasa terlebih anak, clan
',,"

kebanyakan

orang

membatasi

cliri


1

senantiasa mengikuti

atau

membuat

aturan,

acara"i:cara penanyangannya, tanpa
sehingga

senngkali

waktu

anak


Fadhlan Abu Yasir, Pe11garnh Media Televisi terhadap pendidikan Aqidah Anak, (Solo;
Makalah Seminar Horor) Mei'

2

menyaksikannya lebih lama dari waktu yang digunakan untuk belajar, bermain,
sosialisasi dengan teman dan lainnya.
Saat ini adalah era dimana para hantu, genderuwo, tuyul dan makhlus halus
lainnya menjadi selebritis di layar televisi kita. Hampir setiap hari, siang dan terutama
malam , para selebritis yang tidak pernah meminta honor itu muncul di rumah kita,
111c111cnuhi ruang kcluarga kita. Televisi memang membcri porsi yang cukup besar
kepada dunia klenik dan takhayul belakang ini
Menurut sebuah webside pada citus googlee koran Pikiran Rakyat pada tahun
2002, tayangan misteri bukan suatu hal baru dalam komoditas tontonan. Sebelumnya,
di mulai dari sandiwara Maya sekitar tahun 1920-an hingga kehadiran media film
dengan tema-tema horor. Dari mulai horor barat sepe1ii drakula dan vampire yang
marak sekitar tahun 60-an clan 70-an hingga yang berwarna lokal, seperti "Dukun
Beranak", "Setan Kuburan" atau "Arwah Gentayangan" dan sejumlah lainnya.
Meskipun tema-tema mistcri terdapat juga di radio, baik itu berupa sandiwara
ataupun dongeng Sunda, apabila mengambil konteks 70-an atau 80-an, tema-tama
seperti diatas hadir scbagai tayangan

menggunakan layar Iebar, dengan

penonton di lapisan masyarakat menengah ke bawab

segmen

Tayangan ini dibuat

berdasarkan kepercayaan yang pernah hidup dalam masyarakat, contohnya mitos nyi
roro kidul, cerita-cerita tentang tuyul, clan babi ngepet. 2

2

Suplemen Pikiran Rakyat khusus Budaya, Masyarakat dan Jm/11s!ri Ha11t11, Edisi 2002

3

Televisi sebagai salah satu 111edia baru mengangkat tema 111isteri ketika serial
"Si Manis Je111batan Ancol'' ditayangkan di RCTI pada sekitar awal tahun 1990.
Meskipun tayangan ini mendapat sambutan publik, perkembangannya tidaklah terlalu
signifikan. Narnun ada satu hal yang 111enarik dari apa yang dihadirkan oleh tontonan
televisi yang gejalanya diawali dari sinetron Si Manis Jembatan Anco! ini, yakni
sernacam dekonstruksi atas sosok yang mengerikan dari 111akhluk-makhluk halus
seperti hantu menjadi sosok yang lucu. Dari mulai penampilan yang bencong hingga
yang konyol. Suasana yang 111enakutkan, mencekam, dan sosok yang mengerikan di
situ seakan-akan hendak digiring ke wilayah lelucon. Makhluk-111akhluk halus di
dalam cerita-cerita itu rnenjadi bahan tertawaan atau ia dibadirkan sangat manusiawi
dan terlibat langsung dengan urusan-urusan manusia. Sinetron sereal Jin dan Jun
adalah jejak dari perkernbangan seperti itu. Dalam fi1111-fil111 kartun kita bisa
rnenernukannya dengan rnudah, sebutlah Casper, sosok hantu anak-anak yang baik
dan lucu atau Scooby Doo.
Antusiasme rnasyarakat 111enyambut film Jailangkung pada tabun 200 l adalah
akhir dari tontonan hantu yang Jucu seperti yang banyak ditayangkan di televisi.
Kesuksesan film ini segera rnengubah trend tontonan hantu yang lucu menjadi film
yang menycramkan. Dan segrnen penontonnya tidak lagi masyarakat lapisan
rnenengah kebawah narnun j uga kalangan muda perkotaan.
Tidaklah berlebihan, bila kita rnenyebut Jailangkung

adalah awal dari

fonomena barn tayangan misteri saat ini. Babkan, perusahaan film di Tanah Air

4

cenderung berlomba-lomba menggarap tayangan-tayangan bertema misteri atau
horor.
renomena-fenomena tayangan misteri yang digandrungi oleh masyarakat
sekarang ini dengan periode di belakangnya memiliki pergeseran popularitas jenis
hantu. Apabila sebelumnya film-film horor lebih menampilkan makhluk-makhluk
sejenis tuyul, babi ngepct, gendcruwo, atau rnakhluk gaib lainnya yang Iebih
beragam, tren tontonan hantu sekarang lebih memopulerkan jenis hantu pocong dan
kuntilanak. Hal ini sesungguhnya juga menjelaskan, perbedaan dari hulu rnana sernua
itu bcrangkat. Apabila pada pcriode sebelumnya film bantu dan misteri diangkat
berdasarkan cerita rakyat dan mitos yang telah berkembang lama dalarn sistern
kepercayaan suatu masyarakat tradisi, katakanlah tuyul, babi ngepet atau genderuwo;
maka tontonan misteri yang berkembang sekarang lebih hanya sekadar rnenonjolkan
pcristiwa, bukan pcrsoalan. J\pabila sebelumnya persoalan makhluk gaib muncul
karena hubungannya dengan segala sesuatu yang kerarnat, kini hantu dimunculkan
lebih karena jejak dari sualu pcristiwa, rnisalnya, tempat angker karena seseorang
pernah bunuh diri di situ atau tempat orang pernah terbunuh. Lihatlah, berbagai
program tayangan di stasiun-stasiun tv yang berisikan cerita-cerita pengalaman
tentang makhluk gaib atau ternpat-tempat yang angker. Sel.uruhnya nyaris hanya
berisikan potongan-potongan cerita yang lebih mem-blow-up peristiwa yang
mengerikan itu ketimbang pcrsoalan

5

Setelah kehadiran Jailangkung di Jayar lebar, 111isteri yang bertema
111enyera111kan merambah kc layar kaca. RCTI 111engawali dengan tayangan misteri
KISMIS (Kisah-Kisah Misteri) yang di garap dengan visualitas ilustrasi serta peranperan pendukungnya yang didandani semirip mungkin dengan kegerian. Hasilnya
dapat membuat penonton terkesima, karena seolah melihat kondisi yang sebenarnya;
dan pemirsa pun dibuat bergidik Kemudian disusul oleh layangan misteri Reality
Show; seperti ; Percaya Nggak Percaya di An-teve yang ratingnya terus mengalami
kenaikan, Gentayangan di TPI, dan Dunia Lain di Trans TV, dan masih banyak
tayangan misteri Reality Show lainnya.
Hendrawan Riyanto, perupa dan staf pengajar FSRD ITB mengungkapkan;
"kegandrungan masyarakat terhadap tayangan misteri bukan
merupakan potret dari suatu masyarakat yang masokhis. Melainkan ia
mencennati bagaimana kenyataan tersebut lebih leluasa dibaca sebagai
sebuah indikasi dari suatu keadaan masyarakat yang sesunggubnya belum
benar-benar matang hidup dengan rasionalitas, seperti yang menjadi karakter
dari modernisme. Masyarakat kita ternyata masih hidup dengan mentalitas
pra-modern. Fenomena ini tak bisa dilainkan dari politik kebudayaan negara
yang gaga! membawa kebudayaan itu kedalam semangat rasionalisme yang
sesungguhnya "
Saya cenderung setuju dengan pendapat Hendrawan Riyanto. Kegadrungan
rnasyarakat terhadap tayangan misteri tidak hanya disebabkan oleh mentalitas
masyarakat yang belum modern, namun yang paling utarna adalah masih Iemahnya
aqidah rnasyarakat tersehut.
Menjarnurnya tayangan-tayangan diatas, tidak sedikit mernbawa dampak pada
sikap dan perilaku seseorang. Sebagai contoh , seorang anak yang telah menonton

6

sebuah tayangan misteri merniliki kecenderungan rasa takut yang berlebihan. Kata
hantu hadir rnenjadi sebuah hal yang sangat menakutkan bagi anak tersebut Hal ini di
dukung dengan adanya pendapat dari pakar Psikologi Anak Universitas Indonesia
"Fitriani. F. Syahrul, S.psi., la rnengatakan bahwa:
"Ketakutan terhadap sesuatu yang tidak bisa dilihatnya seperti
"Han!u", sesungguhnya akan rnernbuat anak punya rasa was-was. Anak-anak
juga rnenjadi takut dan tidak berani melakukan sesuatu bila tanpa ditemani
orang lain. Jika persepsi anak seperti itu terbawa dant tertanam terns, anak itu
akan rnerasa takut pada saat hidup dewasa."
Sebagai rnanusia yang begitu banyak kelernahan, sangatlah wajar bila kita
rnemiliki perasaan takut. Namun perasaan takut tersebut jangan sampai berlebihan
sehingga melebihi rasa taku! kita kepada Tuhan. Karena

bila perasaan takut kita

kepada makhluk lebih besar melebihi perasaan takut kita kepada Tuhan, maka hal
tersebut termasuk kedalam perbuatan yang zhalim.

(\f :
"dan (lngatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran

kepadanya,"Hai

anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang
besar. " 3

3

Al-Aliyy, "Al-qur'an dan Terjcnrnhannya", (Bandung; Cv Penerbit Diponegoro 2000),
cet ke-10 h. 329

7

Sedangkan 111enurut Dr. Agung Kusumawardhani, SI', KJ, scpcrti dikutip
Tabloid Senior, dampak tayangan misteri terhadap anak-anak sangat bervariasi. Ada
yang menjadi penakut dengan mengganggap itu benar adanya. Ada pula yang biasa
snja karena sebelumnya telah diberi tahu bahwa film itn khayalan ."Oleh karena itu,
anak-anak hams didampingi kalau sedang menonton tayangan misteri." Jelas Agung
Kusumawardhani, staf bagian Psikiater RSCM/FKUI Jakarta ini.
Semua anak yang baru dilahirkan ke dunia dalam kcadaaan suci. Kedua orang
tuanya lah yang memiliki penman penting dalam membentuk sikap, perilaku dan
kepribadian anak. Karena orang tualah yang sering berinteraksi dengan mereka.
Selektifitas orang tua dalam segala ha! sangat berpengaruh dalam membentuk
mereka, bogitu pula dalum hal memilih tayangan yang baik bagi anak. Orang tua
harus benar-benar mengontrol mana tayangan yang Iayak ditonton anak clan mana
tayangan yang tidak layak ditonton oleh anak. Bahkan kalau memang diperlukan
dampingi_ 。ョセ@
o,-

J

セ@

,,.,

...-o""\

,..

.rl ,,.,¥

!iercaJ·aa11