Gambaran Umum Lokasi Penelitian

antara 25 o C dan 35 o C. Namun demikian apabila terjadi peningkatan suhu dan terjadi penurunan salinitas ada kecenderungan terjadinya peningkatan toksisitas logam berat Ahalya et al. 2004. Derajat keasaman pH pada Kali Angke 6,45 yang berarti cenderung asam, padahal di lokasi pengambilan sampel pengaruh air laut pasang sangat besar. Kondisi pH yang relatif lebih asam diduga karena adanya penguraian bahan organik yang jumlahnya banyak. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Siradz et al. 2008 yang mengatakan bahwa pH perairan sungai dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain i bahan organik atau limbah organik,mengingat meningkatnya kemasaman dipengaruhi oleh bahan organik yang membebaskan CO 2 jika mengalami proses penguraian, ii bahan anorganik atau limbah anorganik, seperti pada air limbah industri yang bahan anorganiknya umumnya mengandung asam mineral dalam jumlah tinggi sehingga kemasamannya juga tinggi, iii basa dan garam basa dalam air, iv hujan asam akibat emisi gas. Dugaan tingginya bahan organik di Kali Angke didasarkan pada warna air yang hitam dan bau busuk yang menyengat. Adapun rendahnya derajat keasaman disebabkan pada penguraian bahan organik akan dihasilkan karbon dioksida, yang jika bereaksi dengan air akan menyebabkan kondisi menjadi asam atau dengan kata lain akan mengakibatkan pH lebih rendah. Sebenarnya dalam air terdapat mineral yang salah satunya berasal dari air laut pasang, namun diduga jumlah mineral tersebut masih lebih sedikit dibanding bahan organik, sehingga air pasang tidak mengakibatkan tingginya pH air Kali Angke. Tingginya bahan organik dalam Kali Angke diduga selain bahan organik yang berasal dari hulu, juga berasal dari banyaknya masyarakat sekitar warga, pelaku kegiatan pasar ikan dan TPI Muara Angke yang membuang sampah hasil kegiatan langsung ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu, sehingga dalam sungai tersebut akan terjadi proses penguraian bahan organik. Hal ini sejalan dengan pernyataan Fardiaz 1992, Abowei and George 2009, Adedokun et al. 2008 dan Adeyemo et al. 2008 yang menyatakan bahwa penguraian bahan organik yang mengandung karbon, nitrogen, sulfur dan phospat, baik yang berasal dari karbohidrat, lemak atau protein dalam proses aerobik dan anaerobik akan menghasilkan karbon dioksida yang sifatnya asam.