T1 692011005 Full text

(1)

PERANCANGAN INFOGRAFIS MULTIPRODUK

LEMBAH KAMUNING DAIRY FARM

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Desain

Peneliti :

Ryan Gunawan (692011005) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono M.Kom

Martin Setyawan, S.T., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

8 1. Pendahuluan

Lembah Kamuning Dairy Farm merupakan sebuah Peternakan di daerah desa Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. Peternakan ini memang belum banyak diketahui masyarakat. Namun, peternakan Lembah Kamuning ini memiliki potensi besar yang sedang dalam proses pengembangan. Selain hasil ternak, peternakan ini juga mengolah beberapa komoditi yang bernilai jual tinggi. Budidaya cacing tanah, yang kotorannya dapat digunakan sebagai media tanam jahe merah yang juga bernilai tinggi. Selain beberapa produk tersebut, peternakan Lembah Kamuning juga mengolah limbah ternak. Pada umumnya kotoran sapi dibuang oleh kebanyakan peternak, namun di peternakan Lembah Kamuning mereka mengolah limbah tersebut sehingga memiliki manfaat. Misalnya limbah kotoran sapi diolah menjadi pupuk, dan urin sapi yang diolah menjadi pupuk cair. Dengan kata lain, Peternakan ini juga telah ikut ambil bagian dalam pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan limbah yang merugikan menjadi produk yang bermanfaat dan bahkan bernilai jual.

Begitu banyaknya potensi yang dimiliki Peternakan Lembah Kamuning tersebut di atas. Sayangnya belum ada media penyampaian informasi sebagai alat visualisasi kegiatan dan produk-produk dari Peternakan Lembah Kamuning yang bisa merangkum semua produk dan kegiatan dari peternakan tersebut. Dalam hal ini, Lembah Kamuning Dairy Farm membutuhkan sebuah media yang bisa me-visualisasikan setiap produk dan kegiatannya sehingga masyarakat menjadi mengerti apa saja yang dimiliki oleh Lembah Kamuning. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu media yang mampu mevisualisasikan setiap produk unggulan Lembah Kamuning tersebut.

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju. Sedangkan pengertian dari informasi secara umum adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Penjelasan Sobur media informasi adalah “alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual”. Berdasarkan teori diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa media informasi adalah alat untuk mengumpulkan dan menyusun kembali sebuah informasi sehingga menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima informasi melalui sebuah media yang dipilih [1].

Tidak dapat dipungkiri hampir sebagian besar orang suka mendapatkan informasi dengan gambar, dan semakin unik dan kreatif informasi itu dikemas, maka orang akan semakin tertarik untuk mencari informasi tersebut. Itulah yang membuat infografis selalu menarik perhatian banyak orang. Infografis adalah


(9)

9

gabungan tema besar kejadian yang informasinya digali secara mendalam kemudian ditampilkan secara bersamaan beserta foto yang menjelaskan tiap sudut permasalahan. Dapat dikatakan infografis mungkin salah satu solusi terkait kebosanan masyarakat melihat tampilan presentasi yang monoton apalagi terkait prosentase data.[2] Dengan dirancangnya video infografis yang mencakup unsur visual, teks dan audio ini nantinya diharapakan dapat menjelaskan secara efektif apa saja potensi atau produk yang dimiliki peternakan Lembah Kamuning kepada target audiens yaitu masyarakat dan peternak yang belum mengetahui bahwa kotoran sapi dapat diolah kembali menjadi produk yang bermanfaat.

2. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian Karenia Marisa Mulyate, Bing Bedjo Tanudjaja dan Baskoro Suryo B. tentang Perancangan Buku Kumpulan Infografis Resep Aneka Hidangan Pembuka Dan Penutup Ala Barat Untuk Anak-Anak, dijelaskan bahwa Infografis yang baik menunjukkan kehandalan desainer yang membuatnya untuk menyampaikan informasi yang tidak hanya mudah untuk dipahami namun juga lebih menarik dan lebih dapat dinikmati daripada hanya membaca teksnya saja. Intinya, visualisasi dari suatu informasi melibatkan penyimpulan dan pengasahan data yang diberikan sehingga dapat disampaikan dalam cara yang lebih ringkas dan jelas Maka dari itu. Penelitian ini menggunakan infografis dengan tujuan memberi informasi yang mudah dipahami melalui teks dan visual sehingga informasi yang masuk menjadi lebih jelas. Selain itu untuk membuat infografis juga diperlukan visual yang membantu untuk memahami informasi secara runtut dan bukan hanya mengutamakan visual yang ramai dan berwarna-warni. Dari penelitian tersebut akhirnya disimpulkan bahwa pembuatan Infografis dalam memvisualisasikan suatu produk atau subyek akan lebih menarik dan dapat dinikmati [3].

Berdasarkan penelitian dari Sulastri, Traha dan Russeng dalam Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Video Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Foundation Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan sikap Remaja Putri Di SMAN 9 Balikpapan menyimpulkan hasil penyuluhan kesehatan yang mengunakan video, terlihat ada perbedaan pemahaman yang signifikan pada sikap responden setelah adanya kegiatan penyuluhan mengunakan video dan tanpa mengunakan video. Dengan dasar inilah perancangan video ini dipilih dengan tujuan memberi kejelasan informasi yang akan disampaikan kepada pengguna dibandingkan dengan media lain [4].

Dari dua penelitian sebelumnya, perancangan video infografis sebagai media informasi ini menggabungkan kedua elemen penting yang telah disebutkan yaitu penggunaan infografis yang melibatkan teks dan visual lalu diterapkan dalam


(10)

10

teknik video yang juga sebagai sarana untuk menyampaikan informasi yang menarik, langsung dan efektif.[5] maka dengan banyaknya indera manusia yang terlibat dalam penyampaian informasi ini, diharapkan pengguna dapat mendapat informasi yang maksimal dengan cara yang menarik.

Lembah Kamuning Dairy Farm (LKDF) yang terletak di Desa Cigugur, Kuningan, Jawa Barat ini merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang peternakan khususnya peternakan sapi. Perusahaan ini memiliki wadah Koperasi di Desa Sukamanah Kabupaten Kuningan yaitu Koperasi Produksi Gapura Sehat. Koperasi ini memiliki tujuan untuk menyejahterakan anggota-anggotanya dengan cara memproduksi apa saja yang dimiliki oleh anggotanya masing-masing. LKDF sendiri memiliki potensi yang sangat besar dalam bidang peternakan dan juga dibidang budidaya tanaman. Salah satu contoh dari potensi yang dimiliki LKDF ini adalah budidaya cacing tanah (lumbricus), pengolahan pupuk kompos dna budidaya tanaman jahe merah. Ketiganya dinilai dapat menjadi penghasilan tambahan yang membantu petani-petani sekitar dalam hal keuangan dan dapat menjaga kelestarian alam sekitar dengan cara tidak membuang limbah ke sungai. Dengan potensi tersebut, penyampaian yang efektif mengingat semakin berkembangnya dunia teknologi adalah dengan Multimedia.

Multimedia menurut etimologi atau asal usul bahasanya adalah berasal dari kata Multi “medium” (Latin) yang berarti bentuk dan sarana komunikasi. Jadi multimedia “multiple intermediaries” or “multiple means” memiliki arti beberapa perantara atau banyak arti. Multimedia adalah kombinasi dari teks yang dimanipulasi secara digital, foto, seni grafis, suara, animasi dan elemen video. [6] Dengan pengertian tersebut di atas, maka Video profile merupakan satu dari Multimedia yang tepat digunakan untuk menyampaikan informasi tersebut.

Video profile merupakan salah satu media yang efektif dalam mempropagandakan perusahaan,produk, hingga propaganda untuk potensi daerah. Dengan komunikasi melalui audio visual tentunya penyampaiyan propaganda atau promosi semakin efektif. selain dikemas dalam format linier (dioperasikan menggunakan media player VCD atau DVD) yang juga dapat diproduksi melalui format CD interaktif di operasikan melalui computer [7]. Dalam video profile, tentunya dibutuhkan teknik yang tepat untuk menyampaikan informasi secara jelas dan tepat. Yaitu dengan menggunakan Infografis (Infografis).

Infografis mengacu pada penggunaan perangkat visual dengan maksud untuk mengomunikasikan informasi yang kompleks secara cepat dan jelas. Perangkat yang dimaksud dapat berupa grafik, diagram, table, peta, dan daftar.


(11)

11

Infografis dapat dibuat dalam berbagai macam teknik tergantung apa pesan yang ingin disampaikan [8].

Infografis juga membantu mengatasi keragaman bahasa yang ada di dunia. Kata-kata membentuk suatu bahasa. Bahasa terkadang rumit dan membingungkan. Kata-kata dianggap sebagai sebuah wadah yang dapat diisi oleh apapun tergantung dari konteks dan pemahaman masing-masing individu. Contoh kata “anjing” dalam Bahasa Inggris adalah “dog”, “perr” dalam Bahasa Spanyol, “chien” dalam Bahasa Perancis, dan “hund” dalam Bahasa Jerman. Walaupun terdengar dan terbaca berbeda akan tetapi memiliki satu arti : yaitu hewan karnivora domestik yang berkaitan dengan rubah dan serigala dan berkembang dalam cakupan ras yang luas. [9] Dengan menggunakan infografis yang menyederhanakan kata-kata ke dalam satu bentuk gambar atau grafis maka macam-macam kata tersebut dapat dibuat satu simbol infografis, dan semua orang pasti mengerti. Berikut adalah contoh infografis sederhana dapat dilihat pada Gambar 1. [10]

Gambar 1. Contoh Infografis Sederhana dalam bentuk poster

Dari gambar 1 tersebut, semua orang dengan menggunakan bahasa apapun sudah bisa membaca makna informasi yang dituliskan dalam gambar tersebut. Nominal yang digunakan memperjelas informasi yang disajikan. Menurut Jason Lankow, Josh Ritchie, dan Ross Crooks dalam bukunya yang berjudul “Infographics, The Power of Visual Storytelling” penggunaan perbedaan nominal merepresentasikan sebuah skala nominal. Fungsinya adalah untuk menampilkan beberapa sub kategori nilai kuantitas sehingga dapat dengan mudah dibandingkan satu dengan yang lainnya. Contohnya adalah jenis pesan yang seharusnya disampaikan melalui jenis perbandingan X lebih besar daripada Y, atau B dua kali lebih besar daripada C. sehingga data atau informasi dapat dengan mudah tersampaikan. [11]


(12)

12 3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Alasan menggunakan metode kualitatif karena pendekatan kualitatif bersifat fleksibel dan dapat berubah-ubah sesuai kondisi lapangan dengan pengambilan data. Pemakaian metode ini cocok dengan pembuatan video ini karena berhubungan dengan informasi yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Metode kualitatif merupakan metode yang menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang dalam lingkungan alamiahnya dalam bentuk wawancara. Oleh karena itu, metode kualitatif dipilih karena sesuai dengan metode perancangan yang digunakan. Metode kualitatif adalah dengan melakukan wawancara kepada pemilik Lembah Kamuning Dairy Farm yaitu Bapak Drs. H. Sudarmoko. Sedangkan strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah linear strategy atau strategi garis lurus yang menetapkan urutan logis pada tahapan yang sederhana dan relatif mudah dipahami komponennya. Tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. [12]

Gambar 2. Tahapan Penelitian

Tahap awal yang dilakukan adalah dengan identifikasi masalah yang ada di Lembah Kamuning Dairy Farm. Kemudian akan dilakukan pengumpulan data dari pemimpin perusahaan dan pengamatan dari lokasi yang akan divisualisasikan berupa verbal dan visual. Pengumpulan data verbal didapat dari pemimpin perusahaan Lembah Kamuning Dairy Farm berupa company profile, materi yang dibutuhkan, dan keadaan lingkungan Lembah Kamuning Dairy Farm. Sedangkan data visual yang diperoleh berupa foto dan video tentang produk dari Lembah Kamuning Dairy Farm. Kemudian dilakukan wawancara dengan pemimpin Lembah Kamuning Dairy Farm untuk mengetahui media informasi apa saja yang telah ada untuk memberi informasi kepada masyarakat. Hasil dari pengolahan data akan digunakan sebagai dasar perancangan video dan diperoleh kesimpulan bahwa:


(13)

13

- terdapat beberapa produk unggulan dari Lembah Kamuning Dairy Farm yaitu produk olahan dari susu sapi, Cacing Lumbricus, Jahe Merah dan pupuk kompos - Lembah Kamuning Dairy Farm membutuhkan media informasi yang mudah

dipahami bagi masyarakat.

Metode perancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode prototype. Metode prototype merupakan metode perancangan dengan melakukan pendekatan dari sisi kebutuhan calon konsumen. Proses perancangan dan produksi ini dapat dilihat pada Gambar 3. [13]

Gambar 3. Metode Perancangan prototype

Adapun tahapan pada perancangan metode Prototype adalah :

Listen to Customer

Langkah pertama pengembangan sistem ini adalah Listen to Customer pada tahap ini melakukan pengumpulan data, dengan melakukan wawancara dengan pemilik Lembah Kamuning Dairy Farm. Dari wawancara tersebut maka didapatkan hasil yaitu peternakan ini sama sekali belum memiliki media informasi apapun yang dapat menginformasikan produk-produk unggulan apa saja yang dimiliki.

Build/Revise Mockup

Langkah selanjutnya adalah proses perancangan Prototype infografis, dalam tahap ini dilakukan proses perancangan sesuai dengan data verbal dan visual yang diperoleh.


(14)

14

Pra Produksi

Pasca Produksi

Proses perancangan dan produksi video Infografis ini dapat dilihat di Gambar 4.

Gambar 4. Proses Perancangan & Produksi Video

Video ini dirancang untuk memperkenalkan produk-produk unggulan dari Lembah Kamuning Dairy Farm kepada masyarakat dan rekan bisnis. Media yang dirancang ini berupa video informasi dengan infografis. Proses perancangan video

Perancangan Konsep

Storyline & Narasi

Storyboard

Produksi

Editing video dan animasi

Editing Audio

Final Rendering

Evaluasi

Shooting

Perancangan Infografis


(15)

15

ini diawali dengan pencarian ide infografis yang akan dibuat. Konsep yang digunakan dalam pembuatan video ini adalah “Lembah Kamuning sebagai peternakan yang modern, ramah lingkungan dan merakyat”. Maksudnya yaitu, video ini dibuat dengan citra Lembah Kamuning Dairy Farm yang merupakan peternakan modern, tetapi tetap membantu para peternak kecil lainnya agar dapat ikut berkembang layaknya Lembah Kamuning Dairy Farm.

Selain itu, video ini akan dibuat dengan desain modern yaitu dengan menggunakan gaya desain Flat desain. Flat Design sangat bermain dengan warna. Peran warna dalam flat design ini sangat penting sekali. Dengan memilih warna yang pas dengan tema yang digunakan dalam desain sangat membantu sekali dalam membentuk flat design yang indah dan terlihat cantik. Salah satu efektifitas dalam merancang Flat Design adalah penggunaan logo yang simple dengan satu warna dan penerapannya pun antara konten dan logo desain harus sesuai konsep baik warna maupun bentuk. Untuk masalah konten dalam design ini mempunyai konten yang simple dengan desain yang simple dan tidak ramai. Teknik flat design ini adalah tehnik desain yang sangat minimalis. [14]

Setelah konsep selesai dibuat, dilanjutkan dengan pembuatan storyline video dan naskah narasi. Selanjutnya sketsa Storyboard dibuat untuk menggambarkan secara garis besar bagaimana video infografis ditampilkan, serta mempersiapkan informasi-informasi apa saja yang ingin disampaikan dalam video ini. storyboard dapat dilihat pada Gambar 5.


(16)

16

1 2


(17)

17

Gambar 5. Sketsa Storyboard

Masuk ke dalam proses Produksi, pada tahap ini dilakukan pengambilan gambar ke Lembah Kamuning Dairy Farm di Kuningan, Jawa Barat. Selanjutnya video disortir, dipisahkan mana yang digunakan dalam video dan tidak. Setelah itu masuk proses perekaman narasi sesuai storyline yang telah dibuat dan naskah narasi untuk memberi informasi secara verbal pada infografis.

Adapun proses perancangan infografis ada pada tahap ini. Pada scene awal dari isi video ini berisi tentang gambar dari tampilan kedaan visual yang sesungguhnya dari peternakan Lembah Kamuning. Pada scene ini disebutkan tentang produk-produk unggulan yang dimiliki oleh Lembah Kamuning Dairy Fam.

Selanjutnya masuk pada isi yaitu produk pertama. Scene diawali dengan infografis jumlah ternak yang ada pada kabupaten Kuningan, Jawa Barat di mana peternakan Lembah Kamuning berada. Setelah itu masuk pada scene akumulasi limbah yang dapat dihasilkan di daerah Kuningan. Di sini ditampilkan infografis tentang jumlah ternak dan kotoran ternak agar pengguna lebih mudah memahami informasi yang disajikan. Setelah itu barulah masuk ke dalam pemanfaatan limbah tersebut menjadi pupuk. Adapun sketsa icon dan contoh scene penerapan icon tersebut dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Icon dan penggunaannya dalam scene

Bagian ketiga adalah produk unggulan yang kedua yaitu berbagai produk olahan dari susu sapi. Disini disajikan infografis dimulai dari jumlah sapi yang ada di peternakan Lembah Kamuning, produksi susu sapi hingga produk akhir dari pengolahan susu sapi. Adapun grafis atau icon yang digunakan dalam scene ini dapat dilihat pada gambar 7.


(18)

18

Gambar 7. Sketsa Icon dan penggunaannya dalam scene

Isi selanjutnya dari video ini adalah produk unggulan cacing merah yang memiliki nama latin Lumbricus Rubellus. Pada bagian ini, video memvisualisasikan karakteristik dari cacing ini dan manfaat yang dapat dihasilkan oleh budidaya cacing tanah jenis ini menggunakan infografis. Berikut adalah sketsa icon grafis yang digunakan dalam scene ini dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Sketsa icon cacing dan penggunaannya dalam contoh scene

Dan isi terakhir dari infografis ini adalah informasi tentang jahe merah. Di bagian ini ditampilkan infografis tentang jahe merah mulai dari karakteristik jahe merah sampai manfaat dan harga jual dari jahe merah tersebut. Berikut ini adalah sketsa icon yang akan digunakan dalam scene jahe merah dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9. Sketsa icon infografis jahe merah dan penggunaannya dalam scene

Tahap yang terakhir adalah tahap pasca-produksi. Adapun pada tahap ini video yang telah dipilih akan diedit dan proses pembuatan animasi infografis. Di proses ini juga melewati tahap olah audio. Di antaranya adalah pengaturan audio narasi yaitu pengaturan ketepatan narasi dengan visual yang muncul dalam video. Di tahap ini juga telah ditambahkan background music (BGM). Setelah pengaturan audio narasi dan pemberian musik, produk akhir dari video Infografis dirender


(19)

19

sehingga menjadi produk final dari video Infografis Multiproduk Lembah Kamuning Dairy Farm.

4. Hasil & Pembahasan

Berdasarkan perancangan maka didapat hasil infografis Multiproduk Lembah Kamuning Dairy Farm untuk memberi informasi tentang multiproduk yang dimiliki oleh peternakan Lembah Kamuning. Scene awal video dimulai dengan gambar tentang daerah Kuningan tempat Lembah Kamuning berada. Scene awal ini dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. scene opening

Sedangkan isi dari video ini terdiri dari 4 bagian. Yang pertama adalah produk pupuk padat dan pupuk cair. Pada scene ini disajikan infografis tentang jumlah ternak yang ada di daerah kuningan dan banyaknya kotoran yang akan dihasilkan oleh ternak-ternak tersebut. Kemudian Lembah Kamuning mengolah kotoran sapi yang tertumpuk menjadi produk pupuk cair dan pupuk padat. Fungsi infografis pada bagian ini adalah untuk menjelaskan atau menggambarkan banyaknya kotoran yang dihasilkan ternak dalam satuan angka yang cukup besar dan pemanfaatan kotoran tersebut menjadi produk bernilai jual. Scene ini dapat dilihat pada gambar 11.


(20)

20

Gambar 11. Icon ternak dan scene jumlah ternak dan kotoran

Yang kedua adalah bagian produk olahan dari susu sapi, di sini dijelaskan produk-produk olahan dari susu sapi yang dimiliki oleh Lembah Kamuning. Di sini infografis yang disajikan berisi tentang produk olahan susu sapi yang dihasilkan oleh Lembah Kamuning Dairy Farm. Infografis pada bagian ini diperlihatkan pada jumlah ternak yang dimiliki Lembah Kamuning dan produksi susu sapi dari ternak-ternak tersebut. Penggambaran scene ini dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Icon dan scene produk susu sapi

Yang ketiga adalah produk ternak cacing jenis Lumbricus Rubellus. Scene ini menginformasikan tentang cacing lumbricus yang ada di peternakan ini. Mulai


(21)

21

dari karakteristiknya sampai manfaat apa saja yang diperoleh melalui beternak cacing Lumbricus Rubellus. Infografis di sini diperlihatkan pada karakteristik cacing itu sendiri, manfaat cacing bagi peternak lain, dan penggambaran produk cacing ini menjadi komoditi ekspor. Infografis tentang cacing tanah Lumbricus Rubellus dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Icon cacing Rubellus Rubellus dan scene infografis

Dan yang terakhir adalah produk jahe merah. Pada scene ini diperlihatkan mulai dari karakteristik jahe merah, dan harga jahe merah. Fungsi infografis pada bagian ini diperlihatkan pada penggambran karakteristik jahe merah, penanaman dalam sekali amsa tanam dan statistik nilai jual jahe merah. Visualisasi infografis tentang jahe merah dapat dilihat pada gambar 14.

Gambar 14. Icon dan scene jahe merah

Pengujian

Pengujian dilakukan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui berhasil atau tidak perancangan media informasi ini. Pengujian kualitatif dilakukan dengan wawancara ahli kepada Saudari Trifena Tanadjung, S.I.Kom. Beliau adalah seorang desainer yang telah menyelesaikan proyek negara


(22)

22

bersama timnya. Untuk mendapat masukan tentang desain yang digunakan dalam perancangan infografis yang telah dirancang, informasi yang disampaikan dan visualisasi serta narasi yang disajikan. Sedangkan pengujian kuantitatif dilakukan kepada 30 responden yang mewakili pengguna.

Bersdasarkan hasil pengujian yang didapat setelah dilakukan wawancara kepada saudari Trifena, didapatkan hasil bahwa infografis yang telah dirancang telah berhasil menyampaikan informasi secara keseluruhan tentang produk Lembah Kamuning. Desain yang digunakan dalam infografis juga menarik dengan sesuai dengan gaya flat deign yang populer belakangan ini. Selain itu, narasi juga dengan baik telah menyampaikan informasi yang ada.

Pengujian selanjutnya dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan para calon konsumen. Pengujian ini mendapatkan data kualitatif mengenai keberhasilan perancangan. Menurut hasil wawancara, kegiatan kebiasaan mereka dalam beternak sapi adalah memerah susu sapi, untuk mendapat hasil ternak. Setelah itu kotoran sapi mereka buang begitu saja. Setelah melakukan wawancara dan memperlihatkan hasil perancangan infografis kepada lima peternak, mereka tidak mengetahui bahwa limbah kotoran sapi dapat dijadikan pupuk, dan para peternak sapi tidak tahu bahwa kotoran sapi bisa dijadikan sebagai media hidup cacing lumbricus rubellus dan juga media tanam jahe merah. Dengan hasil pengujian yang ada, dihasilkan bahwa infografis yang dirancang dapat memberikan informasi baru tentang pengolahan limbah sapi dan pembudidayaan cacing dan jahe merah menggunakan media limbah sapi. Hasil perancangan dapat diakses pada link berikut www.youtube.com/watch?v=GheUdZC8oVQ

Dan berikut adalah pernyataan para peternak tentang hasil perancangan infografis multiproduk Lembah Kamuning. Peternak mengatakan bahwa mereka belum mengetahui pemanfaatan kotoran sapi seperti yang disajikan dalam infografis. Infografis yang dirancang telah memberikan informasi dengan jelas. Informasi yang diberikan juga sudah baik. Desain infografis pun dinilai menarik. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil perancangan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan video Infografis yang telah dibuat layak menjadi media informasi untuk Lembah Kamuning Dairy Farm. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik, tampilan visualisasi dari infografis multiproduk menarik dan mudah untuk dimengerti serta narasi pun menyampaikan informasi secara audio dengan cukup baik. beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yaitu seperti perancangan video yang ada dengan ditambahkannya beberapa elemen dalam video seperti penambahan material produk Lembah Kamuning Dairy Farm yang


(23)

23

mengikuti perkembangan yang akan terus dilakukan peternakan ini. Tidak menutup kemungkinan adanya penambahan scene tentang produk baru, mengingat peternakan Lembah Kamuning yang terus berkembang menghasilkan produk-produk baru kedepannya. Adapun media yang dapat digunakan ke depanya bisa dengan menggunakan infografis kembali sebagai media penyampaian informasi bagi Lembah Kamuning.

5. Daftar pustaka

[1] Astari, Tri EkoAddi, 2013,Media Informasi Berbasis Multimedia Untuk Puskesmas Tambun.Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komputer AMIKOM Yogyakarta.

[2] Jason Lankow, dkk, 2014. Infografis Kedasyatan Cara Bercerita Visual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

[3] Mulyate, Karenia Marisa, Bing Bedjo Tanudjaja dan Baskoro Suryo B.. 2013. Perancangan Buku Kumpulan Infografis Resep Aneka Hidangan Pembuka Dan Penutup Ala Barat Untuk Anak-Anak. Jurnal DKV Adiwarna, Universitas Kristen Petra. No.1. Volume 2 (2013)

[4] Sulastri, Thaha, M. Ridwan & Russeng, S. Syamsiar. 2012. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Video Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Foundation Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan sikap Remaja Putri Di SMAN 9 Balikpapan. Jurnal Promosi Kesehatan Nusantara Indonesia. No.10. Edisi 10 Juli- Desember 2012.

[5] Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam pendidikan, Alfabeta: Bandung.

[6] Purnama, Bambang Eka. 2013. Konsep Dasar Multimedia, Graha Ilmu: Yogyakarta.

[7] Siti Henna Nuraini Pembuatan video profile sekolah menengah atas warga surakarta Journal UNSA Seruni FTI UNSA Volume 1 ISSN 2302-1106 (2012) [8] Newsom, Doug & Jim Haynes. 2005. PR : Public Relation Writing Form & Style

7th Edition. Thomson Wadsworth : USA.

[9] Woolman, Matt. (2002) Digital Information Graphics. Thames and Hudson : UK. [10] www.storania.com Diakses tanggal 22 April 2016


(24)

24

[11] Lankow, Jason, Josh Ritchie & Ross Crooks. 2012. Infograpic, The Power of Visual Storytelling. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

[12] Sarwono, Jonathan & Hary Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi

[13] Pressman, Roger. 1992. Software Engineering A practitioner’s Approach. Mc-Graw-Hill Inc.


(1)

19

sehingga menjadi produk final dari video Infografis Multiproduk Lembah Kamuning Dairy Farm.

4. Hasil & Pembahasan

Berdasarkan perancangan maka didapat hasil infografis Multiproduk Lembah Kamuning Dairy Farm untuk memberi informasi tentang multiproduk yang dimiliki oleh peternakan Lembah Kamuning. Scene awal video dimulai dengan gambar tentang daerah Kuningan tempat Lembah Kamuning berada. Scene awal ini dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. scene opening

Sedangkan isi dari video ini terdiri dari 4 bagian. Yang pertama adalah produk pupuk padat dan pupuk cair. Pada scene ini disajikan infografis tentang jumlah ternak yang ada di daerah kuningan dan banyaknya kotoran yang akan dihasilkan oleh ternak-ternak tersebut. Kemudian Lembah Kamuning mengolah kotoran sapi yang tertumpuk menjadi produk pupuk cair dan pupuk padat. Fungsi infografis pada bagian ini adalah untuk menjelaskan atau menggambarkan banyaknya kotoran yang dihasilkan ternak dalam satuan angka yang cukup besar dan pemanfaatan kotoran tersebut menjadi produk bernilai jual. Scene ini dapat dilihat pada gambar 11.


(2)

20

Gambar 11. Icon ternak dan scene jumlah ternak dan kotoran

Yang kedua adalah bagian produk olahan dari susu sapi, di sini dijelaskan produk-produk olahan dari susu sapi yang dimiliki oleh Lembah Kamuning. Di sini infografis yang disajikan berisi tentang produk olahan susu sapi yang dihasilkan oleh Lembah Kamuning Dairy Farm. Infografis pada bagian ini diperlihatkan pada jumlah ternak yang dimiliki Lembah Kamuning dan produksi susu sapi dari ternak-ternak tersebut. Penggambaran scene ini dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Icon dan scene produk susu sapi

Yang ketiga adalah produk ternak cacing jenis Lumbricus Rubellus. Scene ini menginformasikan tentang cacing lumbricus yang ada di peternakan ini. Mulai


(3)

21

dari karakteristiknya sampai manfaat apa saja yang diperoleh melalui beternak cacing Lumbricus Rubellus. Infografis di sini diperlihatkan pada karakteristik cacing itu sendiri, manfaat cacing bagi peternak lain, dan penggambaran produk cacing ini menjadi komoditi ekspor. Infografis tentang cacing tanah Lumbricus Rubellus dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Icon cacing Rubellus Rubellus dan scene infografis

Dan yang terakhir adalah produk jahe merah. Pada scene ini diperlihatkan mulai dari karakteristik jahe merah, dan harga jahe merah. Fungsi infografis pada bagian ini diperlihatkan pada penggambran karakteristik jahe merah, penanaman dalam sekali amsa tanam dan statistik nilai jual jahe merah. Visualisasi infografis tentang jahe merah dapat dilihat pada gambar 14.

Gambar 14. Icon dan scene jahe merah

Pengujian

Pengujian dilakukan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui berhasil atau tidak perancangan media informasi ini. Pengujian kualitatif dilakukan dengan wawancara ahli kepada Saudari Trifena Tanadjung, S.I.Kom. Beliau adalah seorang desainer yang telah menyelesaikan proyek negara


(4)

22

bersama timnya. Untuk mendapat masukan tentang desain yang digunakan dalam perancangan infografis yang telah dirancang, informasi yang disampaikan dan visualisasi serta narasi yang disajikan. Sedangkan pengujian kuantitatif dilakukan kepada 30 responden yang mewakili pengguna.

Bersdasarkan hasil pengujian yang didapat setelah dilakukan wawancara kepada saudari Trifena, didapatkan hasil bahwa infografis yang telah dirancang telah berhasil menyampaikan informasi secara keseluruhan tentang produk Lembah Kamuning. Desain yang digunakan dalam infografis juga menarik dengan sesuai dengan gaya flat deign yang populer belakangan ini. Selain itu, narasi juga dengan baik telah menyampaikan informasi yang ada.

Pengujian selanjutnya dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan para calon konsumen. Pengujian ini mendapatkan data kualitatif mengenai keberhasilan perancangan. Menurut hasil wawancara, kegiatan kebiasaan mereka dalam beternak sapi adalah memerah susu sapi, untuk mendapat hasil ternak. Setelah itu kotoran sapi mereka buang begitu saja. Setelah melakukan wawancara dan memperlihatkan hasil perancangan infografis kepada lima peternak, mereka tidak mengetahui bahwa limbah kotoran sapi dapat dijadikan pupuk, dan para peternak sapi tidak tahu bahwa kotoran sapi bisa dijadikan sebagai media hidup cacing lumbricus rubellus dan juga media tanam jahe merah. Dengan hasil pengujian yang ada, dihasilkan bahwa infografis yang dirancang dapat memberikan informasi baru tentang pengolahan limbah sapi dan pembudidayaan cacing dan jahe merah menggunakan media limbah sapi. Hasil perancangan dapat diakses pada link berikut www.youtube.com/watch?v=GheUdZC8oVQ

Dan berikut adalah pernyataan para peternak tentang hasil perancangan infografis multiproduk Lembah Kamuning. Peternak mengatakan bahwa mereka belum mengetahui pemanfaatan kotoran sapi seperti yang disajikan dalam infografis. Infografis yang dirancang telah memberikan informasi dengan jelas. Informasi yang diberikan juga sudah baik. Desain infografis pun dinilai menarik.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil perancangan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan video Infografis yang telah dibuat layak menjadi media informasi untuk Lembah Kamuning Dairy Farm. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan baik, tampilan visualisasi dari infografis multiproduk menarik dan mudah untuk dimengerti serta narasi pun menyampaikan informasi secara audio dengan cukup baik. beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yaitu seperti perancangan video yang ada dengan ditambahkannya beberapa elemen dalam video seperti penambahan material produk Lembah Kamuning Dairy Farm yang


(5)

23

mengikuti perkembangan yang akan terus dilakukan peternakan ini. Tidak menutup kemungkinan adanya penambahan scene tentang produk baru, mengingat peternakan Lembah Kamuning yang terus berkembang menghasilkan produk-produk baru kedepannya. Adapun media yang dapat digunakan ke depanya bisa dengan menggunakan infografis kembali sebagai media penyampaian informasi bagi Lembah Kamuning.

5. Daftar pustaka

[1] Astari, Tri EkoAddi, 2013,Media Informasi Berbasis Multimedia Untuk Puskesmas Tambun.Yogyakarta: Sekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komputer AMIKOM Yogyakarta.

[2] Jason Lankow, dkk, 2014. Infografis Kedasyatan Cara Bercerita Visual. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

[3] Mulyate, Karenia Marisa, Bing Bedjo Tanudjaja dan Baskoro Suryo B.. 2013. Perancangan Buku Kumpulan Infografis Resep Aneka Hidangan Pembuka Dan Penutup Ala Barat Untuk Anak-Anak. Jurnal DKV Adiwarna, Universitas Kristen Petra. No.1. Volume 2 (2013)

[4] Sulastri, Thaha, M. Ridwan & Russeng, S. Syamsiar. 2012. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Menggunakan Video Dalam Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Foundation Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan sikap Remaja Putri Di SMAN 9 Balikpapan. Jurnal Promosi Kesehatan Nusantara Indonesia. No.10. Edisi 10 Juli- Desember 2012.

[5] Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam pendidikan, Alfabeta: Bandung.

[6] Purnama, Bambang Eka. 2013. Konsep Dasar Multimedia, Graha Ilmu: Yogyakarta.

[7] Siti Henna Nuraini Pembuatan video profile sekolah menengah atas warga surakarta Journal UNSA Seruni FTI UNSA Volume 1 ISSN 2302-1106 (2012) [8] Newsom, Doug & Jim Haynes. 2005. PR : Public Relation Writing Form & Style

7th Edition. Thomson Wadsworth : USA.

[9] Woolman, Matt. (2002) Digital Information Graphics. Thames and Hudson : UK. [10] www.storania.com Diakses tanggal 22 April 2016


(6)

24

[11] Lankow, Jason, Josh Ritchie & Ross Crooks. 2012. Infograpic, The Power of Visual Storytelling. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

[12] Sarwono, Jonathan & Hary Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi

[13] Pressman, Roger. 1992. Software Engineering A practitioner’s Approach. Mc-Graw-Hill Inc.