PENGERTIAN DOKUMENTER PENGERTIAN NASKAH PENGERTIAN PENULISAN NASKAH

commit to user 10

A. PENGERTIAN DOKUMENTER

Film dokumenter adalah suatu istilah yang dipakai secara luas untuk memberi nama film yang bersifat non teatrikal. Jika terlihat dari subyek materinya film dokumenter berkaitan erat dengan aspek faktual dari mahkluk hidup yang dapat diberikan unsur fiksi. Dalam konsepnya film ini adalah drama ide yang dianggap untuk perubahan sosial. Karenanya bukan untuk kesenangan estetik, atau pendidikan. Tujuannya adalah menyadarkan penonton akan berbagai aspek kehidupan dengan kata lain untuk membangkitkan perasaan masyarakat atau suatu masalah. Untuk memberikan ilham dalam bertindak atau membina standart perilaku yang berbudaya.

B. KLASIFIKASI FILM DOKUMENTER

1. Dokumenter Naturalis

Menyajikan lingkungan alam maupun kebudayaan masyarakat, film macam ini tidak dapat lepas dari riset sehingga dapat dikatakan film ini merupakan hasil riset yang direkam secara visual atau obyek yang diteliti.

2. Dokumenter Sosial

Film jenis ini menyajikan masalah – masalah ataupun gejala- gejala yang muncul dalam masyarakat. Dengan perbandingan dalam integratif jurnalistik. Film ini dapat disamakan dengan reportase “In depth” penonton untuk memiliki apresiasi terhadap lingkungan sosialnya.

3. Dokumenter Propaganda

commit to user 11 Film propaganda berusaha mengendalikan to control perilaku manisia dengan memberikan pesan yang dirancang untuk mempengaruhi. Kepercayaan penonton dengan cara yang diinginkan oleh pembuat film atau sponsor. Rangka kerja dalam film ini adalah untuk memperdayai penonton agar bereaksi dengan cara yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Landasan utama film ini adalah daya tarik, pada emosi teknik film ini biasanya memanipulasi ataupun mengestimasikan fakta untuk memperoleh efek dramatis dan emosional dalam diri penonton.

4. Dokumenter News Reel

Film yang melaporkan peristiwa yang mempunyai nilai berita yang baru terjadi dan tidak dapat diulang. Film ini pada awalnya muncul hanya memuat berita kehidupan sehari-hari, hanya saja peristiwa yang disampaikan tidak untuk memenuhi rasa ingin tahu masyarakat sebagaimana biasanya berita.

C. Ada beberapa bentuk produksi dalam membuat program televisi atau video

dokumenter, untuk itu format naskahnya bukan hanya satu yaitu :

1. Dokumenter berdasarkan Stok Shot potongan shot

Bagi sebuah production house yang sudah profesional dengan sengaja dalam setiap kesepakatan shooting meugasi para sutradara atau produser program untuk secara otomatis mengembangkan perpustakaan shot. Yang pada shot saat ini bermanfaat untuk mengembangkan program. Program dokumenter yang berdasarkan stok shot ini tinggal menyusun daftar shot yang diperlukan commit to user 12 dengan mencarinya di perpustakaan. Kekuatan shot tertentu dengan mudah dirayakan dengan pengambilan baru.

2. Dokumenter yang di Dramatisir

Format ini lebih sesuai menggunakan model screenplay teatrical karena aspek visual atau aureal dapat diketahui sebelum dan dapat direncanakan seperti halnya sebuah drama yang disutradarai.

3. Dokumenter Model Instruksional atau Tehnical

Jenis format ini termasuk dokumenter yang sebenarnya karena shootingnya tidak dapat direncanakan cepat.

D. ORGANISASI PRODUKSI

1

1. SUTRADARA

1 Darwanto Sastro Subroto, produksi acara televisi, penerbit. Duta Wacana University Press, 1994, hal 52-55 commit to user 13 Sutradara adalah seorang yang bertugas menginterprestasikan naskah seorang produser, menjadi suatu bentuk susunan gambar dan suara.

2. PRODUSER

Orang yang bertanggung jawab terhadap perencanaan suatu program acara. Seperti kita ketahui bahwa suatu ide yang dituangkan menjadi sebuah naskah setelah sebelumnya dikumpulkan data-data.

3. PENULIS NASKAH

Bertanggung jawab pada konsep cerita yang akan divisualisasikan. Seorang penulis naskah dapat bekerjasama dengan produser dan sutradara.

4. KAMERAWAN

Kamerawan merupakan bentuk visualisasi dari sutradara karena itu harus ada ikatan batin yang kuat agar memudahkan, mencerna dan menginterprestasikan rasa seni yang dimiliki sutradara, sebab dengan jalan demikian akan memudahkan dalam melaksanakan tugasnya. Kamerawan merupakan tangan kanan seorang sutradara, sehingga dapat mengatur komposisi gambar sehingga akan menghasilkan nilai-nilai artistik.

5. EDITOR

Bertugas menyusun hasil syuting sehingga membentuk pengertian cerita, editor bekerja di bawah pengawasan sutradara tanpa menepikan kreativitas sebab pekerjaan editor berdasarkan konsep. commit to user 14

E. PENGERTIAN NASKAH

Naskah adalah segala tulisan mengenai sesuatu yang menjadi panduan atau acuan utama dalam pembuatan film dokumenter. Memproduksi film dokumenter tanpa menggunakan naskah adalah sesuatu yang memboroskan dan dinilai tidak berbobot walaupun dalam hal ini adalah naskah awal. Naskah yang baik adalah naskah yang mampu berkomunikasi, artinya mempunyai kejelasan tentang komunikan, yaitu meliputi siapa, latar belakang budaya, kebiasaan, dan kemampuan intelektualnya. Setelah mengetahui komunikannya maka si pesan yang akan disampaikan dapat disusun secara lebih mengena. Dalam penulisan naskah film dokumenter tidak lepas dari apa yang disebut dengan riset, riset digunakan untuk menggali fakta-fakta dan informasi yang berasal dari berbagai sumber, baik sumber tertulis dan tidak tertulis. Riset itu sendiri berupa catatan, pengamatan, ataupun bisa berbentuk gambar dan foto.

F. PENGERTIAN PENULISAN NASKAH

Penulisan naskah adalah proses yang dilakukan oleh seseorang secara bertahap, bemula dari ide, dikembangkan menjadi ringkasan cerita kerangka gagasan kemudian menyusun membuat treatment. Treatment yang baik harus meliputi adegan-adegan penting serta mendetail dari naskah yang akan dibuat. Setelah treatment selesai lalu dibuat naskah, dari naskah ini biasanya dalam penulisan akan mengalami penulisan ulang revisi demi menghasilkan naskah akhir. commit to user 15 Jika dilihat dari susunan organisasi produksi di atas dapat dikatakan bahwa setiap divisi sangat penting peranannya serta harus mampu bekerja sesuai job description walaupun masing – masing tidak dapat dipisahkan. Posisi kerabat kerja tidak dapat dipisahkan mana yang paling penting, demikian pula bagi penulis naskah, seseorang yang menjadi penulis naskah dalam program acara televisi terlibat dalam proses kreatif dari pra hingga paska produksi, baik bentuk drama maupun non drama dengan lokasi di studio in- door maupun alam out door, dan menggunakan sistem produksi single maupun multi kamera. Mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membawa sebuah produksi kearah keberhasilan. Oleh karena itu dibutuhkan seorang penulis naskah yang kreatif dan dapat mempertanggung jawabkan semua yang telah ditulisnya. Kalau anda mau membuat sebuah film video, perlu tiga macam pekerjaan menulis. 2 Tiga macam pekerjaan menulis: - Pertama anda mencatat seluruh informasi yang terkumpul selama riset. Mungkin ini merupakan fakta-fakta yang anda peroleh dari bacaan, atau keterangan yang anda dapatkan lewat telepon. Namun biasanya sebagian besar informasi anda peroleh dari pembicaraan langsung. - Kedua, semua data tersebut anda pergunakan untuk mengarang shooting script. Ternyata shooting script itu adalah rencana kerja 2 Jos Van der Valk, Mengarang Naskah Video, Kanisius, Jakarta, 1992, Hal 7. commit to user 16 untuk produksi. Idealnya di dalam shoting script sudah tercatat semua shot yang pada tahap kemudain akan diambil dengan camera. - Bagian ketiga dari pekerjaan menulis adalah membuat komentar, dan komentar itu biasanya dipasang disamping cerita bergambar. Bertolak dari pemikiran di mana relitas, fakta-fakta dan data yang nyata harus diungkap dan terlebih naskah semacam ini tidak bisa dikarang maka seorang penulis harus memenuhi kriteria. Kriteria penulis naskah yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut : 1. ketajaman dan kepekaaan penulis dalam mengurai suatu kejadian nyata didalam masyarakat dan mendudukan pada proporsi yang tepat. 2. penulis harus mampu menilai mitos yang dianggap kenyataan dan kenyataan yang dipalsukan, sehingga ia mampu menampilakan kenyataan yang sesungguhnya. Apabila seluruh syarat diatas terpenuhi maka hasil akhir dari sebuah produksi dapat dipertanggungjawabkan. Hal diatas berlaku penuh bagi Penulis naskah televisi dengan format program informational documentary, seperti halnya produksi“ Solo The Spirit Of Java “ , sebagai penuis harus mampu mengikuti proses dari pra produksi hingga pasca produksi dalam waktu yang cukup lama. Dalam masa produksi, sebagai seorang penulis naskah harus pandai-pandai membaca segala situasi yang sedang terjadi dan mampu merekam segala perubahan yang terjadi pada saat pengambilan gambar, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi segala commit to user 17 perubahan yang terjadi setelah produksi dilakukan seperti revisi naskah yang biasanya dilakukan dalam setiap produksi. Dibawah akan diuraikan pengertian-pengertian dalam proses penulisan naskah.

G. BAHASA