Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

d. Detektor UV pada 280 nm e. Jumlah sampel :20 µLinjeksi. Sampel yang diinjeksi meliputi pelarut etanol 95 standar dan ekstrak etanol biji buah merah

E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak etanol dari hasil skrining fitokimia. Penentuan fasa diam dan eluen dengan menggunakan KLT akan diperoleh data berupa spot-spot hasil pemisahan dan nilai Rf untuk tiap perbandingan eluen n-heksan dan etil asetat, yang selanjutnya hasil pemisahan yang baik akan digunakan dalam pemisahan kromatografi kolom flash. Pemisahan komponen polar ekstrak etanol menggunakan kromatografi flash maupun kolom sephadex akan dihasilkan eluat. Tiap eluat diuji dengan KLT dan menghasilkan nilai Rf yang kemudian dibandingkan dengan nilai Rf awal. Selain itu masing-masing eluat juga dilakukan skrinning fitokimia terhadap golongan metabolit sekunder yang positif pada ekstrak etanol awal sebelum dipisahkan dengan kolom untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder tersebut dapat terpisah dengan baik atau tidak serta untuk mengetahui bagaimana pola pemisahan dan analisis kuantitatif masing- masing senyawanya. Pemisahan komponen polar biji buah merah menggunakan HPLC menghasilkan data berupa profil kromatogram, waktu retensi, dan luas puncak. Jumlah puncak menunjukkan jumlah komponen senyawa dalam ekstrak etanol kualitatif. Luas puncak digunakan untuk menghitung kandungan masing- masing komponen polar senyawa dalam biji buah merah kuantitatif. Masing-masing metode pemisahan kromatografi kolom flash, kromatografi kolom sephadex, dan HPLC dibandingkan satu sama lain untuk mendapatkan metode pemisahan yang paling tepat. Metode pemisahan yang paling tepat untuk memisahkan komponen polar biji buah merah adalah metode yang menghasilkan data terbaik baik dari sisi kualitatif maupun kuantitatifnya. Komponen polar yang teridentifikasi baik dengan menggunakan metode pemisahan tersebut kemudian dianalisis golongan senyawa lebih lanjut.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN