Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care Kunjungan Pertama (K1) Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tanggerang Selatan

Halaman Judul

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE KUNJUNGAN PERTAMA
(K1) PADA IBU HAMIL
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PISANGAN
KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh :
Sri Esti Wulandari
1112104000018
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016 M


i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 Keperawatan di Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya
cantumkan sesuai dengam ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Juni 2016


Sri Esti Wulandar

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juni 2016
Sri Esti Wulandari , NIM: 1112104000018
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care
Kunjungan Pertama (K1) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pisangan Kota Tangerang Selatan
xviii + 68 halaman + 10 tabel + 2 bagan + 6 lampiran
ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat
kesehatan perempuan. AKI sudah mengalami penurunan, namun masih jauh dari
target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Kondisi ini
kemungkinan disebabkan oleh antara lain kualitas pelayanan kesehatan ibu yang
belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor determinan
lainnya. Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Develompment Goals

(SDGs) merupakan langkah lanjutan dan perkembangan dari MDGs. Salah satu
tujuan dari SDGs yakni pada tujuan ketiga adalah memastikan kehidupan yang
sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia dengan
mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang dari 70/100.000 kelahiran
hidup sampai tahun 2030. Berdasarkan Rencana Startegis (Renstra) Kementrian
Kesehatan tahun 2015-2019 Pembangunan Kesehatan status awal Angka
Kematian Ibu adalah 346/100.000 kelahiran hidup dimana target yang diharapkan
di tahun 2019 adalah 306/100.000 kelahiran hidup. WHO merangkum beberapa
faktor yang dapat mencegah ibu dalam menerima atau mencari perawatan selama
kehamilannya maupun saat persalinannya. Kasus kematian pada ibu dapat dicegah
melalui pemeriksaan kehamilan secara rutin dan efektif (Antenatal Care) serta
melakukan persalinan ke pelayanan kesehatan.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas
Pisangan yang berjumlah 50 orang dengan cara purposive sampling. Alat
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi
square dan uji Fisher. Hasil analisis menunjukkan (variabel dependent)
kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan tidak berhubungan dengan (variabel
independent) pendidikan (p=0,377), pekerjaan (p=0,767), pengetahuan (p=0,5333)
dan dukungan keluarga (p=0,757).

Kata Kunci

: Antenatal Care, Kunjungan Pertama.

Daftar Bacaan : 65 (2001-2015)
iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
SCHOOL OF NURSING
SYARIF HIDAYATULLAH ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF
JAKARTA
Undergraduate Thesis, Juny 2016
Sri Esti Wulandari, NIM: 1112104000018
xviii + 68 pages + 10 tables + 2 schemes + 6 attachments
Factors Associated With Antenatal Care First Visit (K1) On Pregnant
Women In Working Area of Health Center Pisangan City South Tangerang
ABSTRACT
Maternal Mortality Rate (MMR) is one of the indicator to see women’s health
status review. The MMR has fallen but still far from the MDGs targets in year
2015. This condition probably caused by inadequate quality of maternal health

services, unhealthy pregnancy mother and other determinant factors. Sustainable
Develompment Goals (SDGs) is continue program and development of MDGs.
One of the purpose of SDGs that on the 3rd purpose is ensure healthy life and
promote well-being for all at all ages by reduce maternal mortality rasio less than
70.000/100.000 live births until 2030. According to the development of Health
conducted by the Ministry of Health in 2015, initial status on Maternal Mortality
Rate ( MMR) was 346 / 100,000 live births, and the expected target in 2019 is 306
/ 100,000 live births. WHO summarize some factors that can make mothers avoid
in receiving or searching for health care wether during their pregnancy or during
giving birth. The maternal mortality can be prevent by doing an effective antenatal
care continuously and doing giving birth at health care services.
This research was an analytic research with cross sectional approach. The samples
were all pregnant women who visited the health center Pisangan, total sample was
50 people, obtained by purposive sampling techniques. Tool data collection using
questionnaires. Data analysis using Chi -square and Fisher's exact test . The
analysis result ( the dependent variable ) first antenatal visits was not related with
( independent variable ) education ( p = 0.377 ) , occupation ( p = 0.767 ) ,
knowledge ( p = 0.5333 ) and family support ( p = 0.757 ).
Keywords


: Antenatal Care, First Visit.

Refrence

: 65 (2001-2015)

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care
Kunjungan Pertama Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan
Kota Tangerang Selatan

Telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing skripsi
Program Studi Ilmu Keparawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh
Sri Esti Wulandari

1112104000018

Pembimbing I

Pembimbing II

Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep., M.KM
NIP. 19790520 200901 1 012

Puspita Palupi, M. Kep, Ns. Sp. Kep. Mat
NIP. 19801119 201101 2 006

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/ 2016

v


LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care
Kunjungan Pertama Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan
Kota Tangerang Selatan
Telah disetujui dan dipertahankan dihadapan penguji oleh:
SRI ESTI WULANDARI
NIM: 1112104000018

Pembimbing I

Pembimbing II

Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep., M.KM
NIP. 19790520 200901 1 012

Puspita Palupi, M. Kep, Ns. Sp. Kep. Mat
NIP. 19801119 201101 2 006

Penguji I


Yenita Agus, S.Kp, M.Kep, Sp.Mat, PhD
NIP. 19720608 2000604 2 001

Penguji II

Karyadi, S.Kp, M.Kep, Sp.KMB, Ph.D
NIP. 19710903 200501 1 007

Penguji III

Puspita Palupi, M. Kep, Ns. Sp. Kep. Mat
NIP. 19801119 201101 2 006

Penguji IV

Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep., M.KM
NIP. 19790520 200901 1 012

vi


LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care
Kunjungan Pertama Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan
Kota Tangerang Selatan
Disusun oleh :
Sri Esti Wulandari
1112104000018

Jakarta, Juni 2016

Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Maulina Handayani, S.Kp., MSc
NIP. 19790210 200501 2 002


Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M. Kes
NIP. 19650808 198803 1 002

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Sri Esti Wulandari

Tempat lahir

: Jakarta

Tanggal lahir

: 09 Mei 1995

Agama

: Islam

Status

: Belum menikah

Alamat

: Jalan pahlawan komarudin No. 62 Rt 007/002 Cakung,
Jakarta Timur 13910

Anak ke

: 1 dari 2 bersaudara

Telepon

: 085716139529

Email

: Whinotest@gmail.com

Riwayat Pendidikan :
1. Sekolah Dasar Negeri 07 Jakarta (2000 – 2006)
2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 168 Jakarta (2006 – 2009)
3. Sekolah Menengah Atas Negeri 76 Jakarta (2009 – 2012)
4. S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Ilmu
Keperawatan Program Strata Pertama (2012 – 2017)
Pengalaman Organisasi

:

1. Anggota PRAMUKA Aktif Periode 2005 - 2009
2. Anggota OSIS SMP N 168 JAKARTA Periode 2007-2009
3. Ketua Paduan Suara SMA N 76 JAKARTA Periode 2009-2011
4. Sekretaris Karya Ilmiah Remaja SMA N 76 JAKARTA Periode 2010 –
2011
5. Pengurus Ikatan Alumni SMA N 76 JAKARTA Periode 2013- Sekarang
6. Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa FKIK UIN JAKARTA Periode
2012-2014
7. Pengurus Paduan Suara Mahasiswa Periode 2012 – Sekarang
8. Pengurus Posyandu dan Posbindu Wilayah Cakung , Jakarta Timur

viii

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya kepada peneliti,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Faktor
– Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care Kunjungan
Pertama (K1) Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota
Tanggerang Selatan”.
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna
mencapai

gelar

sarjana

keperawatan

(S.Kep),

untuk

menerapkan

dan

mengembangkan teori-teori yang peneliti peroleh selama kuliah
Peneliti menyadari bahwa penyajian karya tulis ilmiah ini jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritikan dan saran yang
bertujuan untuk perbaikan karya tulis ilmiah ini.
Karya tulis ilmiah ini tentunya tidak akan selesai, tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Arif Sumantri, SKM, M. Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Maulina Handayani, S.Kp.,MSc selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan yang telah membimbing dan memberikan motivasi.
3. Ernawati, S.Kp., M.Kep., Sp.KMB selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Keperawatan yang telah membimbing dan memberikan motivasi.
4. Ns.Waras Budi Utomo, S.Kep., MKM selaku dosen pembimbing I, yang
telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan masukan kepada
peneliti.
5. Ns. Puspita Palupi. S.Kep., Sp.Kmat selaku dosen pembimbing II, yang
telah memberikan bimbingan kepada peneliti.
6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah
mengajarkan dan membimbing peneliti, serta staff akademik atas
bantuannya yang telah memudahkan dalam proses birokrasi.

ix

7. Orang tua tercinta (Ibu Sri Sundari dan Bapak Sugiyono) atas kasih
sayang, do’a dan dukungannya baik secara material dan spiritual yang
telah diberikan kepada peneliti selama ini. Semoga kebaikan dan
pengorbanan kalian tidak akan sia-sia dan akan dibalas oleh Allah SWT.
Semoga peneliti dapat menjadi seperti apa yang kalian harapkan. Amin.
8. Orang terdekat (Yogi Suprapto) yang selalu memberikan dukungan dan
doa serta semangat untuk peneliti. Semoga kebaikan dan pengorbanan mu
tidak akan sia-sia dan akan dibalas oleh Allah SWT. Amin.
9. Teman-teman PSIK 2012 yang tercinta yang telah memberikan masukan,
bantuan serta telah bersama-sama dalam menyelesaikan proses penelitian
ini.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini,
yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk semuanya.
Peneliti menyadari dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengaharapkan saran dari berbagai pihak
semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusunan
khususnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Jakarta, Juni 2016

Sri Esti Wulandari

x

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ..................................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................................ ii
ABSTRAK ......................................................................................................................... iii
ABSTRACT....................................................................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................................................... v
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI...................................................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL............................................................................................................. xv
DAFTAR BAGAN .......................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A.

Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B.

Rumusan Masalah .................................................................................................. 7

C.

Pertanyaan Penelitian ............................................................................................. 8

D.

Tujuan Penelitian ................................................................................................... 9

E.

Manfaat Penelitian ................................................................................................. 9

F.

Ruang Lingkup Penelitian .................................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 11
A.

Konsep Kehamilan ............................................................................................... 11
1. Pengertian kehamilan ........................................................................................ 11
2. Perubahan fisik pada saat kehamilan. ............................................................... 12

B.

Konsep Antenatal Care ........................................................................................ 12
1. Pelayanan Antenatal.......................................................................................... 12
a. Pengertian Pelayanan Antenatal...................................................................... 12
b. Tujuan Antenatal Care (ANC) ........................................................................ 13
2. Kunjungan Antenatal Care ............................................................................... 14
3. Standar Pelayanan Antenatal ............................................................................ 15

C.

Teori Perilaku ....................................................................................................... 18

xi

D.

Teori Precede and Proceed .................................................................................. 21

E.

Penelitian Terkait ................................................................................................. 22

F.

Faktor – faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care ............ 23
1. Pekerjaan Ibu .................................................................................................. 23
2. Pendidikan....................................................................................................... 24
3. Pengetahuan .................................................................................................... 25
4. Dukungan Keluarga ........................................................................................ 26

G.

Kerangka Teori .................................................................................................... 28

BAB III KERANGKA TEORI DAN DEFINISI OPERASIONAL ............................ 29
A.

Kerangka Konsep ................................................................................................. 29

B.

Hipotesis............................................................................................................... 30

C.

Definisi Operasional............................................................................................. 31

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................................ 33
A.

Desain Penelitan ................................................................................................... 33

B.

Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................................... 33

C.

Populasi dan Sampel ............................................................................................ 33

D.

Pengumpulan Data ............................................................................................... 36

E.

Instrumen Penelitian............................................................................................. 37

F.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................................... 38

G.

Etika Penelitian .................................................................................................... 40

H.

Prosedur Pengolahan Data ................................................................................... 41

I.

Teknik Analisa Data............................................................................................. 43

BAB VHASIL PENELITIAN ........................................................................................ 44
A.

Hasil Analisis Univariat ....................................................................................... 44
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 44
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................................... 44
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................................. 45
4. Gambaran Pengetahuan..................................................................................... 45
5. Gambaran Dukungan Keluarga ......................................................................... 46
6. Gambaran Kunjungan ANC K1 ........................................................................ 46
7. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan ANC K1 .................. 47
8. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Melakukan ANC K1 ............................ 48

xii

B.

Hasil Analisis Bivariat ......................................................................................... 50
1. Hubungan Pendidikan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC .................... 50
2. Hubungan Pekerjaan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC ...................... 51
3. Hubungan Pengetahuan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC .................. 52
4. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC ...... 53

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................................... 54
A.

Analisis Univariat ................................................................................................ 54
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................................... 54
2. Gambaran Reponden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................... 55
3. Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan.................................................. 55
4. Gambaran Responden Berdasarkan Pengetahuan ............................................. 56
5. Gambaran Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga ................................. 56
6. Gambaran Kunjungan ANC K1 ........................................................................ 57
7. Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan ANC K1 .................. 57

B.

Analisis Bivariat ................................................................................................... 58
1. Hubungan Pendidikan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC .................... 58
2. Hubungan Pekerjaan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC ...................... 60
3. Hubungan Pengetahuan Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC .................. 61
4. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Pertama (K1) ANC ...... 62

C.

Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 63

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 65
A.

Kesimpulan .......................................................................................................... 65

B.

Saran..................................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

xiii

DAFTAR SINGKATAN

ANC

: Antenatal Care

BPS

: Badan Pusat Statistik

Depkes

: Departemen Kesehatan

KIA

: Kesehatan Ibu dan Anak

Litbangkes

: Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

MDGs

: Millenium Development Goals

SDGs

: Sustainable Development Goals

Posyandu

: Pos Pelayanan Terpadu

Puskesmas

: Pusat Kesehatan Masyarakat

WHO

: World Health Organization

xiv

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1

: Definisi Operasional

31

Tabel 5.1

: Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

44

Tabel 5.2

: Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

44

Tabel 5.3

: Karateristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

45

Tabel 5.4

: Gambaran Pengetahuan

45

Tabel 5.5

: Gambaran Dukungan Keluarga

46

Tabel 5.6

: Gambaran Kunjungan ANC

46

Tabel 5.7

: Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan

47

ANC Berdasarkan Paritas
Tabel 5.7.1

: Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Tidak Melakukan

47

ANC Berdasarkan Usia Hamil
Tabel 5.8

: Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Melakukan

48

ANC Berdasarkan Paritas
Tabel 5.8.1

: Gambaran Distribusi Ibu Hamil Yang Melakukan

49

ANC Berdasarkan Usia Hamil
Tabel 5.9

: Hubungan Faktor Pendidikan Terhadap

50

Kunjungan Pertama (K1) ANC
Tabel 5.10

: Hubungan Faktor Pekerjaan Terhadap

51

Kunjungan Pertama (K1) ANC
Tabel 5.11

: Hubungan Faktor Pengetahuan Terhadap

52

Kunjungan Pertama (K1) ANC
Tabel 5.12

: Hubungan Faktor Dukungan Keluarga Tehadap
Kunjungan Pertama (K1) ANC

xv

53

DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 : Kerangka Teori............................................................................... 20
Bagan 3.1 : Kerangka Konsep........................................................................... 28

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 2. Kuisioner Penelitian.
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas
Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 5. Hasil Olahan SPSS Univariat
Lampiran 6. Hasil Olahan SPSS Bivariat

xvii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehat menurut World Heatlh Organization (WHO) adalah suatu keadaan
konsisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang merupakan satu kesatuan dan
bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu
target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke
5 yakni meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai
tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ risiko jumlah kematian ibu (Amiruddin,
2014).
Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan, namun masih jauh dari
target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 meskipun jumlah
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan. Kondisi
ini kemungkinan disebabkan oleh antara lain kualitas pelayanan kesehatan ibu
yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor determinan
lainnya. Penyebab utama kematian ibu yaitu hipertensi dalam kehamilan dan
perdarahan post partum. Penyebab ini dapat diminimalisir apabila kualitas
Antenatal Care dilaksanakan dengan baik (Depkes RI, 2015).
Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Develompment Goals
(SDGs) merupakan pembangunan berkelanjutan dan merupakan langkah lanjutan
dan perkembangan dari MDGs yang disepakati oleh negara-negara anggota PBB

1

2

(United Nations). Salah satu tujuan dari SDGs yakni pada tujuan ketiga adalah
memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua
untuk semua usia dengan mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang
dari 70/100.000 kelahiran hidup sampai tahun 2030. Target tersebut merupakan
target yang menjadi tantangan bagi Indonesia untuk ikut serta mengurangi AKI di
Indonesia ( Infid, 2015).
Berdasarkan Rencana Startegis (Renstra) Kementrian Kesehatan tahun
2015-2019 Pembangunan Kesehatan status awal Angka Kematian Ibu adalah
346/100.000 kelahiran hidup dimana target yang diharapkan di tahun 2019 adalah
306/100.000 kelahiran hidup. Target tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi
Indonesia dalam mengurangi Angka Kematian Ibu dalam mengurangi AKI
dengan target oleh SGDs yakni 70/100.000 kelahiran hidup hingga tahun 2030
(Depkes RI, 2015).
Jumlah Kematian Ibu di Provinsi Banten pada tahun 2011 adalah 168,8
/100.000 kelahiran hidup. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan angka
kematian ibu di tahun 2010 yang mencapai 191/100.000 kelahiran hidup (Depkes,
2011). Penurunan angka ini masih belum bisa untuk mengurangi AKI di kota
Tangerang Selatan dengan jumlah kematian ibu hamil paling banyak dari pada
wilayah lain di provinsi Banten yakni mencapai 511 orang di tahun 2012 dengan
jumlah kematian terbanyak pada ibu hamil di usia kurang dari 20 tahun sedangkan
di kabupaten lain di wilayah provinsi Banten jumlah kematian ibu kurang dari 30
org di tahun 2012 (Profil Kesehatan Banten, 2012).
Menurut Kemenkes RI tahun 2015, cakupan Kunjungan Pertama kali ibu
hamil (K1) pada tahun 2014 di wilayah Tangerang Selatan mengalami penurunan

3

pada tahun 2013, cakupan K1 di wilayah Tangerang Selatan yakni yakni 99,21 %
dan ditahun 2014 cakupan K1 di wilayah Tangerang Selatan menjadi 98,95%.
Penyebab dari kematian maternal dapat dibagi dalam beberapa masalah,
antara lain masalah reproduksi, komplikasi obstetric, pelayanan kesehatan, sosial
ekonomi dan budaya dan sebagainya. Tingkat pendidikan dari ibu yang rendah
dapat menyebabkan kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan termasuk di
dalamnya tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Demikian juga dengan ibu
hamil yang tidak mengalami atau memperoleh pendidikan akan berakibat pada
kurangnya pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilannya
tersebut (Manuaba, 2012).
Beberapa kemungkinan penyebab ibu tidak memeriksakan kesehatan
kehamilannya : (1) ibu sering tidak berhak memutuskan sesuatu, karena hal itu
hak suami atau mertua, sementara mereka tidak mengetahui perlunya
memeriksakan kehamilan dan hanya mengandalkan cara-cara tradisional, (2)
fasilitas untuk pelayanan antenatal tidak memadai, tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, tidak memungkinkan kerahasiaan, harus menunggu lama atau perlakuan
petugas yang kurang memuaskan, (3) beberapa ibu tidak mengetahui mereka
harus memeriksakan kehamilannya, sehingga ibu tidak melakukannya, (4)
transportasi yang sulit, baik bagi ibu untuk memeriksakan kehamilan maupun bagi
bidan untuk mendatangi mereka, (5) kurangnya dukungan tradisi dan keluarga
yang

tidak

mengizinkan

seorang

wanita

meninggalkan

rumah

untuk

memeriksakan kehamilannya, (6) takhayul dan keraguan untuk memeriksa
kehamilan kepada petugas kesehatan (terlebih jika petugasnya laki-laki), (7)
ketidakpercayaan atau ketidaksenangan pada tenaga kesehatan secara umum,

4

beberapa anggota masyarakat tidak mempercayai semua petugas kesehatan
pemerintah, (8) ibu dan/atau anggota keluarga tidak mampu membayar atau tidak
mempunyai waktu untuk memeriksakan kehamilan (Depkes RI, 2005b).
WHO merangkum beberapa faktor yang dapat mencegah ibu dalam
menerima atau mencari perawatan selama kehamilannya maupun saat
persalinannya, yakni kemiskinan, kurangnya informasi, pelayanan inadekuat, serta
budaya (WHO, 2012). Jika dilakukan penelusuran lebih dalam, etiologi lain yang
menyebabkan kematian ibu secara tidak langsung yakni rendahnya status gizi dan
kesehatan ibu hamil, akibat masih adanya hambatan informasi, hambatan sosialbudaya, hambatan ekonomi dan hambatan geografis dalam menjaga kesehatan ibu
hamil. Dengan dilakukannya kunjungan pelayanan antenatal yang berkualitas,
komplikasi kehamilan dapat diketahui secara dini sehingga dapat langsung
ditangani (Depkes RI, 2007).
Upaya

Safe

Motherhood

merupakan

salah

satu

upaya

untuk

menyelamatkan wanita agar kehamilan dan persalinan dapat dilalui dengan sehat
dan aman, serta menghasilkan bayi yang sehat. Safe Motherhood di Indonesia
diterjemahkan sebagai upaya kesejahteraan/keselamatan ibu. Safe Motherhood
memiliki Empat Pilar utama yaitu: 1) Keluarga Berencana, 2) Pelayanan
Antenatal Care (ANC), 3) persalinan yang aman, 4) Pelayanan obstetric
essensi/emergensi. Pilar yang kedua yaitu pelayanan antenatal care yang bertujuan
utamanya mencegah komplikasi obstetric dan memastikan bahwa komplikasi
dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai (Prawiharjo, 2010).
Kasus kematian pada ibu dapat dicegah melalui pemeriksaan kehamilan
secara rutin dan efektif (Antenatal Care) serta melakukan persalinan ke pelayanan

5

kesehatan. Pelayanan antenatal terpadu atau dengan istilah Antenatal Care (ANC)
adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada
semua

ibu

hamil

yang

bertujuan

untuk

mendeteksi

sedini

mungkin

kelainan/gangguan/penyakit yang diderita oleh ibu hamil (Kemenkes RI, 2007).
WHO mencetuskan bahwa pemeriksaan kehamilan merupakan faktor
terpenting didalam pelayanan kesehatan ibu dan direkomendasikan untuk masuk
sebagai komponen penting pada program kesehatan masyarakat, khususnya
program kesehatan ibu dan anak di berbagai Negara. WHO juga menyatakan
bahwa pemeriksaan kehamilan mempunyai peranan penting dalam upaya
pencegahan karena merupakan momentum paling tepat untuk mendeteksi secara
dini kelainan atau penyakit oleh ibu hamil ataupun janinnya sehingga intervensi
berupa tindakan pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan seawal mungkin.
Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau
bidan dengan minimal pemeriksaan 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali
kunjungan pada saat usia kehamilan memasuki trimester pertama, satu kali
kunjungan pada trimester kedua, dan dua kali kunjungan pada saat memasuki
trimester ketiga dengan catatan kehamilan berlangsung normal (Salmah, dkk,
2006). Pelayanan antenatal dapat diperoleh pada waktu pelaksanaan posyandu
oleh bidan, ditempat dokter atau bidan praktek swasta, dirumah bersalin dan di
poliklinik KIA rumah sakit (RISKESDAS, 2013).
K1 atau ANC minimal 1 kali adalah proporsi kelahiran yang mendapat
pelayanan kesehatan ibu hamil minimal 1 kali tanpa memperhitungkan periode
waktu pemeriksaan. K1 ideal adalah proporsi kelahiran yang mendapat pelayanan
kesehatan ibu hamil pertama kali pada trimester 1 (RISKESDAS, 2013).

6

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di wilayah
kerja Puskesmas Pisangan dengan melalui wawancara kepada 10 ibu hamil
didapatkan bahwa angka kesadaran ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC
K1 sudah cukup baik, dan 6 dari 10 ibu hamil yang artinya sama dengan 60% ibu
mengatakan tidak melakukan pemeriksaan pada saat trimester pertama
dikarenakan ketidaktahuannya akan gejala-gejala yang muncul ketika seorang
wanita sedang hamil, 20% ibu dengan suami yang memberi dukungan masih
belum memanfaatkan pemeriksaan antenatal pada trimester pertama, dan 7 dari 10
ibu hamil mengatakan belum mengetahui apa saja komplikasi yang dapat terjadi
apabila ibu tidak melakukan pemeriksaan antenatal trimester pertama sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Adapun ada berbagai faktor yang
mempengaruhi ibu dalam melakukan kunjungan ANC, yaitu faktor pekerjaan ibu,
tingkat pendidikan, pengetahuan ibu dan keluarga.
Berdasarkan berbagai fakta yang telah dipaparkan mengenai manfaat
pemeriksaan ANC serta faktor-faktor yang mempengaruhi status kelengkapan
diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai “Faktor - Faktor
yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Kunjungan Pertama (K1) Pada
Ibu Hamil”.
Mengingat banyaknya faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan
antenatal care maka penelitian ini hanya melihat pada pengaruh faktor
predisposisi (pendidikan dan pengetahuan) dan faktor penguat (dukungan
keluarga) terhadap pemanfaatan pemeriksaan antenatal di wilayah kerja
Puskesmas Pisangan.

7

B. Rumusan Masalah
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan,
namun masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015
meskipun jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami
peningkatan. Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh antara lain kualitas
pelayanan kesehatan ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat
dan faktor determinan lainnya. Penyebab utama kematian ibu yaitu hipertensi
dalam kehamilan dan perdarahan post partum. Penyebab ini dapat diminimalisir
apabila kualitas Antenatal Care dilaksanakan dengan baik (Depkes RI, 2015).
Salah satu tujuan dari SDGs yakni pada tujuan ketiga adalah memastikan
kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia
dengan mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang dari 70/100.000
kelahiran hidup sampai tahun 2030. Target tersebut merupakan target yang
menjadi tantangan bagi Indonesia untuk ikut serta mengurangi AKI di Indonesia
( Infid, 2015).
WHO merangkum beberapa faktor yang dapat mencegah ibu dalam
menerima atau mencari perawatan selama kehamilannya maupun saat
persalinannya. Dengan dilakukannya kunjungan pelayanan antenatal yang
berkualitas, komplikasi kehamilan dapat diketahui secara dini sehingga dapat
langsung ditangani (WHO, 2012). Tingkat pendidikan dari ibu yang rendah dapat
menyebabkan kurangnya pengetahuan ibu tentang kesehatan termasuk di
dalamnya tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Demikian juga dengan ibu
hamil yang tidak mengalami atau memperoleh pendidikan akan berakibat pada

8

kurangnya pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilannya
tersebut (Manuaba, 2012).
Kasus kematian pada ibu dapat dicegah melalui pemeriksaan kehamilan
secara rutin dan efektif (Antenatal Care) serta melakukan persalinan ke pelayanan
kesehatan. Pelayanan antenatal terpadu atau dengan istilah Antenatal Care (ANC)
adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada
semua

ibu

hamil

yang

bertujuan

untuk

mendeteksi

sedini

mungkin

kelainan/gangguan/penyakit yang diderita oleh ibu hamil (Kemenkes RI, 2007).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk
meneliti lebih dalam mengenai “Faktor - Faktor yang Berhubungan Dengan
Pemeriksaan Antenatal Care Kunjungan Pertama Pada Ibu Hamil”.
C. Pertanyaan Penelitian
1.

Bagaimana gambaran karakteristik responden di wilayah kerja Puskesmas
Pisangan?

2.

Bagaimana gambaran kunjungan pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah kerja
Puskesmas Pisangan?

3.

Bagaimana gambaran pekerjaan ibu, pendidikan, pengetahuan, dukungan
keluarga terhadap pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah kerja Puskesmas
Pisangan?

4.

Apakah ada hubungan antara pekerjaan ibu, pendidikan, pengetahuan dan
dukungan keluarga terhadap pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah kerja
Puskesmas Pisangan?

9

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemeriksaan antenatal care kunjungan pertama pada ibu
hamil di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran karakteristik responden di wilayah kerja Puskesmas
Pisangan?
b. Mengetahui gambaran kunjungan pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah
kerja Puskesmas Pisangan?
c. Mengetahui gambaran pekerjaan ibu,

pendidikan, pengetahuan, dan

dukungan keluarga terhadap pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah kerja
Puskesmas Pisangan?
d. Mengetahui hubungan antara pekerjaan ibu, pendidikan, pengetahuan dan
dukungan keluarga terhadap pemeriksaan kehamilan K1 di wilayah kerja
Puskesmas Pisangan?
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi
penelitian selanjutnya, serta memberikan informasi dan wawasan mengenai
pentingnya pemeriksaan antenatal care K1 pada ibu hamil dalam
melaksanakan pelayanan antenatal yang sesuai dengan pedoman serta faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi pemeriksaan antenatal care K1.

10

2. Bagi Pelayanan Kesehatan
Sebagai bahan masukan bagi puskesmas dalam rangka meningkatkan
kesehatan ibu dalam kesehatan maternal, resiko bahaya kehamilan persalinan
dan meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan terutama terkait
kelengkapan pemeriksaan antenatal care.
3. Bagi tenaga keperawatan dan pelaksana antenatal
Sebagai bahan masukan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan
perencanaan keperawatan maternitas dan komunitas tentang pemeriksaan
kehamilan yakni antenatal care serta faktor-faktor yang mempengaruhi
pemeriksaan tersebut
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor - faktor yang
berhubungan dengan pemeriksaan antenatal care kunjungan pertama pada ibu
hamil. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pisangan Kota
Tangerang Selatan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.
Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional, menggunakan peralatan
kuesioner dan cara wawancara.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep Kehamilan
1. Pengertian kehamilan
Kehamilan

adalah

merupakan

suatu

proses

merantai

yang

berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi)
pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm (Manuaba, 2010)
Kehamilan merupakan merupakan suatu perubahan dalam rangka
melanjutkan keturunan yang trjadi secara alami, menghasilkan janin yang
tumbuh di dalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat
pertumbuhan dan besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan
pemeriksaan kehamilan (Muhimah dan Safe’I, 2010).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari
haid pertama hari terakhir (Sarwono, 2002). Kehamilan dibagi dalam 3
triwulan pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua
dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; p 89).

11

12

2. Perubahan fisik pada saat kehamilan.
Perubahan pada tubuh ibu hamil di bagi berdasarkan trimester (Depkes,
2007) yaitu :
a. Trimester pertama
Tanda-tanda fisik yang kadang terjadi pada ibu hamil adalah perdarahan
sedikit (spoting) sekitar 11 hari dengan merasa lelah, sering kencing,
mual muntah serta kenaikan berat badan.
b. Trimester kedua
Uterus akan terus membesar, payudara akan mulai mengeluarkan
kolostrum, mulai merasakan gerakan janin, dan tampak perubahan pada
kulit seperti cloasma atau linea nigra.
c.

Trimester ketiga
Pembesaran uterus bertambah, payudara terasa penuh dan lunak, sering
kencing, tidur terasa sulit dan mulai terasa his palsu.

B. Konsep Antenatal Care
1. Pelayanan Antenatal
a. Pengertian Pelayanan Antenatal
Antenatal

care

adalah

merupakan

cara

penting

untuk

memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya
dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia

13

merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal
(Prawiharjo,2006).
Pelayanan

antenatal

sesuai

standar

meliputi

anamnesis,

pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium
rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai risiko yang
ditemukan dalam pemeriksaan). Dalam penerapannya antenatal dikenal
dengan 7T (Depkes RI, 2007) yang terdiri atas :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi tetanus
5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap Penyakit Menular Seksual
7. Temu wicara (konseling)
b. Tujuan Antenatal Care (ANC)
Menurut Depkes (2007) tujuan antenatal care adalah memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental dan sosial ibu, mengenali dan mengurangi secara dini adanya
penyulit-penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan,
mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman
dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar dapat

14

memberikan ASI secara eksklusif, mempersiapkan peran ibu dan
keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang
secara normal, mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan
kematian neonatal, mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin,
pelayanan antenatal lengkap.
2. Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kontak ibu hamil dengan
pemberi perawatan atau asuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan
kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh infomrasi dan
memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan (Henderson, 2006).
Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kontak ibu hamil yang pertama
kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan antenatal
standart, dalam pengelolaan program KIA disepakati bahwa kunjungan ibu
hamil yang keempat (K4) adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih
dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan antenatal
(Depkes, 2007).
Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil
yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga
kesehatan baik di posyandu,pondok bersalin desa,kunjungan rumah dengan
ibu hamil memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan standar dapat
dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes, 2009):
a. Minimal satu kali pada trimester pertama (K1) hingga usia kehamilan
14 minggu untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan, perencanaan
persalinan dan pelayanan kesehatan trimester I

15

b. Minimal satu kali pada trimester kedua (K2) saat usia kandungan 14
sampai 28 minggu untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
standar selama satu periode berlangsung.
c. Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) saat usia
kandungan 28 sampai 36 minggu dan setelah 36 minggu sampai lahir
untuk memantapkan rencana persalinan dan mengenali tanda-tanda
persalinan.
Pemeriksaan pertama sebaiknya dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid dan pemeriksaan khusus dilakukan jika terdapat keluhankeluhan tertentu.
3. Standar Pelayanan Antenatal
Menurut Clinical Practice Guidelines yang dikutip oleh Nurmawati
(2010) standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan
sempurna sebagai batas penerimaan minimal.
Menurut Kemenkes RI (2011), pemeriksaan antenatal dilakukan
dengan standar pelayanan antenatal dimulai dengan pengukuran tinggi badan,
timbang berat badan dan Lingkar Lengan Atas (LILA), pengukuran tekanan
darah, pengukuran tinggi fundus uteri (TFU), imunisasi Tetatnus Toxoid
(TT), pemberian tablet besi (fe) dan tanya/temu wicara.
Ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 25 standar yang
dikelompokkan sebagai berikut : standar pelayanan umum (2 standar), standar
pertolongan persalinan terdapat ( 4 standar), standar pelayanan nifas terdiri
dari (3 standar), standar penanganan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal
sebanyak (10 standar) (Depkes, 2000).

16

a. Standar pelayanan umum terdiri dari dua standar yaitu :
Standar 1 : Persiapan untuk Kehidupan Keluarga Sehat
Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat pada perorangan, keluarga
dan masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan,
termasuk penyuluhan kesehatan umum,gizi, keluarga berencana,
kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon orangtua,
menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan yang
baik.
Standar 2 : Pencatatan
Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dialkukannya, yaitu
registrasi semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian pelayanan yang
diberikan kepada setiap ibu hamil/bersalin/nifas dan bayi baru lahir,
semua kunjungan rumah dan penyuluhan kepada masyarakat. Disamping
itu bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat semua ibu
hamil dan meninjau upaya masyarakat yang berkaitan dengan ibu dan
bayi baru lahir. Bidan meninjau secara teratur catatan tersebut untuk
menilai kinerja dan penyusunan rencana kegiatan untuk meningkatkan
pelayanannya.
b. Standar pelayanan Antenatal terdiri dari enam standar
Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu untuk
memeriksakan kehamilannya

17

Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal pemeriksaan
meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk
menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risiko tinggi/kelainan, khususnya anemia, kurang
gizi, hipertensi, penyakit menular seksual/infeski HIV, memberikan
pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh Puskesmas, mereka harus mencatat
data yang tepat pada setiap kunjungan, bila ditemukan kelainan mereka
harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuk untuk
tindakan selanjutnya.
Standar 5 : Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdomen secara seksama dan melakukan
palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan, serta bial umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya
kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.
Standar 6 : Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan,penemuan,penanganan dan atau
rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

18

Standar 7 : Pengelolaan dini Hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
Standar 8 : Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan
hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini (Depkes RI,2000,
p. 4-6).
C. Teori Perilaku
Menurut Green (2005), bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku
seseorang atau suatu kelompok terdiri dari :
1. Faktor yang mempengaruhi (predisposing factor)
2. Faktor pemungkin (enabling factor)
3. Faktor penguat (reinforcing factor)
Ketiga faktor diatas merupakan suatu faktor yang dibutuhkan dalam suatu
kombinasi untuk memotivasi, memfasilitasi, dan menjaga perubahan pada
lingkungan, tetapi perubahan lingkungan dapat didukung dan dijaga melalui
faktor yang memfasilitasi secara langsung yang berhubungan dengan lingkungan.

19

a. Faktor yang mempengaruhi (predisposing factor)
Faktor predisposi merupakan suatu faktor yang melatarbelakangi perubahan
perilaku yang memberikan pemikiran rasional atau motivasi terhadap suatu
kegiatan, juga sebagai faktor yang mempermudah terjadinya perilaku
seseorang antara lain : pengetahuan, sikap, keyakinan, kepecarayaan, nilainilai, tradisi, dan lain-lain yang berkenan dengan motivasi seseorang atau
kelompok untuk bertindak. Faktor ini mungkin mendukung atau menghambat
perilaku sehat, dan faktor demografis meliputi : umur, jenis kelamin, ras, dan
sebagainya berperan sebagai faktor predisposisi.
b. Faktor pemungkin (enabling factor)
Faktor pemungkin merupakan suatu faktor yang memfasilitasi penampilan
dari suatu aksi atau tindakan individu atau organisasi. Faktor ini hakikatnya
mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku sehat, maka faktor ini
disebut faktor pemungkin atau pendukung. Faktor ini meliputi : ketersediaan
sumber daya, keterjangkauan pelayanan kesehatan, pengetahuan dan
keterampilan petugas kesehatan, dan komitmen masyarakat/pemerintah.
c. Faktor penguat (reinforcing factors)
Faktor penguat merupakan suatau faktor yang mengikuti suatu perilaku yang
memberikan pemasukan secara berkala untuk pengulangan perilaku. Faktor
ini meliputi : keluarga, guru, petugas kesehatan, tokoh masyarakat, para
pembuat keputusan/undang-undang dan peraturan.
Ketiga faktor yang memberikan kontribusi atas perilaku sehat dapat dilihat
pada gambar berikut :

20

Gambar 2.1
Bagan Precede – Proceed
Faktor yang mempengaruhi :








Pendidikan
Pengetahuan
Kepercayaan
Nilai
Sikap
Keyakinan
Kapasitas

Hereditas

Faktor pemungkin :





Ketersed

Dokumen yang terkait

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care (Anc) K1 Ibu Hamil Di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 4 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Antenatal Care (Anc) K1 Ibu Hamil Di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 2 6

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Padangmatinggi Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 19

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 18

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 3 2

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 10

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 1 25

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

1 25 4

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sitinjak Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan

0 2 35

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL TAHUN 2016 Naskah Publikasi - FAKTOR -FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUNDONG BANTUL TAHUN 2016 - D

0 0 14