7
ada yang berisi premis selanjutnya yang harus dipenuhi untuk memenuhi kriteria kaidah tertentu. Bentuk pernyataannya adalah sebagai berikut :
IF [gejala 1]
THEN [gejala 2]
ELSE [penyakit 1]
Dari bentuk kaidah di atas, dapat diterapkan contoh kaidah seperti berikut :
IF [Nyeri pinggang] THEN
[Nyeri perut]
ELSE [Otot perut berkontraksi]
IF [Nyeri perut] THEN
[Nyeri pada selangkangan]
ELSE [Nyeri saat pinggang diketok]
IF [Nyeri pada selangkangan] THEN
[Batu Ginjal]
ELSE [Infeksi Ginjal]
Dengan bentuk kaidah tersebut, akan dibangun aturan atau tree dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memprioritaskan gejala paling sering dijumpaicommon untuk muncul terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar seluruh penyakit tercover dan
memiliki peluang yang sama untuk muncul. Setelah semua gejala tersebut muncul, barulah gejala yang lebih unik di munculkan.
b. Pada penelitian ini penyakit RadangNefritisP5 adalah penyakit yang
memiliki gejala paling banyak namun hanya memiliki satu gejala unik. Maka pembentukan tree dapat dimulai dari gejala-gejala penyakit itu.
Asumsikan penyakit RadangNefritis memiliki gejala dengan kode T26, T30, T25, T28, T31, T34, T40, T32, T33, T35, T36,
dan T23. Maka
bentuk awal tree akan seperti gambar 5.
Gambar 5. Bentuk awal tree
Penempatannyapun harus diperhatikan. Diurutkan mulai dari gejala paling sering dijumpaiT26 hingga gejala paling unikT23
c. Penyakit yang memiliki banyak gejala common dan sedikit gejala unik berikutnya
adalah Diabeter
InsipidusP7. Berikutnya
adalah menambahkan gejala penyakit ini dalam tree.
Gambar 6. Bentuk tree selanjutnya
d. Setelah semua gejala dari setiap penyakit di masukkan kedalam tree dan digambar menggunakan aplikasi power point, maka akan terlihat bentuk
akhir tree seperti pada gambar 7.
8
Gambar 7. Relasi antar gejala penyakit
Setelah diagram pada gambar 7 dibuat, barulah dibuat tabel yang bisa digunakan oleh mesin untuk menjalankan proses inferensinya. Perancangan tabel
inferensi didasarkan pada diagram yang dibuat. Tujuan dari perancangan tersebut agar mudah dalam penjelasan inferensi sistem kepada user.
ID_PERT GEJALA
PERTANYAAN YES
NO T1
Anda merasakan nyeri pada pinggang? P1
T2 T2
Anda merasakan Nyeri pada perut? T3
T32
Tabel 3. Rule-Engine dalam bentuk tabel.
Tabel 3 adalah bentuk implementasi dari inferensi dari diagram yang telah dibuat sebelumnya. Pada tahap ini, klausa THEN berubah menjadi YES dan
ELSE menjadi NO. Ini bertujuan agar inferensi ini nantinya dapat mudah di mengerti oleh user.
Setelah semua data yang dibutuhkan selesai, dilakukan disain sistem dengan menggunakan ERDEntity Relationship Diagram. Pada penelitian ini, digunakan
tiga jenis diagram untuk menggambarkan rancangan sistem. Yang pertama adalah use case diagram untuk menggambarkan fungsionalitas sistem, kemudi activity
diagram admin dan user untuk menggambarkan alur kerja sistem, dan entity relationship diagram database untuk menunjukkan relasi tabel dalam database.
9
MenambahDataGejala MenghapusDataGejala
MengubahDataGejala MenambahDataPenyakit
MenghapusDataPenyakit MengubahDataPenyakit
MenghapusDataAdmin MengubahDataAdmin
MenambahDataAdmin
MelihatDataGejala MelihatDataAdmin
MelihatDataPenyakit
MengubahDataUser MenghapusDataUser
MelihatDataUser MelihatHasilDiagnosa
MenambahDataUser User
MengolahDataGejala extend
extend extend
extend MengolahDataPenyakit
extend extend
extend extend
MengolahDataAdmin extend
extend extend
extend
InteraksiSistemPakar
MengolahDataUser Admin
extend extend
extend extend
Gambar 8. Use Case Diagram
Dari gambar 8 menunjukkan bahwa Admin memiliki kemampuan untuk mengolah data penyakit, mengolah data Admin, mengolah data User, dan
berinteraksi dengan sistem pakar itu sendiri. Sedangkan User hanya memiliki wewenang untuk menambah data user, berinteraksi dengan sistem pakar, dan
melihat hasil diagnosa.
10
Start Login
Memilih Menu
Mengolah Data Gejala
Mengolah Data Penyakit
Mengolah Data User
Mengolah Data Admin
Selesai Memproses
Login Validasi
Login Salah Admin
Memproses Pilihan Admin
Menampilk an Data
Periksa Data Admin
Menjalankan Query Pilihan
Database System
Admin
Gambar 9. Activity Diagram Admin
Pada Activity Diagram Admin pada gambar 9 menunjukkan bahwa admin diwajibkan untuk login terlebih dahulu untuk dapat masuk ke form Admin. Jika
username dan password valid, maka admin dapat melanjutkan aktivitas selanjutnya.
11
Start Mulai
Mengisi Data Diri
Keputusan Ya
Interaksi Dengan Sistem Pakar
Tidak
Selesai Menampilkan
Menu Awal Tawarkan
Mengisi Data Diri Menambahka
n Data User Menampilkan
Pertanyaan Menjalankan
Aturan Inferensi Menampilkan
Hasil Diagnosa Menjalankan
Query
Menjalankan Query Sistem Pakar
Database Sistem
User
Gambar 10. Activity Diagram User
Pada gambar Activity Diagram User di gambar 10 menunjukkan bahwa User dapat melakukan interaksi dengan sistem pakar dengan atau tanpa pendaftaran
sesuai dengan keinginan user. Pada penelitian ini tipe database yang digunakan adalah WAMPSERVER.
Gambar 11. Relasi antar tabel
12
Dari gambar 11 dapat dilihat bahwa aplikasi sistem pakar pendiagnosa penyakit ginjal ini memiliki empat tabel yaitu tabel administrator, tabel penyakit,
tabel pertanyaan, dan tabel user. Pada gambar 11 diketahui bahwa tabel penyakit dan tabel pertanyaan memiliki relasi many to many yang menandakan satu
penyakit bisa memiliki banyak pertanyaan dan sebaliknya. Maka dari itu dibutuhkan tabel tambahan yaitu tabel penyakit_pertanyaan yang menyimpan
setiap relasi yang ada. Tabel user dan pertanyaan juga memiliki hubungan many to many. Jadi dibutuhkan satu tabel tambahan, yaitu tabel user_pertanyaan untuk
mendaftarkan tiap relasi yang ada.
3. Implementasi