12
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Alasan menggunakan metode kualitatif karena pendekatan kualitatif bersifat
fleksibel dan dapat berubah-ubah sesuai kondisi lapangan dengan pengambilan data. Pemakaian metode ini cocok dengan pembuatan video ini karena
berhubungan dengan informasi yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Metode kualitatif merupakan metode yang menggunakan teknik pengumpulan data
langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya dalam bentuk wawancara. Oleh karena itu, metode kualitatif dipilih karena sesuai dengan metode perancangan
yang digunakan. Metode kualitatif adalah dengan melakukan wawancara kepada pemilik Lembah Kamuning Dairy Farm yaitu Bapak Drs. H. Sudarmoko.
Sedangkan strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah linear strategy atau strategi garis lurus yang menetapkan urutan logis pada tahapan yang sederhana
dan relatif mudah dipahami komponennya. Tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. [12]
Gambar 2. Tahapan Penelitian
Tahap awal yang dilakukan adalah dengan identifikasi masalah yang ada di Lembah Kamuning Dairy Farm. Kemudian akan dilakukan pengumpulan data dari
pemimpin perusahaan dan pengamatan dari lokasi yang akan divisualisasikan berupa verbal dan visual. Pengumpulan data verbal didapat dari pemimpin
perusahaan Lembah Kamuning Dairy Farm berupa company profile, materi yang dibutuhkan, dan keadaan lingkungan Lembah Kamuning Dairy Farm. Sedangkan
data visual yang diperoleh berupa foto dan video tentang produk dari Lembah Kamuning Dairy Farm. Kemudian dilakukan wawancara dengan pemimpin
Lembah Kamuning Dairy Farm untuk mengetahui media informasi apa saja yang telah ada untuk memberi informasi kepada masyarakat. Hasil dari pengolahan data
akan digunakan sebagai dasar perancangan video dan diperoleh kesimpulan bahwa:
13
- terdapat beberapa produk unggulan dari Lembah Kamuning Dairy Farm yaitu produk olahan dari susu sapi, Cacing Lumbricus, Jahe Merah dan pupuk kompos
- Lembah Kamuning Dairy Farm membutuhkan media informasi yang mudah dipahami bagi masyarakat.
Metode perancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode prototype. Metode prototype merupakan metode perancangan dengan melakukan
pendekatan dari sisi kebutuhan calon konsumen. Proses perancangan dan produksi ini dapat dilihat pada Gambar 3. [13]
Gambar 3. Metode Perancangan prototype
Adapun tahapan pada perancangan metode Prototype adalah : Listen to Customer
Langkah pertama pengembangan sistem ini adalah Listen to Customer pada tahap ini melakukan pengumpulan data, dengan melakukan wawancara dengan pemilik
Lembah Kamuning Dairy Farm. Dari wawancara tersebut maka didapatkan hasil yaitu peternakan ini sama sekali belum memiliki media informasi apapun yang dapat
menginformasikan produk-produk unggulan apa saja yang dimiliki.
BuildRevise Mockup
Langkah selanjutnya adalah proses perancangan Prototype infografis, dalam tahap ini dilakukan proses perancangan sesuai dengan data verbal dan visual yang
diperoleh.
Perancangan Konten
14
Pra Produksi
Pasca Produksi
Proses perancangan dan produksi video Infografis ini dapat dilihat di Gambar 4.
Gambar 4. Proses Perancangan Produksi Video
Video ini dirancang untuk memperkenalkan produk-produk unggulan dari Lembah Kamuning Dairy Farm kepada masyarakat dan rekan bisnis. Media yang
dirancang ini berupa video informasi dengan infografis. Proses perancangan video
Perancangan Konsep
Storyline Narasi
Storyboard
Produksi
Editing video dan animasi
Editing Audio
Final Rendering Evaluasi
Shooting
Perancangan Infografis
Narasi
15
ini diawali dengan pencarian ide infografis yang akan dibuat. Konsep yang digunakan dalam pembuatan video ini adalah “Lembah Kamuning sebagai
peternakan yang modern, ramah lingkungan dan merakyat”. Maksudnya yaitu, video ini dibuat dengan citra Lembah Kamuning Dairy Farm yang merupakan
peternakan modern, tetapi tetap membantu para peternak kecil lainnya agar dapat ikut berkembang layaknya Lembah Kamuning Dairy Farm.
Selain itu, video ini akan dibuat dengan desain modern yaitu dengan menggunakan gaya desain Flat desain. Flat Design sangat bermain
dengan warna. Peran warna dalam flat design ini sangat penting sekali. Dengan memilih warna yang pas dengan tema yang digunakan dalam desain
sangat membantu sekali dalam membentuk flat design yang indah dan terlihat cantik. Salah satu efektifitas dalam merancang Flat Design adalah penggunaan
logo yang simple dengan satu warna dan penerapannya pun antara konten dan logo desain harus sesuai konsep baik warna maupun bentuk. Untuk masalah
konten dalam design ini mempunyai konten yang simple dengan desain yang simple dan tidak ramai. Teknik flat design ini adalah tehnik desain yang sangat
minimalis. [14]
Setelah konsep selesai dibuat, dilanjutkan dengan pembuatan storyline video dan naskah narasi. Selanjutnya sketsa Storyboard dibuat untuk menggambarkan
secara garis besar bagaimana video infografis ditampilkan, serta mempersiapkan informasi-informasi apa saja yang ingin disampaikan dalam video ini. storyboard
dapat dilihat pada Gambar 5.
1 2
16
1 2
3
17
Gambar 5. Sketsa Storyboard
Masuk ke dalam proses Produksi, pada tahap ini dilakukan pengambilan gambar ke Lembah Kamuning Dairy Farm di Kuningan, Jawa Barat. Selanjutnya
video disortir, dipisahkan mana yang digunakan dalam video dan tidak. Setelah itu masuk proses perekaman narasi sesuai storyline yang telah dibuat dan naskah
narasi untuk memberi informasi secara verbal pada infografis.
Adapun proses perancangan infografis ada pada tahap ini. Pada scene awal dari isi video ini berisi tentang gambar dari tampilan kedaan visual yang
sesungguhnya dari peternakan Lembah Kamuning. Pada scene ini disebutkan tentang produk-produk unggulan yang dimiliki oleh Lembah Kamuning Dairy
Fam.
Selanjutnya masuk pada isi yaitu produk pertama. Scene diawali dengan infografis jumlah ternak yang ada pada kabupaten Kuningan, Jawa Barat di mana
peternakan Lembah Kamuning berada. Setelah itu masuk pada scene akumulasi limbah yang dapat dihasilkan di daerah Kuningan. Di sini ditampilkan infografis
tentang jumlah ternak dan kotoran ternak agar pengguna lebih mudah memahami informasi yang disajikan. Setelah itu barulah masuk ke dalam pemanfaatan limbah
tersebut menjadi pupuk. Adapun sketsa icon dan contoh scene penerapan icon tersebut dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Icon dan penggunaannya dalam scene
Bagian ketiga adalah produk unggulan yang kedua yaitu berbagai produk olahan dari susu sapi. Disini disajikan infografis dimulai dari jumlah sapi yang ada
di peternakan Lembah Kamuning, produksi susu sapi hingga produk akhir dari pengolahan susu sapi. Adapun grafis atau icon yang digunakan dalam scene ini
dapat dilihat pada gambar 7.
18
Gambar 7. Sketsa Icon dan penggunaannya dalam scene
Isi selanjutnya dari video ini adalah produk unggulan cacing merah yang memiliki nama latin Lumbricus Rubellus.
Pada bagian ini, video memvisualisasikan karakteristik dari cacing ini dan manfaat yang dapat dihasilkan
oleh budidaya cacing tanah jenis ini menggunakan infografis. Berikut adalah sketsa icon grafis yang digunakan dalam scene ini dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Sketsa icon cacing dan penggunaannya dalam contoh scene
Dan isi terakhir dari infografis ini adalah informasi tentang jahe merah. Di bagian ini ditampilkan infografis tentang jahe merah mulai dari karakteristik jahe
merah sampai manfaat dan harga jual dari jahe merah tersebut. Berikut ini adalah sketsa icon yang akan digunakan dalam scene jahe merah dapat dilihat pada
gambar 9.
Gambar 9. Sketsa icon infografis jahe merah dan penggunaannya dalam scene
Tahap yang terakhir adalah tahap pasca-produksi. Adapun pada tahap ini video yang telah dipilih akan diedit dan proses pembuatan animasi infografis. Di
proses ini juga melewati tahap olah audio. Di antaranya adalah pengaturan audio narasi yaitu pengaturan ketepatan narasi dengan visual yang muncul dalam video.
Di tahap ini juga telah ditambahkan background music BGM. Setelah pengaturan audio narasi dan pemberian musik, produk akhir dari video Infografis dirender
19
sehingga menjadi produk final dari video Infografis Multiproduk Lembah Kamuning Dairy Farm.
4. Hasil Pembahasan