ANALISIS KESENJANGAN PENDAPATAN KOTA/KABUPATEN PROPINSI JAWA TIMUR 2008 - 2012

ANALISIS KESENJANGAN PENDAPATAN KOTA/KABUPATEN
PROPINSI JAWA TIMUR 2008 - 2012

SKRIPSI

Oleh :
TRIO KURNIAWAN
09630100

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
NIM
Fakultas

Program Studi

: Trio Kurniawan
: 09630100
: Ekonomi dan Bisnis
: Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa :
1. Skripsi dengan judul “Analisis Kesenjangan Pendapatan Kota/Kabupaten
Propinsi Jawa Timur 2008 - 2012” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah
skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang
lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam
naskah ini dan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.
2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsurunsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang
telah saya peroleh dibatalkan, serta proses dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty
non eksklusif.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 7 November 2014
Yang menyatakan,

Trio Kurniawan
NIM. 09630100

ANALISIS KESENJANGAN PENDAPATAN KOTA/KABUPATEN
PROPINSI JAWA TIMUR 2008 - 2012
Oleh :
Trio Kurniawan
Jurusan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,
Universitas Muhammadiyah Malang
Email: [email protected]
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi regional di
Kabupaten/Kota Propinsi Jawa Timur tahun 2008 -2012 dan untuk menganalisis tipologi
ekonomi regional di Kota / Kabupaten Propinsi Jawa Timur

Data-data yang digunakan adalah data sekunder yang yang tidak diambil secara
langsung dari lapangan, tetapi data yang sudah diolah sebelumnya dan dipublikasikan
oleh instansi yang berkompeten bersumber dari data base Badan Pusat Statistik, seperti
data PDRB, Data Pendapatan Perkapita, Data Jumlah Penduduk. Data-data tersebut
dianalisis dengan menggunakan Analisis Perumbuhan, Indeks Williamson Tipologi
Klassen
Hasil analisis menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata dari kurun
waktu tahun 2008-2012. Dimana rata-rata pertumbuhan ekonomi untuk seluruh kabupaten
kota propinsi Jawa Timur tahun 2009 sebesar 8.23 %, Tahun 2010 sebesar 7.36 % Tahun
2011 sebesar 7.23 %, tahun 2012 sebesar 7.15. Analisis kesenjangan pendapatan memakai
Indeks Wiliamson menghasilkan koefisien yang berkisar antara 1.07 hingga 1.14. Nilai
indeks tersebut sebenarnya memberikan indikasi bahwa kesenjangan yang terjadi antar
kabupaten/ kota di Jawa Timur relatif tinggi dalam kurun waktu tahun 2008 sampai tahun
2012. Pembagian wilayah menurut tipologi Klassen terdapat 4 tipologi yaitu Tipologi I:
Daerah maju dan berkembang pesat yaitu Kabupaten Gresik. Tipologi II : Daerah
berkembang cepat yaitu BojonegoroKota Batu. Tipologi III : Daerah Daerah maju tetapi
tertekan yaitu Sidoarjo. Kota Kediri. Kota Malang. Kota Probolinggo. Kota Mojokerto,
Kota Madiun dan Kota Surabaya. Tipologi IV: Daerah relatif tertinggal yaitu Pacitan.
Ponorogo. Trenggalek. Tulungangung. Blitar. Kediri. Malang. Lumajang. Jember.
Banyuwangi. Bondowoso. Situbondo. Probolinggo. Pasuruan. Mojokerto. Jombang.

Nganjuk. Madiun. Magetan. Ngawi. Tuban. Lamongan. Bangkalan. Sampang.
Pamekasan. Sumenep. Kota Blitar. Kota Pasuruan
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah
Pemerintah Propinsi Jawa Timur diharapkan selalu mengadakan pengkajian terhadap
besaran kesenjangan yang terjadi di daerahnya untuk pengambilan kebijakan yang lebih
komprehensif. Pemerintah Propinsi Jawa Timur diharapkan dapat meningkatkan
pertumbuhan sektor industri terutama industri kecil atau rumah tangga dan sektor jasajasa (seperti jasa hiburan, kemasyarakatan, perorangan, sosial), yang perkembangannya
paling berpotensi sebaiknya lebih difokuskan lagi dalam pengelolaanya sehingga
diharapkan nantinya dapat memberikan kontribusi sumbangan PDRB yang lebih besar
dalam perekonomian daerah, sedangkan untuk sektor yang kurang memiliki potensi
sebaiknya tetap diperhatikan dalam pengelolaanya agar perkembangan struktur PDRB
akan menjadi seimbang
Kata Kunci: Analisis Kesenjangan, Pendapatan

ANALISIS KESENJANGAN PENDAPATAN KOTA/KABUPATEN
PROPINSI JAWA TIMUR 2008 - 2012
Oleh :
Trio Kurniawan
Jurusan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,
Universitas Muhammadiyah Malang

Email: [email protected]
ABSTRAKSI
This research aim to to analyse growth of economics of regional in SubProvince/ town East Java country year 2008 - 2012 and to analyse economic
tipologi of regional in Sub-Province/ town East Java.
Datas the used is data of sekunder which not be taken directly from field,
but data which have been processed previously and publicized by institution
which [is] have competence to stem from Statistical Body Center data base, like
data of PDRB, Data Earnings Of Perkapita, Data is Amount of Resident. The
Datas analysed by using Analysis of growth, Make An Index To Williamson
Tipologi Klassen
Result of analysis show growth of economics which do not flatten from
year range of time 2008-2012. Where mean growth of economics to entire/all East
Java year country town sub-province 2009 equal to 8.23 %, Year 2010 equal to
7.36 % Year 2011 equal to 7.23 %, year 2012 equal to 7.15. Difference earnings
analysis wear Index of Wiliamson yield coefficient ranging from 1.07 till 1.14. the
Index value in fact give indication that difference that happened between subprovince/ town i] high East Java relative in year range of time 2008 until year
2012. Division of region according to Klassen tipologi there are 4 tipologi that is
Tipologi I: Area go forward and rapidly grow that is Sub-Province of Gresik.
Tipologi II : Area expand quickly that is Bojonegoro, Batu city. Tipologi III :
Area go forward but depressing that is Sidoarjo. Kediri city. Malang City.

Probolinggo City. Mojokerto City, Madiun City and Surabaya City. Tipologi IV:
Area relative drop behind that is Pacitan. Ponorogo. Trenggalek. Tulungangung.
Blitar. Kediri. Malang. Lumajang. Jember. Banyuwangi. Bondowoso. Situbondo.
Probolinggo. Pasuruan. Mojokerto. Jombang. Nganjuk. Madiun. Magetan. Ngawi.
Tuban. Lamongan. Bangkalan. Lacquer. Pamekasan. Sumenep. Blitar City.
Pasuruan City.
Pursuant to node above, hence suggestion able to be given is Government
of Province East Java expected always perform a study to difference that
happened in its area for the intake of more comprehensive to policy. Government
of Province East Java expected can improve growth of industrial sector especially
small industry or services sector and household (like entertainment amusement
service, social, individual, social), which its growth most have potency to better
more focussed again in its so that expected later can give contribution contribution
of PDRB larger ones in economics of area, while for less owning sector of
potency better remain to be paid attention in its to be growth of structure of PDRB
will become well-balancedly
Keyword: Analysis Difference, Earnings

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya dan juga kesehatan jasmani maupun rohani sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul ” ANALISIS
KESENJANGAN

PENDAPATAN KOTA/KABUPATEN PROPINSI

JAWA TIMUR 2008 - 2012”.
Harapan dari penulisan skripsi ini yaitu agar dapat bermanfaat dan
memberikan andil, guna pengembangan lebih lanjut. Penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh guna menyelesaikan
program pendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan program Keuangan dan Perbankan.
Atas petunjuk-Nya skripsi ini dapat selesai, namun tidak lepas dari
bantuan pihak lain yang selalu memberikan dukungan, dan bimbingan kepada
penulis. Oleh karena itu dengan segala hormat dan kerendahan hati pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhajir Effendy, M.AP, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, Msi, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Dra. Ida Nuraini, Msi, selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammdiyah Malang.
4. Ibu Dra.Afrida Br, M.s. selaku dosen pembimbing I terimakasih atas
segala bimbingan serta saran- saran yang telah diberikan sehingga saya
bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Bapak Zainul Arifin, SE., M.Si, selaku dosen pembimbing II terima kasih
atas segala bimbingan serta saran- saran yang telah diberikan sehingga
saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Bapak dan Ibu dosen IESP Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
pengetahuan dan banyak membantu selama masa perkuliahan.

i

7. Bapak dan Ibuku yang telah memberikan dukungan serta doa yang tulus
setiap saat serta adik dan kakakku yang selalu memberikan nasihat,
dukungan, dan doanya.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Sehingga saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis

harapkan. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
terutama para pembaca atau peneliti selanjutnya. Dengan segenap kerendahan
hati, penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya atas kesalahan dan
kekurangan dalam penulisan ini. Sungguh manusia jauh dari kesempurnaan,
namun alangkah baiknya untuk menuju kesempurnaan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, Nopember 2014

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

i

DAFTAR ISI ..............................................................................................


iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

vi

ABSTRAKSI...............................................................................................

vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

1


B. Rumusan Masalah .........................................................................

8

C. Batasan Masalah ...........................................................................

9

D. Tujuan Penelitian ..........................................................................

9

E. Manfaat Penelitian ........................................................................

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu ......................................................................

11

B. . Landasan Teori ..............................................................................

12

1. Kesenjangan Pendapatan..........................................................

12

2. Tipologi Klassen ......................................................................

20

3. Teori Pertumbuhan Ekonomi ...................................................

22

4. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kuznets ................................

25

5. Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi .......................................

28

6. Pendapatan Regional ................................................................

29

7. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi ...............

31

iii

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................

36

B. . Obyek Penelitian ............................................................................

36

C.. Jenis dan Sumber Data ..................................................................

36

D. Metode Pengumpulan Data............................................................

37

E. . Definisi Operasional .....................................................................

37

F. Teknik Analisis Data ......................................................................

38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan Wilayah Penelitian................................................

41

B. Hasil Analisis .............................................................................

47

1. Pertumbuhan Ekonomi ........................................................

47

2. Produk Domestik Regional Bruto........................................

48

3. Kesenjangan ekonomi kabupaten/ kota
di Propinsi Jawa Timur .......................................................

50

4. Tipologi Klassen ..................................................................

52

C. Pembahasan ...............................................................................

54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................

60

B. Saran ..........................................................................................

61

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matrik Kalsifikasi Pertumbuhan ekonomi
menurut Tipologi Klassen ..............................................................

40

Tabel 4.1 Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Jawa Timur
2008– 2012 ....................................................................................

48

Tabel 4.2 Rata-rata PDRB Propinsi Jawa Timur
2009– 2012 ....................................................................................

49

Tabel 4.3 Indeks Williamson Kabupeten Kota Propinsi Jawa Timur...............

51

Tabel 4.4 Matrik Hasil Kalsifikasi Pertumbuhan ekonomi menurut
Tipologi Klassen ............................................................................

52

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten/Kota Di Jawa Timur Tahun 2013 (Ribu Rupiah).........

6

Gambar 2.1 Kurva Lorenz...............................................................................

14

vi

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2009. Kesenjangan Dan Konvergensi Ekonomi Atar Kabupaten
Pada Empat Koridor Di Propinsi Jawa Timur. Naskah Publikasi
Penelitian Pengembangan Ipteks
Boediono. 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu
Ekonomi. No.4. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta
Etharina. ”Disparitas Pendapatan Antardaerah di Indonesia” Jurnal Kebijakan
Ekonomi, Agustus 2005, I(1), hal.59-74.
Kuncoro, Mudrajad (2003), Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, dan
Kebijakan, Edisi Pertama, Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN,
Yogyakarta
Lincolin Arsyad, 1999, Ekonomi Pembangunan, STIE YKPN, Yogyakarta
Mankiw, N. Gregory. 2000. Macroeconomics. Fifth Edition Worth Publishers
New York
Noegroho, Yoenanto Sinung. Analisis Disparitas Pendapatan Kabupaten/ Kota Di
Propinsi Jawa Tengah Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi Regional Program Pascasarjana Ilmu Ekonomi –
FEUI
Setiyawati, Anis., dan Hamzah, Ardi. (2000). Analisis Pengaruh PAD, DAU, DAK
dan Belanja Pembangunan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan
dan Pengangguran: Pendekatan Analisis Jalur. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia. Desember 2007, Vol. 4. No. 2, Hal 211-228.
Sukirno, Sadono. 1985. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar
Kebijakan, Medan: Borta Gorat.
Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi, Baduose Media: Padang
Tambunan, 2001, Perekonomian Indonesia : Teori dan Temuan Empiris, PT.
Ghalia Indonesia, Jakarta.
Tarigan, Robinson. 2005. Ekonomi Regional. Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi.
Bumi Aksara. Jakarta
Todaro, Michael. P, 2000, Perkembangan Ekonomi Dunia Ketiga, Erlangga,
Jakarta

vii

Wibisono, Yusuf. ”Konvergensi di Indonesia: Beberapa Temuan Awal dan
Implikasinya” Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia, Januari
2003, Vol.51, hal.53-82.
Sutawijaya, Adrian. 2004. Analisis Disparitas Pendapatan Antardaerah dan
Potensi Relatif Secara Sektoral. Dalam STEI. No. 03.

viii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pentingnya pembangunan nasional merupakan salah satu usaha untuk
mewujudkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat, pemerintah giat melaksanakan program-program
pembangunan ekonomi yang meliputi usaha-usaha untuk mengembangkan
kegiatan ekonomi dan menciptakan iklim usaha yang kondusif serta
mempertinggi tingkat pendapatan masyarakat. Pembangunan adalah usaha
untuk menciptakan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, hasil pembangunan
harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat sebagai wujud peningkatan
kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan merata (Nugroho, 2004:67).
Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang
melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap mental
yang sudah terbiasa dan lembaga-lembaga nasional termasuk pula
percepatan/akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan dan
pemberantasan kemiskinan yang absolut (Todaro, 2000). Sedangkan menurut
(Sukirno,1985), pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang
menyebabkan pendapatan per kapita suatu masyarakat meningkat dalam
jangka panjang

1

2

Pembangunan ekonomi tidak hanya bertujuan untuk menciptakan
pertumbuhan yang setinggi-tingginya namun diharapkan juga mampu
mengurangi tingkat kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Dari tujuan
diatas maka tidak semua Negara atau daerah mampu memenuhi secara
bersamaan. Ketidakmampuan ini disebabkan oleh keterbatasan sumberdaya
pembangunan yang tersedia, sehingga Negara atau daerah dihadapkan pada
dua pilihan yaitu mengejar pertumbuhan setinggi-tingginya dengan menunda
pemerataan atau mengutamakan pemerataan dengan pertumbuhan ekonomi
yang tinggi sebagai alternatif dan menunda pemerataan. Hal ini berdasar pada
pandangan bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka akan lebih
mudah untuk melakukan pemerataan dan biasanya akan terjadi pemerataan
pertumbuhan ekonomi dengan sendirinya atau sering dikenal dengan istilah
trikle down effect.
Pembangunan ekonomi di Indonesia diarahkan untuk mewujudkan
masyarakat yang semakin sejahtera, makmur dan berkeadilan. Pembangunan
ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan
masyarakatnya mengelola sumber-sumber daya yang ada dan membentuk
suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dan sektor swasta untuk
menciptakan suatu lapangan pekerjaan dan merangsang perkembangan
kegiatan ekonomi didalam wilayah tersebut (Arsyad, 1999). Akan tetapi
kondisi daerah di Indonesia yang secara geografis dan sumberdaya alam yang
berbeda, menimbulkan daerah yang lebih makmur dan lebih maju
dibandingkan daerah yang lainnya. Oleh karena itu kebijakan pembangunan

3

dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan cara
memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada dan berbeda-beda bagi
masing-masing daerah. Proses tersebut dilakukan agar pembangunan dapat
dirasakan secara lebih merata. Untuk itu perhatian pemerintah harus tertuju
pada semua daerah tanpa ada perlakuan khusus pada daerah tertentu saja.
Namun hasil pembangunan terkadang masih dirasakan belum merata dan
masih terdapat kesenjangan antar daerah
Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi merupakan dua tujuan
pembangunan yang seharusnya dapat dicapai secara bersamaan dalam proses
pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tanpa diikuti oleh pemerataan
ekonomi akan memperlebar jurang pemisah antara satu kelompok masyarakat
dan kelompok lainya, sementara pemerataan ekonomi tanpa pertumbuhan
ekonomi sama halnya dengan meningkatkan kemiskinan suatu daerah.
Pertumbuhan versus pemerataan terutama mengenai distribusi pendapatan
menjadi hal yang paling diperhatikan oleh negara-negara berkembang karena
dirasakan permasalahan ini sangatlah kompleks. Keduanya samasama penting,
namun hampir selalu sulit diwujukan dengan waktu yang bersamaan.
Pengutamaan suatu hal akan menuntut dikorbankanya hal yang lain, begitu
pula dengan dilema pertumbuhan dan pemerataan.
Indikator keberhasilan pembangunan suatu daerah bisa dilihat laju
pertumbuhan ekonominya. Oleh sebab itu, setiap daerah selalu menetapkan
target laju pertumbuhan yang tinggi didalam perencanaan dan tujuan
pembangunan

daerahnya.

Pertumbuhan

ekonomi

yang

tinggi

dan

4

berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan
ekonomi. Karena penduduk bertambah terus, maka dibutuhkan penambahan
pendapatan setiap tahunnya. Hal ini dapat terpenuhi lewat peningkatan output
secara agregat baik barang maupun jasa atau Produk Domestik Bruto (PDB)
setiap tahunnya. Jadi, menurut ekonomi makro, pengertian pertumbuhan
ekonomi merupakan penambahan PDB yang berarti juga penambahan
pendapatan nasional (Tambunan, 2001)
Pada tahun 1975 Wiiliamson mengamati tingkat disparitas di berbagai
negara yang mempunyai tingkat perkembangan yang berbeda dengan
menggunakan indeks yang merupakan modifikasi dari suatu standard deviasi.
Semakin tinggi indeksnya, maka tingkat kesenjangan wilayah semakin besar.
Selanjutnya Williamson menganalisis hubungan kesenjangan wilayah dengan
tingkat perkembangan ekonomi. Hasil analisisnya adalah nilai indeksnya terus
meningkat bagi negara-negara yang tingkat perkembangan ekonominya
semakin tinggi. Sampai suatu saat tercapai titik balik, dimana tingkat
perkembangan ekonomi negara semakin tinggi nilai indeksnya semakin
rendah. Apabila digambarkan dengan grafik, maka grafik tersebut akan
berbentuk U terbalik. Hubungan ini sejalan dengan Hipotesis U-Terbalik
Kuznets (Arsyad,1999).
Masalah disparitas pendapatan telah lama menjadi persoalan dalam
pelaksanaan pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh sejumlah Negara
miskin dan berkembang. Banyak negara berkembang yang mengalami tingkat
pertumbuhan ekonomi tinggi pada tahun 1960-an mulai menyadari bahwa

5

pertumbuhan yang semacam itu hanya sedikit manfaatnya dalam memecahkan
masalah kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi tinggi gagal untuk mengurangi
bahkan menghilangkan besarnya kemiskinan absolut. Dengan kata lain,
pertumbuhan GNP per kapita yang cepat tidak secara otomatis meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak. Karena apa yang disebut dengan proses ”trickle
down effect” dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi penduduk miskin tidak
terjadi seperti apa yang diharapkan (Arsyad. 1999)
Pembangunan di Propinsi Jawa Timur yang berlangsung secara
menyeluruh dan berkesinambungan telah meningkatkan perekonomian
masyarakat. Pencapaian hasil-hasil pembangunan yang sangat dirasakan
masyarakat merupakan agregat pembangunan dari 39 kabupaten/ kota di Jawa
Timur yang tidak terlepas dari usaha keras secara bersama-sama antara
pemerintah dan masyarakat. Potensi daerah dan kekayaan alam dapat dilihat
sebagai keunggulan komparatif bagi daerah, namun di sisi lain berbagai
kendala seperti sumber daya manusia dan sumber modal untuk memanfaatkan
potensi tersebut masih dihadapi oleh penentu kebijakan baik di tingkat
propinsi maupun di tingkat daerah kabupaten/ kota. Akibatnya kondisi
perekonomian masyarakat secara umum belum mencapai tingkat pemerataan
pendapatan yang sama dan masih ditemui kekurangan, diantaranya
kesenjangan antar wilayah kabupaten/ kota dalam pencapaian tingkat
perekonomian
Kemampuan pemerintah daerah dalam membangun masing-masing
daerahnya tentu berbeda-beda, mengingat potensi yang dimiliki tiap daerah

6

berbeda-beda pula. Daerah yang memiliki potensi lebih besar cenderung
memiliki pendapatan daerah yang besar pula, dan begitu sebaliknya. Begitu
pula yang terjadi di Provinsi Jawa Timur. Kondisi tersebut dapat
divisualisaian pada gambar berikut :
Gambar 1.1
PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten/Kota Di Jawa Timur Tahun 2013 (Ribu Rupiah)

Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, 2013

Pada gambar 1.1 terlihat bahwa PDRB Perkapita Kota Kediri berada
jauh melesat lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Jawa
Timur, yakni hingga mencapai nominal Rp.242.263.630,-. Hal ini disebabkan
oleh adanya perusahan rokok Gudang Garam yang banyak berkontribusi bagi
pendapatan daerah Kota Kediri. Kemudian pada peringkat kedua, yaitu Kota
Surabaya memiliki PDRB Perkapita tertinggi dengan angkka Rp.74.776.140,-

7

Tidak heran apabila kedua kota tersebut memiliki PDRB Perkapita tertinggi di
Jawa Timur, karena pada Kota Kediri dan Surabaya terdapat sektor industri
dan jasa yang terbesar pula di antara kota-kota lain di Jawa Timur. Akan
tetapi, dibalik tingginya PDRB Perkapita di Kota Kediri dan Kota Surabaya,
Kabupaten Pacitan memiliki PDRB Perkapita terendah, yakni hanya memiliki
Rp.6.428.970,-. Kabupaten Pacitan yang hanya didukung oleh sektor pertanian
ini pun ternyata memiliki PDRB Perkapita terendah dibandingkan dengan
daerah-daerah lainnya, dimana hal ini bias disebabkan oleh tingkat
produktivitas petani di Kabupaten Pacitan masih tergolong rendah dan daya
saing petani atau dasar tukar domestik antara komoditi pertanian terhadap
output industri masih lemah pula. Keadaan ini pun sunguh berbanding
terbalik, dan memiliki selisih nominal yang cukup jauh dan berlangsung
selama sepuluh tahun terakhir sejak diberlakukannya desentralisasi fiskal. Hal
ini pun menggambarkan bahwa masih begitu tingginya kesenjangan di
Provinsi Jawa Timur, walaupun terobosan dalam hal pemerintahan telah
dilakukan.
Kektidakmerataan yang menyebabkan ketimpangan ini merupakan
masalah yang harus dicarikan penyelesaiannya. Masalah yang timbul apabila
ketimpangan semakin besar yaitu menimbulkan terjadinya konflik dan
meningkatkan angka kriminalitas, sehingga apabila hal tersebut dibiarkan
terus

menerus

bisa

menyebabkan

ketidakstabilan

didalam

suatu

perekonomian. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
seberapa besar ketimpangan antar kabupaten/kota di Propinsi Jawa Timur.

8

Dengan demikian perlu dianalisis labih jauh mengenai hal tersebut, sehingga
skripsi ini mengambil judul “ANALISIS KESENJANGAN PENDAPATAN
ANTAR KABUPATEN / KOTA DI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN
2008-2012”.

B. Rumusan Masalah
Pendapatan

Domestik

Regional

Bruto

(PDRB)

per

kapita

Kota/Kabupaten di Propinsi Jawa Timur sangatlah bervariasi. Hal itu berarti
masih terdapat kesenjangan pendapatan yang ditunjang oleh perbedaan potensi
antar daerah yang dimiliki baik potensi sumber daya alam, potensi sumber
daya manusia maupun infrastruktur yang ada. Dengan perbedaan potensi
daerah tersebut, kesenjangan antar daerah juga semakin besar, baik
kesenjangan dalam pertumbuhan ekonomi, investasi dan Pendapatan Asli
Daerah. Demikian juga masih terdapat kesenjangan non ekonomi lainnya
seperti pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, birokrasi dan jasa-jasa
lainnya. Adapun yang menjadi perumusan masalah adalah :
1. Bagaimana tingkat pertumbuhan ekonomi regional di Kabupaten/Kota
Propinsi Jawa Timur?
2. Bagaimana tipologi ekonomi regional di Kota / Kabupaten Propinsi Jawa
Timur?

9

C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus dan tidak meluas, maka peneliti
membatasi permasalahan
1. Pembahasan yang diuraikan dalam penelitian ini dibatasi pada
pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan PDRB dan

kesenjangan

ekonomi Kota / Kabupaten Propnsi Jawa Timur?
2. Periode penelitian mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pertumbuhan ekonomi regional di Kabupaten/Kota
Propinsi Jawa Timur.
2. Untuk menganalisis tipologi ekonomi regional di Kota / Kabupaten
Propinsi Jawa Timur

E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan menambah khasanah literature dalam bidang
ekonomi, khususnya Ilmu Ekonomi dan Study Pembangunan.
2. Secara Praktis
a. Bagi Institusi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran
bagi pemerintah Kota / Kabupaten Propinsi Jawa Timur dalam
membuat kebijakan dan untuk menangani masalah kesenjangan dan
pertumbuhans ekonomi.

10

b. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sbagai wahana dalam pengembangan
ilmu ekonomi yang telah diperoleh peneliti selama ini.
c. Bagi Peneliti Lain
Penlitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan referensi penelitian
sejenis ataupun untuk pengembangan penelitian selanjutnya.