12
Gambar 2.5. Square Thread
Sumber : Khurmi, R.S Gupta, J.K. 2005 3 Buttres form
Tipe ini memiliki bentuk segitiga, tipe jenis ini memiliki tingkat efisiensi yang sama dengan tipe square.
Gambar 2.6. Butters Thread
Sumber : Khurmi, R.S Gupta, J.K. 2005
c. Karakteristik
Power screw ini tidak dapat bekerja pada kecepatan tinggi, karena hal ini akan menimbulkan gesekan yang tinggi dan menyebabkan screw akan mengalami panas
dan dapat menimbulkan aus.
d. Keuntungan dan Kerugian
Pada power screw terdapat beberapa keuntungan dalam penggunaanya :
1. Efisiensi rendah 2. Umur screw dapat diprediksi.
3. Akurat dan dapat bergerak berulang-berulang. 4. Tidak akan terjadi slip.
5. Pengaruh suhu kecil. 6. Gerakan halus sepanjang penggunaan.
7. Pada kapasitas angkat yang sama dapat digunakan ukuran yang lebih kecil.
13 8. Sederhana dalam perancangannya.
Kerugian: 1. Membutuhkan banyak pelumas.
2. Sangat mudah kotor.
e. Torsi Ulir
Perhitungan torsi untuk ulir dapat dilakukan dengan rumus : Tan φ = µ
2.1
Dimana : µ = Koefisien gesek
Helix Angel α = tan α =
��
2.2
Dimana : α = sudut helix
L = Lead d = diameter efektif
T = W x tan α + φ x
2.3
Dimana : T = torsi yang dibutuhkan untuk memutar ulir
W = gaya tekan pemadatan d = diameter rata-rata
φ = sudut friksi α = sudut helix
f. Tegagan geser akibat puntir
Perhitungan tegangan geser akibat puntir Fs =
T .
2.4
Dimana: fs = tegangan geser puntir
T = torsi momen puntir
14
g. Tegangan akibat Gaya Luar
Perhitungan tegangan tekan
Ft =
F A
2.5
Dimana: Ft = tegangan tekan
F = gaya yang bekerja A = Luas penampang
h. Kombinasi 1 dan 2.
Tegangan geser utama maksimum,
2.6
i. Resultan gaya gesek dalam arah aksial
� = µ W �
2.7
Dimana : � = Torsi pada saat penekanan
µ = Koefisien gesek W = Torsi yang dibutuhkan untuk memutar ulir
D = Diameter collar
�
�
= �
�
+ �
�
2.8
Dimana : �
�
= Total momen yang terjadi
2 t
2 s
smax
2 f
f f
15
j. Gaya yang diperlukan untuk memutar
F =
T
2.9
Dimana : F = Gaya untuk memutar
T = Torsi total yang terjadi d = Diameter lengan untuk memutar
2.3.2. Perhitungan Mekanika a. Statika
Statika adalah ilmu yang mempelajari tentang statika dari suatu beban terhadap gaya- gaya dan juga beban yang mungkin ada pada bahan tersebut. Dalam ilmu statika
keberadaan gaya-gaya yang mempengaruhi sistem menjadi suatu obyek tinjauan utama. Sedangkan dalam perhitungan kekuatan rangka, gaya-gaya yang
diperhitungkan adalah gaya luar dan gaya dalam. Popov.E.P 1996. Beban
Reaksi
Reaksi Reaksi
Gambar 2.7. Free Body Diagram
Jenis beban dapat dibagi menjadi : 1
Beban dinamis adalah beban yang besar danatau arahnya berubah terhadap waktu.
2 Beban statis adalah beban yang besar danatau arahnya tidak berubah terhadap
waktu. 3
Beban terpusat adalah beban yang bekerja pada suatu titik. 4
Beban terbagi adalah beban yang terbagi merata sama pada setiap satuan luas.
16 5
Beban momen adalah hasil gaya dengan jarak antara gaya dengan titik yang ditinjau.
b. Gaya Luar
Adalah gaya yang diakibatkan oleh beban yang berasal dari luar sistem yang pada umumnya menciptakan kestabilan konstruksi. Gaya luar dapat berupa gaya vertikal,
horisontal dan momen puntir.
c. Gaya Dalam
Gaya dalam dapat dibedakan menjadi : 1
Gaya normal normal force adalah gaya yang bekerja sejajar sumbu batang. 2
Gaya lintanggeser shearing force adalah gaya yeng bekerja tegak lurus sumbu batang.
3 Momen lentur bending momen.
d. Reaksi.