Jenis penelitian Populasi Penelitian Sampel Penelitian Metode pengambilan data

10 Focus adalah bagaimana kamera mendapatkan titik terjelas dari sebuah objek yang disorot. Dalam kamera dapat ditemukan dua pilihan yaitu autofocus dan manual focus. Untuk pilihan auto kamera akan mencari focus secara otomatis, sementara manual focus kamera akan mencari focus secara manual. Depth of Field Depth of Field DoF adalah jarak antara benda-benda terdekat dan terjauh dalam sebuah latar dalam hal ini sebuah foto yang bisa diterima ketajaman gambarnya – suatu zona yang bisa diterima ketajaman gambarnya. Meskipun suatu lensa hanya bisa fokus pada satu jarak tertentu, penurunan ketajaman yang terjadi adalah secara bertahap pada sisi depan dan belakangnya. Oleh karena itu, ketidaktajaman yang terjadi tidak begitu terlihat dalam kondisi normal. Audio Level Audio level adalah mengatur jumlah suara yang masuk, serta mengendalikan kondisi tata suara pada setiap adegan. Dalam audio level ini terdapat beberapa perangkat pendukung seperti mic gantung boomer, mic jepit, dan lain sebagainya. Shooting Angle Shooting Angle adalah sudut pengambilan gambar yang menekankan tentang posisi kamera berada pada situasi tertentu dalam membidik obyek. Pernyataan ini menegaskan, bahwa kamera yang dipakai dalam membidik obyel atau dengan istlah lebih populer “Obyek dalam View Camera” itu,menggambarkan tentang keberadaan kamera berada diposisi mana dalam keadaan seperti apa. Pemakaian Camera Angle ini diharapkan dapat menghasilkan suatu peristiwa atau keadaan obyek dalam bidikan kamera agar lebih terlihat menarik dan mampu mengilustrasikan kedinamisan suatu keadaan. Setiap hasil bidikan dalam pandangan kamera mempunyai kandungan makna dan nilai tertentu dari jenis angle yang dipakainya. Dari indikator-indikator yang sudah dijelaskan diatas, maka telah diketahui aspek yang harus dikuasai siswa sehubungan dengan kemampuannya mengoperasikan perangkat video shooting. Pada hasil wawancara terhadap guru di SMK N 1 Pringapus diketahui beberapa indikator yang digunakan sebagai bahan ajar. Dalam setiap indikator diberikan kriteria kompetensi atau kriteria ketuntasan minimal KKM bernilai 80 [11].

2. Metode Penelitian

3.1 Jenis penelitian

Penelitian ini adalah penelitian evaluasi yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Soerjono Soekanto, 1986 dalam Wiwik 2009 pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif analisis yaitu apa yang dinyatakan responden secara tertulis atau lisan dan juga perilaku nyata, yang diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu yang utuh [12]. Selain itu metode statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dimana data kuantitatif yang diperoleh akan dikumpulkan, diolah, dianalisis, dan disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami atau dibaca, dan direpresentasikan dalam bentuk tabel. Hal ini dilakukan karena model yang digunakan adalah model Provus atau DEM discrepancy evaluation model. 11

3.2 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Pendidikan” pada tahun 2015 halaman 117, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka dari penjelasan tersebut, penulis menetapkan populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Pringapus jurusan Multimedia.

3.3 Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik non- partisipan tetapi secara terstruktur. Jumlah sampel yang diambil sejumlah 56 siswa kelas XII SMK Negeri 1 Pringapus.

3.4 Metode pengambilan data

Metode pengambilan data yang digunakan peneliti adalah dengan dengan menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner yang selanjutnya akan diisi oleh siswa sesuai dengan kompetensi yang mereka kuasai. Sesuai dengan model evaluasi yang digunakan yaitu model Provus, maka kuesioner yang ada akan digunakan untuk mengetahui pemahaman dan kemampuan siswa dalam menggunakan perangkat video shooting. Sugiyono 2015 mengemukakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui frekuensi penggunaan perangkat video shooting dan bagaimana perangkat-perangkat digunakan, persepsi siswa, serta hambatan atau tantangan yang dialami saat menggunakan perangkat tersebut [13]. Dengan melihat model evaluasi yang akan dipakai, maka pengambilan data yang dilakukan akan digunakan untuk menentukan kesenjangan yang ada di lapangan.

3.5 Analisis data