Penyakit Ginjal TINJAUAN PUSTAKA
3
Gambar 1. Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar, sebelumnya sudah banyak digunakan, misalnya dalam „Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode Dempster-Shafer
‟ oleh Aprilia Sulistyohati[7]. Dalam penelitiannya, Aprilia memanfaatkan metode
Dempster-Shafer untuk menciptakan presentasi kepercayaan dari hasil yang ditampilkan sistem pakarnya. Menurutnya hal ini penting untuk menilai seberapa
akurat hasil analisa sistemnya . Berikutnya adalah „Penerapan Forward Chaining
Pada Program Diagnosa Anak Penderita Autisme‟ oleh Gusti Ayu Kadek Tutik A.[8]. Gusti Ayu memanfaatkan metode Forward-Chaining sebagai metode
penarik kesimpulan dari aplikasinya. Forward-Chaining adalah metode penarikan kesimpulan yang berdasar pada data atau fakta yang ada menuju ke kesimpulan.
Hal ini dilakukan karena data yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah gejala-gejala anak penderita autis.
Kedua penelitian sistem pakar tersebut menggunakan Forward-Chaining untuk menentukan diagnosa akhir dari aplikasinya. Kedua sistem tersebut
memanfaatkan check-box sebagai alat untuk berkomunikasi dengan usernya. User akan diberikan daftar gejala, dan diminta untuk check-list gejala-gejala yang
dialaminya. Cara ini efektif untuk meyakinkan user tentang keakuratan aplikasi tersebut. Tetapi, check-box akan menjadi masalah saat daftar gejala yang
diberikan kepada user sangat banyak. Apabila tidak disertai dengan user-interface yang menarik, kemungkinan besar user akan malas membaca daftar gejala yang
disajikan.