METODE PENELITIAN 25 HASIL PENELITIA DAN PEMBAHASAN 35 KESIMPULAN DAN SARAN 48

4.1.2.4.1 Hasil Test Belajar II 43 4.1.2.4.2 Hasil Observasi II 44 4.1.2.5 Refleksi II 45 4.1.3 Temuan Penelitian 45 4.2 Pembahasan Hasilan Penelitian 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 48

5.1 Kesimpulan 48 5.2 Saran 48 DAFTAR PUSTAKA 50 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1 Letak Kesulitan Siswa 3 2.1 Sintaks Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended 14 3.1 Tingkat Penguasaan Siswa 32 4.1 Tingkat Penguasaan Siswa pada Pre Test 35 4.2 Tingkat Penguasaan Siswa pada Post Test I 38 4.3 Data Ketuntasan Belajar siswa pada Post Test I 39 4.4 Tingkat Penguasaan Siswa pada Post Test II 43 4.5 Data Ketuntasan Belajar siswa pada Post Test II 44 4.6 Data Siswa yang Mengalami Penurunan Skor 46 4.7 Rekap Tindakan yang Dilakukan Saat Pembelajaran 47 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Kubus ABCD.EFGH 17 2.2 Kubus dalam Kehidupan Sehari-hari 17 2.3 Diagonal Sisi Kubus 18 2.4 Diagonal Ruang Kubus 18 2.5 Bidang Diagonal kubus 18 2.6 Balok ABCD.EFGH 19 2.7 Balok dalam Kehidupan Sehari-hari 19 2.8 Diagonal Sisi Balok 20 2.9 Diagonal Ruang Balok 20 2.10 Bidang Diagonal Balok 21 2.11 Kubus dengan Rusuk s 21 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas 29 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa 44 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 52 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus I 55 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III Siklus II 58 Lampiran 4 Lembar Aktivitas Siswa I LAS I 61 Lampiran 5 Kunci Jawaban LAS I 65 Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa II LAS II 68 Lampiran 7 Kunci Jawaban LAS II 72 Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa III LAS III 74 Lampiran 9 Kunci Jawaban LAS III 78 Lampiran 10 Kisi-kisi Tes Awal Pre Test 80 Lampiran 11 Soal Pre Test 81 Lampiran 12 Kunci Jawaban Pre Test 82 Lampiran 13 Kisi-kisi Tes Akhir I 84 Lampiran 14 Soal Post Test I 85 Lampiran 15 Kunci Jawaban Post Test I 86 Lampiran 16 Kisi-kisi Post Test II 88 Lampiran 17 Soal Prost test II 89 Lampiran 18 Kunci Jawaban Post Test II 90 Lampiran 19 Pedoman Penskoran Post Test I 92 Lampiran 20 Pedoman Penskoran Post Test II 94 Lampiran 21 Lembar Validasi Soal Pre Test 96 Lampiran 22 Lembar Validasi Soal Post Test I 99 Lampiran 23 Lembar Validasi Soal Post Test II 102 Lampiran 24 Perolehan Hasil Belajar Siswa pada Tes Diagnostik 105 Lampiran 25 Lembar Observasi Guru Siklus I 106 Lampiran 26 Analisis Hasil Observasi Guru Siklus I 108 Lampiran 27 Lembar Observasi Siswa Siklus I 110 Lampiran 28 Analisis Hasil Observasi Siswa Siklus I 112 Lampiran 29 Lembar Observasi Guru Siklus II 114 Lampiran 30 Analisis Hasil Observasi Guru Siklus II 116 Lampiran 31 Lembar Observasi Siswa Siklus II 118 Lampiran 32 Analisis Hasil Observasi Siswa Siklus II 120 Lampiran 33 Analisis Evaluasi Tes 122 Lampiran 34 Perolehan Hasil Belajar Siswa pada Pre Test 123 Lampiran 35 Perolehan Hasil Belajar Siswa pada Post test I 125 Lampiran 36 Perolehan Hasil Belajar Siswa pada Post Test II 127 Lampiran 37 Dokumentasi 129 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa adalah melalui Kegiatan Belajar Mengajar KBM yang merupakan proses aktif bagi siswa, guru bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan memiliki pengetahuan dan pada akhirnya mampu melakukan sesuatu, karena prinsip dasar KBM adalah memberdayakan semua potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga mereka akan mampu meningkatkan pemahamannya terhadap kajian ilmu yang dipelajari dan akan terlihat dalam kemampuannya untuk berfikir logis, kritis serta kreatif yang akhirnya mampu meningkatkan hasil belajarnya. Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan berjalan dengan lancar jika didukung dengan pengajaran yang tepat. Dalam hal ini guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam melakukan pendekatan kepada siswa agar siswa bisa belajar dengan efektif. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran mengakibatkan siswa tidak bersemangat untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung sehingga dapat mengakibatkan hasil belajar yang diperoleh siswa rendah kususnya pada pelajaran matematika. Matematika merupakan suatu pelajaran yang tersusun secara beraturan, logis, berjenjang dari yang paling mudah hingga yang paling rumit. Matematika bukan merupakan suatu hal yang asing yang terdengar di telinga kita, setiap saat pasti kita selalu dihadapkan dengan yang namanya matematika. Matematika merupakan ratunya ilmu, semua cabang ilmu pasti memerlukan perhitugan. Matematika berasal dari bahasa latin Mathematika yang mulanya diambil dari bahasa yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu. Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar. Jadi, berdasarkan asal katanya maka matematika berarti ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir. Pendidikan matematika di Indonesia, belum pernah memberikan hal yang menggembirakan baik untuk skala nasional mau pun internasional.Indonesia masih jauh tertinggal oleh negara-negara lain walaupun di kancah Internasional secara individu siswa di Indonesia ada yang berprestasi namun hal itu bukan merupakan potret dari pendidikan di Indonesia.Para guru matematika di Indonesia berharap agar mata pelajaran matematika dapat lebih baik lagi.Kejadian yang sering kita temui di dunia pendidikan yaitu hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematikasangat rendah. Menurut Cockroft Abdurrahman ,2012:204 menyatakan bahwa: Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: 1. Selalu digunakan dalam segala segi kehidupan 2. Semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai 3. Merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas 4. Dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara 5. Meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan 6. Memberi kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang Banyak siswa yang beranggapan bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit karna pelajaran matematika tersebut selalu berhubungan dengan angka-angka, rumus-rumus, hitung-menghitung, dan kebanyakan guru matematika selalu berpenampilan seran yang sering disebut dengan guru killer dan suka menghukum ketika ada yang yang tidak mengerjakan tugas atau tidak paham pada saat proses belajar mengajar dikelas. Dengan pandangan siswa yang seperti itu akan megakibatkan siswa tidak mau belajar dan hasil belajar siswa rendah. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan bapak Israel Manalu, S.Pd sebagai guru bidang studi matematika di SMP N 1 Sei Rampah menyatakan bahwa siswa merasa kesulitan pada saat belajar bangun ruang kubus dan balok.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

0 1 7

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATEMATIKA BERBASIS MASALAH UNTUK KELAS VIII SMP MATERI KUBUS DAN BALOK

0 1 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK

0 0 8

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN-ENDED MATERI JARING-JARING BALOK DAN KUBUS KELAS IV SD WONOKETINGAL 1

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING BALOK DAN KUBUS MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION PESERTA DIDIK KELAS IV SD N 1 KARANGBENER

0 0 21

PENERAPAN MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS PERMUKAAN KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SD 1 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD 3 PIJI DAWE KUDUS

0 1 24

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD N DADIREJO 01 MARGOREJO PATI

0 0 22

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IV SD N 5 PUYOH

0 0 24