Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah ada beberapa identifikasi masalah, diantaranya adalah: 1. Batik merupakan bagian dari karya budaya nasional. 2. Kembang setaman memiliki makna yang berbeda dari setiap tradisi upacaranya. 3. Kembang setaman sebagai motif batik untuk busana pesta.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah yaitu kembang setaman sebagai ide dasar penciptaan batik tulis busana pesta.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang ditemukan, yaitu: 1. Bagaimana bentuk kembang setaman yang dikembangkan dalam motif batik busana pesta ? 2. Bagaimana pola penerapan motif batik kembang setaman pada busana pesta? 3. Bagaimana wujud busana pesta dengan motif kembang setaman? 5

E. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan ko nsep karya seni yang berjudul “Kembang Setaman Sebagai Ide Dasar Penciptaan Batik Tulis Busana Pesta ” ini adalah: 1. Membuat desain motif batik tulis kembang setaman untuk busana pesta. 2. Menemukan komposisi susunan motif pembuatan karya batik yang kreatif dengan sumber ide kembang setaman. 3. Mewujudkan busana pesta dengan motif batikkembang setaman.

F. Manfaat

Tugas akhir karya seni yang berjudul “Kembang Setaman Sebagai Ide Dasar Penciptaan Batik Tulis Busana Pesta ”, diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu: 1. Bagi Pencipta a. Sebagai dasar pengetahuan dan pengalaman dalam pembuatan batik tulis dengan motif baru, dan material yang baru. b. Menberikan inspirasi bagi perkembangan batik di berbagai daerah. 2. Bagi Pembaca a. Menambah wawasan bagi pembaca dalam hal seni kriya dan seni rupa khususnya di bidang batik. b. Menambah wawasan bagi pembaca dalam hal ide dan tema pada tugas akhir karya seni. 6 3. Bagi Lembaga a. Sebagai referensi dalam menambah sumber bacaan untuk jurusan pendidikan seni rupa, program studi pendidikan kriya, dan untuk semua kalangan. b. Sebagai bahan kajian untuk mahasiswa pendidikan seni rupa dan pendidikan kriya. 7

BAB II METODE PENCIPTAAN KARYA