12
b. Terdakwa tidak berbelit-belit dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh Majelis Hakim;
c. Apa yang diterangkan oleh Terdakwa dalam persidangan sesuai
dengan keterangan yang ada dalam Berita Acara Pemeriksaan.
F. Batasan Konsep
Dalam penulisan hukum ini batasan konsep diperlukan untuk memberikan batasan dari berbagai pendapat yang ada mengenai konsep
tentang pengertian Hakim, Pertimbangan, Putusan Bebas, Tindak Pidana Korupsi.
A. Menurut Pasal 1 angka 8 KUHAP, Hakim adalah Hakim adalah
pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh Undang-Undang untuk mengadili.
B. Pertimbangan adalah pendapat baik maupun buruk.
3
C. Menurut Pasal 191 ayat 1 KUHAP, Putusan bebas adalah perbuatan
yang didakwakan kepadanya tidak terbukti sah dan menyakinkan adalah tidak cukup terbukti menurut penilaian hakim atas dasar
pembuktian dengan menggunakan alat bukti menurut ketentuan hukum acara pidana ini.
D. Perkara Pidana adalah perkara kejahatan kriminal.
4
3
Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1997,Kamus Besar Bahasa Indonesia,Balai Pustaka, Jakarta, hlm.1056.
4
Ibid, hlm. 766.
13
E. Tindak Pidana Korupsi menurut Undang-Undang Nomor 31 tahun
1999 tentang pemeberantasan Tindak Pidana Korupsi terdapat dalam Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 3, yaitu :
Pasal 2 ayat 1 “ Setiap orang yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara” Pasal 3 “ Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri
atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara”.
G. Metode Penelitian
1.
Jenis Penelitian Jenis Penelitian dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif,
yaitu penelitian yang berfokus pada norma positif yang berupa peraturan perundang-undangan.
2.
Sumber Data 1
Bahan Hukum Primer berupa Peraturan Perudangan-undangan hukum positif yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti,
yaitu : a
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 b
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP
14
c Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana KUHAP
d Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman. e
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi joUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999.
f Putusan Pengadilan yang berkaitan dengan tindak pidana
korupsi.
2 Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum yang berupa pendapat hukum yang diperoleh dari : a
buku-buku b
hasil penelitian c
artikel d
Internet e
Karya Ilmiah
3.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
sebagai berikut : a.
Studi Kepustakaan
15
Dalam memperoleh data maka peneliti mempelajari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
b. Wawancara
Pengumpulan data dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada narasumber dengan terlebih dahulu
menyusun inti pokok pertanyaan, sehingga pertanyaan yang diajukan dapat terarah yang berguna untuk mengumpulkan bahan
hukum. c.
Narasumber Bapak Suwarno,S.H.,M.H sebagai Hakim Tipikor Pengadilan
Negeri Yogyakarta.
4.
Analisis Data Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan metode analisis
secara kualitatif yaitu metode analisis data yang didasarkan pada pemahaman dan pengolahan data secara sistematis yang diperoleh
melalui hasil wawancara dan penelitian studi kepustakaan. Bahan hukum primer yang berupa peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia, dideskripsikan. Bahan hukum primair dianalisis dengan bahan hukum sekunder yang berupa buku-buku, artikel, hasil
penilitian, karya ilmiah diperoleh persamaan dan diperoleh perbedaan pendapat. Dalam menarik kesimpulan digunakan penalaran secara
deduksi, bertolak dari data-data yang bersifat umum yang
16
kebenarannnya telah diketahui berakhir pada suatu kesimpulan yang bersifat khusus guna menjawab permasalahan tentang pertimbangan
hakim menjatuhkan putusan bebas dalam perkara tindak pidana korupsi.
H. Sistematika Penulisan Hukum