2
point test to find out the physical and mechanical properties in some predetermined point. Testing chemical composition using standard JIS.
The test result show the influence of preheating with temperature 400
o
C on permanent mold cast iron ductile cast iron grey material. Test result of
specimen that are part of microstructure in hardness test visible graphite and sementite and hardness test results of specimens at the A= 101,09, 90,15, 91,27,
87,60 and 86,09 HRB. B= 86,60, 90,44, 90,03, 92,97 and 88,60 HRB. C= 92.07, 96.20, 96.66, 88.38 and 90.83 HRB. and D= 102. 58, 92.85, 92.28, 93.81 and
94.50 HRB, and price the highest hardness in C3 of 96,66 HRB, while the lowest rates of hardness in parts of the A1 of 82,54 HRB. On the results of testing metal
foundries use CE metres obtained initial temperature of 1260.3
C, 1121.3 C,
liquid temperature the temperature of the solid 1118.7
C so that’s earned value
CEL = 4,47, C = 3,98, and Si = 1,86 where the iron starts but still solid red until the temperature of 1060
C and harden within 180 seconds, while the chemical composition test results in the form of solid or solid follows: 93,26 Fe,
C 3,06, Si 1,80 and other elements of under 1. On the results of the test chemical composition there are 20 chemical elements with different levels and
observation of microstructure discover the structure of graphite and cementite. From thr results of these tests can noted that is formed is a grey cast iron FC 150
with JIS Standards. Keyword
: grey cast iron FC150, violence, ce meters, chemical composition.
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan manusia dalam bidang industri semakin besar. kebutuhan akan material besi dalam bentuk
baja dan besi cor juga sangat besar. Industri pengecoran logam merupakan industri hulu dan industri yang menjadi tumpuan bagi industri barang modal
khususnya industri komponen. Proses pengecoran adalah proses terbentuknya logam dengan cara mencairkan padat dalam tungku dengan temperatur tinggi,
kemudian menuangkan logam cair ke dalam cetakan dan dibiarkan membeku. Dalam proses pengecoran logam terdapat beberapa macam cetakan yang
digunakan. Cetakan tersebut antara lain adalah cetakan permanen dan cetakan tidak permanen. Cetakan permanen biasa terbuat dari baja yang memiliki titik
lebur lebih tinggi dari material besi cor yang dituangkan. Pengunaan cetakan permanen biasanya bertujuan untuk pembuatan dengan skala besar dalam
dunia industri.
3 Cetakan permanen yang digunakan harus melalui proses
preheating
sebelum dituang besi cor cair dalam rongga cetakan tersebut.
Preheating
disini yang dimaksud adalah pemanasan cetakan permanen dari logam
ferro
untuk menaikkan suhu cetakan. Selisih temperatur besi cor cair yang dituang dengan cetakan akan menimbulkan ledakan jika terlalu jauh. Maka diperlukan
penelitian tentang
preheating
yang aman dan karakter logam yang dihasilkan pada temperatur
preheating
tertentu. Untuk itu sangat diperlukan penelitian yang terkait dengan
preheating
cetakan permanen khususnnya untuk material besi cor
ductile
. 1.2.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui pengaruh
preheating
pada cetakan permanen besi cor
ductile
pada temperatur tertentu. 2.
Mengetahui komposisi kimia pada saat cair dan laju pendinginan besi cor kelabu pada cetakan permanen.
3. Mengetahui sifat fisis dan mekanis besi cor kelabu hasil
preheating
pada beberapa titik yang ditentukan.
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah diatas, penelitian ini berkonsentrasi pada :
1. Material yang dipakai adalah besi cor di PT. Bonjor Jaya Klaten.
2.
Preheating
cetakan permanen besi cor
ductile
pada temperatur 400 C.
3. Pengujian sifat fisis dan mekanis dari spesimen yang di uji.
2. METODE PENELITIAN