Penggunaan Perangkat Video Shooting

8 dilakukan dengan mengidentifikasi permasalahan dengan cara membandingkan antara kinerja atau pelaksanaan program dengan rancangan program standar yang telah ditetapkan. Hasil yang diperoleh ketika program dilaksanakan tidaklah selalu sesuai dengan rencana awal ketidaksesuaian atau discrepancy dapat saja terjadi. Provus menganggap discrepancy sebagai petunjuk yang paling mendasar dalam evaluasi program. Discrepancy menjelaskan perbedaan-perbedaan yang ada antara apa yang perencana program pikirkan terjadi dalam program dengan apa yang terjadi sebenarnya” [8]. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan standard, performance dan discrepancy adalah : 1 Standard, mengacu pada Standard Kriteria Ketuntasan Minimal. Penguasaan 11 Fungsi yang ada pada kamera. Kondisi Kelas yang diharapkan. Serta Sarana dan Prasarana penunjang jurusan Multimedia. 2 Performance, mengacu pada kemampuan guru mengelola kelas multimedia. Kemampuan siswa yang terlihat dan yang mereka tampilkan dalam mengoperasikan perangkat multimedia. Kemampuan siswa yang terlihat dan yang mereka tampilkan dalam mengoperasikan perangkat multimedia. Serta Pembagian perangkat multimedia kepada siswa. 3 Discrepancy, yaitu Melakukan perbandingan antara tampilan dengan hasil yang sebenarnya diharapkan. Penilaian dari data yang telah diperoleh. Penjabaran terkait gap yang diperoleh dari pengolahan data hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

1.3 Penggunaan

Penggunaan adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang dapat dijabarkan sebagai: proses, cara memakai, menggunakan dan sebagainya [9]. Dari uraian ini dapat disimpulkan jika maksud dari penggunaan itu adalah bagaimana aktivitas perilaku dan cara seseorang menggunakan suatu peralatan atau benda lainnya.

1.4 Perangkat Video Shooting

Perangkat adalah benda yang kita gunakan untuk mempermudah kehidupan kita sehari- hari. Dalam penelitian ini, konteks dari perangkat itu sendiri adalahalat peraga pendidikan. Yang dimaksud alat peraga pendidikan adalah media pendidikan berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak bosan dalam meraih tujuan –tujuan belajar [10].Pada penelitian ini peneliti akan meneliti salah satu aspek dari multimedia yaitu perangkat video shooting. Kemudian pada perangkat video shooting yang akan disinggung adalah perangkat utama yang sering digunakan yaitu kamera. Melihat bagaimana penggunaan kamera lebih kompleks daripada peralatan lain seperti misalnya clipper, tripod, lighting dan lain sebagainya. Alasan peneliti melakukan penelitian terhadap penggunaan kamera dalam video shooting ini adalah fungsi kamera yang cenderung lebih rumit dikarenakan kamera tersusun dari bagian-bagian yang terpisah. Selain itu, akan dijelaskan beberapa indikator yang harus dikuasai oleh sebagai kemampuansiswa didalam mengoperasikan kamera sebagai berikut: Kontrol 9 Kemampuan siswa dalam mengontrol perangkat itu penting karena kontrol merupakan elemen dasar yang menjadi patokan dalam menguasai bagian lain. Yang dimaksud dengan control disini adalah bagaimana siswa memegang kamera, perilaku siswa terhadap kamera, dan lain sebagainya. Aperture Apertur atau biasa disebut dengan bukaan, mengacu pada mekanisme buka-tutup pada bilah-bilah yang tersusun didalam lensa. Dalam pengoperasiannya aperture digunakan untuk mengatur rentang fokus DoF serta mengatur jumlah cahaya yang masuk. Biasa dilambangkan dengan huruf F. seperti contohnya f1.2, 1.4, 1.8, 2.8, 3.5, 5.6, 8, 11, 16 dst. Semakin besar angka maka semakin kecil lubang yang terbuka dari hasil mekanisme bilah blade. Exposure Eksposur atau exposure adalah jumlah cahaya paparan cahaya yang terima oleh sensor dalam kamera kita dalam suatu pemotretan. Jika paparan cahaya yang diterima terlalu banyak atau lama maka hasil foto menjadi terlalu terang over exposure. Begitu sebaliknya, jika paparan cahaya yang diterima sensor terlalu sedikit atau cepat maka hasil foto menjadi terlalu gelap under exposure. Hampir semua kamera digital saat ini sudah dilengkapi dengan pengukur cahaya yang akan mengatur paparan cahaya eksposur exposure secara otomatis untuk memperoleh hasil yang optimal. Shutter Speed Shutter speed adalah pengaturan pada kamera yang mengontrol lamanya waktu shutter terbuka, sehingga memungkinkan cahaya masuk melalui lensa ke sensor di dalam kamera. Shutter speed diukur dalam detik – atau dalam fraksi yang sangat kecil dari satu detik. Semakin besar penyebut, maka shutter speed mempunyai kecepatan yang lebih cepat 11000 jauh lebih cepat dari 130. ISO ISO dapat dikatakan merupakan ukuran seberapa sensitif sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi nilai ISO maka gambar akan semakin meningkat noda noise nya. Kebanyakan ISO tinggi digunakan jika shutter speed yang digunakan juga tinggi. White Balance White Balance WB dapat diartikan sebagai kemampuan kamera dalam membacamenterjemahkan warna putih berdasarkan sumber cahaya yang ada. Dalam kamera sendiri dapat ditemukan berbagai pilihan white balance. Seperti daylight, tungsten, fluorescent, cloudy, dan lain sebagainya. White balance digunakan sesuai dengan kebutuhan. Zoom Zoom artinya menggunakan kamera untuk mendekatkan atau menjauhkan objek. Dalam hal ini fungsi utama dari zoom perlu menggunakan lensa yang bertipe zoom juga. Karena dengan menggunakan zoom berarti kita tidak perlu mendekat kepada objek. Focus 10 Focus adalah bagaimana kamera mendapatkan titik terjelas dari sebuah objek yang disorot. Dalam kamera dapat ditemukan dua pilihan yaitu autofocus dan manual focus. Untuk pilihan auto kamera akan mencari focus secara otomatis, sementara manual focus kamera akan mencari focus secara manual. Depth of Field Depth of Field DoF adalah jarak antara benda-benda terdekat dan terjauh dalam sebuah latar dalam hal ini sebuah foto yang bisa diterima ketajaman gambarnya – suatu zona yang bisa diterima ketajaman gambarnya. Meskipun suatu lensa hanya bisa fokus pada satu jarak tertentu, penurunan ketajaman yang terjadi adalah secara bertahap pada sisi depan dan belakangnya. Oleh karena itu, ketidaktajaman yang terjadi tidak begitu terlihat dalam kondisi normal. Audio Level Audio level adalah mengatur jumlah suara yang masuk, serta mengendalikan kondisi tata suara pada setiap adegan. Dalam audio level ini terdapat beberapa perangkat pendukung seperti mic gantung boomer, mic jepit, dan lain sebagainya. Shooting Angle Shooting Angle adalah sudut pengambilan gambar yang menekankan tentang posisi kamera berada pada situasi tertentu dalam membidik obyek. Pernyataan ini menegaskan, bahwa kamera yang dipakai dalam membidik obyel atau dengan istlah lebih populer “Obyek dalam View Camera” itu,menggambarkan tentang keberadaan kamera berada diposisi mana dalam keadaan seperti apa. Pemakaian Camera Angle ini diharapkan dapat menghasilkan suatu peristiwa atau keadaan obyek dalam bidikan kamera agar lebih terlihat menarik dan mampu mengilustrasikan kedinamisan suatu keadaan. Setiap hasil bidikan dalam pandangan kamera mempunyai kandungan makna dan nilai tertentu dari jenis angle yang dipakainya. Dari indikator-indikator yang sudah dijelaskan diatas, maka telah diketahui aspek yang harus dikuasai siswa sehubungan dengan kemampuannya mengoperasikan perangkat video shooting. Pada hasil wawancara terhadap guru di SMK N 1 Pringapus diketahui beberapa indikator yang digunakan sebagai bahan ajar. Dalam setiap indikator diberikan kriteria kompetensi atau kriteria ketuntasan minimal KKM bernilai 80 [11].

2. Metode Penelitian