30
diciptakan melalui penyusunan bentuk yang saling berdekatan.Keselarasan warna dapat diperoleh dari memadukan warna baik monokromatis gradasi
warna, analogus berdekatan dalam lingkaran warna, maupun komplementer berlawanan dalam lingkaran warna, dari turunan warna primer yang berbeda.
2. Tinjauan Tentang Motif dan Pola
Menurut S.K Sewan Susanto 1984: 47, bahwa motif batik adalah gambar pada batik yang berupa perpaduan antara garis, bentuk, dan isen menjadi satu
kesatuan yang membentuk satu unit keindahan. Sedangkan menurut Ari Wulandari 2011: 113, bahwa motif batik adalah suatu dasar atau pokok dari
suatu pola gambar yang merupakan pangkal atau pusat suatu rancangan gambar, sehingga makna dari tanda, simbol, atau lambang dibalik motif batik tersebut
dapat diungkap. Dari beberapa pendapat, maka dapat disimpulkan bahwa motif batik adalah satu kesatuan dari garis, bentuk, dan isen yang menjadi dasar atau
pokok suatu rancangan gambar. Pola adalah susunan motif batik yang sudah disusun diatas bahan kertas untuk
dipindahkan ke atas kain Murtihadi, 1981: 78. Motif menjadi pangkalan atau pokok dari suatu pola. Motif itu mengalami proses penyusunan dan diterapkan
secara berulang-ulang sehingga diperoleh sebuah pola. Pola itulah yang nantinya akan diterapkan pada benda lain yang nantinya yang akan menjadi sebuah
ornamen. Di balik kesatuan motif, pola, dan ornamen, terdapat pesan dan harapan yang ingin disampaikan oleh pencipta motif batik. Selain motif-motif yang
populer, terlebih masa kini batik sudah demikian modern dan dikreasikan dengan berbagai corak dan warna. Motif batik disebut juga dengan corak batik.
31
Menurut S.K Sewan Soesanto 1984: 47, Penggolongan motif batik, diantaranya:
a. Motif gometris
Motif geometris adalah motif yang mempunyai ciri susunan berulang menurut bentuk bidang segi empat, lingkaran, jajaran genjang, atau belah
ketupat. b.
Motif Nongeometris Motif nongeometris adalah pola susunan tidak terukur, artinya polanya tidak
dapat diukur secara pasti, meskipun dalam bidang luas dapat terjadi pengulangan seluruh motif.
Unsur-unsur utama dalam motif batik menurut Destini Huru Setiyani 2007: 43, yaitu:
a. Ornamen utama batik
Ornamen utama batik merupakan gambaran yang mencirikan suatu motif batik. Ornamen inilah yang menjadi ciri batik sesuai asalnya.
b. Ornamen pelengkap
Ornamen pelegkap berupa gambar-gambar untuk mengisi bidang, bentuknya lebih kecil, serta tidak memengaruhi arti dan jiwa pola.
c. Isen-isen motif
Isen-isen motif merupakan garis atau gambar untuk lebih menghidupkan pola secara keseluruhan yang biasanya berupa cecek-cecek, sawut, cecek sawut.
32
3. Aspek – Aspek Desain